Anda di halaman 1dari 21

PENELITIAN PENGEMBANGAN

Disajikan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan


Dosen Pengampu : Dr. Moh. Farozin,M.Pd. dan Sumarno, M.A, Ph.D

Disusun Oleh:

Arif Fajar Romadhon

18713251045

Kelas BK C

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
A. Pengertian Penelitian Pengembangan

Hakikatnya manusia merupakan makhluk yang memiliki rasa ingin tahu.

Keingintahuan dituangkan dalam sebuah penelitian untuk mencari jawaban

maupun kesimpulan yang benar. Salah satunya melalui jenis penelitian yaitu

penelitian dan pengembangan. Penelitian pengembangan menurut Borg & Gall

adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk

pendidikan (Punaji, 2012: 215).

Istilah penelitian pengembangan merupakan padanan makna dari kata

Research dan Development yang dalam bahasa Arabnya disebut dengan al-

Bahtsat Tathwiry (Moh Ainin, 2013: 96). Sependapat dengan sebelumnya yang

disampaikan pada seminar & Workshop Penelitian Disertasi Program Doktoral

Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan Albinus Silalahi (2017: 2), pengertian

istilah development research (penelitian pengembangan) sulit dibedakan dari

research & development (penelitian & pengembangan) karena kedua istilah ini

mengacu pada hal yang sama, yaitu agar hasil pelaksanan penelitian dari kedua

pengertian istilah ini dapat berkontribusi untuk ilmiah (kontribusi teoritis) yang

sama pentingnya dengan dapat juga berkontribusi untuk perbaikan produk

(kontribusi praktis).

Research and Development atau (R&D), terdiri atas dua kata yaitu

Research (Penelitian) & Development (pengembangan). Kegiatan utama adalah,

pertama melakukan penelitian dan studi literatur untuk menghasilkan rancangan

produk tertentu, dan kegiatan kedua adalah pengembangan yaitu menguji

efektivitas, validitas rancangan yang telah dibuat, sehingga menjadi produk yang

teruji dan dapat dimanfaatkan masyarakat luas (Sugiyono, 2013: 530).


Mohammad Ali (2014:419), mejelaskan pengertian tentang riset dan

pengembangan merupakan suatu proses dalam mengembangkan dan memvalidasi

perangkat tertentu yang menjadi yang menjadi produknya. Perspektif industri

merupakan pengembangan suatu prototipe produk sebelum diproduki masal.

Dalam bidang pendidikan dan pelatihan , R & D merupakan suatu proses

pengembangan perangkat pembelajaran yang dilakukan melalui serangkaian riset

menggunakan berbagai metode dalam suatu siklus yang melewati berbagai

tahapan.

Senada dengan beberapa pengertian penelitian dan pengembangan atau

Research and Development merupakan suatu proses atau langkah-langkah untuk

mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada

yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda

atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran,

tetapi juga bisa perangkat lunak (software) seperti program pengolahan data,

pembelajaran di kelas ataupun model pendidikan, pembelajaran, bimbingan dan

lainnya (Nana Syaodih Sukmadinata, 2015: 164).

R & D bisa didefinisikan sebagai metode penelitian yang secara sengaja,

sistematis, bertujuan/diarahkan untuk mencaritemukan, merumuskan,

memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk,

model, metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru,

efektif, efisien, produktif, dan bermakna (Nusa Putra, 2015: 67).

Penulis sependapat dengan Nusa Putra bahwa penelitian pengembangan

atau R & D adalah metode penelitian yang secara sengaja, sistematis,

bertujuan/diarahkan untuk mencaritemukan, merumuskan, memperbaiki,

mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk, model,


metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru, efektif,

efisien, produktif, dan bermakna. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda

atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran,

tetapi juga bisa perangkat lunak (software) seperti program pengolahan data,

pembelajaran di kelas ataupun model pendidikan, pembelajaran, bimbingan dan

lainnya

B. Tujuan Penelitian Pengembangan

Adanya penelitian pengembangan semakin banyak diminati menurut Van

Den Akker sebagai berikut. Alasan pokok berasal dari pendapat bahwa

pendekatan penelitian “tradisional” misalnya penelitian survei, korelasi dan

eksperimen dengan fokus penelitian mendeskripsikan pengetahuan, jarang

memberikan deskripsi dalam pemecahan masalah-masalah rancangan dan desain

dalam pembelajaran atau pendidikan. Alasan lain, adanya semangat tinggi dan

kompleksitas tentang sifat kebijakan reformasi pendidikan .Tujuan penelitian

pengembangan adalah menilai dan mengamati perubahan yang terjadi dalam

kurun waktu tertentu (Punaji, 2012: 217).

