Anda di halaman 1dari 5

4.

1 Transkip Dialog dalam Kunjungan Peneliti ke Rumah Responden

“Konsumsi Asupan Serat Dengan Kejadian Konstipasi Pada Pekerja


Pabrik.”

Peneliti : “ Assalamu’alaikum Wr. Wb.”

Responden : “Wa’alaikum salam Wr. Wb.”

Peneliti : “Perkenalkan nama saya Luthfiyah. Saya adalah mahasiswa di


Politeknik Neger Jember yang sedang menyelesaikan tugas akhir
dengan topik kajian mengenai Konsumsi Asupan Serat Dengan
Kejadian Konstipasi Pada Pekerja Pabrik. Apakah saya boleh
meminta waktu sebentar untuk menanyakan sesuatu kepada Ibu ?.”

Responden : “Oh Iya, Dik, boleh. Silahkan dengan senang hati.”

Peneliti : “Sebelumnya saya ingin berkenalan dengan Ibu. Kalau boleh tau
dengan Ibu siapa ?.”

Responden : “Nama saya Dwi, Dik.”

Peneliti : “Oh Ibu Dwi, sudah berapa lama Ibu Dwi bekerja di Pabrik ?.’

Responden : “Sudah cukup lama, sekitar 7 tahun, Dik.”

Peneliti : “Wah, sudah lumayan lama ya, Bu. Saya disini ingin menggali
lebih dalam mengenai makanan serta minuman apa saja yang Ibu
Dwi konsumsi setiap harinya serta seberapa sering Ibu melakukan
buang air besar.”

Responden : “Oh, Silahkan, Dik.”

Peneliti : “ Baik Bu, sebelum saya bertanya lebih lanjut saya akan
menjelaskan terlebih dahulu beberapa hal yang berkaitan dengan
penelitian ini. Dalam waktu kurang lebih 25 menit saya akan
menanyakan makanan dan minuman yang Ibu konsumsi dalam
sehari. Selain itu, saya juga akan meminta Ibu untuk mengisi
beberapa pertanyaan mengenai intensitas buang air besar Ibu Dwi.
Saya membutuhkan minimal 5 kali pertemuan dengan Ibu. Saya
akan kembali lusa dan akan mengunjungi Ibu 2 hari sekali. Apakah
Ibu keberatan ?.”

Responden : “Oh tidak, Dik. Saya tidak keberatan. Tetapi saya hanya bisa pada
sore hari.”

Peneliti : “Baik, Bu tidak apa-apa. Nanti hasil-hasil yang terakit dengan


wawancara tidak akan saya publikasikan secara individu. Untuk itu
nama Ibu akan saya samarkan . Sehubungan dengan hal tersebut
saya ingin ibu menandatangani lembar kesediaan terlibat dalam
penelitian ini.”

Responden : “Baik, Dik saya bersedia menandatangani lembar kesediaan


tersebut.”

Peneliti :“Terimakasih, Bu. Saya akan datang lagi pada hari Senin,
Wassalamualaikum Wr. Wb.”

Responden : “Wa’alaikumsalam Wr. Wb

Dalam transkrip dialog yang telah terlampir diatas peneliti melakukan


penelitian dengan topik Konsumsi Asupan Serat Dengan Kejadian Konstipasi
Pada Pekerja Pabrik. Dengan sasaran responden adalah pegawai yang bekerja di
pabrik udang yang berada di Kabupaten Lamongan yang bernama PT. Bumi
Menara Internusa. Pemilihan topik tersebut tentunya didasarkan oleh beberapa hal
yang menjadi pemikiran saya selama ini, alasan saya menggunakan topik ini akan
dijelaskan dibawah ini.
Indonesia merupakan negara berkembang yang turut bersaing dalam dunia
industri secara global. Tiap tahun angka pekerja terus meningkat yaitu pada tahun
1995 jumlah pekerja sekitar 88,5 juta dan pada tahun 2003 menjadi 100 juta lebih
(BPS, 2003). Jumlah pekerja tersebut terdiri atas 64,63% pekerja laki-laki dan
35,37% pekerja perempuan yang terbagi dalam beberapa lapangan usaha utama
atau jenis industri utama yaitu pertanian 46,67%, perdagangan 17,90%, industri
pengolahan 11,8% dan jasa 10,98%. Pekerja industri merupakan kelompok
masyarakat yang penting dan produktif dalam menjalankan roda industri di
Indonesia (BPS, 2002).

Dalam era milenium ini tiap negara dituntut untuk meningkatkan Sumber
Daya Manusia yang berkualitas dan mempunyai produktivitas yang tinggi
sehingga mampu meningkatkan kesejatraan dan daya saing. Dampak dari
peningkatan produktivitas membawa dampak baik dan buruk. Salah satu dampak
yang terjadi adalah tidak terkontrolnya asupan makanan dari pekerja. Masalah
kesehatan yang sering diderita para pekerja adalah penyakit gastrointestinal,
konstipasi, diare, gangguan menelan,heartburn dan magh (Anonim, 2013)
Penyakit-penyakit tersebut disebabkan oleh pola makan pekerja yang buruk
seperti makan yang terlalu terburu-buru, makanan yang kurang bergizi, dll.

Kebanyakan pekerja tidak mempunyai waktu yang cukup untuk makan


dikarenakan sempitnya waktu istirahat yang diberikan oleh instansi, hal itu
mengakibatkan para pekerja makan dengan terburu-buru. Makan dengan terburu-
buru menyebabkan makanan yang kita kunyah berperan dalam penyumbatan usus,
dan bersama dengan asupan serat yang tidak memadai, dapat menyebabkan gas
terjebak dan konstipasi. Makanan yang tidak dikunyah dengan baik dapat
membuat potensi konstipasi meningkat. Selain itu, karena kesibukan para pekerja
sehingga tidak sempat untuk memperhatikan apa yang dikonsumsinya termasuk
konsumsi serat dari perkeja yang kurang diperhatikan. Salah satu bahaya yang
berpotensi menimbulkan masalah kesehatan ditempat kerja adalah bahaya yang
berkaitan dengan pola hidup tidak sehat. Hal ini meliputi konsumsi makanan yang
rendah serat namun tinggi lemak. Asupan serat yang rendah dapat mengakibatkan
terjadinya konstipasi.(Mayriza, 2016) Hal-hal tersebut yang mendorong saya
untuk mengambil topik mengenai “Konsumsi Asupan Serat Dengan Kejadian
Konstipasi Pada Pekerja Pabrik.”

Sebelum menggali lebih dalam mengenai reponden, terlebih dahulu saya


membina rapport dengan responden. Hal itu diperlukan untuk mendapatkan data
yang real dari responden, memudahkan dalam membina hub baik lebih lanjut dgn
responden. Tanpa adanya rapport yang baik tidak akan terjalin hubungan yang
baik dengan responden, hal itu tentu berdampak pada keterlibatan responden
dalam penelitian tersebut.

Pada transkrip dialog yang telah terpapar diatas, saya melakukan rapport dengan
seorang pegawai pabrik bernama Ibu Dwi, beliau sudah bekerja selama 7 tahun.
Dalam memulai rapport terlebih dahulu saya (peneliti) harus mengucapkan salam
kepada yang bersangkutan, Hal itu penting dilakukan karena dalam membangun
rapport, faktor yang paling penting dari keseluruhan di atas, yaitu tingkah laku
dan sikap pewawancara (Rahman, 1999).

Dalam transkrip rapport yang terpapar peneliti berusaha menggunakan


kata-kata yang mudah dipahami oleh responden, Dilanjutkan dengan perkenalan
diri peneliti, serta menyampaikan tujuan penelitian tersebut. Dalam teks dialog
tersebut peneliti memperkenalkan diri serta berasal dari instansi Politeknik
Negeri Jember yang sedang melakukan penyusunan tugas akhir. Tidak lupa
peneliti juga menjelaskan tujuan peneliti datang yaitu ingin melakukan penelitian
dengan topik kajian mengenai Konsumsi Asupan Serat Dengan Kejadian
Konstipasi Pada Pekerja Pabrik. Penyampaian tujuan tersebut sangat penting
dilakukan. Selain itu, dalam dialog tersebut peneliti menjelaskan hak dan
kewajiban responden selama penelitian tersebut berlangsung. Tidak lupa peneliti
juga menjelaskan berapa lama akan melibatkan responden dalam kegiatan
penelitian, dalam dialog tersebut peneliti menjelaskan bahwa peneliti
membutuhkan sekitar 5 kali pertemuan.

Dalam melakukan wawancara seharusnya respondenlah yang menentukan


waktu dan tempatnya, karena didalam penelitian ini peneliti yang membutuhkan
responden, bukan sebaliknya. Dalam dialog tersebut responden meminta agar
dikunjungi pada sore hari saja, dan penelitipun menyanggupi hal tersebut. Selain
itu dalam dialog tersebut peneliti menjelaskan berapa kali kunjungan yang akan
dilakukan, dan meminta persetujuan dari responden, apakah reponden keberatan
atau tidak, dan dalam dialog tersebut responden tidak keberatan. Kunjungan yang
dilakukan peneliti dalam dialog tersebut adalah kurang lebih 5 kali pertemuan,
karena peneliti akan mengumpulkan data melalui re-call dan agar data yang
didapat lebih akurat peneliti akan melakukan kunjungan kurang lebih 5 kali
pertemuan dan akan dilakukan setiap 2 hari sekali. hal itu dilakukan agar
responden tidak merasa terbebani, bosan ataupung tertekan. Selain itu dalam
melakukan kunjungan nanti responden diminta untuk mengisi beberapa
pertanyaan mengenai intensitas buang air besar yang dilakukan oleh responden.

Kerahasiaan data juga dijelaskan dalam dialog tersebut, peneliti akan


menjaga kerahasiaan data tersebut dan nama dari responden akan disamarkan.
Menjaga kerhasiaan data perlu dilakukan agar responden tidak khawatir akan
data-data rahasianya selain itu menjaga kerahasiaan data merupakan etika dalam
melakukan penelitian. Dalam dialog tersebut peneliti juga meminta agar
responden menandatangani lembar kesediaan terlibat dalam penelitian, dan
respondenpun menyetujuinya. Hal itu berarti responden bersedia terlibat dalam
penelitian.

Anda mungkin juga menyukai