Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bandung, Mei 2018

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan,
kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi.Ketiga hal ini dipengaruhi oleh
keadaan gizi. Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat
mempengaruhi keadaan gizi.Hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan
dan minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu dan
masyarakat. Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau
penyakit tidak menular (PTM) terkait gizi, maka pola makan masyarakat perlu
ditingkatkan kearah konsumsi gizi seimbang.Keadaan gizi yang baik dapat
meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat.
Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta
perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok
umur.Gizi yang baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah
terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit
kronis dan kematian dini.Gizi yang tidak optimal berkaitan dengan kesehatan yang
buruk.Gizi yang tidak baik adalah faktor risiko PTM, seperti penyakit kardiovaskular
(penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi dan stroke), diabetes serta kanker
yang merupakan penyebab utama kematian di Indonesia.Lebih separuh dari semua
kematian di Indonesia merupakan akibat PTM.
Pengaruh kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan yaitu sejak janin
sampai anak berumur dua tahun, tidak hanya terhadap perkembangan fisik, tetapi juga
terhadap perkembangan kognitif yang pada gilirannya berpengaruh terhadap
kecerdasan dan ketangkasan berpikir serta terhadap produktivitas kerja. Kekurangan
gizi pada masa ini juga dikaitkan dengan risiko terjadinya penyakit kronis pada usia
dewasa, yaitu kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi, stroke
dan diabetes. Untuk mencegah timbulnya masalah gizi tersebut, perlu disosialisasikan
pedoman gizi seimbang yang bisa dijadikan sebagai pedoman makan, beraktivitas
fisik, hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal.
Untuk mengoptimalkan penyampaian pesan gizi seimbang kepada masyarakat,
diperlukan KIE yang tepat dan berbasis masyarakat.Pendidikan dan penyuluhan gizi
dengan menggunakan slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang dimulai 1952, telah berhasil
menanamkan pengertian tentang pentingnya gizi dan kemudian merubah perilaku
konsumsi masyarakat. Prinsip 4 Sehat 5 Sempurna yang diperkenalkan oleh Bapak
Gizi Indonesia Prof. Poorwo Soedarmo yang mengacu pada prinsip Basic Four
Amerika Serikat yang mulai diperkenalkan pada era 1940an adalah : Menu makanan
yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan, serta minum
susu untuk menyempurnakan menu tersebut. Namun slogan tersebut sudah tidak
sesuai lagi dengan perkembangan ilmu dan permasalahan gizi dewasa ini sehingga
perlu diperbarui dengan slogan dan visual yang sesuai dengan kondisi saat ini. Prinsip
Nutrition Guide for Balanced Diet hasil kesepakatan konferensi pangan sedunia di
Roma Tahun 1992 diyakini akan mampu mengatasi beban ganda masalah gizi, baik
kekurangan maupun kelebihan gizi. Di Indonesia prinsip tersebut dikenal dengan
Pedoman Gizi Seimbang. Perbedaan mendasar antara slogan 4 Sehat 5 Sempurna
dengan Pedoman Gizi Seimbang adalah: Konsumsi makan sehari-hari harus
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah (porsi) yang sesuai dengan kebutuhan
setiap orang atau kelompok umur. Konsumsi makanan harus memperhatikan prinsip 4
pilar yaitu anekaragam pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik dan
mempertahankan berat badan normal.

B. Tujuan Pedoman Gizi Seimbang


Pedoman gizi seimbang bertujuan untuk menyediakan pedoman makan dan
berperilaku sehat bagi seluruh lapisan masyarakat berdasarkan prinsip konsumsi
anekaragam pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik dan mempertahankan berat
badan normal.
C. Tujuan

Mengetahui pedoman gizi seimbang.


BAB 2

PEMBAHASAN

A. Hakikat Gizi Seimbang


Istilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan, dalam
bahasa Inggrisdikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat
gizi atau sering diartikansebagai ilmu gizi. Pengertian lebih luas bahwa gizi diartikan
sebagai proses organismemenggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses pencernaan, penyerapan,transportasi, penyimpanan,
metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankankehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga.(Irianto,
2006)Gizi merupakan suatu zat yang terdapat dalam makanan yang mengandung
karbohidrat,lemak, protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi manusia untuk
pertumbuhan dan perkembangan manusia, memelihara proses tubuh dan
sebagai penyedia energi untuk melakukanaktivitas sehari-hari.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh
makhlukhidup.Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel.
Lemak adalah salah satuzat gizi yang mempu memperlambat sekresi asam lambung
dan memperlambat pengosonganlambung sehingga memberikan efek kenyang lebih
lama konsultan kolesterol.Protein adalah zatgizi yang berperan dalam pertumbuhan,
pembentukan dan perbaikan semua jaringan, dapatdijumpai misalnya pada kacang-
kacangan.
Vitamin adalah zat gizi yang tidak dapat diproduksioleh tubuh, jadi vitamin
dapat didapatkan dengan cara menonsumsi buah-buahan dan jugasayuran. Seperti
halnya vitamin, mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatandan
pencegahan penyakit.Mineral dan vitamin bertindak secara interaksi.Kebutuhan gizi
menjadi sangat penting terutama bagi perkembangan atau pertumbuhanan. Menurut
dokter Briliantono M Soewarno, status Gizi anak dikatakan normal bisa diukurdari
perkembangan tinggi badannya “Status gizi anak yang normal itu kalau badan anak
tidak pendek namun tak juga kurus,” ujar Brilianto yang juga dokter Ahli Tulang ini
(Novella, 2012).
Gizi seimbang menjadi kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia.Bukan
hanyauntuk orang dewasa namun juga bagi pertumbuhan anak-anak.Mereka semua
membutuhkantersedianya gizi seimbang dan memadai baik itu protein, karbohidrat,
maupun lemak.Untukmemenuhi tidak harus mengkonsumsi makanan berharga mahal,
yang penting adalah gizi seimbang untuk hidup sehat (newsletter Andalas. novella,
2012).
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan
prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat
badan (BB) ideal. Jika seseorang mengalami kekurangan gizi, yang terjadi akibat
asupan gizi di bawah kebutuhan, maka ia akan lebih rentan terkena penyakit dan
kurang produktif. Sebaliknya, jika memiliki kelebihan gizi akibat asupan gizi yang
melebihi kebutuhan, serta pola makan yang padat energi (kalori) maka ia akan
beresiko terkena berbagai penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit
jantung. Karena itu, pedoman gizi seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang
berbeda pada setiap golongan usia, status kesehatan dan aktivitas fisik (danone
institute, tanpa tahun).
Kegiatan yang bertujuan untuk membantu setiap orang memilih makanan
dengan jenis dan jumlah yang tepat telah lama dilakukan oleh pemerintah melalui
salah satu program yaitu Posyandu, kebutuhan asupan gizi divisualisasikan dalam
bentuk Tumpeng Gizi Seimbang (TGS), yang terdiri atas potongan-potongan
tumpeng.Luasnya potongan menunjukkan porsi yang harus dikonsumsi setiap
hari.TGS dialasi air putih, artinya air putih merupakan bagian terbesar dari zat gizi
esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif.
Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada dasarnya
merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan
zat gizi yang masuk dengan memonitor berat badan secara teratur. Empat Pilar tesebut
adalah (1) mengonsumsi makanan beragam. Mengonsumsi makanan beragam juga
harus memperhatikan porsi dan proporsinya, (2) membiasakan perilaku hidup bersih,
(3) melakukan aktivitas fisik, (4) Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB)
normal.

B. Pengertian Menu Seimbang


Menu adalah susunan makanan yang dimakan oleh seseorang untuk sekali
makan atau untuk sehari-hari. Kata ”menu” bias diartikan ”hidangan”. Menu seimbang
adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proporsi
yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan
perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan
(Almatsier, 2005).
Menu seimbang adalah konsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh
akan zat gizi. Kekurangan gizi pada salah satu makanan dengan pemberian menu
seimbang dapat dicukupi oleh makanan lain. Untuk itu pemberian menu seimbang
dengan makanan yang beraneka ragam sangat dibutuhkan dalam memenuhi
kecukupan gizi (Almatsier, 2005).
Pedoman umum gizi seimbang harus diaplikasikan dalam penyajian hidangan
yang memenuhi syarat gizi yang dikenal dengan menu seimbang. Menu berasal dari
kata ”menu” yang berarti suatu daftar yang tertulis secara rinci. Sedangkan definisi
menu adalah rangkaian beberapa macam hidangan atau masakan yang disajikan atau
dihidangkan untuk seseorang atau sekelompok untuk setiap kali makan, yaitu dapat
berupa hidangan pagi, siang, dan malam. Pola menu seimbang mulai dikembangkan
pada tahun 1950 dengan istilah ”Empat Sehat Lima Sempurna” (Sulistyoningsih,
2011). Pola menu 4 sehat 5 sempurna adalah pola menu seimbang yang bila disusun
dengan baik mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh (Almatsier,
2005).

C. Prinsip Gizi Seimbang


1. Mengonsumsi makanan beragam.
Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang
dibutuhkan tubuh untuk menjamin pertumbuhan dan mempertahankan
kesehatannya, kecuali Air Susu Ibu (ASI) untuk bayi baru lahir sampai berusia 6
bulan. Contoh: nasi merupakan sumber utama kalori,tetapi miskin vitamin dan
mineral; sayuran dan buah-buahan pada umumnya kaya akan vitamin, mineral dan
serat, tetapi miskin kalori dan protein; ikan merupakan sumber utama protein
tetapi sedikit kalori. Khusus untuk bayi berusia 0-6 bulan, ASI merupakan
makanan tunggal yang sempurna.Hal ini disebabkan karena ASI dapat mencukupi
kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal, serta sesuai dengan
kondisi fisiologis pencernaan dan fungsi lainnya dalam tubuh.
Yang dimaksudkan beranekaragam dalam prinsip ini selain keanekaragaman
jenis pangan juga termasuk proporsi makanan yang seimbang, dalam jumlah yang
cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur.Anjuran pola makan dalam
beberapa dekade terakhir telah memperhitungkan proporsi setiap kelompok
pangan sesuai dengan kebutuhan yang seharusnya.Contohnya, saat ini dianjurkan
mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan dibandingkan dengan
anjuran sebelumnya.Demikian pula jumlah makanan yang mengandung gula,
garam dan lemak yang dapat meningkatkan resiko beberapa PTM, dianjurkan
untuk dikurangi. Akhir-akhir ini minum air dalam jumlah yang cukup telah
dimasukkan dalam komponen gizi seimbang oleh karena pentingnya air dalam
proses metabolisme dan dalam pencegahan dehidrasi.

2. Membiasakan prilaku hidup bersih


Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
status gizi seseorang secara langsung, terutama anak-anak. Seseorang yang
menderita penyakit infeksi akan mengalami penurunan nafsu makan sehingga
jumlah dan jenis zat gizi yang masuk ke tubuh berkurang. Sebaliknya pada
keadaan infeksi, tubuh membutuhkan zat gizi yang lebih banyak untuk memenuhi
peningkatan metabolisme pada orang yang menderita infeksi terutama apabila
disertai panas. Pada orang yang menderita penyakit diare, berarti mengalami
kehilangan zat gizi dan cairan secara langsung akan memperburuk kondisinya.
Demikian pula sebaliknya, seseorang yang menderita kurang gizi akan mempunyai
risiko terkena penyakit infeksi karena pada keadaan kurang gizi daya tahan tubuh
seseorang menurun, sehingga kuman penyakit lebih mudah masuk dan
berkembang. Kedua hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan kurang gizi dan
penyakit infeksi adalah hubungan timbal balik.
Dengan membiasakan perilaku hidup bersih akan menghindarkan
seseorang dari keterpaparan terhadap sumber infeksi. Contoh: 1) selalu mencuci
tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum makan, sebelum
memberikan ASI, sebelum menyiapkan makanan dan minuman, dan setelah buang
air besar dan kecil, akan menghindarkan terkontaminasinya tangan dan makanan
dari kuman penyakit antara lain kuman penyakit typus dan disentri; 2) menutup
makanan yang disajikan akan menghindarkan makanan dihinggapi lalat dan
binatang lainnya serta debu yang membawa berbagai kuman penyakit; 3) selalu
menutup mulut dan hidung bila bersin, agar tidak menyebarkan kuman penyakit;
dan 4) selalu menggunakan alas kaki agar terhindar dari penyakit kecacingan.

3. Melakukan aktivitas fisik


Bagi orang dewasa salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah
terjadi keseimbangan zat gizi di dalam tubuh adalah tercapainya Berat Badan yang
normal, yaitu Berat Badan yang sesuai untuk Tinggi Badannya. Indikator tersebut
dikenal dengan Indeks Masa Tubuh (IMT). Oleh karena itu, pemantauan BB
normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari ‘Pola Hidup’ dengan ‘Gizi
Seimbang’, sehingga dapat mencegah penyimpangan BB dari BB normal, dan
apabila terjadi penyimpangan dapat segera dilakukan langkah-langkah pencegahan
dan penanganannya. Bagi bayi dan balita indikator yang digunakan adalah
perkembangan berat badan sesuai dengan pertambahan umur.Pemantauannya
dilakukan dengan menggunakan KMS.

D. Manfaat Pencernaan menu


Kegiatan menyusun menu dengan perencanaan yang baik dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
1. Dapat disusun hidangan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
2. Variasi dan kombinasi hidangan dapat diatur sehingga dapat menghindari kebosanan
yang disebabkan pengulangan jenis bahan makanan dan cara pengolahan.
3. Susunan hidangan dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan atau biaya yang
tersedia.
4. Menghemat waktu dan tenaga. Perencanaan menu dapat disesuaikan dengan kondisi,
sehingga sudah dapat diperkirakan waktu dan tenaga yang dibutuhkan.
5. Menu yang terencana dengan baik dapat menjadi alat pendidikan gizi yang baik,
karena menu yang baik mengajarkan pola makan yang baik.
E. Syarat Menu Yang Baik

1. Pola menu seimbang


Pola menu seimbang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
gizi.Susunanmakanan yang dihidangkan dapat memenuhi kebutuhan gizi sesuai
denganumur, jenis kelamin, dan juga aktivitas yang dilakukan.
2. Aspek warna menu seimbang
Warna menu seimbang makanan harus menarik sehingga dapatmembangkitkan
selera makan, namun penggunaan pewarna ban bahantambahan makanan juga harus
memperhatikan keamanannya dan diutamakanmenggunakan pewarna alami.
3. Tekstur dan konsistensi
Tekstur dan konsistensi makanan yang dihidangkan disesuaikan
dengankemampuan fisiologis dan juga umur. Bentuk makanan bayi, lansia dan
orangyang mengalami gangguan kesehatan khususnya pencernaan akan
berbedadengan orang dewasa pada umumnya.
4. Rasa dan Aroma
Aroma masakan yang kuat dikombinasikan dengan makanan yang tidak
tajambaunya.
5. Ukuran dan bentuk potongan
Adanya kreasi dalam bentuk potongan dapat membangkitkan selera makan.
6. Suhu
Pertimbangkan makanan yang harus dihidangkan panas atau dingin
denganmenyesuaikan suhu lingkungan, udara atau iklim.
7. Popularitas
Hidangan untuk anggota keluarga akan lebih membangkitkan selera
makanketika sesekali disajikan pula hidangan tertentu yang sedang popular
dimasyarakat, yang memang disukai anggota keluarga.
8. Penyajian menarik
Bila perlu makanan disajikan dengan hiasan, selain itu disajikan dalamkeadaan
yang bersih, terhindar dari pencemaran yang dapat membahayakankesehatan.
9. Tenaga dan waktu
Jenis hidangan yang akan disajikan disesuaikan dengan peralatan,kemampuan,
tenaga dan waktu yang dimiliki oleh ibu/keluarga.

F. MENYUSUN MENU
Menu yang bergizi lengkap dan seimbang harus mengandung:
1. Bahan makanan sumber tenaga : nasi, roti, kentang
2. Bahan makanan sumber zat pembangunan,Protein hewani: telur, ikan, daging, susu,
keju,Protein nabati : tempe, tahu.
3. Bahan makanan sumber zat pengatur,Sayuran : bayam, buncis, wotel, tomat,Buah :
pisang, pepaya, jeruk, apel
4. Untuk membuat menu yang bergizi lengkap dan seimbang perlu disusun dari ketiga
golongan bahan makanan di atas, dan dapat ditambahkan jenis makanan yang dapat
memperkaya rasa menu misalnya; minyak, mentega, gula.

G. PEMBERIAN GIZI
Pemberian gizi adalah perilaku yang dilakukan ibu dalam memberikan
makanan pada anaknya (Sulistyoningsih, 2010) meliputi:
1) Tindakan ibu dalam pemilihan makanan
Pemberian gizi dapat terpenuhi dengan sempurna maka perlu diperhatikan
syarat bahan makanan yang akan digunakan sesuai dengan umur.

2) Tindakan ibu dalam pengolahan makanan


Pilihlah cara pengolahan makanan yang menghasilkan tekstur lunak dengan
kandungan air tinggi yaitu direbus, dikukus. Namun pada usia ini dapat dikenalkan
cara kombinasi yaitu dipanggang atau digoreng asalkan tidak menghasilkan tesktur
keras. Beberapa pilihan cara pengolahan kombinasi yaitu direbus dahulu kemudian
panggang (perkedel panggang) atau dikukus, kemudian goreng (tempe dan tahu
bacem).

3) Tindakan ibu dalam pemberian jadwal makanan


Sesudah jumlah bahan makanan sehari dan frekuensi makan diketahui,
kemudian bahan makanan tersebut dibagi untuk tiap kali makan.Selanjutnya bahan
makanan tersebut dapat dimasak hidangan dan tersusunlah menu.

4) Tindakan ibu dalam cara pemberian makanan


Cara memberikan makanan tambahan pada balita adalah sesuai dengan
kebutuhan balita dengan menu makanan seimbang.Menu yaitu susunan hidangan yang
terdiri atas satu atau beberapa macam masakan dan hidangkan pada suatu acara
makan, misalnya menu sehari, menu makan pagi, makan siang, makan malam atau
makan selingan.Hidangan yaitu satu atau beberapa jenis makanan yang disajikan
untuk dimakan.Umumnya dalam menyusun menu sudah ditentukan besar porsi dari
tiap hidangan sehingga nilai gizinya dapat ditentukan besar porsi dari tiap hidangan
sehingga nilai gizinya dapat ditentukan. Perencanaan menu untuk Balita
membutuhkan kehati-hatian karena pada usia tersebut perkembangan saluran
pencernaan dan sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna. Balita rawan terhadap
penyakit infeksi termasuk yang ditularkan melalui makanan.
Pesan gizi seimbang (Almatsier, 2005) adalah sebagai berikut:
1. Makanan Beraneka Ragam
Makanan beraneka ragam dapat memberikan manfaat yang besar terhadap
kesehatan. Sebab zat gizi tertentu yang tidak terkandung dalam satu jenis bahan
makanan akan dapat dilengkapi oleh gizi serupa dari bahan makanan yang lain.
Demikian juga bahan makanan dalam susunan aneka ragam menu seimbang akan
saling melengkapi (Almatsier, 2005).
a) Bahan makanan sumber zat tenaga adalah beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi
jalar, kentang, sagu, roti, dan mi yang mengandung karbohidrat, serta minyak,
margarine, dan santan yang mengandung lemak.
b) Bahan makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati
adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan dari hewani adalah telur, ikan,
ayam, daging, susu serta hasil olahan seperti keju.
c) Zat pembangun berperanan sangat penting untuk perkembangan kualitas tingkat
kecerdasan seseorang.
d) Bahan makanan summber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-
buahan. Bahan makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang
berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsifungsi organ tubuh.
e) Hidangan Mengandung Zat Tenaga dan Energi Setiap orang dianjurkan makan
cukup hidangan mengandung zat tenaga atau energi, agar dapat hidup dan
melaksanakan kegiatan sehari-hari, seperti bekerja, belajar, berolah raga,
berekreasi, kegiatan sosial, dan kegiatan yang lain. Kebutuhan energi dapat
dipenuhi dengan mengkonsumsi bahan makanan sumber karbohidrat, protein,
lemak. Kecukupan energi seseorang ditandai dengan berat badannya yang normal.
Untuk mengetahui berat badan normal, seseorang dapat menggunakan Kartu
Menuju Sehat (KMS) untuk balita, anak sekolah, remaja, ibu hamil dan kelompok
usia lanjut. Bagi orang dewasa digunakan indeks massa tubuh (IMT) (Almatsier,
2005). Kekurangan energi yang berlangsung lama akan mengakibatkan
menurunnya berat badan. Keadaan gizi kurang akan membawa akibat
terhambatnya proses tumbuh kembang pada balita.
2. Sumber Karbohidrat
a). Karbohidrat kompleks
Bahan makanan sumber karbohidrat kompleks adalah padi-padian (beras,
jagung, gandum), umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang) dan bahan makanan lain
yang mengandung banyak karbohidrat (sagu, pisang).
b). Karbohidrat sederhana
Golongan karbohidrat sederhana yang tidak mengandung zat gizi lain, yang
sifatnya hanya mengenyangkan dan cenderung dikonsumsi berlebihan. Konsumsi gula
dapat menyebabk`n kegemukan, karies gigi atau keropos.Oleh karena itu konsumsi
gula sebaiknya dibatasi sampai 5% dari jumlah kecukupan energi.Seyogyanya sekitar
50-60% kebutuhan energi diperlukan oleh karbohidrat kompleks, atau setara dengan 3-
4 piring nasi.

