(3 SKS)
Oleh :
Dr. Ir. Yosaphat Sumantri, MT.
Dr. Ir. Dyah Rini Ratnaningsih, MT.
Ir. Sunindyo, MT.
Boni Swadesi, ST., MT.
Deskripsi Mata Kuliah
Kondisi : P dan T
GENERATION, MIGRATION, AND TRAPPING OF HYDROCARBONS
Seal
Fault
Oil/water
(impermeable)
contact (OWC)
Migration route
Seal
Hydrocarbon Reservoir
accumulation rock
in the
reservoir rock
Top of maturity
Source rock
A. Wadah (Batuan Reservoir)
• Batuan Pasir
- Orthoquartzite
- Graywacke
- Arkose
(ketiga macam batupasir tersebut mempunyai komposisi
kimia yang berbeda-beda sesuai dengan sumber dan
proses sedimentasinya).
• Batuan Karbonat.
• Batuan Shale.
Sifat fisik batuan reservoir
Porositas
Kompresibilitas
Permeabilitas absolut
Saturasi fluida
Wetabilitas
Tekanan Kapiler
Permeabilitas Efektif dan Relatif
Sifat Kelistrikan
B. Isi (Minyak, Gas, dan Air Formasi)
Sifat fisik minyak:
- Densitas minyak
- Viskositas minyak
- Kelarutas gas dalam minyak
- Faktor volume formasi minyak
- Koefisien Kompresibilitas minyak.
Sifat fisik gas:
- Densitas gas
- Viskositas gas
- Faktor kompresibilitas gas
- Faktor volume formasi gas
- Koefisien Kompresibilitas gas.
Sifat fisik air formasi:
- Densitas air formasi
- Viskositas air formasi
- Kelarutan gas dalam air formasi
- Faktor volume formasi air
- Koefisien Kompresibilitas air formasi.
C. Kondisi Reservoir
• Td = Ta + Gt D
dimana :
Td : Temperatur reservoir pada kedalaman D ft, ºF
Ta : Temperatur permukaan rata-rata, ºF
Gt : Gradien temperatur, ºF/100 ft
D : Kedalaman, ratusan ft.
Basis for
Reservoir Classification
20
1. Berdasarkan Perangkap
Reservoir
1. Perangkap Struktur
Perangkap yang terbentuk akibat adanya gejala-gejala tektonik
atau struktur, seperti perlipatan dan patahan.
2. Perangkap Stratigrafi
Perangkap yang terbentuk karena perubahan lithologi batuan,
seperti batuan reservoir menghilang atau berubah fasies menjadi
batuan lain atau batuan yang karakteristik reservoir menghilang
sehingga merupakan penghalang permeabilitas.
3. Perangkap Kombinasi
Perangkap yang terbentuk karena kombinasi antara perangkap
struktur dan perangkap stratigrafi.
21
2. Berdasarkan Fasa Fluida
Reservoir
• Reservoir Minyak
• Reservoir Gas Kondensat
• Reservoir Gas
22
A. Reservoir Minyak
• Reservoir minyak tak-jenuh (under -
saturated)
23
Reservoir Minyak Jenuh (saturated)
24
B. Reservoir Gas Kondensat
25
C. Reservoir Gas
• Reservoir Gas Basah
Mengandung fraksi berat yang lebih banyak
daripada gas kering.
Kondisi fluida dalam reservoir berupa gas
secara keseluruhan, akan tetapi dalam proses
produksinya sebagian gas berubah menjadi
cairan (kondensat) pada kondisi permukaan.
26
Reservoir Gas Kering
Kandungan utamanya adalah fraksi ringan seperti
methana dan ethana.
Kondisi reservoir maupun separator untuk reservoir
ini terletak pada daerah satu fasa (gas), sehingga di
permukaan tidak dijumpai HK cair akibat proses
kondensasi.
27
3. Berdasarkan Tenaga
Pendorong Reservoir
• Tenaga pendorong reservoir adalah tenaga alamiah
yang dapat menggerakkan minyak di dalam reservoir
menuju ke dalam sumur.
• Dapat berupa:
1. Rock and Liquid Expansion
2. Depletion (Solution Gas) Drive
3. Gas Cap Drive
4. Water Drive
5. Segregation (Gravity Dainage) Drive
6. Combination Drive
1. Rock and Liquid Expansion
Drive Reservoir
• Pada tekanan di atas bubble-point, hanya ada minyak, air-
konat (interstitial), dan batuan reservoir di dalam reservoir.