Mnurut Gay, Mills & Airasian dalam Albinus Silalahi (2017) tujuan R&D

dalam pendidikan bukan untuk memformulasi atau menguji teori tetapi adalah

untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk digunakan di sekolah.

Tujuan dilakukan R & D berbeda dengan tujuan utama risaet-riset lain.

Adapun tujuan utamanya tidak hanya sekedar untuk meperoleh temuan yang dapat

memberi kontribusi terhadap khazanah keilmuan ataupun memuaskan rasa ingin

tahu. Jenis riset ini dilakukan untuk tujuan menjawab kebutuhan akan adanya

perangkat yang dapat langsung digunakan dalam rangka memperbaiki atau


meningkatkan lembaga dan atau program peningkatan kualitas SDM (Mohammad

Ali, 2014: 424).

Moh Ainin (2013: 97) tujuan penelitian pengembangan pada dasarnya

adalah untuk menghasilkan produk kreatif-inovatif untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran dan menghasilkan produk kreatif-inovatif untuk memecahkan

permasalahan pembelajaran. Hal senada Nusa Putra (2015: 147) R & D digunakan

sebagai upaya untuk melakukan perubahan perilaku, mendorong perilaku baru

menggunakan eskperimen.

I Gede Rasagama (2011), strategi R&D banyak digunakan dalam

teknologi instruksional atau teknologi pembelajaran, yang sekarang lebih

difokuskan pada sistem instruksional atau sistem pembelajaran. Strategi ini

banyak digunakan untuk mengembangkan model-model meliputi: desain atau

perencanaan pembelajaran, proses atau pelaksanaan pembelajaran, evaluasi

pembelajaran, dan model-model program pembelajaran. R&D juga banyak

digunakan untuk mengembangkan bahan ajar, media pembelajaran dan

manajemen pembelajaran. Penggunaan strategi R&D dalam teknologi

instruksional banyak digunakan dalam pendidikan dan pelatihan bidang industri,

bisnis, militer, teknologi, kedokteran, dllnya. Pendekatan ini digunakan untuk

pengembangan dari segi software, hardware, teknoware maupun manageware.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian pengembangan bukan untuk

memformulasi atau menguji teori tetapi menghasilkan produk kreatif-inovatif

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan menghasilkan produk kreatif-

inovatif untuk memecahkan permasalahan pembelajaran untuk menjawab

kebutuhan akan adanya perangkat yang dapat langsung digunakan dalam rangka
memperbaiki atau meningkatkan lembaga dan atau program peningkatan kualitas

SDM.

C. Metode dalam Penelitian Pengembangan

Penelitian dan pengembangan merupakan metode penghubung atau

pemutus kesenjangan antara penelitian dasar dan penelitian terapan. Sering

dihadapi adanya kesenjangan antara hasil penelitian dasar yang bersifat teoritis

dan penelitian terapan yang bersifat praktis. Kesenjangan ini dapat dihilangkan

atau disambungkan dengan penelitian dan pengembangan. Trianto (2010: 207)

dan Nana Syaodih Sukmadinata (2015: 167) menjelaskan bahwa dalam

pelaksanaan penelitian dan pengembangan, terdapat beberapa metode yang

digunakan, yaitu metode : deskriptif , evaluatif dan eksperimental.

Metode deskriptif, digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun

data tentang kondisi yang ada. Kondisi yang ada mencakup : (1) kondisi produk

yang sudah ada sebagai bahan perbandingan atau bahan dasar (embrio) untuk

produk yang akan dikembangkan, (2) kondisi pihak pengguna, seperti sekolah,

guru, kepala sekolah, siswa, serta pengguna lainnya, (3) kondisi faktor-faktor

pendukung dan penghambat pengembangan dan penggunaan dari produk yang

akan dihasilkan, mencakup unsur manusia, sarana prasarana, biaya, pengelolaan

dan lingkungan.

Metode evaluatif, digunakan untuk mengevaluasi proses uji coba

pengembangan suatu produk. Produk dikembangkan melalui serangkaian uji

coba, dan setiap kegiatan uji coba diadakan evaluasi, baik evaluasi hasil ,aupum

evaluasi proses. Berdasarkan temuan-temuan hasil hasil uji coba diadakan

penyempurnaan.
Metode eksperimen digunakan untuk menguji kemampuhan dari produk

yang dihasilkan. Walaupun dalam tahap uji coba telah ada evaluasi (pengukuran),

tetapi pengukuran tersebut masih dalam rangka pengembangan produk, belum ada

kelompok pembanding. Dalam eksperimen telah diadakan pengukuran selain

pada kelompok eksperimen juga pada kelompok pembanding atau kelompok

kontrol. Pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok control dilakukan secara

acak atau random. Pembandingan hasil eksperimen pada kedua kelompok tersebut

dapat menunjukkan tingkat keampuhan dari produk yang dihasilkan.

D. Model Penelitian Pengembangan atau R & D

Menurut Punaji (2012:223-226) model dalam penelitian pengembangan

pendidikan yang sering dipakai dan dikembangkan yaitu milik Dick dan Corey.

Model tersebut terdiri dari sepuluh langkah yang terdiri dari : (1) Analisis

Kebutuhan; (2) Analisis Pembelajaran; (3) Analisis Pembelajar dan konteks; (4)

Tujuan umum dan khusus; (5) Mengembangkan instrument; (6)Mengembangkan

strtaegi pembelajaran; (7) Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran; (8)

Merancang dan melakukan evaluasi formatif; (9 )Melakukan revisi; (10) Evaluasi

sumatif

Selain model milik Dick dan Corey, ada juga model yang dikembangkan

oleh Borg & Gall. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut. (1) Penelitian dan

pengumpulan informasi awal; (2) Perencanaan; (3) Pengembangan format produk

awal; (4) Uji coba awal; (5) Revisi produk; (6) Uji coba lapangan; (7) Revisi

produk; (8) Uji lapangan; (9) Revisi produk akhir; (10) Desiminasi dan

implementasi

Tahapan dalam penelitian pengembangan atau R &D harus dilakukan

secara benar. Tidak boleh direduksi langkah-langkahnya dan tidak boleh


disederhanakan kegiatan yang dilakukan pada setiap langkahnya. Adapun

prosedur dalam melakukan R & D menurut Mohammad Ali (2014: 428-433)

adalah sebagai berikut.

1. Melakukan studi pendahuluan

Studi pendahuluan melalui pengumpulan dan telaah berbagai hasil riset

dan informasi terkait produk yang akan dikembangkan.

2. Penyusunan rencana.

Hal-hal yang harus dimasukan dalam perencanaan adalah mendefiniskan

ketrampilan atau kompetensi yang akan dikembangkan atau ditingkatkan

melalui penggunaan perangkat yang kan dihasilkan. Sehingga akan

merumuskan tujuan pelatihan, perkiraan biaya, tenaga kerja, dan waktu

untuk menyelesaikan R & D yang akan dilakukan.

3. Mengembangkan bentuk awal perangkat

Bentuk lengkap perangkat yang dikembangkan sebelum dilakukan

serangkaian pengujian dan revisi berdasarkan saran dari hasil berbagai

pengujian .

4. Melakukan ekspose bentuk awal perangkat

Ekspose ini dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data kualitatif

dari calon pengguna perangkat. Ekspose perangkat pada sekitar 9 sampai

12 orang instruktur dari lembaga pelatihan yang berbeda. Mereka diajak

untuk mencermati, menilai, memberi masukan dan melakukan curah

pendapat dalam suatu diskusi terfokus setelah mengamati ekspose

perangkat itu. Instruktur dapat melihat dan memberi komentar serta

masukan tentang kelemahan perangkat yang harus diperbaiki. Dalam

pengumpulan data ekspose ini peneliti menyiapkan butir-butir pertanyaan


melalui wawancara atau kuesioner dan pokok-pokok diskusi. Setelah itu

peneliti melakukan perbaikan bentuk awal perangkat.

5. Melakukan revisi terhadap bentuk awal

Revisi dilakukan berdasarkan saran atau masukan yang dibuat pada

kesimpulan hasil ekspose. Perubahan ini dilakukan dengan tujuan agar

perangkat yang dihasilkan lebih memenuhi kebutuhan berdasarkan

pengalaman para instruktur yang dilibatkan dalam pengujian tahap awal.

Revisi bentuk awal produk ini menghasilkan bentuk utama perangkat yang

siap untuk dilakukan serangkaian pengujian lebih lanjut.

6. Eksperimentasi awal bentuk utama perangkat

Tujuannya adalah menguji apakah terjadi peningkatan kemampuan

pengguna perangkat yang dikembangkan ini setelah mengikuti proses

pelatihan menggunakan perangkat in. Eksperimentasi tahap awal dapat

menggunakan desain kuasi-eksperimen kelompok tunggal dengan pretes

dan postes (O1 X O2) tanpa penugasan random yang dilakukan terhadap

peserta pelatihan. Sampul yang digunakan harus lebih banyak dari jumlah

sampel pengujian tahap awal. Akan lebih baik eksperimentasi ini

menggunakan desain yang emnggunakan kelompok kontrol dengan pretes

dan postes yakni,setalah eksperimentasi dalam beberapa sesi, selanjtnya

dilakukan diskusi kelompok terfokus dengan para instruktur yang

dilibatkan. Sebelum pengujian dilakukan pada tahap awal ini, peneliti

menyiapkan instrument pengumpul data yang berupa tes untuk pretes dan

postes, yang diberikan kepada peserta pelatihan, serta panduan wawancara

dan panduan diskusi terfokus yang dilakukan dengan instruktur.


Data hasil studi eksperimentasi tahap awal ini terdiri dari data kauntitatif

dan kualitatif. Data kuantitatif berupa hasil pretes dan postes. Data ini

dianalisis menggunakan metode statistika deskriptif dan inferensial.

Statistika deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan data dalam bentuk

statistik deskriptif/ grafik skor subyek. Adapun statistika inferensial

digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan antara rata-rata skor

pretes dan skor postes, terutama sebagai dasar pengambilan kesimpulan

tentang keefektifan perangkat itu.

Data kualitatif yang diperoleh dari wawancara dan diskusi kelompok

terfokus digunakan untuk membahas atau membuat penilaian terhadap

berbagai aspek keberadaan dan penggunaan perangkat. Hasil diskusi ini

juga digunakan sebagai bahan masukan untuk melakukan revisi lagi

terhadap bentuk utama perangkat itu sehingga perangkat lebih sempurna,

ditinjau dari segi teori dan konsep maupun dari segi penerapannya dalam

praktik pelatihan.

7. Revisi bentuk pertama perangkat

Data hasil eksperimentasi bentuk utama perangkat itu dianalisis dan

dijadikan dasar dalam melakukan revisi. Revisi yang dilakukan dalam

tahap ini bersifat penyempurnaan pertama bentuk utama perangkat yang

dikembangkan. Hasil penyempurnaan ini harus diuji lagi secara secara

operasional melalui eksperimentasi operasional.

8. Eksperimentasi perangkat yang telah direvisi

Melakukan kuasi-eksperimen kembali terhadap perangkat yang sudah

direvisi. Eksperimentasi dilakukan terhadap sampel yang diperluas dari

berbagai lembaga dengan berbagai kategori kualitas. Dalam


eksperimentasi ini dapat menggunakan desain pretes dan postes pada

kelompok eksperimen dan kelompok control, atau desain lain seperti

desain konterbalans. Setiap selesai suatu sesi eksperimen, dilakukan

wawancara dan pengisian kuesioner yang sudah disiapkan, baik pada

instruktur maupun pada sebagian peserta pelatihan yang dilibatkan sebagai

sampel subyek eksperimen. Selanjutnya dilakukan analisis data kuantitatif

dengan metode statistika yang relevan baik data pretes maupun postes.

Selain itu dilakukan pula analisis data dari hasil wawancara dan kuesioner

, baik analisis data kuantitatif dengan metode nonparametrik maupun

analisis data kualitatif terhadap hasil wawancara dan kuesioner. Berdasar

hasil analisis data itu juga diajukan sejumlah saran revisi perangkat untuk

penyempurnaan tahap akhir.