3. Konsumsi Lemak dan Minyak


Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan
energi.Lemak dan minyak yang terdapat di dalam makanan berguna untuk
meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitaminvitamin A, D, E, dan K,
serta menambah lezatnya hidangan.Konsumsi lemak dan minyak paling sedikit 10%
dari kebutuhan energi. Seyogyanya menggunakan lemak dan minyak nabati, misalnya
minyak kelapa, minyak jagung, minyak kacang atau nabati yang lain (Almatsier,
2005).

4. Gunakan Garam Beryodium


Garam beryodiyum yang dikonsumsi setiap hari bermanfaat untuk mencegah
timbulnya gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY).Gaki dapat menghambat
perkembangan tingkat kecerdasan pada balita, penyakit gondok, endemic dan kretin
(Almatsier, 2005).

5. Makan Sumber Zat Besi


Kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari secara berkelanjutan dapat
menimbulkan penyakit anemia gizi.

6. Berikan ASI
Air Susu Ibu (ASI) mampu memenuhi kebutuhan gizi bayi untuk tumbuh
kembang dan menjadi sehat sampai ia berumur 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan
ASI saja tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, oleh karena itu setelah 6
bulan bayi mendapatkan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) diberikan
kepada bayi secara bertahap sesuai dengan pertambahan umur, pertumbuhan berat
badan dan perkembangan kecerdasannya.

7. Biasakan Makan Pagi


Makanan pagi atau sarapan sangat bermanfaat bagi setiap orang.Bagi orang
dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan
saat bekerja dan meningkatkan produktivitas kerjanya.Bagi anak sekolah makan pagi
dapat memudahkan konsentrasi belajar, menyerap pelajaran, sehingga prestasi
belajarnya pun menjadi lebih baik.Kebiasaan makan pagi membantu seseorang untuk
mencukupi kebutuhan gizinya sehari-hari. Jenis hidangan untuk makan pagi dapat
dipilih dan disusun sesuai dengan keadaan, dan akan l;ebih baik bila terdiri dari
makanan sumber zat tenaga sumber zat pembangun dan zat pengatur.

8. Minum Air Bersih, Aman dan Cukup Jumlahnya


Air minum harus bersih dan bebas kuman.Oleh karena itu, air minum harus
terlebih dahulu dididihkan.Sedangkan air minum dalam kemasan yang banyak beredar
di pasaran, juga harus terlebih dulu diproses oleh pabrik sesuai dengan ketentuan
pemerintah dan memenuhi syarat-syarat kesehatan. Cairan yang dikonsumsi seseorang
terutama air minum, sekurang-kurangnya dua liter atau setara dengan delapan gelas
setiap harinya, agar proses faali dalam tubuh berlangsung dengan lancar dan
seimbang. Dengan mengkonsumsi cukup cairan, seseorang dapat terhindar dari
menderita dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh, serta dapat menurunkan risiko
menderita penyakit batu ginjal.

9. Makanlah Makanan yang Aman Bagi Kesehatan


Makanan yang aman adalah makanan yang tidak tercemar, tidak mengandung
mikroorganisme atau bakteri, tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya, telah
diolah dengan cara yang benar sehingga fisik dan zat gizinya tidak rusak, serta tidak
bertentangan dengan keyakinan masyarakat. Makan makanan tidak aman dapat
menyebabkan gangguan kesehatan, antara lain menderita keracunan makanan yang
dapat menyebabkan kematian.

10. Baca Label Pada Makanan yang Dikemas


Peraturan perundangan-undangan, bahwa setiap produk makanan yang
dikemas harus mencantumkan keterangan pada labelnya mengenai bahan-bahan yang
digunakan, susunan (komposisi) zat gizinya, tanggal kadaluwarsa, dan keterangan
penting lainnya. Semua keterangan yang rinci pada label makanan kemas sangat
membantu konsumen pada saat memilih dan menggunkannya. Keterangan mengenai
susunan zat gizi pada label diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan
keadaan kesehatan konsumen. Keterangan mengenai kadaluwarsa pada label
menunjukkan kelayakan makanan tersebut untuk bisa dimakan atau tidak. Sedangkan
keterangan mengenai bahan-bahan, yang terkandung dalam makanan kemas tersebut
memberikan informasi kepada konsumen untuk menilai halal atau tidaknya bahan
makanan tersebut.

