Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK “MD”

DENGAN ASAM URAT KHUSUSNYA PADA BAPAK “MD”


DI BR. PUSEH DS. KETEWEL KEC. SUKAWATI, GIANYAR
TANGGAL 20-24 APRIL 2015

I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 20 April 2015 pukul 16.00 Wita di rumah keluarga
Bapak “MD” di Br. Puseh Ds. Ketewel Kec. Sukawati, Gianyar. Data diperoleh dari
hasil wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik.
A. Data Umum
a. Identitas kepala keluarga
1. Nama KK : Bapak MD
2. Jenis kelamin : Laki-laki
3. Umur : 53 Tahun
4. Agama : Hindu
5. Pendidikan : SD
6. Pekerjaan : tidak bekerja
7. Telepon :-
8. Alamat : Br. Puseh Ds. Ketewel Kec. Sukawati, Gianyar
b. Komposisi anggota keluarga
Tabel 1
Komposisi Anggota Asuhan Keperawatan Keluarga Bapak “MD”
Dengan Asam Urat Khususnya Pada Bapak “MD”
Di Br. Puseh Ds. Ketewel Kec. Sukawati, Gianyar
Tanggal 20-24 April 2015
Hub. Dng Status Imunisasi
Nama JK Umur Pendidikan Polio DPT Hepatitis Ket
KK BCG Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
Bapak MD L KK 53 th SD Sakit
Ibu WR P Istri 50 th SD Sehat
Anak NN L Anak 33 th SMA Sehat
Anak WB P Anak 24 th SMA Sehat

c. Genogram
KETERANGAN :
: perempuan
: laki-laki
: meninggal
: menikah
: tinggal dalam serumah
: pasien yang teridentifikasi
serumah
Gambar 1.
Genogram Pada Keluarga Bapak “MD” Dengan Asam Urat Khususnya Pada bapak “MD”
Di Br. Puseh Ds. Ketewel Kec. Sukawati, Gianyar

d. Tipe keluarga
Tipe keluarga Bapak MD adalah keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari suami,
istri dan 2 orang anak.
e. Suku bangsa
Keluarga Bapak MD merupakan keluarga suku Bali, bahasa yang digunakan sehari-hari
adalah bahasa Indonesia dan bahasa Bali. Tidak ada kebiasaan keluarga yang
dipengaruhi oleh suku yang dapat mempengaruhi kesehatannya.

f. Agama
Keluarga Bapak MD beragama Hindu dan seluruh anggota keluarganya melakukan
persembahyangan 2x sehari dan pergi ke pura bersama saat hari raya tertentu.

g. Status social ekonomi keluarga


Penghasilan keluarga Bapak MD dihasilkan oleh anak-anaknya diperoleh bekerja
sebagai wiraswasta dengan penghasilan perbulan kira-kira Rp. 2.000.000,-. Tiap bulan
pengeluaran keluarga bapak MD adalah untuk kebutuhan sehari-hari, membayar
listrik, keperluan bermasyarakat dan keperluan lainnya. Keluarga mempunyai
tabungan khusus dan apabila ada masalah keuangan, keluarga Bapak MD meminta
bantuan ke bank atau menarik uang tabungannya. Barang-barang yang dimiliki
keluarga yaitu motor, TV, radio, dll.
h. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Bapak “MD” biasanya senang menghabiskan waktu dirumah untuk
menonton TV bersama sambil mengobrol.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga .

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga yang melepas anak usia dewasa
muda. Adapun tugas perkembangan keluarga bapak “MD” yaitu:
a. Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang
didapat melalui perkawinan anak-anak. Anak NN dari keluarga bapak “MD” sudah
menikah dan istri sedang mengandung, tinggal dirumah bapak MD.
b. Melanjutkan untuk memperbaharui hubungan perkawinan.
c. Membantu orang tua lanjut usia dan sakit sakitan dari suami maupun istri. Anak
NN bapak “MD” bersama seorang adiknya sangat memperhatikan kesehatan bapak
“MD”, sedikit saja bapak “MD” mengeluh pusing langsung diajak berobat ke
dokter.
d. Mempertahankan komunikasi. Komunikasi di keluarga bapak “MD” baik, tidak ada
permasalahan antar anggota keluarga.
e. Memperluas hubungan keluarga antara orang tua dengan menantu. Hubungan
antara bapak “MD” dan menantunya baik, tidak ada perselisihan.
f. Menata kembali peran dan fungsi keluarga. Bapak “MD” sekarang tinggal
menantu dan 1 anaknya yang belum menikah
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi tidak ada.
Sejauh ini keluarga Bapak “MD” sudah menjalankan tugas sesuai dengan tahap
perkembangan anggota keluarganya.

3. Riwayat kelurga inti.


Bapak MD dan Ibu WR menikah sudah 27 tahun yang lalu, perkawinannya direstui
oleh orang tua masing-masing dan perkawinan karena suka sama suka.
4. Riwayat keluarga sebelumnya;
Riwayat orang tua pihak Bapak “MD” dan Ibu “WR” tidak mempunyai kebiasaan
kawin cerai, tidak suka minum-minuman keras, ataupun berjudi. Di dalam keluarga
terjalin hubungan yang harmonis.

C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah Bapak “MD” dan Ibu “WR” merupakan rumah pribadi yang sudah dihuni
selama puluhan tahun. Luas rumah keluarga Bapak “MD” adalah ±1,5 are. Terdiri
dari 4 kamar tidur, bale, dapur, kamar mandi, dan merajan. Lantai terbuat dari
keramik, dan halaman rumah menggunakan paping/disemen. Sirkulasi udara
diperoleh dari pintu depan, jendela rumah, dan ventilasi disetiap ruangan rumah..
Kebersihan rumah cukup terjaga, kondisi WC cukup bersih dengan model WC
jongkok. Jarak Septic thank ke sumber air ± 10 meter. Air minum sehari-hari
menggunakan Air Mineral. Keluarga juga biasa menggunakan air sumur untuk
mandi, memasak, mencuci semua perabot keluarga. Kondisi got lancar, tidak berbau
dan terbuka.
Denah rumah :
U
Kamar tidur Merajan
S Kamar tidur

Kamar tidur
Bale
Kamar tidur

Kamar Dapur
mandi
Gambar 2.
Denah Rumah Pada Keluarga Bapak “MD” Dengan Asam Urat Khususnya Pada Bapak “MD”
Di dan
2. Karakteristik tetangga Br. Puseh Ds. Ketewel
komunitas banjar. Kec. Sukawati, Gianyar
Keluarga Bapak “MD” tinggal di lingkungan penduduknya mayoritas bersuku bangsa
Bali. Rata-rata masyarakat bermata pencaharian sebagai pegawai swasta, petani,
wiraswasta. Hubungan dengan tetangga cukup akrab dan saling menolong apabila ada
kesulitan
3. Mobilitas geografis.
Keluarga Bapak “MD” tidak pernah tinggal berpindah-pindah dan tinggal menetap,
rumah Bapak MD berada 500 meter dari jalan raya, jenis kendaraan yang dipakai
biasanya sepeda motor.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
Bapak “MD” dan Ibu “WR” ikut menjadi warga Br. Puseh Ds. Ketewel Kec.Sukawati,
Gianyar dan mereka aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh warga banjar, merekapun
juga ikut dalam kegiatan ngayah dibanjar atau pura setempat. Bapak “MD” kurang
aktif mengikuti perkumpulan di banjar, seperti gotong royong membersihkan
lingkungan dan kegiatan lainnya dikarnakan keadaanya yang sedang sakit. Anak NN
dan WB sudah tidak mengikuti perkumpulan karang taruna karena telah menikah.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga bapak “MD” apabila ada permasalahan keluarga termasuk masalah keuangan
akan meminjam uang terlebih dahulu di Koperasi. Dan apabila ada permasalahan
dalam keluarga selalu dibicarakan secara baik-baik untuk mendapatkan jalan keluar
yang tepat.

D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga.
Interaksi dalam keluarga paling sering dilakukan pada malam hari, pola komunikasi
anggota keluarga terbuka, bila ada permasalahan, keluarga mendiskusikan bersama.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga bapak MD saling mendukung satu dengan lainnya, respon kelurga bila ada
anggota keluarga yang bermasalah selalu mencari jalan keluarnya bersama-sama. Bila
ada anggota keluarga yang sakit, diusahakan untuk berobat di pusat pelayanan
kesehatan terdekat seperti puskesmas dan RSUD kabupaten.
3. Struktur peran
Bapak MD sebagai kepala keluarga sudah tidak bekerja. Ibu WR hanya mengurus
srumah tangga. Anak NN dan WB sebagai tulang punggung dan berperan membantu
kegiatan sehari-hari keluarga seperti membersihkan rumah, mencuci pakaian dan
pekerjaan rumah lain yang bisa mereka lakukan.
4. Nilai dan norma keluarga.
Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarga seperti
sembahyang setiap hari. Bila akan keluar rumah dan terlambat datang harus
memberitahu dulu kepada orang tua. Anak NN dan WR memahami aturan yang ada.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif.
Respon keluarga sangat bangga bila ada anggota keluarga yang berhasil dalam suatu
hal. Keluarga sangat sedih bila ada anggota keluarga yang sakit, meninggal atau
kehilangan.
2. Fungsi sosialisasi.
Bapak “MD” dan Ibu “WR” mengajarkan anak-anaknya untuk disiplin dan
bertanggungjawab serta membiasakan anak – anaknya bergaul dengan teman –
temannya. Bapak “MD” dan Ibu “WR” juga selalu memantau pertumbuhan dan
perkembangan anaknya..
3. Fungsi perawatan kesehatan
Bapak MD mengatakan sudah lama menderita sakit ASAM URAT. Bapak MD sudah
sering berobat ke RSUD Sanglah namun penyakitnya hanya beberapa saat dirasa hilang
seterusnya kambuh lagi, dan sudah 2 tahun bapak MD tidak berobat ke dokter dan
hanya membeli obat di apotek-apotek terdekat hanya sebagai penghilang rasa sakit
saja. Ibu WR dalam keadaan sehat. Anak NN dan WB dalam keadaan sehat tidak ada
keluhan saat dilaakukan pengkajian.
4. Fungsi reproduksi
Ibu WR menggunakan pil KB sebagai alat kontrasepsi. Ibu WR mengatakan
mengalami tanda-tanda akan mengalami menopause.
5. Fungsi ekonomi
Dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya Bapak MD yang menjadi tulang
punggung adalah Anak NN dan WB yang bekerja sebagai Wiraswasta, uang gaji yang
diperoleh biasanya digunakan untuk membeli sembako, sarana upakara, dan keperluan
keluarga lainnya.

F. Tugas Perawatan Keluarga


1. Mengenal masalah keluarga
Keluarga belum dapat memahami gangguan psikosomatis, penyebab, tanda dan
gejala, serta tindakan apa yang dilakukan untuk mencegah terjadinya asam urat.
2. Mengambil keputusan
Keluarga dapat mengambil keputusan dengan baik jika ada anggota keluarga yang
sakit seperti membawanya ke dokter.
3. Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga belum dapat merawat anggota keluarganya yang sakit, seperti gejala yang
dialami Bapak MD nyeri dan kesemutan pada telapak kakinya. Keluarga tidak
mengetahui bagaimana tindakan sederhana untuk mengatasi keluhan yang dirasakan
Bapak MD.
4. Memelihara lingkungan
Keluarga mampu memelihara lingkungan dengan baik, lingkungan bersih, got
bersih dan kebersihan dapur juga cukup.
5. Menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan
Keluarga mengetahui fasilitas kesehatan yang ada di lingkungannya, keluarga
biasanya membawa anggota keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan, seperti
bidan atau dokter.

G. Stress dan Koping Keluarga.


1. Stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluarga.
Stressor jangka pendek yang dirasakan bapak MD bersumber pada keuangan keluarga
seperti biaya sehari-hari, sedangkan stressor jangka panjang yang di alami bapak MD
seperti cemas akan kondisinya yang mungkin terjadi karena penyakitnya tidak kunjung
sembuh.
2. Respon terhadap stressor.
Upaya bapak MD dalam mengatasi stress biasanya dengan cara menghibur diri seperti
menonton tv dan mendengarkan radio, bapak MD juga selalu bersembahyang dan
berdoa, dan juga berkomunikasi dengan keluarga yang lain. Hasil yang diperoleh bapak
MD merasa stressnya sedikit terobati.
3. Strategi koping yang digunakan.
Jika tidak menemukan jalan keluar untuk menyelesaikan masalah, biasanya keluarga
berkomunikasi dengan tetangga dan saudara – saudaranya untuk mengurangi beban
yang dideritanya. Biasanya keluarga merasa nyaman setelah berkomunikasi dan curhat
dengan tetangga dan saudara-saudaranya.
4. Strategi adaptasi yang disfungsional.
Dari hasil pengkajian, tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga dalam mengatasi
masalah secara maladaptif.

H. Pemeriksaan Fisik.
Hasil pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 25 Maret 2015.

ASPEK Bapak MD Ibu WR Anak NN Anak WB


1 2 3 4 5
Tensi (mmHg) 180/110 130/90 140/80 120/80
TB/BB 145/80 153/40 152/53 161/54
Suhu (0C) 36,5 36 36 36
Nadi (x/mnt) 80 82 76 68
RR (x/menit) 20 20 20 18
Rambut, kepala Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
luka, tidak ada luka, tidak ada luka,tidak ada luka, tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
Mata,telinga,hid Normal Normal Normal Normal
ung Reflek pupil +/+ Reflek pupil +/+ Reflek pupi +/+ Reflek pupi +/+
Tenggorokan,m Mulut dan gigi Mulut dan gigi Mulut dan gigi Mulut dan gigi
ulut bersih bersih bersih bersih
Tenggorokan Tenggorokan Tenggorokan Tenggorokan
normal normal normal normal
Leher Kaku kuduk tidak Kaku kuduk tidak Kaku kuduk tidak Kaku kuduk tidak
ada ada ada ada
Bendungan vena Bendungan vena Bendungan vena Bendungan vena
juguluaris tidak juguluaris tidak juguluaris tidak juguluaris tidak
ada ada ada ada
Pembesaran Pembesaran Pembesaran Pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
Thorax Simetris Simetris Simetris Simetris
Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung
normal, suara normal normal normal
nafas normal Suara napas Suara napas Suara napas
normal normal normal
Abdomen Simetris Simetris Simetris Simetris
Pemb. Hepar, Pemb. Hepar, Pemb. Hepar, Pemb. Hepar,
ginjal,limpa (-) ginjal,limpa (-) ginjal,limpa (-) ginjal,limpa (-)
Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-)
Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Bising usus (+) N Bising usus (+) N Bising usus (+) N Bising usus (+) N
Ekstremitas atas Ada kelainan Tidak ada Tidak ada Tidak ada kelainan
dan pergerakan kelainan kelainan pergerakan
bawah,persendi ROM aktif pergerakan pergerakan ROM aktif
an Kekuatan otot 5 ROM aktif ROM aktif Kekuatan otot 5
Kekuatan otot 5 Kekuatan otot 5
Sistem genitalia Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji

I. Harapan Keluarga
Keluarga berharap petugas dapat membantu memberi pemahaman untuk mengurangi
masalah kesehatan yang terjadi pada Bapak MD dan berharap tidak terjadi hal-hal
yang merugikan kesehatan pada Bapak MD. Begitu juga keluarga berharap petugas
kesehatan tetap memberikan pelayanan dan pendidikan kesehatan, serta kunjungan ke
KK guna memantau kesehatan keluarga.

II. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK “MD”


DENGAN ASAM URAT KHUSUSNYA PADA BAPAK “MD”
DI BR. PUSEH DS. KETEWEL KEC. SUKAWATI, GIANYAR
TANGGAL 20-24 APRIL 2015

A. ANALISA DATA
Berdasarkan pengkajian yang telah diuraikan, maka didapatkan analisis data sebagai
berikut :
Tabel 1
Asuhan Keperawatan Keluarga Bapak “MD” dengan ASAM URAT Khususnya
Pada Bapak “MD” Di Br. Puseh Ds. Ketewel Kec. Sukawati, Gianyar
Tanggal 20-24 April 2015
No Data Etiologi Diagnosa
Keperawatan
1 DS: Agen Cedera biologis Nyeri akut
- Keluarga mengatakan (gout)
Bapak MD telah
mengalami nyeri pada
kaki kanan dan kiri
merasa kesemuatan
pada kedua telapak
kakinya.
- Nyeri yang dirasakan
Bapak MD hilang
timbul
DO:
- Nyeri pada kaki kanan
dan kiri yang
kesemuatn pada
telapak kaki, skala
nyeri 2
- Nadi 80 x/mnt
- Suhu 36,5 ° c
- TD 180/110 mmHg
- UA = 11,6 mg/dL
2 DS: Gangguan penerimaan Gangguan persepsi
- Bapak MD sensori/ status organ indra sensori perseptual
mengatakan pengelihatan
pengelihatannya
kabur seperti
berawan , ketik
melihat sesuatu
tidak begitu jelas
DO:
- Hasil pemeriksaan
fisik bagian
kornea ada selaput
putih
3. DS: Kurang mengenal masalah Kurang pengetahuan
- Bapak MD mengenai penyakitnya
mengatakan tidak
mengetahui kadar
asam urat dalam
darahnya tinggi,
bapak MD sempat
dulu memeriksakan
asam uratnya da hasil
pemeriksaan tersebut
tinggi 11,5 mg/dL.
- Bapak WB
mengatakan senang
makan kacang-
kacangan, dan daun
singkong
- Bapak MD
mengatakan tidak
berani untuk
melakukan operasi
katarak
- Bapak MD
mengatakan memiliki
riwayat tekanan darah
tinggi dan merokok
DO:
- bapak MD tampak
bertanya-tanya pada
perawat tentang
penyakinya dan cara
mengatasinya

B. PENAPISAN MASALAH
Tabel 2
Asuhan Keperawatan Keluarga Bapak “MD” dengan ASAM URAT Khususnya
Pada Bapak “WB” Di BR. PUSEH PA. KETEWEL KEC. SUKAWATI ,
Gianyar Tanggal 20 -24 April 2015

1. Nyeri akut pada keluarga Bapak MD khususnya Bapak MD


Kreteria Nilai Skor Pembenaran
1. Sifat masalah: 3/3 x 1 1 Bapak MD mengatakan bahwa ia sulit
Aktual: 3 melakukan pekerjaan yang berat .

Resiko: 2
Potensial: 1
2. Kemungkinan 0/2 x 1 0 Pasien memiliki persepsi yang salah
masalah untuk mengenai tindakan medis sehingga
diubah ; tidak ada kemajuan untuk asam
Mudah: 2 uratnya dan katarakmya
Sebagian: 1
Tidak dapat: 0
3. Potensi masalah 2/3 x 1 2/3 Bapak MD merasakan kedua
dapat dicegah ; persendian kakinya nyeri. Keluarga
Tinggi: 3 tidak tahu penyebab, akibat dan
Cukup: 2 perawatan sehingga perlu pemberian
Rendah: 1 informasi tentang perawatan pasien
asam urat.
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menganggap bahwa sakit asam
masalah ; urat ini harus segera diatasi.
Segera: 2
Tidak segera: 1
Tidak dirasakan: 0
TOTAL SKOR 2 2/3

2. Gangguan persepsi sensori perseptual pengelihatan pada keluarga bapak MD


khususnya bapak MD
Kreteria Nilai SKOR Pembenaran
1. Sifat masalah: 3/3 x 1 1 Bapak MD kurang mis manajement
actual dalam program terapi yang diberikan.
Aktual: 3
Resiko: 2
Potensial: 1

2. Kemungkinan 1/2 x 2 1 Keluarga memiliki sumber daya yang


masalah diubah: cukup, akan tetapi untuk bisa merubah
sebagian kebiasaan memerlukan waktu yang
Mudah: 2 cukup lama, karena dipengaruhi oleh
Sebagian: 1 faktor internal dan eksternal

Tidak dapat: 0
3. Potensi untuk 3/3 x 1 1 Mengurangi terjadinya komplikasi
penyakit lain.
dicegah:
Tinggi: 3
Cukup: 2
Rendah: 1
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari adanya masalah
masalah: dan tidak tahu harus diapakan.
Segera: 2
Tidak segera: 1
Tidak dirasakan: 0
TOTAL SKOR 4

3. Kurang pengetahuan pada keluarga bapak MD


Kreteria Nilai SKOR Pembenaran
1. Sifat masalah: 3/3 x 1 1 Bapak MD ingin tahu tentang penyakit
actual yang dialami dan cara perawatannya.
Aktual: 3
Resiko: 2
Potensial: 1
2. Kemungkinan 2/2 x 2 2 Keluarga memiliki sumber daya yang
masalah diubah: cukup, akan tetapi untuk bisa merubah
sebagian kebiasaan memerlukan waktu yang
Mudah: 2 cukup lama, karena dipengaruhi oleh
Sebagian: 1 faktor internal dan eksternal

Tidak dapat: 0

3. Potensi untuk 2/3 x 1 2/3 Mengurangi terjadinya komplikasi


penyakit lain.
dicegah:.
Tinggi: 3
Cukup: 2
Rendah: 1
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari adanya masalah
masalah: dan tidak tahu harus diapakan.
Segera: 2
Tidak segera: 1
Tidak dirasakan: 0
TOTAL SKOR 4 2/3

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN.


1. Nyeri akut pada keluarga Bapak MD khususnya Bapak MD berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat keluarga yang mengalami nyeri akibat asam
urat ditandai dengan mengeluh nyeri pada kaki kanan dan kiri kesemutan pada
telapak kaki, skala nyeri 2, UA= 11,6 mg/Cl
2. Gangguan persepsi sensori perseptual pengelihatan berhubungan dengan Gangguan
penerimaan sensori/ status organ indra ditandai dengan Bapak MD mengatakan
pengelihatannya kabur seperti berawan , ketik melihat sesuatu tidak begitu jelas
Hasil pemeriksaan fisik bagian kornea ada selaput putih
3. Kurang pengetahuan pada keluarga Bapak MD khususnya Bapak MD berhubungan
dengan kurang mengenal masalah kesehatan ditandai dengan bapak MD
mengatakan tidak mengetahui kadar asam urat dalam darahnya tinggi dan tidak bisa
mengontrol pola makannya, Bapak MD mengatakan tidak berani untuk melakukan
operasi katarak, Bapak MD mengatakan memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan
merokok bapak MD tampak bertanya-tanya pada
perawat tentang penyakinya dan cara mengatasinya

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK “MD”


DENGAN ASAM URAT KHUSUSNYA PADA BAPAK “MD”
DI BR. PUSEH DS. KETEWEL KEC. SUKAWATI, GIANYAR
TANGGAL 20-24 APRIL 2015
OLEH :
DEWA AYU PUTU ARIN YULITASARI
PO7120012078
3.2 REGULER

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2015

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN


KELUARGA DENGAN ATRITIS GOUT (ASAM URAT)
OLEH :
DEWA AYU PUTU ARIN YULITASARI
PO7120012078
3.2 REGULER

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2015

Anda mungkin juga menyukai