Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas mandiri Mata Kuliah Keperawatan Keluarga 4
Pembimbing : Sari Kurniasari, S.Kep
Di Susun :
IHSAN HADI
10116071
3B KEPERAWATAN
Puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan
banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Tugas Pengakajian Asuhan Keperawatan Keluarga 4 Pada An. R dengan Anak Gizi
Kurang di Madewangi 2 RT 001 RW 002 Kel. Setiamulya Kec. Tamansari Kota
Tasikmalaya.” Dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.
Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dengan berbagai pihak.
Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah
berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.
Di luar ini, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat, maupun
isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, saya selaku penyusun menerima kritik dan
saran yang membangun dari pembaca. Terimakasih
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Masalah kurang gizi memang sudah banyak terjadi di beberapa Negara berkembang termasuk di
Indonesia. Melihat sumber dana yang terbatas yang tersedia pada Negara-negara berkembang dan
menumpuknya kebutuhan yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan. Masalah kurang gizi juga telah
dinyatakan sebagai masalah utama kesehatan dunia dan berkaitan dengan lebih banyak kematian dan
penyakit yang disebabkan oleh masalah kurang gizi tersebut.walaupun. telah banyak dilakukan
penyuluhan tentang masalah kurang gizi namun masih banyak masyarakat yang mengalami masalah
masalah gizi.
Menurut Alan Berg, 1986. Gizi yang kurang mengakibatkan terpengaruhnya perkembangan mental,
perkembangan jasmani, dan produktifitas manusia karena semua itu mempengaruhi potensi ekonomi
manusia. Keadaan gizi dapat dikelompokkan menjadi tiga tingkat, yaitu keadaan gizi lebih, keadaan gizi
baik, dan keadaan gizi kurang. Keadaan gizi lebih terjadi apabila gizi yang dibutuhkan melebihi standart
kebutuhan gizi. Gizi baik akan dicapai dengan memberi makanan yang seimbang dengan tubuh menurut
kebutuhan. Sedang gizi kurang menggambarkan kurangnya makanan yang dibutuhkan untuk memenuhi
standar gizi.
Konsumsi gizi makanan pada seseorang dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan atau sering
disebut status gizi. Apabila tubuh berada dalam tingkat kesehatan gizi optimum dimana jaringan jenuh
oleh semua zat gizi maka disebut status gizi optimum. Dalam kondisi demikian tubuh terbebas dari
penyakit dan mempunyai daya tahan yang setinggi-tingginya.
Apabila konsumsi gizi makanan pada seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan
terjadi kesalahan akibat gizi (malnutrition). Malnutrisi ini mencakup kelebihan nutrisi / gizi disebut gizi
lebih (overnutrition) dan kekurangan gizi atau gizi kurang (undernutrition).
Penyakit kurang gizi kebanyakan ditemui pada masyarakat golongan rentan terutama pada anak-anak
yaitu golongan yang mudah sekali mengalami penyakit akibat kekurangan gizi dan kekurangan zat
makanan (deficiency) misalnya kwarsiorkor, busung lapar, marasmus, beri-beri, dll. Dan penyakit gizi
berlebih yang disebabkan karena kelebihan makanan. Contonya obesitas, kelebihan berat badan (over
weigh), diabetes militus, dll.
Kedudukan gizi seseorang atau golongan pendudukj , ialah suatu tingkat kesehatan yang merupakan
akibat dari intake dan penggunaan semua nutrient yang terdapat dalam makanan sehari-hari. Maka kasus
inilah yang menyebabkan kasus utama kematian di massa kanak-kanak. Dan dalam masyarakat industri
merupakan sindrom malabsorbsi dan gangguan fungsi ginjal yang menahun.
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Memberikan gambaran tentang pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah gizi kurang
Tujuan Khusus
2.Agar dapat mengetahui Faktor- Faktor yang Menyebabkan Penyakit Gizi salah
3.Agar dapat mengetahui contoh penyakit yang disebabkan karena kesalahan gizi
4.Agar dapat mengetahui contoh kasus masalah penyakit gizi salah di Indonesia
Laporan Kasus
Tn. S (32 tahun) dan Ny A (27 tahun) memiliki anak, pekerjaan suaminya sebagai
security unper dan ibunya sebagai ibu rumah tangga, memiliki anak 2 yang pertama An.
R (4 tahun) dan yang kedua An.A (15 bulan). An R menderita gizi kurang sejak 3 tahun
yang lalu. Keluhan ny.a saat ini adalah, ingin anaknya mempunyai gizi seimbang dan
berat badan normal. ny.a juga ikut penyuluhan di posyandu dalam kurun waktu 2
minggu sekali.
An R sudah dikasih vitamin agar dapat tumbuh kembang tetapi an.r masih susah untuk
makan terutama makan nasi kebanyakan an.r makan makanan atau jajanan
luar/pedagang yang lewat di depan halaman rumahnya. Ibunya sudah berusaha untuk
bisa memperbaiki anaknya agar dapat makan banyak terutama pada nasi, dan
memperbanyak air mineral tetapi anaknya tetep saja ingin minum-minuman warung (the
gelas)
Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital BB 12,5 kg TB 93 cm LK 48 cm LLA 13 cm
150/90 mmHg, denyut nadi 100 x/menit, mata merah wajah sayu dan kadang sering
menguap. Ibu
2.1.Pengkajian T masih suka
Keperawatan makan ikan asin dan sambal yang dibuatnya sendiri. Saat
Keluarga
ini, ibu T kepikiran anaknya belum bekerja dan menikah. Pengambil keputusan adalah
1. Data
ibu T.Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn.S
b. Umur : 32 tahun
c. Agama : Islam
d. Pekerjaan : Security Unper
e. Pendidikan : SMA
f. Suku/bangsa : Sunda
g. Alamat : Madewangi 2 RT 001 RW 002 Kel.Setiamulya
Kec.Tamansari Kota Tasikmalaya
h. Komposisi :
No Nama Umur L/P Tgl. Lahir Pendidikan Pekerjaan Imunisasi
1 Tn.S 32Th L 31-07-1986 SMA Security Lengkap
Unper
2 Ny.A 27Th P 10-03-1992 SD IRT Lengkap
3 An.R 4Th P 17-08-2014 belum belum Lengkap
4 An.A 15Bln L 09-05-2017 belum belum Lengkap
i. Genogram :
Keterangan:
: laki-laki
: perempuan
: meninggal laki-laki
: meninggal perempuan
: menikah
: tinggal serumah
3. Pengkajian Lingkungan
Dapur WC
Kamar
Ruang Tamu
Kamar
a. Karakteristik rumah
Kepemilikan rumah adalah kontrakan, jenis rumah permanen, lantai dari keramik,
jumlah jendela ada 8 dengan ukuran besar. Keluarga mengatakan pembuangan
sampah tempatnya tidak tentu kadang di sembarang tempat atau dibakar. Jamban
keluarga menggunakan WC permanen yang berada di dalam rumah. Sumber air untuk
masak dan minum keluarga bersumber dari sumur gali dengan karakteristik yang
tidak berbau dan tidak bewarna. Jarak pembuangan kotoran dengan sumber air lebih
dari 6 meter.
b. Karakteristik tetangga komunitas RW
Karakteristik tetangga dan komunitas setempat baik, kepala keluarga sering
berpartisipasi dalam kegiatan setempat. Kebiasaan mengenai budaya masih ada.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga adalah asli warga setempat, keluarga tidak pernah berpindah
tempat/domisili.
d. Perkumpulan dan interaksi dengan masyarakat
Interaksi keluarga dengan masyarakat baik , Ny A mengasuh anak-anaknya sendiri
karena suaminya bekerja, kegiatan ny A adalah sebagai ibu rumah tangga.
e. System pendukung keluarga
Keluarga ini mengeluhkan anaknya kenapa susah makan. Apabila keluarga ada yang
mengalami masalah kesehatan keluarga biasanya langsung memberi tindakan dibawa
ke puskesmas terlebih dahulu lalu ke rumah sakit, tempat biasa keluarga berobat.
Pasangan dari keluarga ini memiliki 2 anak yang pertama perempuan dan kedua laki-
laki.
4. Struktur Keluarga
a. Komunikasi keluarga
- Komunikasi antar keluarga baik, langsung dan terbuka. Komunikasi menggunakan
bahasa sunda campur indonesia.
b. Struktur kekuatan keluarga
- Yang membuat keputusan mengenai keuangan, pekerjaan, kegiatan dan kedisiplinan
dalam keluarga adalah kepala keluarga.
c. Struktur peran
- Peran formal di keluarga ini adalah Tn.S sebagai kepala keluarga, pemberi keputusan,
pemberi nafkah keluarga dan Ny.A sebagai ibu rumah tangga.
d. Norma keluarga
- Nilai dan norma yang dianut mengenai kesehatan adalah sangat penting. Apabila ada
keluarga yang sakit harusdi diperiksakan kepuskesmas terlebih dahulu dan bila
berlanjut segera di bawa ke rumah sakit.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
- Keluarga satu sama lain saling mendukung, perasaan memiliki dan dimiliki dalam
keluarga. Antara keluarga saling menghargai.
b. Fungsi sosialisasi
- Interaksi dan hubungan dalam keluarga berlangsung baik. Kedisiplinan, norma dan
perilaku mengikuti budaya yang ada.
c. Fungsi perawatan kesehatan
a) Mengenal masalah keluarga
Keluarga menjelaskan pengertian gizi kurang adalah gejala asupan makanan yang
kurang seimbang. Keluarga mengatakan factor penyebab dari gizi kurang adalah
kurangnya asupan gizi makanan yang disebabkan terbatasnya jumlah makanan yang
dikonsumsi.
b) Mengambil keputusan
Keluarga dapat langsung memberi tindakan pada gejala penyakit yang masih dapat
diatasi mandiri maupun yang harus di periksakan ke pelayanan kesehatan. Masalah
kesehatan dirasakan keluarga. Keluarga mengatakan tidak pernah merasa menyerah
dengan masalah yang dialami. Keluarga selalu berfikir positif dengan masalah
kesehatan yang terjadi. Keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada,
yaitu ke Puskesmas maupun ke Dokter Umum. Keluarga mengatakan percaya
terhadap tenaga kesehatan untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan. Keluarga
banyak mendapat informasi kesehatan dengan herbal, dan hasilnya baik.
c) Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga merawat anggota keluarga yang sakit biasanya dengan menggunakan
herbal. Pelayanan kesehatan yang biasa keluarga gunakan adalah Puskesmas dan
Dokter Umum. Keluarga tidak memiliki pikiran negative tentang kesehatan. Tidak
ada konflik antar individu untuk mementingkan dirinya sendiri.
d) Memelihara lingkungan
Keluarga masih membuang sampah pada tempatnya dan keluarga juga bisanya
membakar sampah yang kering di halaman rumah.
e) Menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan
Keluarga biasa memeriksakan keluhannya ke puskesmas dan ke dokter.
d. Fungsi reproduksi
Anak dari keluarga ini berjumlah 2, perempuan dan laki-laki masih bertempat tinggal
bersama orangtuanya
e. Fungsi ekonomi
Pemenuhan sandang, pangan, papan dapat terpenuhi dengan baik.
6. Stress dan koping keluarga
a. Stress jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek : Ny A mengeluh pusing biasa
Stressor jangka panjang : Keluarga merawat anak pertama yang masih berumur 4
tahun dan 15 bulan.
b. Kemampuan keluarga
Apabila ada keluarga yang mengeluh sakit keluarga mampu memeriksakan ke bidan atau
puskesmas dan dokter umum.
c. Strategi koping
Keluarga selalu berdiskusi untuk menyelesaikan masalah dan keputusan diputuskan oleh
kepala keluarga.
d. Strategi adaptasi
Apabila keluarga sedang mengalami permasalahan keluarga akan berusaha mencari
solusi.
7. Pemeriksaan Fisik
b. Pemeriksaan Cepalo
Caudal
1. Kepala dan bentuk kepala bentuk kepala bentuk kepala bentuk kepala
rambut
normal,struktur simetris, simetris, simetris,
rambut tebal, rambut bersih, rambut bersih, rambut bersih,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
benjolan, tidak benjolan benjolan benjolan
ada nyeri. dikepala, dikepala, dikepala,
warna rambut warna rambut warna rambut
hitam, tidak hitam, tidak hitam, tidak
ada nyeri ada nyeri ada nyeri
tekan. tekan. tekan.
4. Mata
mata tampak
mata tampak mata tampak mata tampak
simetris, tidak
simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
ada keluaran
ada keluaran ada keluaran ada keluaran
cairan,
cairan, cairan, cairan,
konjungtiva
konjungtiva konjungtiva konjungtiva
berwarna
berwarna berwarna berwarna
merah,
merah, merah, merah,
penglihatan
penglihatan penglihatan penglihatan
jelas
jelas jelas jelas
5. Mulut, gigi, lidah
bibir lembab,
dan faring
gigi lengkap, Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
lidah merah lembab, bersih, lembab, bersih, lembab, bersih,
muda keadaan gigi keadaan gigi keadaan gigi
tidak ada nyeri lengkap, lidah lengkap, lidah lengkap, lidah
menelan. merah muda merah muda merah muda
Perasa makanan tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
masi normal menelan. menelan. menelan.
Perasa Perasa Perasa
makanan masi makanan masi makanan masi
normal normal normal
6. Leher dan
tidak Nampak
tenggorokan
kelainan bentuk,
Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
tidak Nampak
pembesaran adanya adanya adanya
kelenjar.
pembesaran pembesaran pembesaran
tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
kelenjar.
(struma), reflek (struma), reflek (struma), reflek
menelan baik menelan baik menelan baik
7. Dada/thorak Pemeriksaan
Pemeriksaan paru Tidak ada Tidak ada Tidak ada
paru bentuk dada
suara suara suara
simetris
irama vaskuler tambahan, tambahan, tambahan,
tidak ada tidak ada tidak ada
Pemeriksaan
jantung Pemeriksaan penggunaan penggunaan penggunaan
jantung
alat bantu alat bantu alat bantu
bunyi jantung
regular tidak pernapasan pernapasan pernapasan
ada suara nafas
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
tambahan.
jantung jantung jantung
bunyi jantung bunyi jantung bunyi jantung
regular tidak regular tidak regular tidak
ada suara nafas ada suara nafas ada suara nafas
tambahan. tambahan. tambahan.
8. Payudara
Payudara
Tidak ada
benjolan dan
nyeri tekan.
Tidak terkaji
11.Genetalia dan anus
Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
8. Tahap kemandirian :
Tahap madiri Tingkat 3 (KM-III)
a. Menerima petugas perawatan kesehatan masyarakat
|b. Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana keperawatan
c. Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
d. Melakukan perawatan sederhana sesuai yang dianjurkan
e. Melakukan tindakan pencegahan secara aktif
9. Harapan keluarga
a. Terhadap masalah kesehatan
Keluarga NY.A ingin anaknya di beri kesembuhan dan gizi seimbang selalu beri di
kesehatan.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada
Keluarga berharap kepada petugas kesehatan agar selalu memberikan perawatan yang
terbaik dan rutin mengadakan pelayanan kesehatan.
2.3 ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Keluarga mengatakan Ketidakmampuan keluarga Ketidakseimbangan
anaknya susah makan dalam merawat anggota anaknya nutrisi kurang dari
Keluarga mengatakan BB kebutuhan
ketidakmampuan mengambil
anaknya susah naik
keputusan dan sikap dalam
DO : - klien terlihat lemas
memberikan dan memenuhi
-tanda-tanda vital
kebutuhan nutrisi bagi anak
BB 12.5 kg
TB 93 cm Kurang informasi tentang
LK 48 cm kebutuhan gizi pada anak
LLA 13 cm
Keluarga
menyatakan 1) Gali
Keluarga keputusan pengetahuan
mampu dalam keluarga
b. Mengambil memutuska mengatasi gizi 2) Jelaskan pada
keputusan n kurang keluarga
untuk masalah pada balita mengenai
mengatasi tindakan yang
kondisi harus dilakukan
ketidakseimba saat anak
ngan nutrisi menderita
kurang dari kekurangan gizi
kebutuhan 3) Bimbing dan
tubuh motivasi
keluarga untuk
mengambil
keputusan dalam
menangani
masalah gizi
kurang
4) Beri pujian
atas keputusan
yang diambil
untuk
mengatasi
masalah gizi
kurang pada
balita
1) Jelaskan pada
a) Keluarga keluarga
dapat cara
Keluarga menjelaskan meningkatkan
mampu tentang nafsu
c. Merawat memberika cara merawat makan anak :
anggota n diit balita menyajikan
keluarga yang sesuai dengan gizi makanan dalam
sakit dengan anjuran kurang bentuk
mendemontras yaitu dengan yang menarik,
ika pemberian diit memberikan
n cara tinggi makan
membuat energi tinggi sedikit tapi
makanan protein sering,
menarik (TETP) pelihara
b) Keluarga kebersihan gigi
dapat dan mulut,
mendemontra sajikan
sikan makanan yang
kembali hangat dan
dengan tingkatkan
benar : cara aktivitas anak
menyusun 2)
menu Demontasikan
makanan dan bersama
menyajikan keluarga cara
makanan membuat
makanan yang
menarik
3) Beri
kesempatan
pada
keluarga untuk
mendemontrasik
an
kembali
4) Beri pujian
atas
Keluarga
memperlihatk
Keluarga an
mampu peragaan
d. Melakukan memodifik setelah diberi
pijat tunia asi conto
untuk pijat tunia sebelumnya 1)mendemonstra
meningkatkan sehari- sikan pijat tunia
nafsu makan hari/pagi sehari2
anak dan malam 4) Motivasi
hari keluarga untuk
Melakukan
seminggu 3x
5) Beri pujian
Keluarga atas penataan
membawa yang telah
Keluarga anak ke dilakukan
e. Membawa mau pelayanan
balita membawa kesehatan
kepelayanan anak ke untu
kesehatan fasilitas melakuakn 1)Jelaskan pada
terdekat kesehatan penimbangan keluarga
BB dan tentang kondisi
pengukuran balita
TB 2) Motivasi
keluarga untuk
membawa balita
ke
pelayanan
kesehatan
3) Beri pujian
atas tindakan
yang dilakukan
keluarga
2 Kurangnya Setelah Setelah Keluarga a) Gizi kurang 1) Gali
pengetahuan dilakukan dilakukan mampu : atau pengetahuan
kunjungan a.menjelas kurang gizi keluarga
berhubungan sebanyak 6 intervensi kan (sering tentang gizi
dengan kali selama 40 keerawatan pengertian kali tersebut kurang
ketidak menit, selama gizi kurang malnutrisi) 2) Diskusikan
mampuan keluarga 40menit, dengan muncul bersama
keluarga mampu keluarga bahasa akibat asupan keluarga tentang
mengenal, sendiri energi pengertian gizi
merawat mampu :
memutuskan b.menyebut dan kurang
anggota dan merawat a. Mengenal kan 2 makronutrien 3) Jelaskan
keluarga anggota masalah penyebab yang tidak kepada keluarga
yang sakit keluarga (menjelaskan gizi kurang memadai. penyebab gizi
dengan kembali c.menyebut b) Penyebab kurang
kurangnya pengertian, kan 3 tanda gizi 4) Jelaskan
pengetahuan penyebab, gejala gizi kurang yaitu tanda dan gejala
tanda kurang kurangnya gizi kurang pada
dan gejala asupan balita
nutrisi, pola 5) Jelaskan
makan dampak yang
asuhan anak ditimbulkan
kurang pada balita
memadai, dengan gizi
yankes kurang
kurang 6) Beri
memadai kesempatan
c) Tanda dan pada
gejala keluarga untuk
gizi kurang bertanya
yaitu 7) Bantu
badan kurus, keluarga untuk
rambut mengulangi apa
kecoklatan, yang telah
BB pada dijelaskan
KMS berada 8) Beri pujian
Keluarga BGK/BGM atas prilaku
mampu yang benar
b. mengambi
Mengambil l Keluarga 1) Gali
keputusan keputusan menyatakan pengetahuan
untuk keputusan keluarga
mengatasi dalam 2) Jelaskan
kondisi mengatasi pada keluarga
kurang gizi kurang mengenai
gizi pada pada balita tindakan yang
balita harus
dilakukan saat
anak
menderita
kekurangan
gizi
3) Bimbing
dan motivasi
keluarga untuk
mengambil
keputusan
dalam
menangani
masalah gizi
kurang
4) Beri pujian
atas keputusan
yang diambil
untuk
Keluarga mengatasi
mau masalah gizi
c)Membawa membawa kurang pada
balita balita ke Keluarga balita
kepelayanan tenaga membawa
kesehatan kesehatan anak ke 1) Gali
terdekat pelayanan pengetahuan
kesehatan keluarga
untu 2) Jelaskan
melakuakn pada keluarga
penimbanga tentang kondisi
n BB dan balita
pengukuran 3) Motivasi
TB keluarga untuk
membawa
balita ke
pelayanan
kesehatan
4) Beri pujian
atas tindakan
yang dilakukan
keluarga
3.1 Kesimpulan
Penyakit gizi yang salah dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok besar yaitu penyakit-
penyakit bawaan, penyakit berdasarkan - ketidakseimbangan antara intake dan requirement dan zat-zat
gizi dan penyakit- penyakit keracunan makanan.
faktor-faktor yang menyebabkan adanya penyakit gizi salah diantaranya : pola makan yang salah, faktor
ekonomi, faktor sosial, faktor pendidikan, faktor infeksi.
berbagai jenis penyakit gizi salah dapat dikelompokkan menjadi : under nitrition (defisiensi kalori protein,
busung lapar, defisiensi vitamin, defisiensi kalsium, besi, iodium), over nutrition (penyakit obesitas yang
mrnyrbabkan hipertensi, DM, hiperkolesterol, dll) dan penyakit keracunan makanan (asam HCN dan
asam Bongkrek dll)
Berdasarkan SUSENAS (2002), 26% balita di Indonesia menderita gizi kurang dan 8% balita
menderita gizi buruk (marasmus, kwashiorkor, marasmus-kuarsiorkor).
upaya pemerintah dalam mengatasi penyakit gizi salah dilakukan dengan penyuluhan terhadap daerah
yang diindikasikan adanya penyakit tersebut.
3.2 Saran
Perlu keseimbangan gizi untuk tumbuh kembang dan perlu dilakukan edukasi pada keluarga
penderita agar memperhatikan gizi serta diberikan penyuluhan untuk mengurangi kasus serupa
3.3 Lampiran
B. Tujuan
Setelahdiberikanpenyuluhan 1x30
menit, diharapkankeluargadapatmengetahuidanmemahamitentangPerawatananakdengangizikurang di
rumah. Sehinggaterjadipeningkatansebagaisalahsatuupayauntukpencegahangizikurang di
keluargadalamkurunwaktu 1 bulan yang akandatang. Dengan criteria hasil :
a. Menyebutkankembalipengertiankuranggizi
b. Menyebutkan kembali penyebab kurang gizi
c. Menyebutkan kembali 3 dari 5 tanda dan gejala kurang gizi
d. Menyebutkan kembali 2 dari 4 akibat kurang gizi
e. Menyebutkan kembali 2 dari 3 cara perawatan anak dengan kurang gizi
f. Menyebutkan kembali pengertian gizi seimbang
g. Menyebutkan kembali kebutuhan gizi seimbang
h. Menyebutkan kembali faktor-faktor yang mempengaruhi gizi seimbang
i. Menyebutkan kembali perlunya gizi seimbang
j. Menyebutkan kembali 4 dari 8 pesan-pesan gizi seimbang pada balita.
C. Strategipelaksanaan
1.Metode : - Ceramah
- Praktek
2.Media : - leaflet
3.Garisbesarmateri : - pengertiankuranggizi
- penyebab kurang gizi
Kontrakwaktuuntukkesepakatanpelaksanaanpe4. Menyetujuikesepakatanwaktupela
nkesdengansasaran ksanaanpenkes
Menanyakanhal-hal yang
tidakdimengertidarimateripenyuluha
n
Mendengarkanpenyuluhmenutupacarada
nmenjawabsalam
E. Setting Tempat
Penyuluh
Keluarga
F.Pengorganisasian
1.PembukaAcara : IhsanHadi
2.Pemateri : IhsanHadi
3.Moderator : IhsanHadi
4.Notulis : IhsanHadi
5.Fasilitator : IhsanHadi
6.Observer : IhsanHadi
G.Evaluasi
1.JenisEvaluasi : Formatif
2.BentukEvaluasi : Verbal
3.ButirPertanyaan :
Keluargamampumenjelaskandanmenyebutkan
pengertiankuranggizi
- penyebab kurang gizi
LampiranMateri
AnakDenganGiziKurang Di Rumah
A. Pengertian
Kuranggiziadalahkeadaankuranggizi yang disebabkankurangnyamakananbergizi yang dimakansehari-
hari.
B. Penyebab
1. Penyebablangsungyaitukurangnyamakanan yang bergizi (Karbohidrat, protein, lemak)
2. Penyebabtidaklangsungyaitupenyakitinfeksidanekonomikeluarga yang lemah
C. Tandadangejala
1. Badantampakkurus
2. Pertumbuhanlambat(tidakcepatbesar)
3. Kulitkering
4. Rambut tipis, berwarnamerahdanmudahdicabut
5. Anakkadangcengengdanrewel
D. Akibatkuranggizi
1. Tumbuhkembangterganggu
2. Anakmudahterserangpenyakit
3. Kalauadapenyakitsukarsembuh
4. Bilatidakditanganimenyebabkangiziburuk
E. Cara perawatananakdengankuranggizi
1. Berikanmakanantinggikalorienergi protein (berdasarkangiziseimbang)
2. BawasecararutinkePosyanduuntuk di pantau BB nyamelalui KMS
3. Jikaananktidakmaumakan, makaberikanmakanan
· Porsikeciltapisering
· Berikanmakanandalamkeadaanhangat
· Ciptakanlingkungan yang merangsanganakuntukmakan
· Menjagakebersihansehari-haridimandikan 2x sehari-haridengan air hangat.
· MenjagalingkunganTempattidurtetapbersihdankering
· Memberikankasihsayang
· Periksakankepelayanankesehatanbilaterjaditanda-tandapenyakit
F. Giziseimbangan
Giziseimbangadalahmakanan yang dikonsumsibalita 1 hari yang
beranekaragamdanmengandungzattenaga, zatpembangun, dam
zatpengatursesuaidengankebutuhantubuhnya.
G. Kebutuhangiziseimbang
Balitadalam proses tumbuhkembangnyaditentukanolehmakanan yang di makansehari-hari.
Kebutuhangizipadabalitadipengaruhiolehumur, jeniskelamin, kegiatandansuhulingkungan
(dinginataupanas).Kebutuhangizitersebutterdiridarienergi, protein, lemak, vitamin dan mineral.
I. Perlunyagiziseimbang
1. Manfaat/GunazatGizibagiBalita :
a. Karbohidrat&Lemaksebagaipenghasilenergi (tenaga)
Contohbahanmakanan yang mengandungkarbohidrat :beras, jagung, sagu, ubi, singkong, roti, sukun,
gulamurni.
Contohbahanmakanan yang mengandunglemak :dagingberlemak, margarine, minyakgoreng, jeroan, keju,
dll.
b. Protein bergunauntukpertumbuhan/pemeliharaan
Contohbahanmakanansumber protein hewani :daging, ikan, ayam, hati, telur, susu, danhasilolahannya,
dll.
Contohbahanmakanansumber protein nabati :kacang-kacangan, tempe, tahu, dll.
c. Vitamin dan Mineral bergunauntukpengatur
Contohbahanmakanansumber vitamin dan mineral sayurdanbuah-buahan.
2. AkibatGizi yang tidakseimbang :
a. GiziLebih
b. GiziKurang
c. GiziBuruk
d. Anemia
e. KekuranganVit. A
f. GangguanAkibatKekuranganYodium (GAKY)
J. Pesan-pesangiziseimbangpadabalita
1. Makanlahanekaragammakanan
2. Makanlahmakananuntukmemenuhikecukupanenergibalita
3. Gunakangaramberyodiumuntukmakananbalita
4. Makanlahmakanansumberzatbesiuntukbalita
5. Berikan ASI sajakepadabayisampaiberumur 6 bulan
6. Biasakanmakanpagiuntukbalita
7. Minumlah air bersih, aman yang cukupjumlahnyauntukbalita
8. Bacalah label padamakanan yang dikemasuntukbalita
Alat Bantu/Media :
Leaflet
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
1. Pengertian Pijat Tuina merupakan tekhnik pijat yang spesifik dalam mengatasi kesulitan
makan pada balita/anak dengan cara memperlancar peredaran daran pada
limpa dan pencernaan, melalui modifikasi dari akunfuntur dan jarum,
tekhnik ini menggunakan penekanan pada titik peredaran tubuh atau garis
aliran energy sehingga relative lebih mudah dilakukan.
2. Tujuan 1. Untuk mengatasi kesulitan makan pada balita/anak
3. Kebijakan Permenkes Nomor 809 Tahun 2010 tentang Pelayanan Keperawatan
Keluarga
Permenkes Nomor 23 Tahun 2014 Upaya perbaikan gizi
PP No 17 Tahun 2015 Ketahanan pangan dan gizi
4. Referensi Sukanta, P. Okta. 2010. Pijat Akupresure untuk kesehatan. Plus Jakarta
Munjidah, A. 2015. Efektifitas pijat Tui Na dalam mengatasi kesulitan
makan pada balita di Rw 02 Kelurahan Wonokromo Surabaya. Jurnal Ilmiah
Kesehatan, Vol. 8, No.2, Agustus 2015
5. Prosedur/La 1. Persiapan
ngkah- - Klien : keluarga/kelompok menerima petugas
langkah - Alat/Bahan : minyak telon/minyak zaitun
- Lingkungan : Lingkungan yang kondusif
2. Pelaksanaan
LANGKAH 1
Tekuk sedikit ibu jari buah hati, dan gosok garis dipinggir ibu
jari sisi telapaknya, dari ujung ibu jari hingga ke pangkal ibu
jari sebanyak 100-500 kali. Ini akan membantu memperkuat
sistem pencernaan dan limfa.
LANGKAH 2
Pijat tekan melingkar bagian pangkal ibu jari yang berdaging
tebal sebanyak 100-300 kali. Berfungsi untuk menguraikan
akumulasi makanan yang belum dicerna serta menstimulasi
lancarnya sistem cerna.
LANGKAH 3
Gosok melingkar telapak tangan sebanyak 100-300 kali,
dengan radius lingkaran kurang lebih 2/3 dari telapak tangan
ke pangkal jari kelingking. Berfungsi untuk memperlancar
sirkulasi daya hidup darah, serta mengharmoniskan 5 organ
utama tubuh.
LANGKAH 4
Tusuk dengan kuku Bunda secara lembut 3-5 kali serta tekan
melingkar titik yang berada ditengah lekuk buku jari yang
terdekat dengan telapak, untuk jari telunjuk, tengah, manis
dan kelingking masing-masing 30-50 kali. Berfungsi
memecah stagnasi di meridian dan menghilangkan akumulasi
makanan.
LANGKAH 5
Tekan melingkar searah jarum jam dengan bagian tengah
telapak tangan Bunda di area tepat diatas pusar buah hati
sebanyak 100-300 kali. Berfungsi menstimulasi pencernaan
agar lebih lancar.
LANGKAH 6
Dengan kedua ibu jari beri tekanan lembut dan pisahkan garis
dibawah rusuk menuju perut samping sebanyak 100-300 kali.
Ini membantu memperkuat fungsi limpa dan lambung dan
juga memperbaiki pencernaan.
LANGKAH 7
Tekan melingkar titik dibawah lutut bagian luar, selebar 4 jari
buah hati dibawah tempurung lututnya sebanyak 50-100 kali.
Berfungsi mengharmoniskan lambung, usus dan pencernaan.
LANGKAH 8
Dalam posisi telungkup, pijat punggung buah hati secara umum. Lalu
beri tekanan lembut pada tulang punggung buah hati dari atas
kebawah sebanyak 3 kali. Kemudian cubit di kiri dan kanan tulang
ekor dan merambat keatas sebanyak 3-5 kali. Berfungsi untuk
memperkuat konstitusi tubuh anak, mendukung aliran chi (daya
hidup) sehat dan memperbaiki nafsu makan.
Lakukan cara ini 1 kali sehari selama 7 hari. Umumnya 1 seri cukup,
bila perlu ditambah maka berikan jeda 1-2 hari sebelum seri
berikutnya.
Jangan paksa buah hati makan saat ia tidak mau. Karena hal ini hanya
akan memicu trauma psikologis anak terhadap makanan. Dan jangan
biasakan anak makan sambil membaca atau main.
3. Penilaian
Penilaian dengan melihat respon pasien/klien
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
Berg, alan. 1985. Peranan Gizi Dalam Pembangunan Nasional. CV. Rajawali. Jakarta.
DepKes R.I.1991. Informasi tentang Peranan Pembangunan Kesehatan dalam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.
http://anakbahari.blogspot.com/2012/04/keramba-jaring-apung-ikan-kerapu-bebek.html. diakses
tanggal 19 September 2012.
http://www.iyaa.com/berita/nasional/umum/1322416_1124.html. diakses tanggal 19 September
2012.
Achjar, Komang Ayu Henny. 2012. Asuhan Keparawatan Keluarga : Strategi
Mahasiswa Keperawatan dan Praktisi Perawat Perkesmas. Jakarta : CV
Sagung Seto
Adiningsih, Sri. 2010. Waspadai Gizi Balita Anda. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo
Almatsier, Sunita. 2013. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama