Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN BIOTECH

Slide 1 : MO Significance
 Urgensi Biotek dalam merekayasa pangan :
1. Populasi manusia semakin meningkat
2. Keterbatasan kemampuan alam utk mencukupi kebutuhan manusia
3. Hewan, tumbuhan atau mikroba yang alamiah memiliki sedikit keterbatasan bagi
mereka untuk dimanfaatkan untuk produk yang diinginkan karena alasan berikut :
- Kemurnian produk yang dihasilkan dari mahluk hidup
- Produksi dari produk samping yang tidak diinginkan
- Sekresi produk sampingan metabolik beracun
- Ketidakmampuan untuk menahan proses / treatment biokimia yang keras (extreme)
- Biaya produksi lebih tinggi
- Relatif kurang stabil / rentan terhadap perubahan kondisi lingkungan
 Pangan fungsional : membantu menjaga kesehatan melalui makanan yang mengandung
kelebihannya. Bisa dalam bentuk fortifikasi, enhanced/mikroba yang sengaja ditumbuhkan
kedalamnya.
Aplikasi dalam kehidupan :
Probiotik  mengandung bakteri yang membantu pencernaan kita di Kolon
Prebiotik  makanannya bakteri (secara umum adl gula), namun tidak dalam bentuk
“gula rantai pendek”. Tetapi oligosakarida yang bisa melewati lambung mencapai Kolon.
(dengan tidak terhidrolisis terlebih dahulu di lambung)
 Klasifikasi Organisme

 Sel prokariotik
Sel prokariotik adalah sel yang tidak jelas pemisahan nukleusnya (inti sel yang terbungkus
membran). Sel ini juga tidak terpisah – pisah (terbagi) oleh suatu lapisan membran.
Umumnya jenis sel ini bereplikasi dengan cara pembelahan, sehingga sel anak identik
dengan sel induknya.
 Gram straining
Salah satu teknik pewarnaan yang paling penting dan luas yang digunakan untuk
mengidentifikasi bakteri. Secara kimia, pewarnaan gram adalah larutan basa lemah dari
kristal violet. Bakteri yang terwarnai dengan metode ini dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif. Bakteri Gram positif akan
mempertahankan zat pewarna kristal violet dan karenanya akan tampak berwarna ungu tua
di bawah mikroskop. Adapun bakteri gram negatif akan kehilangan zat pewarna kristal
violet setelah dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi zat pewarna tandingannya yaitu
dengan zat pewarna air fuchsin atau safranin akan tampak berwarna merah. Perbedaan
warna ini disebabkan oleh perbedaan dalam struktur kimiawi dinding selnya.
Dibandingkan dengan bakteri Gram-positif, bakteri Gram-negatif lebih tahan terhadap
antibodi karena dinding sel yang tak tertembus.
Mekanisme perubahan warna pada gram straining

 Sel eukariotik
Organ dari sel terpisah oleh lapisan membran. Struktur unit ini terdapat pada tumbuhan,
hewan, protozoa, jamur, dan alga. Sel memiliki sistem membran unit internal yang
memisahkan banyak komponen fungsional dari sel (organel). Ukurannya 10 sampai
10.000 kali lebih besar dan lebih kompleks dari sel prokariotik. Nukleus mengendalikan
sifat keturunan dan semua aktivitas vital pada sel. Bentuk yang umum dijumpai  fungi.
Fungi  tidak mempunyai klorofil, shg tidak dapat mensintesa makanan.
Yeast  uniseluler, reproduksi dengan cara : budding (tunas)
Mold  mutiseluler, reproduksi dari spora

 Cultivation
- Metode kultivasi atau metode pembiakan mikroba secara in vitro di laboratorium
dengan cara menumbuhkan bakteri dalam biakan murni.

- Langkah-langkah yang diperlukan untuk menumbuhkan mikroorganisme adalah


1. Mempersiapkan media di mana mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik.
2. Sterilisasi untuk menghilangkan semua organisme hidup di dalam media
3. Inokulasi mikroorganisme dalam medium yang telah disiapkan

 Isolasi Sel
Terdapat 3 metode :
1. Streak plate
Inokulum digoreskan diatas medium dengan menggunakan oase menurut pola tertentu,
yaitu :
- Goresan T
Langkah :
Lempengan dibagi menjadi 3 bagian dengan huruf T pada bagian luar dasar cawan
petri
Inokulasi daerah I sebanyak mungkin dengan gerakan sinambung
Panaskan oase dan biarkan dingin kembali
Gores ulang daerah I sebanyak 3 – 4 kali dan teruskan goresan di daerah II
Pijarkan kembali oase dan biarkan dingin kembali
Prosedur diatas diulang untuk daerah III

- Goresan Kuadran
- Goresan Radian
- Goresan Sinambung
2. Dilution

3. Spread plate
Campuran dari beberapa spesies bakteri disebarkan di permukaan medium agar,
sehingga setiap sel akan tumbuh menjadi koloni yang terpisah sempurna dan dapat
dilihat secara makroskopis berupa kumpulan mikroba diatas medium padat. Setiap
koloni yang terbentuk merupakan biakan murni.
 Mengukur Pertumbuhan Sel
1. Viable counting methods
- Spread and pour plate technique
Metode yang digunakan dalam kultur sel untuk menentukan jumlah sel hidup dalam
suatu media. Metode ini berbeda dari teknik penghitungan sel lainnya karena ia membuat
perbedaan antara sel hidup dan mati.
Terdapat 2 metode : metode spread plate dan metode pour plate.
Sampel bakteri yang diencerkan tersebar di permukaan agar-agar padat atau dicampur
dengan agar dan dituangkan ke dalam cawan Petri.
Setelah di inkubasi, jumlah organisme ditentukan dengan menghitung jumlah koloni yang
dikalikan dengan faktor pengenceran. hasil dinyatakan dlm unit pembentuk koloni (CFU)
- Membrane filter technique
Bakteri dari sampel akuatik terjebak dalam membran. Membran ditempatkan pada
media kultur. Koloni tumbuh di membran. jumlah koloni ditentukan.
- Turbidity
Sel diukur secara optik dengan menentukan jumlah cahaya yang tersebar oleh
suspensi sel. Teknik ini didasarkan pada fakta bahwa partikel-partikel kecil
menyebarkan cahaya secara proporsional, dalam batas-batas tertentu, hingga
konsentrasi mereka. Ketika seberkas cahaya dilewatkan melalui suspensi
organisme, pengurangan jumlah cahaya yang ditransmisikan sebagai konsekuensi
dari hamburan adalah ukuran densitas sel. Kurva kalibrasi dapat diperoleh dengan
mengukur absorbansi sampel dengan konsentrasi sel yang diketahui.

Anda mungkin juga menyukai