TINJAUAN PUSTAKA
Jalan raya adalah suatu lintasan yang bermanfaat untuk melewatkan lalu
Lintasan : jalur tanah yang diperkuat atau diperkeras dan jalur tanpa perkerasan,
Lalu lintas : semua benda dan makhluk yang melewati jalan tersebut, baik
Jalan raya sebagai sarana perhubungan, sehingga lalu lintas harus lancar dan
yang memenuhi syarat teknis dan ekonomis sesuai fungsi, volume, dan sifat-sifat
dan bahan ikat yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang
dipakai antara lain batu pecah, batu kali, dan hasil samping peleburan baja. Bahan
ikat yang dipakai antara lain adalah aspal, semen, dan tanah liat. Berdasarkan
16
17
dengan atau tanpa tulangan diletakkan diatas tanah dasar dengan atau tanpa lapis
pondasi bawah. Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh plat beton,
Untuk beban roda dengan kecepatan tinggi lebih sesuai dengan flexible
pavement, sedangkan beban yang statis dengan kecepatan rendah lebih cocok
bahan ikat (berupa aspal, tanah liat), dan batu. Perkerasan ini umumnya terdiri atas
3 lapis atau lebih. Urut-urutan lapisan adalah lapis permukaan, lapis pondasi, lapis
pondasi bawah, dan sub grade. Apabila beban roda yang terjadi pada permukaan
jalan berupa P ton, maka beban ini akan diteruskan ke lapisan bawahnya dengan
dirasakan semakin kecil. Fungsi dari masing-masing lapisan seperti di bawah ini.
1. Lapis Permukaan
2. Lapis Pondasi
a. sebagai lapis pendukung bagi lapis permukaan dan juga ikut menahan gaya
Secara garis besar kerusakan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
kerusakan struktural, mencakup kegagalan perkerasan atau kerusakan dari satu atau
Retak yang berbentuk sebuah jaringan dari bidang persegi banyak (polygon)
yang menyerupai kulit buaya, dengan lebar celah lebih besar atau sama dengan 3
mm. Retak ini disebabkan oleh kelelahan akibat beban lalu lintas berulang-ulang.
b. Pelapukan aspal.
Bentuk kerusakan ini berupa gelombang pada lapis permukaan, atau dapat
dikatakan alur yang terjadi yang arahnya melintang jalan. Kerusakan ini umunya
20
Kedalaman retak ini umumnya lebih dari 2cm dan akan menampung atau
perkerasan jalan atau struktur perkerasan jalan itu sendiri tidak mampu
menahannya.
bahu jalan tanah (bahu tidak beraspal) atau juga pada tepi bahu jalan beraspal
dengan tanah sekitarnya. Penyebab kerusakan ini dapat terjadi setempat atau
sepanjang tepi perkerasan dimana sering terjadi perlintasan roda kendaraan dari
perkerasan ke bahu atau sebaliknya. Bentuk kerusakan cacat tepi dibedakan atas
22
Kerusakan ini pada umumnya terjadi pada permukaan aspal yang telah
dihamparkan di atas perkerasan aspal. Retak terjadi pada lapis tambahan (overlay)
aspal yang mencerminkan pola retak dalam perkerasan beton lama yang berada
b. Hilangnya kadar air dalam tanah dasar yang kadar lempungnya tinggi
pembentukan bahu.
24
Jenis kerusakan ini terdiri dari macam kerusakan yaitu retak memanjang dan
retak melintang pada perkerasan. Retak ini terdiri berjajar yang terdiri dari beberapa
lubang, dan tambalan permanen; berbentuk segi empat sesuai rekonstruksi yang
meresapkan air pada bahu jalan. Kerusakan ini terkadang terjadi di dekat retakan,
atau di daerah drainasenya kurang baik (sehingga perkerasan tergenang oleh air).
permukaannya tipis.
b. Pelapukan aspal.
Bentuk kerusakan ini terjadi pada lintasan roda sejajar dengan as jalan dan
27
a. Ketebalan lapisan permukaan yang tidak mencukupi untuk menahan beban lalu
lintas.
deformasi plastis.
biasanya terjadi pada lokasi tertentu dimana kendaraan berhenti pada kelandaian
yang curam atau tikungan tajam. Terjadinya kerusakan ini dapat diikuti atau tanpa
biasanya dimulai dengan terlepasnya material halus dahulu yang kemudian akan
berlanjut terlepasnya material yang lebih besar (material kasar), sehingga akhirnya
dengan bertambahnya umur sehingga pada suatu saat jalan tersebut tidak berfungsi
dalam pemeliharaan jaringan jalan lebih rumit dan kompleks seperti yang dialami
oleh berbagai negara (World Bank, 1988; Schileser and Bull, 1993).
30
Pembangunan Pemeliharaan
Pendekatan pelaksanaan Proyek Proses
Relatif singkat/ Jangka Berjalan terus/ Jangka
Waktu
pendek panjang
Lokasi Terbatas Tersebar
Biaya per kilometer Relatif tinggi Relatif rendah
Kebutuhan keterampilan Teknik, Pengelolaan Proyek Teknik, Pengelolaan Bisnis
Sumber : Departemen Pekerjaan Umum 2005
bukanlah pekerjaan yang mudah. Terlebih lagi pada saat kondisi terbatasnya
anggaran serta adanya beberapa kendala teknis, antara lain, beban kendaraan yang
cenderung semakin besar, kondisi cuaca yang kurang bersahabat serta gangguan
2. sumber daya manusia, bahan, dan peralatan (resources of people, materials, and
equipment),
Seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.13, dimana akibat kondisi lalu lintas
dan kondisi non lalu lintas lainnya maka jalan akan mengalami penurunan kondisi
beban sumbu sumbu komulatif berkurang (garis A) atau dengan kata lain umur
mendekati kondisi awal (titik 2 dan titik 3). Pemeliharaan yang dilakukan dengan
baik, akan menjaga jalan tidak menjadi rusak sehingga pengguna jalan akan
pemeliharaan tidak dilakukan dengan baik akan mengakibatkan jalan cepat rusak
dan pemakai jalan akan membayar lebih mahal untuk perbaikan kendaraan dan
Secara umum dapat dijelaskan bahwa ada tiga tujuan utama dari
masyarakat setempat. Jika jalan tersebut putus/ tertutup sehingga tidak dapat
32
berjalan lancar. Terbukanya jalan secara terus menerus sepanjang waktu adalah
Jalan yang digunakan untuk untuk melayani lalu lintas akan mengalami
penurunan kondisi dan pada akhirnya jalan akan semakin jelek dan penurunan
tersebut terus berlanjut sampai kondisi jalan tersebut rusak/ rusak berat
sehingga tidak dapat dipergunakan kembali. Untuk itu, jalan kemudian akan
sehingga jalan dapat melayani lalu lintas sesuai dengan umur rencananya.
umur rencananya.
dari jalan, dan kondisi dari jalan. Sehingga dengan pemeliharaan jalan yang
baik maka tingkat kerataan dapat dipertahankan dan biaya operasi kendaraan
akan menaikan biaya operasi kendaraan sebesar 15% dan bila kenaikan
geometri jalan, dan sudah tentu juga dengan pembangunan seksi jalan tidak
pembangunan jalan.
terdiri dari:
a. Pemeliharaan Rutin
kurang dari 1 (satu) tahun. Kegiatan pemeliharaan rutin ini dibedakan atas yang
direncanakan secara rutin (cyclic) dan tidak direncanakan yang tergantung pada
34
b. Pemeliharaan Periodik
(rehabilitation).
c. Pekerjaan Darurat
untuk jalan tertutup akibat longsoran, banjir atau bekas kecelakaan kendaraan.
ini.
a. Perawatan Jalan
b. Rehabilitas
kemantapan pada bagian/ tempat tertentu dari suatu ruas jalan dengan kondisi
pada segmen tertentu yang mengakibatkan penurunan yang tidak wajar pada
c. Penunjangan Jalan
tidak mantap atau kritis, agar ruas jalan tersebut tetap dapat berfungsi melayani
lalu lintas dan agar kondisi jalan pada setiap saat tidak semakin menurun.