9. Revisi kembali atau final

Revisi final dilakukan mengacu kepada kepada saran yang diajukan

berdasarkan hasil analisis data dari eksperimen yang dilakukan pada

langkah sebelumnya. Apabila produk ini akan diproduksi secara masal,

produk final ini dapat dikatakan sebagai prototype produk yang siap untuk

diproduksi masal.

10. Implementasi dan desiminasi produk

Diseminasi produk dilakukan dengan membuat laporan eksekutif lengkap,

yang berisi rasional dikembangkannya perangkat itu, tujuan dan

kepentingannya. Selanjutya dibahas acuan teori utama yang digunakan

serta elaborasinya.
Prosedur dalam melaksanakan R & D

1. Studi 1. Mempelajari literature dan hasil studi Laporan tantang


Pendahuluan 2. Observasi lapangan state of the art
3. Wawancara dengan instruktur

2. Penyusunan 1. Rumusan Kompetensi Desain


rencana R & D 2. Rumusan Tujuan instruksional &
3. Rencana Kerja (Kegiatan, Tim, Biaya, rencana
Waktu) operasional

3. Pengembangan 1. Mengembangkan piranti lunak Bentuk awal


bentuk awal 2. Menentukan piranti keras perangkat,
perangkat 3. Detail piranti lunak deskripsi &
4. Manual penggunaan manual

4. Ekspose bentuk 1. Menyiapkan instrument uji coba Laporan hasil


awal perangkat 2. Memilih 9-12 instruktur sampel ekspose & analisis
3. Ekspose perangkat kualitatif
4. Diskusi kelompok terfokus
5. Analisis Kualitatif

5. Revisi bentuk 1. Mencermati kembali perangkat Desain


awal perangkat 2. Memperbaiki perangkat eksperimentasi
3. Mempersiapkan eksperimentasi

6. Eksperimentasi 1. Memilih sampel Laporan hasil


perangkat tahap 2. Menyiapkan instrumen eksperimen tahap
pertama 3. Melakukan kuasi-eksperimen pertama pertama
4. Wawancara dan diskusi dengan
instruktur

7. Revisi bentuk 1. Menelaah hasil analisis data Perangkat yang


pertama 2. Revisi bentuk awal perangkat telah direvisi
perangkat 3. Mempersiapkan kuasi eksperimen
kedua
8. Eksperimentasi 1. Memilih sampel lain Laporan hasil
perangkat yang 2. Menyiapkan instrument tes dan eksperimen tahap
telah direvisi wawancara/diskusi kedua
3. Melakukan kuasi-eksperimen pada
sampel lain
4. Wawancara dan diskusi dengan
instruktur
5. Analisis data kuatitatif dan kualitatif

1. Mencermati data Bentuk final


9. Revisi Akhir 2. Merevisi perangkat perangkat
3. Mempersiapkan implementasi dan
desiminasi produk

10. Implementasi 1. Mempersiapkan penggunaan Perangkat hasil R


dan desiminasi perangkat pada diklat yang sebenarnya & D dan laporan
2. Melaksanakan implemantasi dan R&D
desiminasi
3. Membuat laporan hasil R & D

Pada langkah-langkah penelitian yang lain ada beberapa tahapan yang

berbeda. Hal ini tercantum dalam penelitian pengembangan menurut Sugiyono

(2013: 531-548) terdiri atas beberapa langkah. Adapun langkah-langkahnya

sebagai berikut.
Studi
Literatur
Potensi dan Desain Validasi
Masalah Produk Desain
Pengumpulan
Informasi

Revisi Uji Coba Pembuatan


Revisi Desain
Produk 1 terbatas Produk

Uji Coba Revisi


Produk Masal
Pemakaian Produk 2

1. Potensi dan Masalah

Penelitian berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi merupakan

segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Misal :

Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang besar, seperti minyak

bumi, batu bara, hutan, pertanian; tetapi belum dapat didayagunakan oleh

bangsa sendiri. Semua potensi akan berkembang menjadi masalah jika bila

kita tidak bisa mendayagunakan potensi tersebut. Namun demikian masalah,

dapat juga dijadikan potensi, apabila kita dapat mendayagunakannya. Potensi

dan masalah

2. Mengumpulan Informasi

Mengumpulkan berbagai informasi dari lapangan dan studi literature yang

dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu.


3. Desain Produk

Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat

digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Desain metode

ini masih bersifat hipotetik karena efektivitasnya belum terbukti, dan akan

diketahui melalui pengujian.

4. Validasi Desain

Proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk secara rasional akan

lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi desain produk dapat dilakukan

dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli dan praktisi yang

sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut.

Setiap pakar diminta menilai desain tersebut, sehingga diketahui kelemahan

dan kekuatannya. Validasi desain dapat dilakukan dalam forum diskusi

5. Perbaikan Desain

Kelemahan dari hasil validasi desain selanjutnya dicoba untuk dikurangi

dengan cara memperbaiki desain.

6. Pembuatan Produk

Setelah desain produk dipandang valid, selanjutnya dibuat menjadi produk.

7. Uji Coba Produk

Mengujicobakan pada kelompok yang terbatas dengan tujuan untuk

mendapatkan informasi apakah desain produk lebih efektif dan efisien

dibandingkan produk yang lama. Maka dari itu pengujian dapat dilakukan

dengan eksperimen, yaitu membandingkan efektivitas desain produk lama

dengan desain produk baru. Eksperimen dapat dilakukan dengan cara

membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudahnya memakai desain

produk tersebut atau dengan membandingkan dengan kelompok yang tetap


menggunakan desain produk lama. Dalam hal ini ada kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol.

O 1
X O 2

Desain eksperimen (before - after). O1 nilai sebelum treatment dan O2 nilai

sesudah treatment. Eksperimen dilakukan dengan membandingkan hasil

observasi O1 dan O2. O1 merupakan keadaan sebelum diberikan desain

produk baru, sedangkan O2 keadaan dimana sudah menggunakan desain

produk baru. Keduanya diukur, bila O2 lebih besar, baik atau ada peningkatan

maka metode atau desain produk tersebut berhasil efektif.

R O 1
X O 2

R O 3 O 4

Desain eksperimen dengan kelompok kontrol. Maka dipilihlah kelompok

tertentu yang akan diberikan desain produk baru. Bila dalam setiap kelompok

ada banyak murid maka bisa dilakukan pada sampel yang dipilih secara

random.kelompok pertama diberi metode atau desain produk baru disebut

kelompok eskperimen, sedang kelompok yang tetap disebut kelompok

kontrol. R berarti pengambilan kelompok eksperimen dan kontrol secara

random. O1 adalah nilai awal kelompom eksperimen, dan O3 adalah nilai awal
kelompok control. Setelah hasil posisi O1 dan O3 seimbang maka kelompok

O2 diberi perlakuan dengan desain produk baru sedang O4 menggunakan

desain produk lama. Jika hasilnya nilai O2 signifikan lebih tinggi dari O4

maka desain produk baru tersebut efektif.

8. Revisi Produk

Jika hasil pengujian / uji coba produk belum mencapai target atau harapan,

maka desain produk harus direvisi kembali. Setelah direvisi maka perlu

diujicobakan lagi di kelas yang lebih luas.

9. Uji Coba Pemakaian

Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang

tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk baru tersebut diterapkan dalam

lingkup yang lebih luas. Dalam operasinya, metode baru tersebut, tetap harus

dinilai kekurangannya/ hambatan yang muncul guna perbaikan lebih lanjut.

10. Revisi Produk

Revisi dilakukan apabila dalam pemakaian dalam lembaga pendidikan yang

lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian,

sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk

dalam hal ini adalah metode mengajar

11. Pembuatan Produk Masal

Bila produk yang berupa metode mengajar baru tersebut telah dinyatakan

efektif dalam beberapa kali pengujian, maka metode mengajar baru tersebut

dapat diterapkan pada setiap lembaga pendidikan.


E. Sistematika Penelitian Pengembangan

Penelitian pengembangan memiliki sistematika yang berbeda dengan

penelitian yang lain. Menurut Sugiyono (2013: 549) dan (2011: 348) sistematika

penelitian pengembangan terdiri dari:

HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
B. Kerangka Berfikir
C. Hipotesis (Produk yang akan dihasilkan)
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Langkah-langkah Penelitian
B. Metode Penelitian Tahap I
1. Populasi sampel sumber data
2. Teknik Pengumpulan Data
3. Instrumen Penelitian
4. Analisis Data
5. Perencanaan Desain Produk
6. Validasi Desain
C. Metode Penelitian Tahap II
1. Model Rancangan Eksperimen untuk menguji produk yang
telah dirancang
2. Populasi dan sampel
3. Teknik Pengumpulan Data
4. Instrumen Penelitian
5. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELIITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Desain Awal Produk (Gambar dan Penjelasan)
B. Hasil Pengujian Pertama
C. Revisi Produk (Gambar setelah direvisi dan penjelasannya)
D. Pengujian Tahap ke II
E. Revisi Produk (Gambar setelah direvisi dan penjelasannya)
F. Pengujian Tahap Tahap III (bila perlu)
G. Penyempurnaan Produk (Gambar terakhir dan penjelasan)
H. Pembahasan Produk
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN PENGGUNAANNYA
A. Kesimpulan
B. Saran Penggunaan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN INSTRUMEN
LAMPIRAN DATA
LAMPIRAN PRODUK YANG DIHASILKAN BERIKUT BUKU
PENJELASANNYA

E. Kesimpulan

Penelitian pengembangan atau R & D adalah metode penelitian yang

secara sengaja, sistematis, bertujuan/diarahkan untuk mencaritemukan,

merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji

keefektifan produk, model, metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang

lebih unggul, baru, efektif, efisien, produktif, dan bermakna. Produk tersebut tidak

selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat

bantu pembelajaran, tetapi juga bisa perangkat lunak (software) seperti program
pengolahan data, pembelajaran di kelas ataupun model pendidikan, pembelajaran,

bimbingan dan lainnya

Tujuan penelitian pengembangan bukan untuk memformulasi atau

menguji teori tetapi menghasilkan produk kreatif-inovatif untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran dan menghasilkan produk kreatif-inovatif untuk

memecahkan permasalahan pembelajaran untuk menjawab kebutuhan akan

adanya perangkat yang dapat langsung digunakan dalam rangka memperbaiki

atau meningkatkan lembaga dan atau program peningkatan kualitas SDM.

Pelaksanaan penelitian dan pengembangan, terdapat beberapa metode yang

digunakan, yaitu metode: deskriptif , evaluatif dan eksperimental.

Model penelitian pengembangan pendidikan memiliki banyak ragam

modelnya. Ada yang terdiri dari sepuluh langkah, yaitu : 1. Melakukan analisis

kebutuhan; 2 melakukan analisis pembelajaran; 3. Menganalisis pebelajar dan

konteks; 4. Menjabarkan tujuan umum ke tujuan yang lebih spesifik; 5.

Mengembangkan instrumen assessment ; 6. Mengembangkan strategi

pembelajaran; 7. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran; 8.

Merancang dan melakukan evaluasi formatif; 9. Melakukan revisi; 10. Melakukan

evaluasi sumatif. Sedangkan yang sebelas langkah meliputi: (1) Potensi dan

masalah; (2) Mengumpulkan informasi; (3) Desain produk; (4) Validasi desain;

(5) Perbaikan desain; (6) Pembuatan produk; (7) Uji coba produk; (8) Revisi

produk; (9) Uji coba pemakaian; (10) Revisi produk; (11) Pembuatan produk

masal.
F. Daftar Pustaka

Albinus Silalahi. (2017). Development Research (Penelitian Pengembangan) dan


Research & Development (Penelitian dan Pengembangan) dalam Bidang
Pendidikan atau Pembelajaran. Prosiding, Seminar. Medan: Program
Doktoral Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan

I Gede Rasagama.(2011). Memahami Implementasi “Educational Research &


Development”. Prosiding, Pelatihan Metodologi Penelitian Kuantitatif.
Bandung: Politeknik Negeri Bandung.

Moh Ainin.(2013). Penelitian Pengembangan dalam Pembelajaran Bahasa Arab.


Jurnal Okara (Nomor 2 Tahun 8). Hlm. 95-110

Mohammad Ali.(2014). Memahami Riset Perilaku dan Sosial. Jakarta: Bumi


Aksara

Nana Syoadih Sukmadinata.(2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:


Remaja Rosdakarya

Nusa Putra.(2015). Research & Development Penelitian dan Pengembangan:


Suatu Pengantar. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Punaji Setyosari.(2012). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.


Jakarta: Kencana

Sugiyono.(2013). Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Thesis, dan Disertasi.


Bandung: Alfabeta.

________. (2011). Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R


& D. Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai