BAGI MAHASISWA
Oleh :
Fakultas Kesehatan
Hania Novianty Nurahma Tugas Pancasila
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Illahi Rabbana Atas rahmat dan
inayahnya, sehingga saya bisa menyelesaikan tugas pembuatan resume yang ber tema
Pancasila sabagai Mata Kuliah bagi Perguruan Tinggi.
Adanya pembuatan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila. Dengan kemampuan yang minimal, kami berusaha semaksimal
mungkin dalam pembuatannya.
Meskipun tugas ini sudah terselesaikan, tidak sepenuhnya sempurna. Tetapi saya
berharap tugas ini dapat berguna bagi kita semua sekarang atau di masa depan dan
menjadi pengalaman yang berharga bagi kami semua dalam proses pembuatannya.
Kritik dan saran yang dapat membangun sangat saya harapkan.
6 November 2014
DAFTAR ISI
KAT PENGANTAR…………………………………………………………………2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………3
BAB I: PENDAHULUAN…………………………………………………………...4
A. KESIMPULAN………………..………………………………………………`15
B. SARAN…………………………………………………………………………15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………15
BAB I
PENDAHULUAN
Peningkatan rasa Nasionalisme bangsa ini patut diupayakan mulai dari usia
dini. Mulai dari Pendidikan Dasar, Menengah, hingga Perguruan Tinggi. Kenapa
Pendidikan setingkat Perguruan Tinggi masih perlu diterapkan Pendidikan Pancasia
pula? Karena Pendidikan Pancasila yang diterapkan pada tingkat itu lebih terarah
untuk pengamalan ilmu yang dimiliki tiap-tiap mahasiswa agar terorientasi dari
Nasionlitas bangsa dan kepeduliaan terhadap kemajuan bangsa.
B. Rumusan Masalah
3. Untuk dapat memaknai dan mengamalkan arti dari pancasila sebagai tujuan
pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
Mata kuliah Pendidikan Pancasila merupakan mata kuliah wajib tempuh bagi
seluruh mahasiswa dengan bobot 2 sks. Mata kuliah ini dirancang untuk membekali
mahasiswa dengan pengetahuan tentang Pancasila baik sebagai dasar negara maupun
sebagai pandangan hidup bangsa serta membangun moral yang dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diharapkan terwujud dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Materi yang akan dibahas meliputi : landasan dan tujuan Pendidikan
Pancasila, Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia, Pancasila
sebagai sistem filsafat, Pancasila sebagai etika politik dan ideologi nasional,
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan RI dan Pancasila sebagai paradigma
kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dampak yang cukup serius dalam manipulasi Pancasila oleh para penguasa
pada masa lampau , sekarang ini banyak kalangan elit politik serta sebagian
masyarakat berangapan bahwa pancasila merupakan label politik Orde Baru.
Pandangan yang sinis sera upaya melemahkan peranan ideologi Pancasila pada era
reformasi sekarang ini akan sangat berakibat fatal yaitu melemahnya kepercayaan
rakyat terhadap ideologi Negara yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia yang yang telah lama dibina, dipelihara serta didambakan bangsa Indonesia
sejak dahulu.
Bukti yang secara objektif dapat disaksikan adalah hasil reformasi yang telah
berjalan , tapi belum juga menunjukkan hasil yang dapat dinikmati oleh rakyat,
nasionalisme bangsa rapuh, martabat bangsa Indonesia dipandang rendah di
masyarakat internasional.
Sekarang ini banyak para tokoh politik kurang memahami filsafat hidup serta
pandangan hidup bangsa kita yaitu pancasila, namun bersikap seakan – akan
memahaminya namun mereka salah dalam menerapkannya.
Oleh karena itu kiranya merupakan tugas berat kalangan intelektual sebagai
generasi muda penerus bangsa untuk mengembalikan kepercayaan rakyat yang keliru
tersebut kearah cita-cita bersama bagi bangsa Indonesia dalam hidup bernegara.
1. Landasan Historis
Secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum
dirumuskan dan disahkan menjadi dasar Negara Indonesia secara objektif histories
telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Asal mula nilai-nilai Pancasila digali
dari bangsa Indonesia sendiri atau bangsa Indonesia sebagai kausa materialis
pancasila. Beberapa dasar pengesahannya antara lain :
Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat
usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia .Keanggotaan badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945,
dan mengadakan sidang pertama pada tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1945. Dalam sidang
pertama tersebut yang dibicarakan khusus mengenai dasar negara untuk Indonesia
merdeka nanti. Pada sidang pertama tersebut 2 (dua) Tokoh membahas dan
mengusulkan dasar negara yaitu Muhammad Yamin dan Ir. Soekarno.
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Selain secara lisan M. Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Persatuan Indonesia
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil,
dengan para anggota BPUPKI yang berdomisili di Jakarta. Hasil yang dicapai antara
lain disetujui dibentuknya sebuah Panitia Kecil Penyelidik Usul - usul/ Perumus
Dasar Negara, yang terdiri atas sembilan orang, yaitu: Ir. Soekarno, Drs. Muh. Hatta,
Mr. A.A. Maramis, K.H. Wachid Hasyim, Abdul Kahar Muzakkir, Abikusno
Tjokrosujoso, H. Agus Salim, Mr. Ahmad Subardjo dan Mr. Muh. Yamin. Panitia
Dalam sidang BPUPKI kedua, Tanggal 10 s/d 16 Juli 1945, hasil yang dicapai
adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Tanggal 9 Agustus 1945 dibentuk
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dan pada Tanggal 15 Agustus
1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, sejak saat itu Indonesia kosong
dari kekuasaan. Keadaan tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para
pemimpin bangsa Indonesia, yaitu dengan mem-Proklamasi-kan Kemerdekaan
Indonesia, pada tanggal 17 Agustus 1945. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan
PPKI mengadakan sidang, dengan acara utama :
1. Mengesahkan Rancangan Hukum Dasar dengan Preambulnya (Pembukaan)
2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden.
b. Sejarah Pengesahan Pancasila
maka rakyat Indonesia bagian Timur lebih baik memisahkan diri dari negara RI yang
baru saja diproklamasikan.
Usul ini oleh Muh. Hatta disampaikan kepada sidang pleno PPKI, khususnya
kepada para anggota tokoh-tokoh Islam, antara lain kepada Ki Bagus Hadikusumo,
KH. Wakhid Hasyim dan Teuku Muh. Hasan. Bung Hatta berusaha meyakinkan
tokoh-tokoh Islam, demi persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena pendekatan
yang terus-menerus dan demi persatuan dan kesatuan, mengingat Indonesia baru saja
merdeka, akhirnya tokoh-tokoh Islam itu merelakan dicoretnya 'dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya' di belakang kata Ketuhanan
dan diganti dengan 'Yang Maha Esa', sehingga Preambule (Pembukaan) UUD1945
disepakati sebagai berikut :
3. PERSATUAN INDONESIA
c. Lahirnya Pancasila
Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam
pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila".
Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan; Internasionalisme;
Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan.
Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni
itu, katanya:
Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa
dokumen penetapannya ialah:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA