Peneliti : “Sebelumnya saya ingin berkenalan dengan Ibu. Kalau boleh tau
dengan Ibu siapa ?.”
Peneliti : “Oh Ibu Dwi, sudah berapa lama Ibu Dwi bekerja di Pabrik ?.’
Peneliti : “Wah, sudah lumayan lama ya, Bu. Saya disini ingin menggali
lebih dalam mengenai makanan serta minuman apa saja yang Ibu
Dwi konsumsi setiap harinya serta seberapa sering Ibu melakukan
buang air besar.”
Peneliti : “ Baik Bu, sebelum saya bertanya lebih lanjut saya akan
menjelaskan terlebih dahulu beberapa hal yang berkaitan dengan
penelitian ini. Dalam waktu kurang lebih 25 menit saya akan
menanyakan makanan dan minuman yang Ibu konsumsi dalam
sehari. Selain itu, saya juga akan meminta Ibu untuk mengisi
beberapa pertanyaan mengenai intensitas buang air besar Ibu Dwi.
Saya membutuhkan minimal 5 kali pertemuan dengan Ibu. Saya
akan kembali lusa dan akan mengunjungi Ibu 2 hari sekali. Apakah
Ibu keberatan ?.”
Responden : “Oh tidak, Dik. Saya tidak keberatan. Tetapi saya hanya bisa pada
sore hari.”
Peneliti :“Terimakasih, Bu. Saya akan datang lagi pada hari Senin,
Wassalamualaikum Wr. Wb.”
Dalam era milenium ini tiap negara dituntut untuk meningkatkan Sumber
Daya Manusia yang berkualitas dan mempunyai produktivitas yang tinggi
sehingga mampu meningkatkan kesejatraan dan daya saing. Dampak dari
peningkatan produktivitas membawa dampak baik dan buruk. Salah satu dampak
yang terjadi adalah tidak terkontrolnya asupan makanan dari pekerja. Masalah
kesehatan yang sering diderita para pekerja adalah penyakit gastrointestinal,
konstipasi, diare, gangguan menelan,heartburn dan magh (Anonim, 2013)
Penyakit-penyakit tersebut disebabkan oleh pola makan pekerja yang buruk
seperti makan yang terlalu terburu-buru, makanan yang kurang bergizi, dll.
Pada transkrip dialog yang telah terpapar diatas, saya melakukan rapport dengan
seorang pegawai pabrik bernama Ibu Dwi, beliau sudah bekerja selama 7 tahun.
Dalam memulai rapport terlebih dahulu saya (peneliti) harus mengucapkan salam
kepada yang bersangkutan, Hal itu penting dilakukan karena dalam membangun
rapport, faktor yang paling penting dari keseluruhan di atas, yaitu tingkah laku
dan sikap pewawancara (Rahman, 1999).