H. CARA MEMILIH BAHAN MAKANAN


Dalam menyusun menu seimnbang diperlukan pengetahuan bahan makanan,
karena nilai gizi setiap bahan makanan tiap kelompok tidak sama (Sulistyoningsih,
2010) sebagai berikut:

a. Golongan makanan pokok


Jenis padi-padian merupakan bahan makanan pokok yang memiliki kadar
protein lebih tinggi dari umbi-umbian. Jika bahan makanan pokok yang digunakan
berasal dari umbi-umbian maka harus disertai lauk dalam jumlah yang lebih
besar.Porsi makanan pokok yang dianjurkan dalam sehari untuk orang dewasa adalah
sebanyak 300-500 gram beras atau sebanyak 3-5 piring nasi dalam sehari.
b. Golongan sayuran
Lauk sebaiknya terdiri dari campuran hewani dan nabati.Lauk hewani
memiliki nilai biologi yang tinggi dibandingkan nabati. Porsi lauk yang dianjurkan
untuk orang dewasa dalam sehari adalah sebanyak 100 gram atau dua potong ikan
daging atau ayam, sedangkan porsi nabati dalam sehari sebanyak 100-150 gram atau
4-6 potong tempe. Tempe dapat diganti dengan tahu atau kacang-kacangan kering.
c. Golongan buah
Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral. Sayuran daun berwarna hijau
dan orange mengandung lebih banyak provitamin A, selain itu sayuran berwarna hijau
juga kaya kalsium, zat besi, asam folat, dan vitamin C. semakin hijau warna sayuran,
semakin banyak mengandung gizi. Setiap hari dianjurkan mengkonsumsi sayuran
yang terdiri dari sayuran daun, kacangkacangan, dan sayuran berwarna jingga. Porsi
sayuran dalam bentuk tercampur dianjurkan juga untuk orang dewasa dalam sehari
150-200 gram atau sebanyak 1,5-2 mangkok dalam keadaan matang.
d. Susu dan olahannya
Buah berwarna kuning banyak mengandung provitamin A, sedangkan buah
yang kecut pada umumnya kaya vitamin C. porsi buah yang dianjurkan untuk orang
dewasa dalam sehari adalah 2-3 potong, dapat berupa papaya atau buah-buahan lain.
e. Lain-lain
Menu yang disusun biasanya mengandung gula dan minyak, sebagai penyedap
dan pemberi rasa gurih.Penggunaan gula biasanya sebanyak 25-35 gram/hari (2 ½ - 3
½ sendok makan), sedangkan minyak sebanyak 25-50 gram/hari (2 ½ - 5 sendok
makan).
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bagi makhluk hidup tidak terkecuali, makanan yang bergizi sangat penting
bagi kesehatannya. Makanan dapat menyebabkan kita sehat, makanan juga dapat
menyeababkan kita sakit, tetapi dengan makanan pula kita dapat menyembuhkan
penyakit. Dalam konteks islam sebagai agama samawi yang membawa misi
rahmatan lilalamin sangat memperhatikan makanan pemeluknya. Ajaran manusia
harus makan dapat kita jumpai pada surat al-anbiya ayat 8, Al A’raaf: 19, Al
Baqarah: 35, Yasin: 33, 57, dan lain sebagainya. Sedangkan anjuran makan
makanan yang halan dan thoyyibah, kita jumpai dalam beberapa ayat diantaranya
adalah Al Baqarah: 168, Al Maidah;88, dan An Nahl:144. Makna thoyyiban tidak
saja menyangkut bahwa makanan tersebut adalah baik dari segi cara
memperolehnya, tetapi punya makna dapat mendukung pertumbuhan,
perkembangan, dan kesehatan yang memakannya.

B. Saran
Kami tahu bahwa didaLam penulisan didalam makalah ini masih banyak
terjadi kesalahan-kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang
mambangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba


Medika
2. Azwar. 2007. Sikap Manusia. Jogjakarta: Liberty
3. Dariyo. 2007. Perkembangan dan pertumbuhan Batita. Jogjakarta: Liberty.
4. Depkes RI. 2002. Tabel Status Gizi Menkes RI. Jakarta.
5. Depkes RI. 2005. Balita BGM. http//:www.bank.data.depkes.go.
6. Depkes RI. 2006. Pengukuran Antropometri. Jakarta
7. Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKUI, 2011. Gizi dan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai