Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TENTANG LATIHAN ROM LANSIA

DENGAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI AULA PANTI SOSIAL TRESNA


WERDHA (PSTW) BUDI MULIA 3 WISMA GARUDA DAN CENDRAWASIH
JL. RAYA CIRACAS, JAKARTA TIMUR

Disusun oleh :

1. BLASIUS RIWANDI SAMPE


2. DODI GUNAWAN
3. DOMI KUSWANTO
4. IDHAM KHALID PERDANA
5. SEHABUDIN
6. MEI WULANSARI
7. YANTI I.M SARAGIH

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA


JAKARTA 2015

A. LATAR BELAKANG
Usialanjutataulanjutusiabukanlahmerupakansuatupenyakit,
meskipunhaltersebutdapatmenimbulkanmasalahsosial. Di beberapanegara, terutama di
negara-negaramajuumurharapanhiduptelahbertambahpanjangsehinggawarga-warga yang
berusialebihdari 65
tahunjugabertambah.Adanyapeningkatanjumlahpendudukusialanjuttersebutmenyebabkan
perlunyaperhatianpadaparalansia agar
lansiatidakhanyaberumurpanjangtetapijugadapatmenikmatimasatuanyadenganbahagiasert
ameningkatkankualitashidupmereka.
Tanda-tandamasatuadisertaidenganadanyakemunduran-
kemundurankemampuankerjapancaindera, gangguanfungsialat-alattubuh,
perubahanpsikologisertaadanyaberbagaipenyakit.Denganbanyaknyaperubahan yang
terjadipadalansiabanyak pula masalahkesehatan yang dihadapi.
Dari hasilpengkajian yang dilakukandaritgl 16-3-2015 s/d 17-3-2015
dengandilakukannyapemeriksaanterhadapoma-oma yang ada di
wismaanggrekdiketahuidarijumlah 25 penghunipantiterdapat9 orang yang
dinyatakanmemilikipenyakit gangguan mobilitas fisik
Berdasarkandarilatarbelakangtersebut,
kelompoktertarikuntukmengajarkandanmendemonstrasikansenamlansiadenganrematik
untukmencegahkekakuan sendi.

B. TUJUAN
1. TujuanUmum
Setelah selesai mengikuti latihan ROM,para klien di panti budi mulia3 di harapkan
dapat menerapkan latihan ROM sebagai latihan rutin
2. TujuanKhusus
Setelahdilakukanlatihansenamlansiadengan romselama 15 menit di PSTWBudi Mulia
3WismaAnggrek, makaklienmampu :
1. Mamahamitentangpenyakitgangguan mobilitas fisikdi PSTW Budi Mulia
3WismaAnggrek
2. Mampumempraktekkanromsecaramandiri.

C. Sasaran : oma-omapenderitagangguan mobilitas fisikdi wismaanggrek

D.Pelaksanaan

Hari/ tanggal : Rabu, 18-03-2015


Waktu : 10:00 WIB s/d selesai
Tempat : Aula PSTW Budi Mulia 3

E. RencanaKegiatan
1. Kegiatan : latihanromdengangangguan penderita mobilitas fisik
2. Materi : teknik romdengangangguan mobilitas fisik; pengertian,tujuan,indikasi,
dankontraindikasi
3. Media :
a. Laptop
b. Lembar balik
c. kursi
4. DenahRuangpertemuan

Keterangan:
: Moderator + Instruktur

: Fasilitator

:Notulen

: Observer + Dokumentasi

: Penyaji + Instruktur

: Pasie
F. Susunankepanitiaandanuraiantugas
Leader : juliadi
Co-leader : yudi sutriadi
Fasilitator :layung, tri joko, frengki, maryadi
Observer :sonia ovtha rezqiweny,rafita

Uraiantugasdiantaranya:
1. Leader.
Memimpin jalannya acara kegiatan
2. Co-leader
Mendampingi leader dalam memimpin acara
3. Observer
Membuat notulen mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, evaluasidanpelaporan
4. Fasilitator
Mengarahkan dan membantu pasien dalam melakukan rom
G. SusunanAcara
NO Langkah- Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Sasaran
. Langkah
1 pembukaan 5 menit 1. Memberi salam 1. Memperhatikan
2. Memperkenalkan dengan seksama
diri 2. Menjawab salam
3. Menjelaskan
maksud dan tujuan
2 penjelasan 5 menit Penyajian materi Memperhatikan materi
sampai selesai
3 Demontrasi 15 menit Mendemonstrasikan Peserta ikut berperan aktif
latihan rom latihan rom dalam memperagakan
latihan rom
4 evaluasi 5 menit Memberi kesempatan Memberikan pertanyaan
pada peserta untuk tentang latihan yang sudah
bertanya diberikan
5 Penutup 5 menit Memberi salam Menjawab salam

H. KriteriaEvaluasi
1. Evaluasistruktur
a. pasienlansiadengangangguan mobilitas
fisikdalamkegiatanpenyuluhandandemonstrasi
b. penyelenggaraanpenyuluhandilakukan di aula PSTW Budi Mulia 3

2. Evaluasi proses
a. pasienlansiadengangangguan mobilitas
fisikantusiasdenganmateripenyuluhandandemonstrasi
b. pasienlansiadengangangguan mobilitas
fisikterlibatlangsungdalamkegiatanpenyuluhandandemonstrasi
3. Evaluasihasil
a. pasienlansiadengangangguan mobilitas fisik mampu menjelaskan pengertian
tentang latihan rom

b. pasienlansiadengangangguan mobilitas fisik mampu menjelaskanjenis-jenislatihan


rom

c. pasienlansiadengangangguan mobilitas fisik mampu menjelaskan


tentangmanfaatdan tujuan rombagilansiadengangangguan mobilitas fisik

d. pasienlansiadengangangguan mobilitas fisik mampu


menjelaskanindikasidankontraindikasidarilatihan rom

e. pasienlansiadengangangguan mobilitas fisik mampu memperagakanlatihanrom

I. MATERI ROM PADA LANSIA

1. PENGERTIAN
Lansiaatauusiatuaadalahperiodedimanaorganismetelahmancapaikemasakandalamukuranda
nfungsidanjugatelahmenunjukkankemunduransejalandenganwaktu (Ahmadi, 2009).
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mudah dan teratur
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat. Mobilisasi diperlukan untuk
meninngkatkan kesehatan, memperlambat proses penyakit khususnya penyakit degeneratif
dan untuk aktualisasi. Mobilisasi menyebabkan perbaikan sirkulasi, membuat napas dalam
dan menstimulasi kembali fungsi gastrointestinal normal, dorong untuk menggerakkan
kaki dan tungkai bawah sesegera mungkin, biasanya dalam waktu 12 jam (Mubarak, 2008).
ROM adalahlatihangerakansendi yang
memungkinkanterjadinyakontraksidanpergerakanotot, dimanaklienmenggerakanmasing –
masingpersendiannyasesuaigerakan normal baiksecaraaktifataupunpasif (Potter and Perry,
2006).
2. JENIS LATIHAN ROM
Jenis-jenissenamlansia yang biasaditerapkan, meliputi :
a. Rom aktif.
b. Rom pasif.

3. MANFAAT OLAHRAGA BAGI LANSIA


1. Memperbaiki tonus otot,

2. Meningkatkan massa otot,

3. Mengurangi kehilangan tulang

4. Meningkatkan mobilisasi sendi,

5. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan.

4. TUJUAN ROM
1. Merangsangsirkulasidarah,
2. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan,
3. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan,
4. Mencegahkelainanbentuk, kekakuandankontraktur,
5. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot.

5. INDIKASI SENAM LANSIA


1. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran

Rasional : Seorang pasien stroke mungkin mengalami kelumpuhan tangan, kaki dan muka,
semuanya pada salah satu sisi. Kelumpuhan tangan maupun kaki pada pasien stroke
akan mempengaruhi kontraksi otot.

2. Kelemahan otot

Rasional : kelemahan otot mengakibatkan otot mudah lelah sehingga dengan dilakukan
ROM kekuatan akan akan bertambah.
3. Fase rehabilitasi fisik

Rasional : pasien dengan rehabilitas terkadang jarang melakukan gerakan sehingga bisa
juga mengakibatkan kekuatan otot menjadi lemah.

4. Klien dengan tirah baring lama

Rasional : ekstrimitas yang tidak digerakan dalam kurun waktu yang lama dapat
mengakibatkan atrofi otot atau pengecilan massa otot karena otot tidak pernah
dipergunakan untuk beraktivitas.

6. KONTRAINDIKASI
1. Trombus/emboli dan keradangan pada pembuluh darah

Rasional : dengan adanya peradangan pada pembuluh darah jika otot digerakkan akan
memperparah dari peradangan tersebut karena pergerakan otot juga bisa menekan dari
pembuluh darah tersebut.

2. Kelainan sendi atau tulang

Rasional : kelainan sendi ini jika digerakkan akan memperparah kelainan tersebut, karena
sendi yang seharusnya diistirahatkan tetapi digerakkan.

3. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)

Rasional : imobilisasi ini membuat proses penyembuhan penyakit semakin cepat, jika kita
lakukan mobilisasi dikhawatirkan penyakit klien bertambah parah.

4. Trauma baru dengan kemunginan ada fraktur yang tersembunyi atau luka
dalam

Rasional : adanya trauma atau fraktur ini jika ada gerakkan pada tubuh mengakibatkan
fraktur bertambah parah dan menimbulkan nyeri.

5. Nyeri berat

Rasional : dengan adanya nyeri yang berat ini, tindakan ROM bukan membuat seseoarang
berkurang nyerinya namun bertambah karena bagian tubuh yang mengalami nyeri berat
perlu imobilisasi.

6. Sendi kaku atau tidak dapat bergerak


Rasional : sendi yang kaku jika digerakkan dengan tekhnik ROM akan mengakibatkan
rasa tidak nyaman pada klien berupa nyeri bisa ringan, sedang ataupun berat.

J. LANGKAH-LANGKAH SENAM LANSIA DENGAN GANGGUAN MOBILITAS


FISIK

LANGKAH PROSEDUR (UMUM)


1. Cuci tangan untuk mencegah transfer organisme
2. Jaga privasi klien dengan menutup pintu atau memasang sketsel
3. Beri penjelasan kepada klien mengenai apa yang akan anda kerjakan dan minta klien untuk
dapat bekerja sama
4. Atur ketinggian tempat tidur yang sesuai agar memudahkan perawat dalam bekerja, terhindar
dari masalah pada penjajaran tubuh dan pergunakan selalu prinsip-prinsip mekanika tubuh
5. Posisikan klien dengan posisi supinasi dekat dengan perawat dan buka bagian tubuh yang akan
digerakkan
6. Rapatkan kedua kaki dan letakkan kedua lengan pada masing-masing sisi tubuh
7. Kembalikan pada posisi awal setelah masing-masing gerakan. Ulangi masing-masing gerakan 3
kali.
8. Selama latihan pergerakan, kaji
a) Kemampuan untuk menoleransi gerakan
b) Rentang gerak (ROM) dari masing-masing persendian yang bersangkutan
9. Setelah latihan pergerakan, kaji denyut nadi dan ketahanan tubuh terhadap latihan
10. Catat dan laporkan setiap masalah yang tidak diharapkan atau perubahan pada pergerakan klien,
misalnya adanya kekakuan dan kontraktur
D. LANGKAH PROSEDUR (KHUSUS)

GERAKAN BAHU

1. Mulai masing-masing gerakan dari lengan di sisi klien


2. Pegang lengan di bawah siku dengan tangan kiri perawatdan pegang pergelangan tangan
klien dengan tangan kanan perawat
3. Fleksi dan ekstensikan bahu.Gerakkan lengan ke atas menuju kepala tempat tidur.
Kembalikan ke posisi sebelumnya

4. Abduksikan bahu.Gerakkan lengan menjauhi tubuh dan menuju kepala klien sampai
tangan di atas kepala

5. Adduksikan bahuGerakkan lengan klien ke atas tubuhnya sampai tangan yang


bersangkutan menyentuh tangan pada sisi sebelahnya

6. Rotasikan bahu internal dan eksternal

a) Letakkan lengan di samping tubuh klien sejajar dengan bahu


b) Gerakkan lengan ke bawah hingga telapak tangan menyentyh kasur, kemudian gerakkan ke
atas hingga punggung tangan menyentuh tempat tidur

GERAKAN SIKU

1. Fleksi dan ekstensikan siku

a) Bengkokkan siku hingga jari-jari tangan menyentuh dagu


b) Luruskan kembali ke tempat semula

2. Pronasi dan supinasikan siku

a) Genggam tangan kklien seperti orang yang sedang berjabat tangan


b) Putar telapak tangan klien ke bawah dank e atas, pastikan hanya terjadi pergerakan siku, bukan
bahu

GERAKAN PERGELANGAN TANGAN

1. Fleksikan pergelangan tangan

a) Genggam telapak dengan satu tangan, tangan yang lainnya menyangga lengan bawah

b) Bengkokkan pergelangan tangan ke depan

2. Ekstensi pergelangan tangan.Dari posisi fleksi, tegakkan kembali pergerakan tangan ke


posisi semula

3. Fleksi radial/radial deviation (abduksi)Bengkokkan pergelangan tangan secara lateral


menuju ibu jari

4. Fleksikan ulnar/ulnar deviation (adduksi)Bengkokkan pergelangan tangan secara lateral


kearah jari kelima

GERAKAN JARI-JARI TANGAN

1. FleksiBengkokkan jari-jari tangan dan ibu jari kea rah telapak tangan (tangan
menggenggam)

2. EkstensiDari posisi fleksi, kembalikan ke posisi semula (buka genggaman tangan)

3. HiperekstensiBengkokkan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin


4. AbduksiBuka dan pisahkan jari-jari tangan

5. AdduksiDari posisi abduksi, kembalikan ke posisi semula

6. OposisiSentuhkan masing-masing jari tangan dengan ibu jari

GERAKAN PINGGUL DAN LUTUT


Untuk melakukan gerakan ini, letakkan satu tangan dibawah lutut klien dan tangan yang
lainnya dibawah mata kaki klien

1. Fleksi dan ekstensi lutut dan pinggul

a) Angkat kaki dan bengkokkan lutut

b) Gerakkan lutut ke atas menuju dada sejauh mungkin

c) Kembalikan lutut ke bawah, tegakkan lutut, rendahkan kaki sampai pada kasur

2. Abduksi dan adduksi kaki

a) Gerakkan kaki ke samping menjauhi klien

b) Kembalikan melintas di atas kaki yang lainnya

3. Rotasikan pinggul internal dan eksternal Putar kaki ke dalam, kemudian ke luar

GERAKAN TELAPAK KAKI DAN PERGELANGAN KAKI

1. Dorsofleksi telapak kaki

a) Letakkan satu tangan di bawah tumit

b) Tekan kaki klien dengan lengan anda untuk menggerakkannya kearah kaki
2. Fleksi plantar telapak kaki

a) Letakkan satu tangan pada punggung dan tangan yang lainnya berada pada tumit

b) Dorong telapak kaki menjauh dari kaki

3. Fleksi dan ekstensi jari-jari kaki

a) Letakkan satu tangan pada punggun kaki klien, letakkan tangan yang lainnya pada
pergelangan kaki

b) Bengkokkan jari-jari ke bawah


c) Kembalikan lagi pada posisi semula

4. Inversi dan eversi telapak kaki

a) Letakkan satu tangan di bawah tumit, dan tangan yang lainnya di atas punggung kaki

b) Putar telapak kaki ke dalam, kemudian ke luar

GERAKAN LEHER
Ambil bantal di bawah kepala klien

1. Fleksi dan ekstensikan leher

a) Letakkan satu tangan dibawah kepala klien, dan tangan yang lainnya diatas dagu
klien

b) Gerakkan kepala ke depan sampai menyentuh dada, kemudian kembalikan ke posisi


semula tanpa disangga oleh bantal

2. Fleksi lateral leher

a) Letakkan kedua tangan pada pipi klien


b) Gerakkan kepala klien kea rah kanan dan kiri

GERAKAN HIPEREKSTENSI
Bantu klien untuk berubah pada posisi pronasi di sisi tempat tidur dekat dengan perawat

1. Hiperekstensi lehe

a) Letakkan satu tangan di atas dahi, tangan yang lainnya pada kepala bagian belakang

b) Gerakkan kepala ke belakang

2. Hiperekstensi bahu

a) Letakkan satu tangan di atas bahu klien dan tangan yang lainnya di bawah siku klie

b) Tarik lengan atas ke atas dan ke belakang

3. Hiperekstensi pinggul

a) Letakkan satu tangan di atas pinggul. Tangan yang lainnya menyangga kaki bagian
bawah

b) Gerakkan kaki ke belakang dari persendian pinggul

Anda mungkin juga menyukai