Anda di halaman 1dari 2

Contoh diet pada macam-macam tindakan pembedahan

a. Diet Untuk Bedah Kantung Empedu dan Kombinasi dengan Abdomino-Perineal


Bedah pada kantung empedu yang dikombinasikan dengan Abdomino-Perineal, oral feeding
biasanya diberikan di awal. Berikut adalah sebuah contoh jadwal diet yang sederhana:
Hari pertama (hari saat operasi): dipenuhi kebutuhan transfusi dan formula infus yang cukup.
Hari kedua : ditambah sejumlah kecil cairan (teh, gelatin, dan air jahe) tanpa susu atau jus
buah.
Hari ketiga : cairan, termasuk susu skim dan jus buah boleh diberikan. Pemberian makanan
pembuluh darah melalui infus dilanjutkan, kecuali glukosa dalam air, ditambah vitamin dapat
digantikan dengan bagian dari larutan garam.
Hari keempat : sejumlah kecil campuran cairan yang mengandung tinggi protein boleh
ditambahkan. Pada hari ini 1 liter protein hidrolisat dapat dihilangkan dari pemberian
makanan bagi pembuluh darah.
Hari kelima : jumlah makanan boleh ditingkatkan, setidaknya 70-100 gram. Protein harus
tersedia dalam oral feeding. Pemberian vitamin secara oral sudah bisa diberikan. Pemberian
makan pembuluh darah melalui infus dapat dihentikan.
Hari keenam : Diet makanan biasa sudah bisa diberikan kepada pasien.
Beberapa pasien yang kantung empedunya dioperasi, mungkin lebih merasa nyaman dengan
diet rendah lemak untuk beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan setelah operasi.
b. Diet Pasca Operasi Anus/Dubur
Operasi dubur hampir sama dengan hemorrhoidectomy, pemberian makan biasanya
dilakukan dalam waktu 24 jam atau sesegera mungkin, bergantung pada anastesi yang telah
diatur. Pengaturan pasca operasi beragam. Beberapa pembedah lebih suka memberi diet
rendah serat, dengan sisa yang terbatas untuk mengurangi pergerakan isi perut. Hal lain yang
diperbolehkan diet normal dan menambah defekasi yang dibantu dengan minyak mineral.
Penggunaan jangka panjang minyak mineral dapat mengurangi karena menganggu
penyerapan beberapa mineral dan vitamin.
c. Diet Pasca Operasi Umum
Diet yang ditentukan untuk pasien yang mempunyai riwayat bedah tulang atau gigi, atau yang
telah mengalami kecelakaan kecil, dapat diberi lebih dulu program diet yang lebih cepat
dibandingkan dengan program diet pasca operasi gastrointestinal. Secara bertahap, pasien
dapat mengkonsumsi diet berupa cairan penuh pada hari kedua setelah operasi, diet makanan
lunak pada hari ketiga, dan diet makanan biasa pada hari keempat. Kondisi pasien
menentukan diet yang akan dikonsumsi. Yang perlu diperhatikan adalah diet tersebut harus
dapat memenuhi kebutuhan kalori dan protein. Vitamin secara bertahap diberikan sebagai
suplemen.
d. Diet Pasca Operasi Mulut dan atau Esofagus
Setelah operasi mulut atau esofagus, pemberian makanan secara parenteral yang biasanya
diberikan pada pasien di awal, dengan pemberian makan dengan menggunakan tabung. Sejak
pasien tinggal di rumah sakit untuk jangka waktu yang cukup lama, yang paling utama adalah
formula diet yang akan diberikan harus memenuhi kebutuhan semua zat gizi. Kebutuhan
cairan dapat dipenuhi secara oral, jenisnya dapat diperoleh dengan mengencerkan makanan
padat, seperti kentang, daging cincang, sayuran dan buah dengan cara diblender atau disaring
dan ditambahkan cairan.
e. Diet Pasca Patah Tulang dan Trauma Lainnya
Pasien yang patah tulang memerlukan peningkatan pemecahan protein dalam pemberian
asupan gizi yang baik bagi individu, yang dapat diperburuk kondisinya hingga menjadi tidak
dapat bergerak, hanya mampu beraktivitas di atas kasur saja. Kehilangan protein (kehilangan
nitrogen) dibarengi dengan kehilangan kalium, fosfor dan sulfur. Perkembangan osteoporosis
bertepatan dengan kehilangan kalsium yang dapat menyebabkan si penderita tidak dapat
bergerak.
Pengaturan diet patah tulang: Protein, kalori dan semua zat gizi yang dibutuhkan diperoleh
dalam jumlah bebas. Dibutuhkan sekitar 50 gram protein ditambah 3000 kalori kalori non
protein. Pemindahan cairan dan elektrolit juga dibutuhkan. Jika pasien tidak mampu makan
tetapi membutuhkan sejumlah makanan yang tinggi protein dan tinggi kalori, maka minuman
bisa diberikan diantara waktu makan.
Penyembuhan patah tulang yang kurang baik ketika jaringan telah habis. Protein bebas dalam
diet menyokong kalsium dalam tulang dan membentuk tulang yang baik.

Anda mungkin juga menyukai