Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH GEOLOGI MINYAK BUMI

“COASTAL ENVIRONMENT”

Disusun oleh :

YAHDY

410015003

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL

YOGYAKARTA

2017
COASTAL DEPOSITIONAL ENVIRONMENT / LINGKUNGAN
PENGENDAPAN PESISIR
Pantai/coast/pesisir adalah daerah pertemuan antara daratan dan laut,
lingkungan pesisir dapat terdiri dari berbagai zona, termasuk dataran pesisir, pantai,
barier dan lagun. Garis pantai adalah batas sebenarnya antara daratan dan laut. Garis
pantai dapat dibagi menjadi dua kategori umum berdasarkan morfologi, energi
gelombang dan anggaran sedimen mereka. Garis pantai Erosional/reflective
coast biasanya memiliki slope yang relatif curam dimana banyak energi gelombang
dipantulkan kembali ke laut dari garis pantai (pantul reflektif, Gambar 1): batuan
dasar dan material lepas dapat dilepaskan dari pantai dan disebarluaskan oleh
gelombang, pasang dan arus. Garis pantai depositional/dissipative coast,
memiliki slope yang biasanya relatif halus / tidak curam dan banyak energi
gelombang dihamburkan ke perairan dangkal: asalkan ada pasokan sedimen, pantai
disipatif ini bisa menjadi tempat akumulasi sedimen (Woodroffe 2003).

Gambar 1. Garis pantai erosional dan garis pantai depositional


Yang termasuk dalam coastal depositional environment adalah :
1. Pantai
Pantai adalah daerah dimana gelombang naik turun sehingga seperti
mencuci/menyortir sedimen yang berada di daerah ini. Jika energi gelombang
cukup kuat, material berpasir dan kerikil dapat terus reworked di tepi pantai,
menghasilkan semua ukuran sampai tingkat kebundaran yang tinggi, dan secara
efektif memilah sedimen ke dalam berbagai ukuran (Hart & Plint 1995). Endapan
pasir diendapkan mengkuti kemiringan pantainya, dipping di pantai hanya beberapa
derajat saja (relative landai).

Gambar 2. Bentuk pengendapan di pantai yang mengikuti slope pantai

Gambar 3. Penampang litologi skematik endapan pasir pantai


2. Barrier dan Lagun
Di sepanjang garis pantai, sebuah barier sedimen memisahkan laut lepas
dari sebuah laguna yang terletak di antara penghalang dan dataran pantai. Barier
pantai terdiri dari pasir dan / atau material kerikil dan sebagian besar dibangun oleh
gelombang. Mereka mungkin sebagian terikat pada tanah, membentuk ludah pantai,
atau seluruhnya dilekatkan sebagai barier yang benar-benar membungkus sebuah
laguna, atau dapat diisolasi sebagai barrier island di depan sebuah laguna. Dalam
prakteknya, perbedaan antara ketiga bentuk ini bisa sulit dikenali dalam
karakteristik sedimentologinya yang sangat mirip. Barrier berkisar dalam ukuran
dari kurang dari 100m sampai beberapa kilometer dan jaraknya berkisar beberapa
ratus meter sampai puluhan kilometer (Davis & Fitzgerald 2004). Yang terbesar
cenderung terbentuk di sepanjang pantai terbuka samudra besar dimana energi
gelombang tinggi dan kisaran pasang surutnya kecil.
Lagun adalah suatu kawasan berair dangkal yang masih berhubungan
dengan laut lepas, dibatasi oleh suatu punggungan memanjang (barrier) dan relatif
sejajar dengan pantai. Maka dari itu lagun umumnya tidak luas dan dangkal dengan
energi rendah. Beberapa lagun yang dianggap besar, misalnya Leeward Lagoon di
Bahama luasnya hanya 10.000 km dengan kedalaman + 10 m (Jordan, 1978, dalam
Bruce W. Sellwood, 1990).

Gambar 4. Skema Barrier dan Lagoon beserta Kolom Lithologinya

Anda mungkin juga menyukai