Anda di halaman 1dari 5

Gajah Sumatera

Anak gajah sumatera. Foto: Chik Rini

Inilah spesies gajah terkecil Asia, populasinya terus menurun secara


mengejutkan, turun sekitar 80 % dalam kurun waktu kurang dari 25 tahun
akibat deforestasi, hilangnya habitat dan konflik dengan manusia di pulau
Sumatera. Kini hanya tersisa sekitar 2.400 hinga 2.800 individu gajah sumatera
yang bertahan hidup di alam liar.

Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) jantan memiliki gading yang


relatif kecil, namun pemburu tetap saja membunuh untuk diambil gadingnya
dan menjualnya di pasar gelap yang menyebabkan rasio antara jantan dan betina
sangat tidak seimbang untuk membuatnya mampu mempertahankan
kelangsungan hidup spesies asli pulau Sumatera ini.
Saola

Foto saola yang diambil pada tahun 1993 dan dirilis oleh WWF.

Foto ini menunjukkan satu dari dua Saola yang dapat ditangkap hidup-hidup di
Vietnam Tengah, tapi keduanya sebulan kemudian mati di tempat penangkaran.
Foto: WWF/AP

Dikenal sebagai unicorn Asia, saola (Pseudoryx nghetinhensis) sangat jarang


terlihat di alam liar, dan satwa ini tidak ada di penangkaran. Populasi saola saat
ini diperkirakan hanya tersisa dalam hitungan puluhan ekor saja. Saola terus
diburu untuk memasok kebutuhan bahan baku obat tradisional di Cina dan
dijadikan konsumsi di Vietnam dan Laos. Hewan ini juga dibunuh untuk
diambil tanduknya untuk hiasan rumah di kedua negara tersebut. Saola dalam
Bahasa lokal berarti “hewan yang sopan” , sangat jinak pada manusia, sehingga
sangat mudah diburu. Hilangnya habitat dan keragaman genetik yang terus
berkurang juga mengancam spesies yang memang sudah diambang kepunahan
ini.
Harimau Siberia

Harimau siberia. Foto: Wikimedia common

Juga dikenal sebagai harimau amur, harimau siberia (Panthera tigris altaica)
adalah kucing terbesar di dunia. Satwa ini diburu untuk digunakan sebagai
bahan baku pengobatan tradisional China. Perburuan, pertambangan, kebakaran
hutan, penegakan hukum yang buruk, kerusakan hutan dan pembalakan liar
terus mengancam keberadaan spesies ini. Diperkirakan populasinya kini hanya
tersisa sekitar 400 -500 individu di alam liar.
Orangutan Sumatera

Orangutan sumatera sedang dirawat, saat dia ditemukan dengan peluru yang
menembus tubuhnya. Foto: Sutanta Aditya

Habitat orangutan sumatera (Pongo abelii) terus mengalami pengurangan dalam


tingkat yang mengerikan karena kebakaran hutan, pembukaan lahan untuk
perkebunan kelapa sawit, pembalakan liar dan pembangunan pertanian lainnya.
Hal ini sangat membuat spesies ini begitu terancam. Selain habitatnya yang
dirusak, satwa ini juga diburu atau ditangkap hidup-hidup dan menyebabkan
penurunan populasi secara drastis. Diperkirakan tak lebih dari 7.300 individu
yang tersisa di alam liar.
Lumba-lumba Tak Bersirip Yangtze

Lumba-lumba tak bersirip yangtse. Foto: Wikimedia common

Dikenal sebagai “panda air raksasa”, lumba-lumba yang bernama


ilmiahNeophocaena phocaenoidesini adalah makhluk cerdas yang paling
terkenal yang ditemukan di Sungai Yangtze, sungai terpanjang di Asia.
Karena penangkapan yang berlebihan, penurunan pasokan makanan, polusi dan
perubahan kondisi sungai akibat pembangunan dam dan bendungan, populasi
lumba-lumba ini terus menurun dan kini diperkirakan hanya tersisa 1.000
sampai 1.800 individu saja di alam liar. Sepupu dekat lumba-lumba ini, yakni
lumba-lumba baiji, telah dinyatakan punah akibat aktivitas manusia.

Anda mungkin juga menyukai