Anda di halaman 1dari 5

Maseral Inertinit

Maseral inertinit merupakan komponen yang teroksidasi oleh karena


berkurangnya kelembaban gambut. Kandungan inertinit yang relatif rendah dapat
menunjukkan batubara berasal dari lingkungan pengendapan yang basah dan
tingkat oksidasi yang rendah (Stach et.al., 1982).

Kelompok maceral yang terdiri dari micrinite, macrinite, sclertinite, fusinite,


semifusinite, dan inertodetrinite. Inertinite dicirikan oleh kandungan karbon yang
relative tinggi dan sifak refleksi yang lebih tinggi dibandingkan vitrinite.
Perkembangan jenis ini secara relative lama selama proses karbonisasi.

1. Fusinite :
Sebuah maseral inertinit penting adalah fusinite, yang muncul di bawah
pemeriksaan mikroskopis menjadi tidak seperti arang. Memang mungkin berasal
dari bahan hangus akibat kebakaran hutan pada tanaman yang membentuk batubara.
Hal ini juga bisa dihasilkan dari degradasi bahan sangat reaktif dalam detritus
tanaman asli.

fusinite yang memiliki penampilan seperti arang dengan tekstur sel jelas. Sel-sel
dapat berupa kosong atau diisi dengan bahan mineral, dan dinding sel mungkin
telah dihancurkan selama pemadatan (tekstur Bogen).

Gambar Fusinite
2. Inertodetrinite :
Berbentuk pecahan-pecahan yang diskrit atau terpisah. Ukuran pecahanya ˂ 10/-
Lm namun lebih besar dari micrinite. Memiliki bentuk yang tidak beraturan.

Gambar Inertodetrinite

3. Sclerotinite
Sclerotinite terjadi sebagai badan bulat telur dengan sel struktur, dengan
reflectances mencakup seluruh rentang inertinit.

Gambar Sclerotinite

4. Macrinite :
Macrinite merupakan komponen yang sangat kecil paling batubara dan biasanya
terjadi tubuh bulat telur sebagai structureless dengan reflektansi yang sama seperti
fusinite. Macrinite juga merupakan oksidasi dari material humus yang sebelum
teroksidasi merupakan koloid dan tidak memperlihatkan stuktur sel, umumnya
memperlihatkan batubara berwarna gelap.
Gambar Macrinite
Maceral Liptinite

Liptinit tidak berasal dari materi yang dapat terhumifikasikan melainkan berasal
dari sisa tumbuhan atau dari dari jenis tanaman tingkat rendah seperti spora,
ganggang (algae), kutikula, getah tanaman (resin) dan serbuk sari (pollen).
Berdasarkan morfologi dan bahan asalnya, kelompok liptinite dapat dibedakan
menjadi sporinite (spora dan butiran pollen), cutinite (kutikula), resinite
(resin/damar), exudatinite (maseral sekunder yang berasal dari getah maseral
liptinite lainnya yang keluar pada proses pembatubaraan), suberinite (kulit
kayu/serat gabus), fluorinite (degradasi dari resinite), liptodetrinite (detritus dari
maseral liptinite lainnya), alginite (ganggang) dan bituminite (degradasi material
algae). Relatif kaya dengan ikatan alifatik sehingga kaya akan hidrogen atau bisa
juga sekunder, dimana terjadi selama proses pembatubaraan dari bitumen.

1. Alginite
Alganit adalah maceral pada batubara yang berasal dari jamur jamur yang
tumbuh pada saat pembentukan gambut dan ikut terakumulasi pada saat proses
pembatubaraan. Batubara yang pada umumnya seperti ini banyak terbentuk pada
zaman pra kambrium . Jarang terjadi di sebagian besar batubara dan sering sulit
membedakan dari materi mineral. Namun, dalam ultra-violet menyalakannya
fluoresces dengan warna kuning cemerlang dan menampilkan penampilan seperti
bunga khas.

Gambar Alginite

Anda mungkin juga menyukai