Sejalan dengan penurunan tek. reservoir akibat produksi
minyak maka batuan, air konat, dan minyak memuai sesuai
dengan kompresibilitas masing-masing. Akibatnya, volume
pori batuan reservoir mengecil dan volume fluida bertambah
sehingga air dan minyak terdorong keluar dari pori-pori
batuan menuju ke lubang sumur.
• Karena kompresibilitas batuan, air konat, dan minyak relatif
kecil maka mekanisme dorong ini termasuk mekanisme
pendorong yang paling tidak efisien dan hanya menghasilkan
produksi minyak yang relatif sedikit.
• Tenaga dorong ini dicirikan oleh tekanan reservoir yang cepat
turun dan GOR yang konstan.
2. Depletion Drive Reservoir
30
3. Gas Cap Drive Reservoir
4. Water Drive Reservoir
5. Segregation (Gravity) Drive
Reservoir
6. Combination Drive Reservoir
37
REVIEW
SIFAT FISIK BATUAN
RESERVOIR
38
Sifat-Sifat Fisik
Batuan Reservoir:
1. Porositas
2. Kompresibilitas
3. Saturasi Fluida
4. Wetabilitas
5. Tekanan Kapiler
6. Permeabilitas
7. Sifat Kelistrikan
1. Porositas Batuan
Adalah perbandingan antara
volume ruang pori terhadap
volume bulk batuan.
Quartz Grain
Vb Vs Vp
Vb Vb
Vb : volume bulk batuan.
Vs : volume padatan (grain).
Vp : volume ruang pori.
Oil
Porositas menentukan
volume fluida yang bisa
Porosity
terkandung di dalam
batuan (storage capacity).
40
Klasifikasi Porositas Batuan
A. Berdasarkan hubungan antar porinya
porinya::
• Porositas Absolut:
Perbandingan antara volume pori total terhadap volume
bulk batuan.
• Porositas Efektif:
Perbandingan antara volume pori yang saling berhubungan
terhadap volume bulk batuan.
B. Berdasarkan waktu terjadinya
terjadinya::
Porositas Primer:
Terbentuk bersamaan proses pengendapan.
Porositas Sekunder:
Terbentuk setelah proses pengendapan sebagai hasil dari
proses pelarutan, kekar, dolomitisasi, dsb.
41
Faktor yang mempengaruhi harga porositas
42
Pengaruh Susunan Butir (kemasan
kemasan))
Cubic
Vb = (2r)3 = 8r3
Vs = (4/3)pr3
Porosity = 47,6%
Rhombohedral
Porosity = 25,96%
43
• Tipikal porositas beberapa batuan sedimen:
- Soil: 55%
- Gravel & pasir: 20-50%
- Lempung (clay): 50-70%
- Batupasir: 5-30%
- Batu gamping (limestone): 10-30%
- Batuan beku yang rekah-rekah: 10-40%
44
2. KOMPRESIBILITAS BATUAN
1. Pada keadaan statis, gaya (beban)
overburden harus diimbangi oleh
Fo gaya ke atas dari matriks batuan dan
fluida di dalam pori-pori.
2. Jadi: Fo = Fr + Ff
dan
Fr Ff Po = Pr + P
4. Ketika fluida diproduksikan dari reservoir, maka tekanan fluida (P) turun sementara
tekanan overburden konstan, dan:
(a) gaya terhadap matriks naik ( “net compaction pressure”, Pr=Po-P)
(b) bulk volume mengecil (turun), dan
(c) volume pori mengecil (turun).
45
Persamaan Kompressibilitas
46
Kurva Kompressibilitas Efektif Batuan
Porosity, %
47
Kompresibilitas Batuan (lanjutan)
• Kompresibilitas pori (Cp) sering disebut juga sebagai
kompresibilitas formasi (Cf) (Tiab, 2004).
• Hall (1953) meneliti hubungan kompresibilitas formasi
dengan porositas dan mendapatkan:
1.87
C f 6 x 0.415
10
Cf : kompresibilitas formasi (pori), psi-1
f : porositas, fraksi.
48
Kompresibilitas Batuan (lanjutan)
Kompresibilitas total formasi dan fluida didefinisikan
sebagai:
Ct C o S o C g S g C w S w C f
Ct : Kompressibilitas total formasi, tekanan-1
Co: Kompressibilitas minyak, tekanan-1
Cg: Kompressibilitas gas, tekanan-1
Cw: Kompresibilitas air, tekanan-1
Cf : Kompresibilitas formasi, tekanan-1
So : Saturasi minyak, fraksi
Sg : Saturasi gas, fraksi
Sw : Saturasi air, fraksi.
Bila kompresibilitas total formasi diabaikan, maka OOIP
(metoda Material Balance) bisa 30% sd. 100% lebih besar
dari harga sebenarnya (Hall, 1953).
49
3. Saturasi Fluida
• Perbandingan antara volume pori batuan yang
ditempati oleh fluida dengan volume pori efektif
(saling berhubungan) batuan.
50
Hal--Hal Penting Mengenai Saturasi
Hal Saturasi::
• Sg + So + Sw = 1
• So Vb + Sg Vb = (1 – Sw) Vb
• Saturasi fluida bervariasi terhadap
posisi di dalam reservoir.
51
4. Wetabilitas (Wettability
Wettability))
• Bila gaya kohesi antar molekul-molekul suatu fluida lebih
kecil daripada gaya adhesi antara molekul fluida dengan
permukaan padatan, maka dikatakan fluida tersebut
bersifat membasahi padatan.
• Air membasahi permukaan kaca. Air raksa tidak
membasahi permukaan kaca.
• Wetabilitas atau tingkat kebasahan adalah kemampuan
fluida untuk membasahi padatan.
• Wetabilitas suatu fluida dinyatakan dengan sudut kontak
(contact-angle = q ).
• < 90o berarti fluida membasahi padatan (batuan), > 90o
berarti fluida tidak membasahi padatan.
• Faktor yang mempengaruhi: komposisi kimia fluida,
komposisi kimia (mineral) padatan, dan temperatur.
52
Sudut kontak untuk beberapa sistem
yang berbeda
5. Tekanan Kapiler
• Tekanan kapiler didefinisikan sebagai perbedaan
tekanan antara permukaan dua fluida yang tidak
saling-campur (immiscible) sebagai akibat terjadinya
pertemuan permukaan yang memisahkan mereka.
• Perbedaan tekanan dua fluida ini adalah perbedaan
tekanan antara fluida “non-wetting phase” dengan
fluida “wetting phase”, atau :
Pc = Pnw - Pw
54
Tekanan kapiler pada pipa kapiler
• Tekanan kapiler dalam pipa kapiler tergantung
pada jari-jari pipa dan jenis fluida yang ada.
• Secara kuantitatif dapat dinyatakan dalam
hubungan sebagai berikut:
2. .cos
Pc . g. h
r
dimana :
Pc = tekanan kapiler
= tegangan antar-muka antara dua fluida
= sudut kontak fluida pembasah
r = jari-jari pipa kapiler
= perbedaan densitas dua fluida
g = percepatan gravitasi
h = tinggi kenaikan fluida pembasah dalam pipa kapiler. 55
Untuk sistem butiran yang teratur dan
seragam, Plateau mengemukakan pers.
tekanan kapiler sbb.:
Zona
Non-Wetting
P90
h = Pc / ∆f .g
Zona Transisi
P50
P10
Free Water Level
0,20 Sw 1,00
Kurva Tekanan Kapiler dan Ketinggian vs Sw
(Wright dan Woddy, 1955)
6. Permeabilitas
• Kemampuan suatu batuan (media berpori) untuk
mengalirkan fluida yang ada di dalam pori-porinya.
• Permeabilitas absolut;
bila fluida yang mengisi ruang pori dan mengalir di dalam
media berpori hanya satu fasa.
• Permeabilitas efektif;
bila fluida yang mengisi ruang pori lebih dari satu fasa.
• Permeabilitas relatif;
perbandingan antara permeabilitas efektif dengan
permeabilitas dasar (base permeability). Base
permeability bisa berupa k absolut atau knw @ Sw=Swirr.
A
Percobaan Darcy
untuk Penentuan q
h1-h2
Permeabilitas
A
h1
h2
(Panjang kolom pasir) L
Porositas
Bentuk dan ukuran pori-pori
Hubungan antar pori-pori.
Contoh, Tipikal Hubungan
Permeabilitas dan Porositas
kx = ky = kz.
• Bila permeabilitas tergantung pada arah, batuan
disebut anisotropic.
• Areally isotropic bila kx = ky, tetapi kz harganya
berbeda.
Permeabilitas efektif dan relatif
• Bila di dalam media berpori terdapat lebih dari satu fluida
(misal: minyak dan air, atau gas dan air, atau minyak, gas, dan
air) maka pers. Darcy perlu di-generalisir dengan
memasukkan konsep permeabilitas efektif.
• Permeabilitas efektif adalah tingkat kemampuan media
berpori untuk mengalirkan suatu fasa fluida bila di dalam
media berpori terdapat lebih dari satu fluida.
• Anggapan dalam konsep permeabilitas efektif adalah masing-
masing fluida tidak saling-campur (immiscible), sehingga pers.
Darcy dapat diberlakukan kepada masing-masing fluida.
Permeabilitas efektif minyak, gas, dan air adalah: ko, kg, dan kw
k w A Pw
• Water: qw A = luas penampang aliran
k g ( 0.5,0.3)
• Gas k rg ( 0.5, 0.3)
k
Modified from Amyx, Bass, and Whiting, 1960
Kurva Permeabilitas Relatif
Imbibition Relative Permeability
1.00 • Sifat kebasahan batuan dan
kro @ Swirr
Relative Permeability (fraction)
• Saturasi fluida
• Geometri pori-pori dan distribusi ukuran pori-
pori
• Sifat kebasahan (wettability)
• Sejarah saturasi fluida (imbibition atau
drainage).
0.6 0.6
Oil
0.4 0.4 Water
Oil
0.2 0.2
Water
0 0
0 20 40 60 80 100 0 20 40 60 80 100
Water Saturation (% PV) Water Saturation (% PV)
Strongly Water-Wet Rock Strongly Oil-Wet Rock
• Air mengalir secara lebih bebas
• Saturasi minyak residual tinggi
Sw=0.30
So=0.25
Sg=0.45
0.00 So 1.00
Permeabilitas Relatif Air Sebagai Fungsi Saturasi
Fluida Tiga Fasa
• Gasir-garis tebal
memperlihatkan harga krg
konstan.
– hampir paralel terhadap
garis saturasi gas
• krg terutama dipengaruhi oleh
saturasi gas
– gas mengisi pori-pori
terbesar
Permeabilitas Relatif Minyak Sebagai Fungsi Saturasi
Fluida Tiga Fasa
• Garis-garis tebal
menunjukkan harga kro
konstan
– tidak sejajar terhadap salah
satu garis saturasi
• kro merupakan fungsi saturasi air
dan gas
– air: pori terkecil
– gas: pori terbesar
– minyak: pori medium
• Aliran tiga fasa hanya terjadi dalam rentang harga saturasi tiga
fasa yang sempit (daerah sekitar Sw=50%, So=30%, Sg=20%) .
– di luar rentang harga tersebut, aliran dua fasa atau satu fasa yang
terjadi.
7. Sifat Kelistrikan Batuan
• Konduktivitas listrik adalah kemampuan untuk
menghantarkan arus listrik.
• Resistivitas listrik adalah tingkat hambatan terhadap
arus listrik (merupakan sifat intensif batuan/fluida).
• Tahanan (resistance) merupakan sifat ekstensif.
Untuk aliran listrik linier (1-D), tahanan listrik adalah:
r =(R L)/A
• r = tahanan listrik,
• R = resistivitas listrik, m
• L = panjang jalur aliran listrik, m
• A = luas penampang aliran (tegak lurus terhadap
jalur aliran), m2.
Resistivitas bahan-bahan alam
(1) Batuan
Conductivitas
Resistivitas
(2) Gas
(3) Minyak
(4) Air Tawar
(5) Air Asin
Notasi-Notasi:
Ro = Resistivitas batuan bersih (non-shaly) yang disaturasi 100%
(Sw=1) dengan air formasi (ohm-m)
Rt = Resistivitas formasi sebenarnya (true) (ohm-m)
Rw = Resistivitas air formasi (ohm-m).
Rw
= 100%
Sw = 100%
Faktor Formasi (F= Ro/Rw)
– Carbonates:
• F = 0.8/f2
Persamaan Saturasi
• Power Law 1000
Model:
– Setiap sampel
R0
Rt
memiliki kurva
IR =
sendiri. Rock type 2
10
– Mengabaikan
pengaruh bahan-
bahan konduktif
(clay). 1
.01 .1 1.0
Sw
Persamaan Archie (Kombinasi Pers. Faktor
Formasi dan Pers. Saturasi)
Konstanta empiris
(biasanya ≈ 1) Resistivitas air
a Rw formasi, -m
Sw
Saturasi n m Eksponen
sementasi
air, fraksi
Eksponen
Saturasi
Rt (biasanya ≈ 2)
YS 15/9/08
Komponen Penyususun Gas dari Sumur Komponen Penyusun Gas dari
Gas Sumur Minyak
(Non-asociated Gas) (Asociated Gas)
Hidrokarbon: Hidrokarbon:
Methane 70 – 98 % Methane 50 – 92 %
Ethane 1 – 10 % Ethane 5 – 15 %
Prophane trace – 5 % Prophane 2 – 14 %
Butane trace – 2 % Butane 1 – 10 %
Pentane trace – 1 % Pentane trace – 5 %
Hexane trace – 0.5 % Hexane trace – 2 %
Heptane kecil (biasanya Heptane s/d – 1.5%
tidak ada) Non Hidrokarbon:
Non Hidrokarbon:
Nitrogen Trace – 15 % Nitrogen trace – 10 %
Carbon dioxide Trace – 1 % Carbon dioxide trace – 4 %
Hidrogen sulfide Kadang-kadang Hidrogen Sulfide trace – 6 %
Helium s/d 5 % Helium tidak ada
YS 15/9/08
Komponen Pembentuk Crude Oil
YS 15/9/08
Sifat-Fisik Gas Hidrokarbon
YS 15/9/08
1. Faktor Kompresibilitas Gas (Z)
Gb. 4.1
Pseudo-critical
properties of
natural gases.
YS 15/9/08
Faktor Z dengan metoda Standing dan Katz
Bila gas alam mengandung impurities, seperti CO2, H2S, N2, maka
penentuan faktor Z perlu dikoreksi dengan berbagai cara, al:
a. Cara Eilerts, Sage, dan Lacey,
b. Koreksi Cara Wichert dan Aziz,
c. Cara Carr, Kobayashi dan Burrows,
Faktor Koreksi Terhadap Pc dan Tc Untuk Setiap 1 % mol Impuritis
(Carr, Kobayashi dan Burrows)
1 V 1 VM
Cg atau Cg
V P T VM P T
Gb. 4.5
Grafik Cg vs P
Cg = Cpr/Ppc
3. Viskositas Gas (mg)
• Viskositas merupakan suatu ukuran tahanan fluida terhadap aliran.
• Viskositas gas dipengaruhi oleh tekanan (P), temperatur (T), dan komposisi
gas.
Gb. 4.7
Grafik mg vs P
• Untuk gas alam pada tekanan atmosfer, bila hanya diketahui SG-
nya, maka viskositasnya dapat ditentukan dengan Gb. 4.8.
• Bila mengandung gas impuritis, maka koreksi terhadap viskositas
gas perlu dilakukan dengan grafik-grafik koreksi (inside), atau
dengan persamaan koreksi Standing.
Gb. 4.8
Grafik mg
pada tek. atm.
vs BMgas
Standing (1977) membuat persamaan koreksi terhadap mi yang
diperoleh dari Gambar 4.8 dengan persamaan sbb:
………… (5-22a)
………… (5-22b)
………… (5-22c)
Viskositas Gas Alam pada P dan T tinggi
Untuk gas alam pada tekanan dan temperatur sembarang, cara-
cara penentuan viskositas berikut ini dapat digunakan :
1. Cara Korelasi Carr – Kobayashi – Burrows
2. Cara Hollo–Holmes–Pais.
g1 1,709x10 5 2,062x10 6 ( g ) T 8,188x10 3 6,15x10 3 log g
ln
g
g1
2 3
Tr a o a1 Pr a 2 Pr a3 Pr Tr a 4 a5 Pr a 6 Pr a 7 Pr
2 3
2
2 3
3
Tr a8 a9 Pr a10 Pr a11 Pr Tr a12 a13 Pr a14 Pr a15 Pr
2 3
dimana : gg = specific gravity gas
mg1 = viskositas gas pada tekanan atmosfer temp. res.
mg = viskositas gas pada tekanan > tek. Atmosfer
T = temperatur gas, oF
Tr = temperatur tereduksi (semu) gas.
Pr = tekanan tereduksi (semu) gas.
ao = -2,4621182 a1 = 2,97054714
a2 = -2,86264054 x 10-1 a3 = 8,05420522 x 10-3
a4 = 2,80860949 a5 = -3,49803305
a6 = 3, 60373020 x 10-1 a7 = -1,04432413 x 10-2
a8 = -7,93385684 x 10-1 a9 = 1,39643306
a10 = -1,49144925 x 10-1 a11 = 4,41015512 x 10-3
a12 = 8,39387178 x 10-2 a13 = -1,86408848 x 10-1
a14 = 2,03367881 x 10-2 a15 = -6,09579263 x 10-4.
• Bila harga mg1 dan mg/mg1 telah diperoleh, maka harga viskositas
gas dapat dihitung.
• Perlu diingat, untuk menghitung ln((mg/mg1)Tr) dengan Pers.
Hollo-Holmes-Pais harga Pr, dan Tr harus sudah dikoreksi
tehadap gas impuritis.
4. Faktor Volume Formasi Gas (Bg)
• Satu cuft gas didalam reservoir, bila dibawa ke permukaan
volumenya tidak akan tetap 1 cuft, melainkan bertambah
besar karena pemuaian.
• Perbandingan volume gas pada kondisi reservoir dengan
kondisi standar disebut “Faktor Volume Formasi Gas”:
Vres
Bg
Vsc
Bila standard condition (sc) adalah
P = 14,7 psia dan T = 520 oR, sehingga Zsc = 1,00; maka:
Gambar 4.16
Pengaruh Proses
Pembebasan Gas
Terhadap Bo.
Penentuan Bo dengan Metode Standing
Standing juga membuat grafik hubungan Bo sbb.
Definisi:
Cadangan (reserves) adalah jumlah hidrokarbon (crude
oil dan natural gas) yang diperkirakan dapat
diproduksikan ke permukaan secara komersial pada
waktu mendatang dari akumulasi hidrokarbon yang
telah diketahui.
• Cadangan merupakan bagian dari sumberdaya
(recources) yang telah ditemukan, yang memiliki
kelayakan tinggi untuk diproduksikan secara ekonomis.
130
Project Status vs. Recources Class
(After Ross SPE Paper 68573)
Commercial Commercial
In-Place On Production
RESERVES Proved
Proved Proved Probable
Under Development
Project Maturity
(P1) Probable Possible
Hydrocarbon In
Development Pending
RESOURCES
Low Best High Development on Hold
Total Hydrocarbon In-
RESOURCES
In-Place
UNRECOVERABLE
• Cadangan diklasifikasikan berdasarkan derajat
kepastiannya untuk bisa diperoleh di
permukaan secara komersial yang bertitik tolak
pada hasil evaluasi data geologi dan geofisik,
keteknikan (engineering), keekonomian, serta
ditunjang data sumuran yang meliputi data
produksi, tekanan, sifat fisik batuan, logging,
dsb.
• Klasifikasi cadangan:
A. Cadangan Terbukti (Proved Reserves).
B. Cadangan Potensial (Unproved Reserves):
133
Besar cadangan dapat mengalami perubahan dgn
pertambahan waktu, al. disebabkan oleh :
134
B. Cadangan Potensial
(Unproved Reserves)
Adalah jumlah hidrokarbon (minyak
dan/atau gas) yang berdasarkan pada
data geologi dan keteknikan, jumlahnya
masih harus dibuktikan dengan
pemboran dan pengujian lebih lanjut.
Dengan dmk Cadangan Potensial ini
mempunyai derajat kepastian yg relatif
rendah.
135
Cadangan Mungkin (”Probable Reserves”)
Definisi : Jumlah hidrokarbon (minyak dan atau gas) yang terdapat
didalam reservoir yang mungkin dapat diproduksikan.
Tingkat kepastian: minimal 50 % dari jumlah cadangan terbukti
+cadangan mungkin bisa diperoleh di permukaan (bisa
diproduksikan).
Kriteria: Hanya memiliki data sumur dan log tetapi belum pernah ada
test sumur (DST) dan/atau data perfomance hasil produksi.
Cadangan mungkin bisa berupa:
• Cadangan mungkin bisa menjadi terbukti (proved) melalui ”step-out
drilling” normal dimana sub-surface tidak mencukupi untuk
mengklasifikasikan cadangan ini sebagai cadangan terbukti.
• Cadangan yang terdapat pada formasi yang mungkin produktif berdasrkan
data log tetapi belum ada data core atau test sumur.
• Tambahan cadangan yang mungkin bisa diperoleh dari infill-drilling
( mestinya bisa menjadi cadangan terbukti bila spasi sumur dibuat lebih
rapat).
136
Cadangan Harapan (”Possible Reserves”)
Definisi : Jumlah hidrokarbon (minyak dan atau gas) yang terdapat
didalam reservoir yang diharapkan dapat diproduksikan.
Tingkat kepastian: minimal 10 % dari jumlah cadangan terbukti +
cadangan mungkin + cadangan harapan bisa diperoleh di
permukaan (bisa diproduksikan).
Kriteria: : Zona reservoir penghasil hidrokarbon yang diperoleh
dari korelasi geologi dan geofisika dan atau diluar daerah
investigasi test sumur (DST).
Cadangan mungkin bisa berupa:
• Cadangan yang berdasarkan interpretasi geologi bisa jadi terdapat di luar
daerah yang dikilasifikasikan sebagai daerah mungkin.
• Cadangan yang terdapat pada formasi yang memperlihatkan tanda
sebagai ”petroleum bearing” berdasarkan analisis core dan log tetapi tidak
bisa diproduksikan pada laju produksi komersial.
• Tambahan cadangan yang mungkin bisa diperoleh dari infill-drilling tetapi
masih mengandung ketidak-pastian.
137
Kandungan Awal Minyak (Original Oil in Place,
OOIP)
• Definisi:
Jumlah hidrokarbon (minyak dan atau gas) mula–mula
yang terkandung di dalam suatu reservoir.
• OOIP tidak ada kaitannnya dengan/tidak dipengaruhi
oleh kelakuan reservoir.
138
• Ultimate Recovery (UR):
Adalah maksimum Cadangan Hidrokarbon (minyak dan atau
gas)yang dapat diambil secara komersial pada tahap produksi
primer (primary recovery), yi. tahap produksi dengan
menggunakan tenaga alamiah reservoir.
• Recovery Factor (RF):
Perbandingan antara Ultimate Recovery dengan Original
Oil In Place atau Initial Gas In Place.
• Produksi Kumulatif:
Jumlah hidrokarbon yang telah diperoleh di permukaan
sampai dengan saat ini.
• Cadangan Sisa (Remaining Reserves):
Selisih antara Ultimate Recovery dengan Produksi
Kumulatif (Cumulative Production) sampai dengan saat ini.
• Current Recovery Factor (CRF):
Perbandingan antara Produksi Kumulatif sampai saat ini
dengan Original Oil In Place atau Initial Gas In Place.
139
HUBUNGAN OOIP/IGIP, CADANGAN, PRODUKSI
KUMULATIF, DAN CADANGAN SISA
141
Perkiraan Cadangan
Metode Volumetris
• Metode Volumetris digunakan untuk memperkirakan
besarnya cadangan reservoir pada suatu lapangan minyak
atau gas baru, dimana data-data yang tersedia belum
lengkap.
142
Perkiraan Original Oil In Place ( OOIP )
• Untuk setiap batuan reservoir yang memiliki volume satu
acre–feet pada kondisi awal, maka volume minyak dapat
dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
Ni 7758 Vb
1 Swi
Boi
dimana :
Ni = original oil in place, STB
Vb = volume bulk batuan reservoir, acre–feet
= porositas batuan, fraksi
Swi = saturasi air formasi mula–mula, fraksi
Boi = FVF minyak mula–mula, bbl/STB
7758 = faktor konversi, bbl/acre–feet .
143
Perkiraan Initial Gas In Place (IGIP)
o Untuk setiap batuan reservoir yang memiliki volume
satu acre–feet pada kondisi awal, maka volume gas
dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
Gi 43560 Vb
1 Swi
Bgi
dimana :
Gi = initial gas in place, SCF.
Bgi = FVF gas mula–mula, bbl/SCF
43560 = Faktor konversi, cuft/acre–feet.
144
Ultimate Recovery (UR)
UR = Ni x RF
Secara volumetris, ultimate recovery minyak dapat
ditentukan dengan persamaan sbb.:
1 Swi Sor
UR 7758 Vb STB.
Boi Boa
Untuk reservoir gas dengan mekanisme pendorong air, RF
dapat ditentukan dengan persamaan:
1 Swi Sgr
SCF.
UR 43560 Vb
Bgi Bga
145
Recovery Factor
reserves
RF
initial oil in place
volume minyak awal volume sisa
volume minyak awal
Atau
RF
Vb Soi
Boi
Vb Soa
Boa
Vb Soi
Boi
Soi
Boi
Soa
Boa
1
Soa Boi
Soi Boa Soi
Boi
146
Perhitungan Volume Batuan Reservoir
• Langkah pertama adalah membuat peta kontur bawah
permukaan pada peta isopach.
• Peta kontur bawah permukaan merupakan peta yang
menggambarkan garis yang menghubungkan titik-titik dengan
kedalaman yang sama pada batas atas (top) lapisan produktif.
• Peta isopach merupakan peta yang menggambarkan garis-
garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketebalan yang
sama dari lapisan produktif.
• Setelah peta isopach dibuat, maka luas daerah setiap garis
isopach dapat dihitung dengan menggunakan planimeter dan
diplot pada kertas, yaitu luas lapisan produktif versus
kedalaman.
a. Peta gas isopach dan b. Oil sand isopach
Jika peta isopach telah dibuat, maka perhitungan volume
bulk batuan dapat dilakukan dengan metode :
A. Persamaan Trapezoidal
Vb
h
A n A n 1
2
Digunakan apabila : (An+1)/An 0,5
dimana :
DVb : volume batuan, acre-ft.
An : luas yang dibatasi garis kontur isopach terendah, acre.
An+1: luas yang dibatasi garis kontur isopach di atasnya, acre.
h : interval garis kontur isopach,ft.
B. Metode Pyramidal
h
Vb An An 1 An An 1
3
Digunakan apabila : (An+1)/An 0,5
dimana :
DVb : volume batuan, acre-ft.
An : luas yang dibatasi garis kontur isopach terendah, acre.
An+1: luas yang dibatasi garis kontur isopach di atasnya, acre.
h : interval garis kontur isopach, ft.
Perhitungan OOIP
Perhitungan OGIP
43560 Vb (1 Swi )
G
Bgi
dimana :
G : original gas in place, SCF
Vb : volume batuan mengandung gas, cuft.
: porositas batuan, fraksi.
Swi : saturasi air mula-mula, fraksi.
Bgi : faktor volume formasi gas mula-mula, cuft/SCF.
43560 : Konstanta faktor
konvers, cuft/acre-ft
Contoh Soal Volumetrik-1
Diketahui luas planimeter area garis isopach A0,
A1, A2, dan seterusnya, sebagai berikut :
Peta Isopach Reservoir
Jawaban Volumetrik-1
Untuk skala peta 1 inc = 1000 ft ; 1 inc2 = 22.96
acre
Area A4 :
Vb 231 154 963
5
2
Area A5 :
5
Vb 154 74 154 74 558
3
Area A6 :
Vb 74 99
4
3
Jawaban (lanjutan)
Jawaban (lanjutan)
7758 Vb (1 Swi )
N
Boi
= 5.452.842 STB
Contoh Soal Volumetrik-2
Diketahui peta isopach, sebagai berikut :
1 acre = 43.560 ft2
1 kotak = 1.000.000
ft2
Pertanyaan :
Hitung total volume
reservoir dari peta isopach
tersebut dan berapa
cadangan minyak awal (N)
bila diketahui = 0,21,
Swi = 0,29 dan Boi =
1,06.
Jawaban Soal Volumetris-2
Jawaban Soal Volumetris-2
Area A1 :
Vb
10
3
562,44 172,18 562,44 172,18 3486,03
Jawaban Soal Volumetris-2
kontur Luas perbandingan Pers. interfal DVb
acre ft acre-ft
A0 2.571,17
A1 1.985,77 0,71 Trap. 10 22.784,66
A2 1.216,71 0,61 Trap. 10 16.012,40
A3 562,44 0,46 Pyr. 10 8.687,99
A4 172,18 0,31 Pyr. 10 3.486,03
A5 22,96 0,13 Pyr. 10 860,01
jumlah 51.831,10
Jawaban Soal Volumetris-2
Cadangan minyak awal (IOIP) :
7758 Vb ( 1 Sw )
N
Boi
7758 51831 ,1 0 ,211 0 ,29
N
1,06
N = 53.866.986,49 STB
Contoh Soal-3
Suatu reservoir gas volumetrik memiliki karakteristik sbb.:
A = 3.000 acres, h = 30 ft, f = 0,15, Swi = 20%,
T = 150°F, Pi = 2.600 psia.
P, psia Z
2600 0.82
1000 0.88
400 0.92
P, Z Bg,
psia cuft/scf
2600 0,82 0,0054
1000 0,88 0,0152
400 0,92 0,0397
• Langkah 3. Hitung initial gas in place pada tekanan reservoir =
2600 psia.
G = 588,06 (106) (1 – 0,2)/0,0054 = 87,12 MMMscf.
56,17 x109
RF 9
64,5%
87,12 x10
- Pada 400 psia:
Gp = (87,12 – 11,95) x109 = 75,17 MMM scf
9
75,17 x10
RF 9
86,3%
87,12 x10
TUGAS TEKRES
1. Perangkap reservoir minyak TM 2010 mempunyai keliling garis kontur
ketebalan sebagaimana ada dalam kolom A dan B. Interval ketebalan
kontur atas dan bawahnya ada pada kolom E. Hitung C,D dan F, serta
tentukan rumus untuk menghitung DVb pada kolom G (Trapezoidal atau
Pyramidal). Terakhir hitung pula Vb sebagai jumlah dari masing-masing
DVb yang dibatasi 2 kontur pada kolom H.
A1 80 5
A2 60 5
A3 48 5
A4 36 5
A5 20 5
A6 0 4
a. Keliling , sesuai teorema transformasi bentuk .
Lmap r ;r
2
2
b. Ariil Lmap 10,00 acre 2
, sesuai skala peta .
in
An 1
c. Rasio Area
An
An An 1
h
Vtrap
2
V pyr
h
3
An An 1 An xAn 1
Selamat Belajar
Sampai Jumpa
Setelah UTS