sementara.
d. Peningkatan Jalan
sampai suatu kondisi pelayanan yang mantap sesuai dengan umur rencana yang
Sedangkan untuk kondisi pelayanan mantap, tidak mantap, dan kritis didefinisikan
di bawah ini.
termasuk dalam kondisi ini adalah jalan dengan kondisi Baik (B) dan Sedang.
kritis. Termasuk dalam kondisi ini adalah jalan dengan kondisi Rusak (R ) atau
Kurang Baik.
c. Kondisi Kritis
Kondisi pelayanan dengan nilai kemantapan mulai dari batas kekritisan sampai
jalan menurun. Termasuk dalam kondisi ini adalah jalan dengan kondisi Rusak
pekerjaan ini umumnya dilakukan untuk kegiatan pengelolaan jalan pada tahapan
perencanaan umum dan pemrograman tahunan. Ditinjau dari biaya dan nilai
Pekerjaan ini disebut juga pekerjaan peningkatan dan dilakukan untuk jalan
meningkatkan jalan ke arah standar minimum yang sesuai dengan tingkat lalu lintas
Pekerjaan berat ini dapat berupa pembangunan baru, peningkatan atau rehabilitasi
dengan umur rencana paling sedikit 10 tahun dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pembangunan Baru
Pada umumnya terdiri atas pekerjaan untuk meningkatkan jalan tanah atau
jalan setapak agar dapat dilintasi oleh kendaraan roda 4 sesuai dengan standar
minimalnya. Kondisi jalan yang berat ini, memerlukan biaya yang besar dan
b. Pekerjaan Peningkatan
Pekerjaan ini untuk meningkatkan standar pelayanan dari jalan yang ada; baik
terhadap jalan yang belum diaspal atau menambah Lapisan Tipis Aspal Beton-
Lataston (Hot Rolled Sheet); atau menambah lapisan struktur lain seperti Lapis
yang ada.
c. Pekerjaan Rehabilitasi
Pekerjaan ini dilaksanakan bila pekerjaan pemeliharaan yang secara tetap dan
seperti amblas, asalkan kerusakan tersebut kurang dari 15-20% dari seluruh
desain yang tidak sesuai, atau karena umur yang telah terlampau.
tahun atau lebih pada suatu lokasi, seperti pengaspalan atau pelapisan ulang
permukaan jalan beraspal berkala dan pengkerikilan ulang jalan kerikil serta
perbaikan lain untuk mempertahankan, agar jalan tetap pada kondisi baik.
Adalah pekerjaan ringan dan pekerjaan rutin umum, yang dilaksanakan pada
jangka waktu yang teratur dalam setahun. Dikatakan pekerjaan ringan karena
dilakukan untuk jalan yang berkondisi ‘baik’ yang tersebar dalam suatu
39
jaringan jalan. Jenis kegiatan dalam pekerjaan ini antara lain dapat berupa
Pekerjaan penyangga ini dilakukan untuk jalan yang berkondisi ‘rusak/ rusak
dana). Pada intinya dari pekerjaan ini adalah menjaga agar jalan tersebut tidak
lebih memburuk atau makin parah sehingga jalan tersebut masih dapat dilalui
penyangga ini.
5. Pekerjaan Darurat
Pekerjaan ini sangat diperlukan untuk mengatasi jalan yang berkondisi ‘baik’,
‘sedang’, dan ‘rusak’ dimana pada jalan terebut baru saja tertutup untuk lalu
tebing, jembatan yang roboh atau akibat kecelakaan. Dana untuk kegiatan
2005)
jalan seperti kode kerusakan jalan dan langkah perbaikan jalan sebagai berikut.
Kegemukan aspal pada perkerasan jalan (119), Kegemukan aspal pada bahu
2. Langkah Perbaikan
b. Tempatkan rambu pengaman pada areal perbaikan dan alihkan lalu lintas.
d. Taburkan pasir pada daerah yang akan diperbaiki (ketebalan > 10 mm).
dengan crane.
h. Demobilisasi.
Kerusakan tepi bahu jalan beraspal (116), Retak buaya < 2 mm (117), Retak
buaya < 2 mm pada bahu jalan (214), Retak garis, lebar < 2 mm (118), Terkelupas
(120).
2. Langkah Perbaikan
lapangan).
dengan crane.
j. Demobilisasi.
1. Kode Kerusakan
2. Langkah Perbaikan
b. Tempatkan rambu pengaman pada areal perbaikan dan alihkan lalu lintas.
akan diperbaiki.
d. Aduk aspal emulsi dan pasir kasar dengan menggunakan concrete mixer
42
10 mm.
h. Demobilisasi.
1. Kode Kerusakan
2. Langkah Perbaikan
lintas.
e. Isi retak dengan aspal menggunakan Asphalt Sprayer atau Asphalt Ketlle.
j. Demobilisasi.
43
1. Kode Kerusakan
Alur dengan kedalaman > 30 mm (113), ambles dengan kedalaanan >50 mm (114),
Jembul dengan kedalaman > 50 mm (115), kerusakan tepi perkerasan jalan (116),
retak buaya dengan lebar > 2 mm (117), Lubang > 50 mm pada bahu jalan (211)
jembu , Ambles > 50 mm pada bahu jalan (212), jembul > 50 mm pada bahu jalan
(213), Retak buaya > 2 mm pada bahu jalan yang beraspal (214).
2. Langkah Perbaikan
b. Tempatkan rambu pengaman pada areal perbaikan dan alihkan lalu lintas.
e. Periksa kadar air optimum material perkerasan jalan yang ada. Jika
kering tambahkan air hingga keadaan optimum (OMC), jika basah gali
yang ada.
keadaan OMC.
dengan crane.
p. Demobilisasi.
1. Kode Kerusakan
Alur dengan kedalaman > 30 mm (113), ambles dengan kedalaanan >50 mm (114),
Jembul dengan kedalaman > 50 mm (115), kerusakan tepi perkerasan jalan (116),
retak buaya dengan lebar > 2 mm (117), Lubang > 50 mm pada bahu jalan (211)
jembu , Ambles > 50 mm pada bahu jalan (212), jembul > 50 mm pada bahu jalan
(213), Retak buaya > 2 mm pada bahu jalan yang beraspal (214).
45
2. Langkah Perbaikan
lintas.
k. Angkat peralatan dengan Flat Bed Truck yang dilengkapi dengan crane.
l. Demobilisasi.
1. Kode Kerusakan
46
Alur dengan kedalaman > 30 mm (113), ambles dengan kedalaanan >50 mm (114),
Jembul dengan kedalaman > 50 mm (115), kerusakan tepi perkerasan jalan (116),
retak buaya dengan lebar > 2 mm (117), Lubang > 50 mm pada bahu jalan (211)
jembu , Ambles > 50 mm pada bahu jalan (212), jembul > 50 mm pada bahu jalan
(213), Retak buaya > 2 mm pada bahu jalan yang beraspal (214).
2. Langkah Perbaikan
lintas.
g. Ratakan dan buat kemiringan pada perkerasan jalan atau bahu jalan
h. Padatkan bahu jalan atau daerah yang diperbaiki dengan baby roller.
1. Kode Kerusakan
(133), ambles dengan kedalaanan >50 mm (114), , kerusakan tepi perkerasan jalan
(116), retak buaya dengan lebar > 2 mm (117), Lubang > 50 mm pada bahu jalan
(211) jembu , Ambles > 50 mm pada bahu jalan (212), jembul > 50 mm pada bahu
jalan (213), Retak buaya > 2 mm pada bahu jalan yang beraspal (214).
2. Langkah Perbaikan
lintas.
15 cm).
g. Ratakan dan buat kemiringan pada perkerasan jalan atau bahu jalan
h. Padatkan bahu jalan atau daerah yang diperbaiki dengan baby roller.