DESEMBER 2017
OLEH:
DESMY FADILLAH
C111 14 096
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
i
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN
ii
iii
iv
v
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA
HP : 087840020737
Kanker di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode Januari 2015 - Juni
2017” adalah hasil pekerjaan saya dan seluruh ide, pendapat, atau materi dari
sumber lain telah dikutip dengan cara penulisan referensi yang sesuai. Pernyataan
Yang Menyatakan,
Desmy Fadillah
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat
dan karunia-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Periode Januari 2015 - Juni 2017” ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai
Selesainya skripsi ini tidak semata-mata karena hasil kerja dari penulis sendiri,
melainkan juga adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuannya baik dari segi materi maupun non-materi.
dalam penulisan skripsi ini atas waktu, tenaga, pikiran, semangat, dorongan serta
Tidak hanya itu, penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak atas jasa-jasanya yang tidak mungkin dilupakan oleh penulis, yaitu:
waktu dan ilmunya serta sangat membantu selesainya penelitian ini, yaitu
dr. Salman Ardi Syamsu, Sp.B(K)Onk. dan dr. Nilam Smaradhania, Sp.B
serta seluruh staf Departemen Ilmu Bedah yang sudah banyak membantu.
2. Bapak Prof. Dr. dr. Andi Asadul Islam, Sp.BS, FICS selaku Dekan
vii
kesempatan serta dukungan untuk menjalani pendidikan di Fakultas
4. Dr. dr. Warsinggih, Sp.PB., KBD selaku Ketua Depatemen Ilmu Bedah
9. Secara khusus dan teristimewa ucapan terima kasih kepada kedua orang
tua tercinta, ayahanda A. Muh. Yunus dan ibunda Mia Badusi atas semua
doa dan dukungannya. Tidak lupa Tante Rahma, Tante Edar dan Om
10. Teman satu pembimbing skripsi dan seluruh teman-teman angkatan yang
skripsi ini.
viii
11. Sahabat dekat selama menjalani perkuliahan di FK Unhas, Musdalifah,
12. Teman - teman “Dibston”, siswa(i) SMA Islam Athirah angkatan 2014
14. Terima kasih pula kepada semua pihak yang telah terlibat serta
langsung walaupun tidak dapat dituliskan satu per satu, semoga Allah Swt.
karena itu, permohonan maaf, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
datang. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Penulis
ix
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Skripsi, Desember 2017
ABSTRAK
Desmy Fadillah (C11114096)
“Insidensi Penyakit Kanker di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Periode Januari 2015 - Juni 2017”
Latar belakang: kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh abnormalitas sel
yang diakibatkan oleh adanya mutasi pada DNA sel abnormal membentuk klon
dan berproliferasi secara tidak normal. Hingga saat ini, kanker masih merupakan
beban yang sangat besar di seluruh dunia, terutama bagi masyarakat di negara-
negara miskin dan berkembang oleh karena pertumbuhan dan penuaan populasi,
serta meningkatnya prevalensi faktor risiko seperti merokok, pola makan yang
buruk, ketidakaktifan fisik, dan perubahan reproduktif. Di Indonesia, kanker
merupakan salah satu penyakit tidak menular yang akan menjadi masalah
kesehatan utama. World Health Organization (WHO) berdasarkan data
GLOBOCAN, International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2013
menyebutkan insiden kanker meningkat dari 12,7 juta kasus tahun 2008 menjadi
14,1 juta kasus pada tahun 2012 dengan jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta
orang menjadi 8,2 juta orang tahun 2012. Diperkirakan pada tahun 2030, insiden
kanker dapat mencapai 26 juta orang dan 17 juta di antaranya meninggal akibat
kanker, terlebih untuk negara miskin dan berkembang, kejadiannya akan lebih
cepat.
Tujuan penelitian: untuk mengetahui insidensi penyakit kanker dan karakteristik
pasien kanker di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari
2015 - Juni 2017.
Metode: penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan secara
retrospektif dengan menggunakan data sekunder.
Sampel: semua pasien kanker di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
periode Januari 2015 - Juni 2017 yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel
penelitian.
Hasil penelitian: terdapat 5824 pasien kanker berdasarkan data rekam medik
yang memenuhi syarat sebagai sampel penelitian. Pasien kanker paling banyak
ditemukan dengan keadaan keluar dari RS membaik/sembuh berjumlah 5083
orang (87,3%), pada jenis kelamin perempuan sebanyak 3485 orang (59,8%),
kelompok usia 40-49 tahun yaitu sebanyak 1535 orang (26,4%), dengan
konsistensi kanker yakni solid cancer sejumlah 5203 orang (89,3%), jenis kanker
terbanyak berupa kanker payudara sebanyak 918 orang (15,8%), jumlah kematian
paling banyak disebabkan oleh leukemia yakni 119 orang (16,1%), jenis kanker
yang terbanyak pada perempuan adalah kanker payudara sebanyak 910 orang
(15,6%) dan pada laki-laki adalah leukemia yaitu sebanyak 331 orang (5,7%).
x
Medical Faculty
Hasanuddin University
Undergraduate Thesis, December 2017
ABSTRACT
Desmy Fadillah (C11114096)
“Incidence of Cancer at RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar on
January 2015 - June 2017”
Sample: all cancer patients who are hospitalized at RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar on January 2015 to June 2017 who had been qualified to
be the study samples.
Results: There were 5824 cancer patients based on medical record data that were
qualified to be the study samples. The highest number of cancer patients were
found out improved at the discharge state which are 5083 patients (87.3%), the
female patients were 3485 (59.8%), age group of 40-49 years with 1535 patients
(26, 4%), solid cancer consisting of 5203 patients (89,3%), cancer type were
mostly breast cancer with 918 patients (15,8%), most death were caused by
leukemia with 119 patients (16,1%) %), most types of cancer in women were
breast cancer with 910 patients (15,6%) and in men were leukemia with 331
patients (5,7%).
xi
DAFTAR ISI
xii
3.2 Kerangka Teori................................................................................................ 28
3.3 Kerangka Konsep ............................................................................................ 29
3.4 Definisi Operasional........................................................................................ 30
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 33
4.1 Desain Penelitian............................................................................................. 33
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................................... 33
4.2.1 Lokasi Penelitian................................................................................. 33
4.2.2 Waktu Penelitian ................................................................................. 33
4.3 Populasi dan Sampel ....................................................................................... 33
4.3.1 Populasi ............................................................................................... 33
4.3.2 Sampel................................................................................................. 34
4.4 Teknik Pengambilan Sampel........................................................................... 34
4.5 Kriteria Seleksi................................................................................................ 34
4.5.1 Kriteria Inklusi .................................................................................... 34
4.5.2 Kriteria Eksklusi.................................................................................. 34
4.6 Alur Penelitian ................................................................................................ 35
4.7 Cara Pengumpulan Data.................................................................................. 35
4.8 Pengolahan dan Penyajian Data ..................................................................... 35
4.8.1 Pengolahan Data.................................................................................. 35
4.8.2 Penyajian Data .................................................................................... 36
4.9 Etika Penelitian ............................................................................................... 36
BAB 5 HASIL PENELITIAN ........................................................................................ 37
5.1 Distribusi Insidensi Pasien Kanker berdasarkan Mortalitas............................ 37
5.2 Distribusi Insidensi Pasien Kanker berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 38
5.3 Distribusi Insidensi Pasien Kanker berdasarkan Usia..................................... 39
5.4 Distribusi Insidensi dan Jumlah Kematian berdasarkan Jenis Kanker............ 40
5.5 Distribusi Jenis Kelamin berdasarkan Jenis Kanker ....................................... 43
5.6 Distribusi Usia berdasarkan Jenis Kanker ...................................................... 45
BAB 6 PEMBAHASAN .................................................................................................. 48
6.1 Distribusi Insidensi Pasien Kanker berdasarkan Mortalitas............................ 48
6.2 Distribusi Insidensi Pasien Kanker berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 49
6.3 Distribusi Insidensi Pasien Kanker berdasarkan Usia..................................... 50
xiii
6.4 Distribusi Insidensi dan Jumlah Kematian berdasarkan Jenis Kanker............ 51
6.5 Distribusi Jenis Kelamin berdasarkan Jenis Kanker ....................................... 52
6.6 Distribusi Usia berdasarkan Jenis Kanker ...................................................... 52
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 54
7.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 54
7.2 Saran................................................................................................................ 55
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 56
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................. 59
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR DIAGRAM
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian dan Pengambilan Data dari Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
xvii
7
BAB 1
PENDAHULUAN
Dewasa ini, Indonesia menghadapi beban ganda penyakit atau double burden,
penting dan pada waktu bersamaan, morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas
Kanker merupakan beban yang sangat besar di seluruh dunia, terutama bagi
seperti merokok, pola makan yang buruk, ketidakaktifan fisik, dan perubahan
reproduktif (termasuk paritas yang lebih rendah dan usia lanjut pada kelahiran
pertama) yang terkait dengan urbanisasi dan pembangunan ekonomi (Torre et al.,
2015).
Di Indonesia, kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang akan
(IARC) tahun 2013 menyebutkan bahwa insiden kanker meningkat dari 12,7 juta
kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus tahun 2012. Jumlah kematian
meningkat dari 7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 juta orang tahun 2012.
Diperkirakan pada tahun 2030, insiden kanker dapat mencapai 26 juta orang dan
17 juta di antaranya meninggal akibat kanker, terlebih untuk negara miskin dan
diakibatkan oleh adanya mutasi pada DNA sel abnormal membentuk klon dan
berproliferasi secara tidak normal (Abdullah, 2006). Sel kanker timbul dari sel
tubuh yang normal, tetapi mengalami transformasi atau perubahan menjadi ganas
karena mutasi spontan. Transformasi sejumlah gen menjadi gen mutan disebut
2002). Sel kanker mengganggu sel induk karena menyebabkan desakan akibat
infeksi virus human papilloma (HPV) menyebabkan lebih banyak kematian akibat
2
merokok serta kelebihan berat badan dan obesitas merupakan faktor risiko yang
2017).
merupakan jenis kanker dengan persentase kasus baru (setelah dikontrol dengan
umur) tertinggi, yaitu berturut-turut sebesar 43,3%, 30,7%, dan 23,1%. Angka
dengan prevalensi kematian terbanyak pada laki-laki sebanyak 103.100 orang dan
perempuan mencapai 92.200 orang. Kanker paru dan kanker payudara merupakan
laki-laki di Indonesia yang disebabkan oleh penyakit ini terdiri dari beberapa jenis
hati (12,3%); kanker kolon (10,2%); prostat (8,9%); mulut dan orofaring (7,5%);
perempuan di Indonesia terdiri dari: kanker payudara (21,4%); kanker leher rahim
(10,3%); trakea, bronkus, paru (9,1%); kanker kolon (8,5%); ovarium (7,6%);
(21%), Bali (20%), Bengkulu, dan DKI Jakarta masing-masing 1,9 per mil.
3
usia. Prevalensi kanker cukup tinggi pada bayi (3%) dan meningkat pada umur
≥15 tahun, dan tertinggi pada umur ≥75 tahun (50%). Selanjutnya, berdasarkan
dibandingkan laki-laki. Prevalensi kanker di kota cenderung lebih tinggi dari pada
di desa. Pada penyakit ini pula, prevalensi cenderung lebih tinggi pada pendidikan
tinggi dan pada kelompok dengan kuintil indeks kepemilikan teratas (Kemenkes
RI, 2015).
menurut Provinsi pada tahun 2007-2016, Sulawesi Selatan menempati urutan ke-7
dengan IVA Positif & Tumor Payudara terbanyak se-Indonesia (Kemenkes RI,
2017). Namun demikian, angka-angka yang dikumpulkan dari Rumah Sakit besar
meningkat hingga 2-8 per tahun. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk
kanker di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar periode Januari 2015 - Juni
2017.
Merujuk pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana karakteristik pasien kanker di RSUP Dr.
4
1.3.2 Tujuan Khusus
5
a. Menjadi sumber informasi terhadap pihak terkait, khususnya yang
dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan bacaan serta acuan rujukan
6
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut WHO, kanker adalah istilah umum untuk satu kelompok besar
penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang
digunakan adalah tumor ganas dan neoplasma (WHO, 2009). Penyakit kanker
ditandai dengan pembelahan sel tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut
jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh
Kanker adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan neoplasma ganas dan
ada banyak tumor atau neoplasma lain yang tidak bersifat kanker (Price et al.,
mengatur pertumbuhan, yaitu protoonkogen dan gen penekan tumor. Sel-sel yang
mengalami transformasi terus menerus berproliferasi dan menekan pertumbuhan
Istilah tumor kurang lebih merupakan sipnonim dari istilah neoplasma. Semua
ada yang jinak, ada pula yang ganas (Price et al., 2006).
anaplasia; struktur
normal.
8
Invasi lokal Biasanya kohesif dan Invasif lokal,
mikroskopik.
semakin kurang
berdiferensiasi tumor
kemungkinan
metastasis.
a. Faktor biologis
Herediter
sekitar 5 -10% dari seluruh jenis kanker. Telah banyak penelitian yang
9
kanker herediter yang merupakan gangguan yang dapat mempengaruhi
Gen yang paling sering bermutasi pada semua jenis kanker adalah
Selain itu, mutasi germline pada gen ini dapat menyebabkan sindrom
lainnya telah dikaitkan dengan kedua gen ini, termasuk kanker pankreas
dan prostat, serta kanker payudara pada laki-laki. Gen lain yang
menghasilkan protein penekan tumor adalah PTEN. Mutasi pada gen ini
Virus
10
HPV merupakan penyebab utama kanker leher rahim dan dapat
jenis gen, yaitu yang digunakan untuk reproduksi virus dan yang
2009).
Hormon
2009).
11
b. Faktor geografik dan lingkungan
Rokok
kaca, pakaian yang tipis, juga dapat dipantulkan oleh pasir, air, salju,
dan es. Perlu diingat bahwa lampu-lampu ultraviolet yang banyak dijual
Polusi udara
disebabkan polusi udara, lingkungan, dan kondisi air yang kian hari
c. Faktor Usia
12
berkembangnya neoplasma ganas. Menurunnya kompetensi imunitas yang
d. Faktor Diet
pemicu kanker, misalnya zat pengawet, pewarna buatan, pemanis buatan dan
karsinogen dengan virus HBV/HCV dan aflatoksin. Selain itu, defisiensi folat
e. Faktor Psikologis
kemampuan sel imun untuk mengenal dan melawan musuh tidak dapat
13
2.4 Patogenesis Kanker
dalam cetakan protein dari yang telah diprogramkan semula yang mengakibatkan
timbulnya sel kanker. Oleh karena itu, terjadi kekeliruan transkripsi dan translasi
gen, sehingga terbentuk protein abnormal yang terlepas dari kendali normal
individu ini dilakukan oleh gen (DNA) dengan pembentukan protein melalui
Keganasan pada sel eukariota terjadi akibat adanya perubahan perilaku sel
yang abnormal, yaitu sel mempunyai kemampuan proliferasi dan diferensiasi yang
berbagai protein yang abnormal. Berbagai protein abnormal muncul karena sel
sangat berperan pada pengaturan siklus pembelahan sel (Schneider, 1997). Telah
mengatur sinyal mekanisme faktor pertumbuhan dan siklus sel itu sendiri,
yang mengatur kematian sel terencana (programmed cell death), atau apoptosis
dan gen yang mengatur perbaikan DNA yang rusak (Kumar et al., 2007; Price et
al., 2006).
berlangsung beberapa bulan atau beberapa tahun (Albert et al., 1994). Proses
14
pertumbuhan ini dinamakan karsinogenesis, dimulai dari satu sel kanker yang
memperbanyak diri dan membentuk satu koloni kecil dalam jaringan yang sama.
1. Inisiasi (Initiation)
Tahap pertama ialah permulaan atau inisiasi, dimana sel normal berubah
dengan DNA, menyebabkan amplifikasi gen dan produksi copy multiple gene.
2. Promosi (Promotion)
diferensiasi.
3. Progresi (Progression)
Pada progresi terjadi aktivasi, mutasi atau hilangnya gen. Pada tahap ini,
kanker.
15
c. Gen modulator yang dapat mempengaruhi ekspresi karakteristik gen
transkripsi gen yang rusak (DNA repair). Kerusakan transkripsi ini mungkin
dapat dan mungkin pula tidak dapat diperbaiki lagi. Bila transkripsi gen itu
terbentuklah sel baru yang normal. Tetapi bila tidak dapat diperbaiki dengan
sempurna, akan terbentuk sel baru yang defektif. Walaupun sel itu defektif,
namun masih tetap ada usaha mereparasi kembali kerusakan transkripsi. Bila
berhasil akan terbentuk sel yang normal dan bila gagal akan terbentuk sel yang
abnormal, yaitu sel yang mengalami mutasi, atau transformasi, yang dimana
tumor yang bersifat malignan dan terjadinya pelepasan sel-sel tumor ganas
dari koloni primernya. Sel-sel tumor ganas ini dapat memasuki saluran
didasarkan atas:
1. Mutasi Somatik, yaitu perubahan urutan letak nukleotida dalam asam amino
pertumbuhan dan diferensiasi sel terganggu, sel menjadi otonom dan lepas
16
2. Penyimpangan Diferensiasi Sel (Teori Epigenetik), yaitu terjadinya gangguan
sistem atau mekanisme regulasi gen seperti represif, depresi serta ekspresi
yang terjadi karena mekanisme regulasi gen yang mengatur pertumbuhan, dan
bukan pada struktur gen itu sendiri, maka teori ini disebut teori epigenetic.
3. Aktivasi Virus. Virus masuk ke dalam inti sel dan berintegrasi dengan DNA
baru atau mengubah transkripsi dan translasi gen. Virus DNA dapat secara
kepada anak-anak sel inang, sedang virus RNA membutuhkan bantuan enzim
reverse transcriptase. Menurut teori ini, kanker terjadi karena infeksi virus
4. Seleksi Sel. Pada sel tubuh manusia, diperkirakan terdapat lebih dari 50.000
setiap saat ada sel yang mati, maka akan terbentuk sel baru melalui proses
mitosis. Oleh karena adanya mutasi, maka timbul sel yang defektif dan akan
mati atau tidak dapat mengadakan mitosis lebih lanjut. Hanya sel-sel yang
baik dan memenuhi syarat tertentu yang akan dapat tetap bertahan hidup.
Dalam menyeleksi sel mana yang boleh terus hidup dan berkembang, terjadi
kekeliruan. Di sini, ada sel yang mengalami mutasi atau transformasi yang
lepas dari seleksi dan terus berkembang menjadi sel kanker (King, 2000).
17
Ada lima kelompok besar yang digunakan untuk mengklasifikasikan kanker,
Institute, 2009).
1. Karsinoma adalah kanker yang berasal dari kulit atau jaringan yang
2. Sarkoma ialah kanker yang berasal dari tulang, tulang rawan, lemak, otot,
3. Limfoma ialah kanker yang berasal dari kelenjar getah bening dan
Daftar jenis kanker yang umum mencakup kanker yang didiagnosis dengan
diperkirakan harus menjadi 40.000 kasus atau lebih. Jumlah ini mengalami
tahun 2008.
18
Payudara (pria - wanita) 252.710 – 2.470 40.610 - 460
penyebaran, dan ukuran tumor. Beberapa kanker dapat dirasakan atau dilihat
melalui kulit, seperti benjolan pada payudara atau testikel dan dapat dijadikan
perubahan kutil atau tahi lalat pada kulit. Beberapa kanker mulut memberikan
gambaran berupa bercak putih di dalam mulut atau bintik putih pada lidah.
19
Jenis kanker lain memiliki gejala yang kurang jelas secara fisik. Beberapa
menyebabkan gejala, sehingga rasa sakit terjadi akibat dorongan terhadap saraf
terdekat. Selain daripada itu, ia juga mengganggu fungsi hati sehingga akan
terlihat tampilan kulit dan sklera menguning yang dikenal sebagai ikterus. Gejala
juga dapat terjadi akibat tumor yang menyebabkan penekanan terhadap organ dan
sembelit, diare, dan perubahan ukuran tinja. Kanker kandung kemih atau prostat
demam, lelah, keringat berlebihan, anemia, dan penurunan berat badan tanpa
sebab. Pada pasien kanker paru-paru atau tenggorokan, akan terdapat presentasi
gejala berupa batuk dan suara serak (American Cancer Society, 2010).
area baru yang terkena dampak. Bengkak atau pembesaran kelenjar getah bening
merupakan gejala awal. Jika kanker menyebar ke otak, pasien dapat mengalami
menyebabkan batuk dan sesak nafas. Selain itu, hati dapat membesar
(hepatomegali), ikterus, dan tulang menjadi rapuh serta mudah patah. Gejala
20
2.8 Diagnosis Kanker
scan, MRI scan, PET scan, dan ultrasound digunakan secara teratur untuk
mendeteksi lokasi tumor. Selain itu, dokter juga dapat melakukan endoskopi.
dan DNA kanker pada tingkat molekul. Sebagai contoh, sel-sel kanker prostat
aliran darah yang dapat dideteksi oleh tes darah. Molekuler diagnostik, biopsi, dan
(Crosta, 2010).
Sistem TNM adalah salah satu sistem pementasan yang paling umum
digunakan. Sistem ini telah diterima oleh International Union Against Cancer
medis menggunakan sistem TNM sebagai metode utama untuk pelaporan kanker
21
Sistem TNM ini berdasarkan pada besarnya tumor (T), tingkat penyebaran ke
kelenjar getah bening (N), dan adanya metastasis (M). Nomor ditambahkan untuk
Tabel 2.3
Tabel 2.3
22
Metastasis jauh (kanker telah menyebar ke
M1
bagian tubuh yang jauh)
Tabel 2.4
Tahap Definisi
tumor primer.
Tabel 2.5
Terapi kanker tergantung pada jenis kanker, stadium kanker, usia, status
untuk kanker dan pasien sering menerima kombinasi terapi dan perawatan paliatif.
Perawatan biasanya termasuk dalam salah satu kategori seperti operasi, radiasi,
23
kemoterapi, imunoterapi, terapi hormon, atau terapi gen. Prinsip kerja pengobatan
ini adalah dengan membunuh sel-sel kanker, mengontrol pertumbuhan sel kanker,
a. Pembedahan
sel kanker. Operasi juga dapat berperan besar dalam membantu untuk
b. Radioterapi
terjadi berbagai peristiwa, antara lain peristiwa ionisasi molekul air yang
24
berkaitan dengan leukemia dan limfoma, serta dapat digunakan dalam
c. Kemoterapi
biasa dilakukan di rumah sakit, klinik swasta, tempat praktek dokter, ruang
d. Imunoterapi
untuk melawan kanker. Misal, vaksin yang terdiri dari antigen diperoleh
dari sel tumor bisa menaikkan fungsi tubuh pada antibodi atau sel
e. Terapi Hormon
25
berkembang atau dibunuh sepenuhnya. Terapi hormon kanker payudara
sering fokus pada pengurangan kadar estrogen (obat umum untuk ini
adalah tamoxifen) dan hormon terapi kanker prostat sering fokus pada
26
7
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL
terdapat berbagai macam faktor yang berkaitan dengan terjadinya kanker, seperti:
Dari berbagai faktor tersebut, variabel independen yang akan diteliti adalah
Penentuan variabel ini didasarkan pada ketersediaan data dari rekam medik pasien
KURANGNYA
HIPERAKTIVITAS PENGETAHUAN
HORMONAL DAN & PAPARAN POLA HIDUP
POLA AKTIVITAS FAKTOR RISIKO SEHAT
PERUBAHAN GENETIK
(INISIASI SEL)
TUMOR JINAK
WILAYAH
LATE DIAGNOSTIC
TEMPAT
PERTAMBAHAN USIA TUMOR GANAS TINGGAL
GEJALA KLINIS
KANKER
33
3.2 Kerangka Konsep
Insidensi
Jumlah Kematian
Jenis Kelamin
Usia
Jenis
Stadium Kanker
Tingkat Pendidikan
KANKER
Pekerjaan
Paritas
Riwayat Keluarga
Keluhan Utama
Gambaran Histopatologik
Keterangan:
34
3.3 Definisi Operasional
1. Pasien Kanker
2. Insidensi
penyakit kanker (kasus baru) dalam kurun waktu Januari 2015 - Juni 2017 di
penelitian.
a. Pasien kanker
3. Jumlah Kematian
Januari 2015 - Juni 2017 pada pasien yang telah terdiagnosis sebagai pasien
penelitian.
35
Hasil pengukuran : Dikategorikan sebagai berikut:
a. Hidup
b. Meninggal
4. Usia
penelitian.
5. Jenis Kelamin
penelitian.
36
Hasil pengukuran : Dikategorikan sebagai berikut:
a. Laki-laki
b. Perempuan
6. Jenis Kanker
penelitian.
a. Solid Cancer
b. Non-solid Cancer
37
7
BAB 4
METODE PENELITIAN
mengenai insidensi penyakit kanker periode Januari 2015 - Juni 2017 berdasarkan
data sekunder yang tercatat dalam rekam medik di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar.
November 2017.
4.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien kanker yang
4.3.1 Sampel
Januari 2015 – 30 Juni 2017 yang memiliki rekam medik dan memenuhi
39
b. Pasien kanker yang tidak memiliki rekam medik.
Populasi
Sampel Eksklusi
Data Sekunder
Pengolahan Data
medik pasien kanker dalam periode yang telah ditentukan, yaitu Januari 2015 -
Juni 2017. Setelah itu, dilakukan pengamatan dan pencatatan terhadap variabel
40
Data yang telah diperoleh pada penelitian ini akan diolah dan
distribusi dan grafik disertai penjelasan yang disusun dalam bentuk narasi
sebelumnya.
41
7
BAB 5
HASIL PENELITIAN
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari 2015 sampai Juni
2017, dilaksanakan pada bulan November 2017. Dari penelusuran data rekam
kasus kanker yang tercatat selama periode tersebut. Namun, dengan adanya
kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, terdapat 19.007 kasus yang tidak memenuhi
kriteria inklusi antara lain 15.637 kasus merupakan kunjungan berulang dan 268
lainnya terdiagnosis tumor ganas sekunder, sehingga total pasien yang memenuhi
November 2017. Data yang diperoleh kemudian dicatat dengan Microsoft Excel
Package for The Social Sciences (SPSS) for Windows 18,00. Hasil pengolahan
Berdasarkan data rekam medik yang dikumpulkan dari 5824 pasien, terdapat 5083
pasien (87,3%) yang hidup dan 741 pasien lainnya (12,7%) yang meninggal
dunia.
Mortalitas
12,7%
87,3%
Pada diagram dan tabel 5.2 memperlihatkan distribusi jenis kelamin pasien
kanker lebih banyak diderita oleh perempuan, yakni 3485 orang (59,8%),
43
Diagram 5.2. Distribusi Insidensi Pasien Kanker berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Laki-laki
40,2%
Perempuan
59,8%
usia termuda pasien kanker pada periode Januari 2015 hingga Juni 2017 adalah 6
bulan dan usia tertua adalah 93 tahun, dengan rata-rata usia 45,4 tahun. Proporsi
tertinggi terdapat pada rentang usia 40-49 tahun, yaitu 1535 orang (26,4%), diikuti
rentang usia 50-59 tahun, yaitu 1462 orang (25,1%). Selanjutnya, pada kelompok
usia ≥60 tahun tercatat 1153 orang (19,8%), pada rentang usia 30-39 tahun
sebanyak 735 orang (12,6%), pada kelompok usia <20 tahun sebanyak 633 orang
(<20 tahun), dan sisanya adalah 306 orang (5,3%) di rentang usia 20-29 tahun
yang terdiagnosis kanker. Hal ini menunjukkan distribusi pasien kanker menurut
usia, terbanyak pada dekade ke-lima, yaitu pada rentang usia 40-49 tahun.
44
20 - 29 tahun 306 5,3
30 - 39 tahun 735 12,6
40 - 49 tahun 1535 26,4
50 - 59 tahun 1462 25,1
≥ 60 tahun 1153 19,8
Usia
1600 26,3%
25,1%
1400
1200 19,8%
1000
Insidensi (N)
800 12,6%
10,9%
600
400 5,3%
200
0
<20 20-29 30-39 40-49 50-59 ≥60
Usia (tahun)
Jenis Kanker
45
Tabel dan diagram 5.4 memperlihatkan insidensi dan jumlah kematian pasien
jenis kanker dengan insidensi (jumlah kasus baru) tertinggi yaitu sebanyak 918
orang (15,8%), 583 orang (10,0%) dan 531 orang (9,1%). Diikuti dengan kanker
kolorektal 451 orang (7,7%) dan kanker ovarium 396 orang (6,8)%. Pada urutan
terakhir diduduki oleh histiositosis dan kanker sistem saraf perifer dan otonom
teratas dengan jumlah pasien yang meninggal sebanyak 119 orang (16,1%),
diikuti dengan kanker payudara 95 orang (12,8%) dan kanker hati dan duktus
Tabel 5.4.2 Distribusi Insidensi dan Jumlah Kematian berdasarkan Lokasi Kanker
Jumlah
Insidensi Persentase Persentase
Lokasi Kanker Kematian
(N) (%) (%)
(N)
Payudara 918 15.8 95 12,8
Leukemia (semua tipe) 583 10.0 119 16,1
Serviks 531 9.1 43 5,8
Kolorektal 451 7.7 47 6,3
46
Ovarium 396 6.8 37 5,0
Hati dan duktus biliaris
359 6.2 74 10,0
intrahepatik
Nasofaring 352 6.0 20 2,7
Paru dan bronkus 340 5.8 60 8,1
Limfoma non-Hodgkin 222 3.8 26 3,5
Tiroid dan kelenjar
180 3.1 22 3,0
endokrin lainnya
Rongga mulut dan
148 2.5 13 1,8
orofaring
Other ill-defined sites 143 2.5 19 2,6
Otak dan SSP 131 2.2 32 4,3
Jaringan lunak dan
125 2.1 16 2,2
jaringan ikat
Kulit 121 2.1 8 1,1
Tulang dan tulang rawan 102 1.8 6 0,8
Mata 84 1.4 3 0,4
Uterus 83 1.4 6 0,8
Pankreas 79 1.4 22 3,0
Prostat 71 1.2 11 1,5
Plasenta 70 1.2 11 1,5
Buli-buli, urethra dan
68 1.2 7 0,9
ureter
Ginjal 47 0.8 10 1,3
Genitalia pria 37 0.6 5 0,7
Multiple myeloma 35 0.6 8 0,1
Limfoma Hodgkin 35 0.6 1 1,1
Lambung 33 0.6 8 1,1
Laring dan trakea 33 0.6 4 0,5
Esofagus 21 0.4 5 0,7
Usus halus 10 0.2 1 0,1
Genitalia wanita 6 0.1 1 0,1
Mediastinum 4 0.1 0 0
Histiositosis 3 0.1 1 0,1
Sistem saraf perifer dan
3 0.1 0 0
otonom
Total 5824 100,0 100,0 100,0
Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
47
Diagram 5.4 Distribusi Insidensi dan Jumlah Kematian berdasarkan Jenis Kanker
Total Pasien
Sist. saraf perifer &…
Histiositosis
Mediastinum
Genitalia wanita
Usus halus
Esofagus
Laring & trakea
Lambung
Limfoma Hodgkin
Multiple myeloma
Genitalia pria
Ginjal
Buli-buli, urethra &…
Plasenta
Prostat
Pankreas
Uterus
Mata
Tulang & tulang rawan
Kulit
Jaringan lunak &…
Otak & SSP
Other ill-defined sites
Rongga mulut…
Tiroid & kelenjar…
Limfoma non-Hodgkin
Paru & bronkus
Nasofaring
Hati & duktus biliaris…
Ovarium
Kolorektal
Serviks
Leukemia (semua tipe)
Payudara
48
Tabel dan diagram 5.5 memperlihatkan distribusi jenis kelamin berdasarkan
jenis kanker. Dari data yang diperoleh , kanker payudara, kanker serviks dan
terbanyak, berturut-turut sebanyak 910 orang (15,6%), 529 orang (9,1%) dan 395
orang (6,8%). Disusul dengan leukemia sebanyak 252 orang (4,3%) dan kanker
yaitu berjumlah 331 pasien (5,7%), disusul oleh kanker kolorektal dan kanker hati
yang berjumlah sama, yaitu 259 pasien (4,4%). Di urutan ke-4 dan ke-5 adalah
kanker paru dan bronkus sebanyak 239 orang (4,1%) dan kanker nasofaring
49
Otak dan SSP 68 1.2 63 1.1
Jaringan lunak dan jaringan ikat 79 1.4 46 0.8
Kulit 53 0.9 68 1.2
Tulang dan tulang rawan 56 1.0 46 0.8
Mata 37 0.6 47 0.8
Uterus 1 0.0 82 1.4
Pankreas 45 0.8 34 0.6
Prostat 71 1.2 0 0.0
Plasenta 0 0.0 70 1.2
Buli-buli, uretra dan ureter 55 0.9 13 0.2
Ginjal 25 0.4 22 0.4
Genitalia pria 36 0.6 1 0.0
Limfoma Hodgkin 19 0.3 16 0.3
Multiple myeloma 15 0.3 20 0.3
Laring dan trakea 32 0.5 1 0.0
Lambung 17 0.3 16 0.3
Esofagus 16 0.3 5 0.1
Usus halus 4 0.1 6 0.1
Genitalia wanita 0 0.0 6 0.1
Mediastinum 4 0.1 0 0.0
Histiositosis 1 0.0 2 0.0
Saraf perifer dan otonom 1 0.0 2 0.0
Total 2339 40.2 3485 59.8
Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Sudirohusodo Makassar, pada kelompok usia <20 tahun, jenis kanker dengan
frekuensi tertinggi adalah leukemia sebanyak 331 orang (5,7%). Selanjutnya, pada
kelompok usia 20-29 tahun, kanker ovarium dengan jumlah pasien 43 orang
50
frekuensi tertinggi pada kelompok usia 30-39 tahun, 40-49 tahun dan 50-59 tahun
dengan jumlah masing-masing 144 orang (2,5%), 373 orang (6,4%) dan 285 orang
(4,9%). Pada kelompok usia ≥60 tahun, kanker kolorektal memiliki frekuensi
51
Multiple myeloma 0 0,0 0 0.0 0 0.0 13 0.2 14 0.2 8 0.1
Laring dan trakea 1 0,0 1 0.0 1 0.0 3 0.1 7 0.1 20 0.3
Lambung 2 0,0 0 0.0 4 0.1 9 0.2 7 0.1 11 0.2
Esofagus 0 0,0 1 0.0 0 0.0 3 0.1 8 0.1 9 0.2
Usus halus 0 0,0 0 0.0 2 0.0 1 0.0 5 0.1 2 0.0
Genitalia wanita 0 0,0 0 0.0 2 0.0 0 0.0 2 0.0 2 0.0
Mediastinum 0 0,0 1 0.0 0 0.0 2 0.0 1 0.0 0 0.0
Histiositosis 3 0,1 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
Saraf perifer dan otonom 0 0,0 1 0.0 0 0.0 1 0.0 0 0.0 1 0.0
Total 633 10,9 306 5,3 735 13 1535 26 1462 25 1153 20
Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Plasenta
Kolorektal
Payudara
Payudara
Kolorektal
Payudara
Kolorektal
Kolorektal
Payudara
Ginjal
Ovarium
Nasofaring
Serviks
Nasofaring
Ovarium
Serviks
Ovarium
Nasofaring
Serviks
Ovarium
Serviks
Otak & SSP
Leukemia
Leukemia
Leukemia
<20 tahun 20-29 tahun 30-39 tahun 40-49 tahun 50-59 tahun ≥60 tahun
Jumlah (N)
Sumber: Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
52
7
BAB 6
PEMBAHASAN
penelitian berupa 5824 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian ini
Adapun karakteristik yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah insidensi
(jumlah kasus baru), mortalitas, jenis kelamin, usia dan jenis atau lokasi kanker.
dikumpulkan dari 5824 pasien kanker, terdapat 5083 pasien (87,3%) yang hidup
dan 741 pasien lainnya (12,7%) yang meninggal dunia. Menurut Timmereck
(2001), insidensi merupakan jumlah kasus baru suatu penyakit yang muncul
dalam satu periode tertentu, sedangkan mortalitas atau kematian adalah keadaan
hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang dapat terjadi setiap
WHO memperkirakan pada tahun 2008, terdapat 12,7 juta kasus kanker baru
di dunia dan angka ini diprediksi meningkat hingga 21,4 juta kasus pada tahun
2030. Dua pertiga kasus tersebut terdapat di negara-negara dengan sosial ekonomi
antara tahun 2010 dan 2020, hingga mencapai 44 juta kematian. Peningkatan
memiliki jumlah angka kematian tertinggi pada tahun 2020 adalah Asia Tenggara
(10,4 juta kematian) dan Pasifik Barat (12,3 juta kematian). Hal ini dapat
paritas yang lebih rendah dan usia lanjut pada kelahiran pertama) yang terkait
kanker di Sulawesi Selatan (17%) menduduki urutan ke-6 untuk prevalensi kanker
tahun ke tahun terus meningkat dan berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013,
sekitar 5,7% kematian semua umur disebabkan oleh kanker ganas (Kemenkes RI,
2013).
berdasarkan jenis kelamin. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi pada tahun 2016
menyebutkan penderita kanker di Indonesia dua kali lebih banyak ditemukan pada
54
perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini mungkin disebabkan oleh proporsi
kanker serviks, ovarium dan payudara merupakan jenis kanker yang paling
banyak ditemukan.
Sejalan dengan itu, hasil penelitian Oemiati dkk. pada tahun 2011 yang
ratio (OR) penderita kanker pada perempuan besarnya hampir dua kali lipat
laki, sehingga kasus kanker dapat terdeteksi lebih banyak pada perempuan
dibandingkan laki-laki.
Berbeda dengan dua penelitian yang disebutkan, pada penelitian ini, tabel dan
jumlah 3485 orang (59,8%), tidak mencapai dua kali lipat jumlahnya
didapatkan proporsi tertinggi pasien kanker terdapat pada rentang usia 40-49
tahun, yaitu 1535 orang (26,4%), diikuti dengan rentang usia 50-59 tahun
sebanyak 1462 orang (25,1%). Rentang usia dengan jumlah pasien kanker
terendah adalah 20-29 tahun, yaitu sebanyak 306 orang (5,3%). Hal ini
menunjukkan distribusi pasien kanker menurut usia, terbanyak pada dekade ke-
55
Hasil analisis sosiodemografi pada Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa
tertinggi didapatkan pada rentang usia 45-74 tahun (Kemenkes RI, 2013). Hoskin
dan Begg (2002) menyebutkan faktor risiko utama pada penyakit kanker adalah
usia. Sejalan dengan itu, hasil penelitian di Perancis menunjukkan kematian akibat
kanker terbanyak pada kelompok umur 15-44 tahun sebesar 42,5 %. Penelitian
kelompok umur <40 tahun sebesar 23,4 %, sedangkan pada kelompok umur >40
tahun sebesar 76,6 %. Sedangkan Fauzi dkk (2006) mendapatkan hasil pada
penelitian kanker serviks terbanyak kelompok umur 40-49 tahun (49,83 %), 30-39
pada kelompok usia >40 tahun. Hal tersebut sejalan dengan literatur yang
Jenis Kanker
Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian rekam medik RSUP Dr.
56
jenis kanker dengan jumlah pasien terbanyak, yakni 918 orang (15,8%). Hasil
yang sama didapatkan dari data Malaysia Cancer Statistics pada tahun 2007 yang
Asia Tenggara sebagian besar didominasi oleh kasus kanker payudara dengan
karakteristik penderita yang tidak jauh berbeda, yaitu usia dewasa, tinggal di kota,
leukemia dengan total 119 pasien (16,1%) yang meninggal. Hal ini sejalan dengan
kepustakaan yang didapatkan bahwa tipe leukemia yang paling lazim dijumpai
khususnya pada anak adalah leukemia limfositik akut atau ALL yang ditandai
dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan dan memburuk.
2005).
Data rekam medik di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo periode Januari 2015
– Juni 2017 menunjukkan pada kelompok usia 40-49 tahun yang memiliki insiden
kanker tertinggi, di urutan pertama adalah kanker payudara yakni sebanyak 373
orang (6,4%), disusul dengan kanker serviks sebanyak 228 orang (3,9%) dan
57
Penderita kanker payudara dan kanker serviks telah mengalami peningkatan
Kanker Dharmais Jakarta. Hal serupa juga terjadi di dunia, di mana terjadi
kejadian kanker payudara pada negara maju dan berkembang disebabkan oleh
kanker dengan frekuensi penderita terbanyak yakni 333 orang. Hasil ini sesuai
diderita pada anak usia <15 tahun, khususnya tipe ALL, yaitu 87%.
58
7
BAB 7
7.1. Kesimpulan
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode Januari 2015 - Juni 2017”,
Januari 2015 - Juni 2017 adalah 6092 orang, namun yang memenuhi
kriteria inklusi sebagai insidensi (kasus baru) adalah sebanyak 5824 orang.
2. Jumlah kematian dari total pasien yang memenuhi kriteria inklusi di RSUP
periode Januari 2015 - Juni 2017 berdasarkan jenis kelamin lebih banyak
ditemukan pada kelompok usia 40-49 tahun yaitu sebanyak 1535 orang
(26,4%).
jenis kanker paling banyak ditemukan pada leukemia, yaitu berjumlah 119
orang (16,1%).
7. Pada pasien perempuan, jenis kanker yang paling banyak adalah kanker
payudara, yaitu sebanyak 910 orang (15,6%). Sedangkan, pada pasien laki-
laki yang terbanyak adalah leukemia yaitu sebanyak 331 orang (5,7%).
7.2. Saran
tumor paru di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode Januari 2016
ini agar dapat memberikan hasil yang lebih bervariasi dan spesifik.
60
DAFTAR PUSTAKA
Alberts B, Bray D, Lewis J, Raff, M., Roberts K, Watson JD. 1994. Molecular
Signs and Symptoms of Cancer. [Cited 2017 August 22] Available from:
http://www.cancer.org/docroot/CRI/content/CRI_2_4_3X_What_are_the_sig
ns_and_symptoms_of_cancer.asp?sitearea=
American Cancer Society, 2009. Infections in People with Cancer. [Cited 2017
http://www.cancer.org/docroot/ETO/content/ETO_1_2X_Infections_in_Peop
le_with_Cancer.asp
Arief I. 2009. Tujuh faktor risiko kanker prostat. National Cardiovascular Center
http://www.pjnhk.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=249
4&Itemid=32
kanker.htm
Cancer Helps UK. 2009. Types of infections. Cancer Research UK. [Cited 2017
cancer/coping- physically/fever/cause/infection/types-of-infections
61
Crosta P. 2010. What is cancer? Medical News Today. [Cited 2017 August 22]
oncology/whatiscancer.php
http://cancer.about.com/od/causes/a/symptomscancer.html
Hadi S. 2001. Diagnosis Ultrasonik pada Sirosis Hati. Jakarta: Mandar Maju
kanker.html
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/11/01175322/terapi.radiasi.stereot
Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. 2007. Buku ajar patologi, 7th ed, Vol. 2.
22]Available from:
http://images.linazahro.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/Shv9kQo
KCIUAAHpq5gc1/Faktor%20resiko%20kanker.doc?nmid=247171353
http://www.cancer.gov/cancertopics/what-is-cancer
62
National Comprehensive Cancer Network, 2009. Prevention and Treatment of
www.nccn.org/professionals/physician_gls/PDF/infections.pdf
EGC.
Rauf S. 2002. Buku Ajar Nefrologi Anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Riley BD, Culver JO, Skrzynia C, et al. Essential elements of genetic cancer risk
21(2):151–161.
Siegel RL, Miller KD, Jemal A. 2017. Cancer Statistics, 2017. CA: A Cancer
http://www.gizi.net/cgibin/berita/fullnews.cgi?newsid101037611648600
Torre LA, Bray FB, Siegel RL, Ferlay J, Lortet J, Jemal A. 2015. Global Cancer
63
\\\\
64
65
66
67
68
BIODATA PENELITI
69