Bab 4 New
Bab 4 New
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan,
kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi.Ketiga hal ini dipengaruhi oleh
keadaan gizi. Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat
mempengaruhi keadaan gizi.Hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan
dan minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu dan
masyarakat. Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau
penyakit tidak menular (PTM) terkait gizi, maka pola makan masyarakat perlu
ditingkatkan kearah konsumsi gizi seimbang.Keadaan gizi yang baik dapat
meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat.
Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta
perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok
umur.Gizi yang baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah
terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit
kronis dan kematian dini.Gizi yang tidak optimal berkaitan dengan kesehatan yang
buruk.Gizi yang tidak baik adalah faktor risiko PTM, seperti penyakit kardiovaskular
(penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi dan stroke), diabetes serta kanker
yang merupakan penyebab utama kematian di Indonesia.Lebih separuh dari semua
kematian di Indonesia merupakan akibat PTM.
Pengaruh kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan yaitu sejak janin
sampai anak berumur dua tahun, tidak hanya terhadap perkembangan fisik, tetapi juga
terhadap perkembangan kognitif yang pada gilirannya berpengaruh terhadap
kecerdasan dan ketangkasan berpikir serta terhadap produktivitas kerja. Kekurangan
gizi pada masa ini juga dikaitkan dengan risiko terjadinya penyakit kronis pada usia
dewasa, yaitu kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi, stroke
dan diabetes. Untuk mencegah timbulnya masalah gizi tersebut, perlu disosialisasikan
pedoman gizi seimbang yang bisa dijadikan sebagai pedoman makan, beraktivitas
fisik, hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal.
Untuk mengoptimalkan penyampaian pesan gizi seimbang kepada masyarakat,
diperlukan KIE yang tepat dan berbasis masyarakat.Pendidikan dan penyuluhan gizi
dengan menggunakan slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang dimulai 1952, telah berhasil
menanamkan pengertian tentang pentingnya gizi dan kemudian merubah perilaku
konsumsi masyarakat. Prinsip 4 Sehat 5 Sempurna yang diperkenalkan oleh Bapak
Gizi Indonesia Prof. Poorwo Soedarmo yang mengacu pada prinsip Basic Four
Amerika Serikat yang mulai diperkenalkan pada era 1940an adalah : Menu makanan
yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan, serta minum
susu untuk menyempurnakan menu tersebut. Namun slogan tersebut sudah tidak
sesuai lagi dengan perkembangan ilmu dan permasalahan gizi dewasa ini sehingga
perlu diperbarui dengan slogan dan visual yang sesuai dengan kondisi saat ini. Prinsip
Nutrition Guide for Balanced Diet hasil kesepakatan konferensi pangan sedunia di
Roma Tahun 1992 diyakini akan mampu mengatasi beban ganda masalah gizi, baik
kekurangan maupun kelebihan gizi. Di Indonesia prinsip tersebut dikenal dengan
Pedoman Gizi Seimbang. Perbedaan mendasar antara slogan 4 Sehat 5 Sempurna
dengan Pedoman Gizi Seimbang adalah: Konsumsi makan sehari-hari harus
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah (porsi) yang sesuai dengan kebutuhan
setiap orang atau kelompok umur. Konsumsi makanan harus memperhatikan prinsip 4
pilar yaitu anekaragam pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik dan
mempertahankan berat badan normal.
PEMBAHASAN
F. MENYUSUN MENU
Menu yang bergizi lengkap dan seimbang harus mengandung:
1. Bahan makanan sumber tenaga : nasi, roti, kentang
2. Bahan makanan sumber zat pembangunan,Protein hewani: telur, ikan, daging, susu,
keju,Protein nabati : tempe, tahu.
3. Bahan makanan sumber zat pengatur,Sayuran : bayam, buncis, wotel, tomat,Buah :
pisang, pepaya, jeruk, apel
4. Untuk membuat menu yang bergizi lengkap dan seimbang perlu disusun dari ketiga
golongan bahan makanan di atas, dan dapat ditambahkan jenis makanan yang dapat
memperkaya rasa menu misalnya; minyak, mentega, gula.
G. PEMBERIAN GIZI
Pemberian gizi adalah perilaku yang dilakukan ibu dalam memberikan
makanan pada anaknya (Sulistyoningsih, 2010) meliputi:
1) Tindakan ibu dalam pemilihan makanan
Pemberian gizi dapat terpenuhi dengan sempurna maka perlu diperhatikan
syarat bahan makanan yang akan digunakan sesuai dengan umur.
6. Berikan ASI
Air Susu Ibu (ASI) mampu memenuhi kebutuhan gizi bayi untuk tumbuh
kembang dan menjadi sehat sampai ia berumur 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan
ASI saja tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, oleh karena itu setelah 6
bulan bayi mendapatkan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) diberikan
kepada bayi secara bertahap sesuai dengan pertambahan umur, pertumbuhan berat
badan dan perkembangan kecerdasannya.
A. Kesimpulan
Bagi makhluk hidup tidak terkecuali, makanan yang bergizi sangat penting
bagi kesehatannya. Makanan dapat menyebabkan kita sehat, makanan juga dapat
menyeababkan kita sakit, tetapi dengan makanan pula kita dapat menyembuhkan
penyakit. Dalam konteks islam sebagai agama samawi yang membawa misi
rahmatan lilalamin sangat memperhatikan makanan pemeluknya. Ajaran manusia
harus makan dapat kita jumpai pada surat al-anbiya ayat 8, Al A’raaf: 19, Al
Baqarah: 35, Yasin: 33, 57, dan lain sebagainya. Sedangkan anjuran makan
makanan yang halan dan thoyyibah, kita jumpai dalam beberapa ayat diantaranya
adalah Al Baqarah: 168, Al Maidah;88, dan An Nahl:144. Makna thoyyiban tidak
saja menyangkut bahwa makanan tersebut adalah baik dari segi cara
memperolehnya, tetapi punya makna dapat mendukung pertumbuhan,
perkembangan, dan kesehatan yang memakannya.
B. Saran
Kami tahu bahwa didaLam penulisan didalam makalah ini masih banyak
terjadi kesalahan-kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang
mambangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA