Anda di halaman 1dari 2

a.

Definisi
Penyakit cacar air, secara medis disebut varisela, umumnya diderita oleh anak-anak berusia di
bawah 10 tahun. Penyakit ini juga bisa menyerang orang dewasa dan umumnya gejala yang
muncul lebih berat daripada anak-anak. Hampir semua orang dewasa yang pernah mengidap
cacar air tidak akan tertular lagi.

Penyakit yang disebabkan oleh virus varicella zoster ini umumnya ditandai dengan
kemunculan ruam pada kulit sebagai gejala utamanya. Ruam tersebut akan berubah menjadi
bintil merah berisi cairan yang terasa gatal yang kemudian akan mengering, menjadi koreng,
dan terkelupas dalam waktu 7 hingga 14 hari. Bagian-bagian tubuh yang biasa ditumbuhi
bintil cacar air adalah wajah, belakang telinga, kulit kepala, dada, perut, lengan, serta kaki.

b. Cara penularan
- Melalui Saluran Pernapasan: Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa
virus Varisela-zoster menyebar melalui udara. Oleh karena itu, penularan penyakit
cacar air paling sering terjadi melalui saluran pernafasan, yaitu melalui selaput
lendir yang terdapat pada mulut dan hidung, berupa air liur, bersin, dan batuk.
- Cairan pada Vesikel: Virus penyebab cacar air tidak hanya menyebar lewat
saluran pernapasan saja, tetapi cairan yang terdapat pada vesikel (gelembung
berisi cairan pada kulit). Jadi apabila vesikel pecah dan cairan merembes keluar,
maka berhati-hatilah karena cairan tersebut mengandung banyak virus sehingga
bisa menular.

c. Gejala dan penyebab


Infeksi primer dari virus Varicella Zoster akan menyebabkan terjadinya varicella atau cacar
air. Penyakit ini sering ditemukan pada anak-anak dan dengan cepat dapat menyebar.
Apabila infeksi primer terjadi saat dewasa atau pada orang tua, umumnya gejala yang
dirasakan lebih berat dan berbahaya.
Gejala yang dapat ditemui pada penyakit cacar air adalah:
1. Demam;
2. Timbul bisul mudah pecah yang berisi air, setelah pecah menjadi keropeng. Bisul ini tumbuh
mulai dari badan lalu ke tangan dan kaki. Di tubuh penderita dapat terlihat variasi dari bisul
ini, mulai dari yang mau membentuk bisul hingga yang sudah pecah membentuk keropeng.
Keropeng ini akan menghilang dalam 1-2 minggu;
3. Nyeri pada kepala, lemas, dan nafsu makan berkurang.

Pada beberapa kasus yang berat dapat menyebabkan infeksi pada otak dan gangguan di
pembuluh darah.

d. Pencegahan
1. Vaksinasi
Jika tubuh belum kebal terhadap virus tersebut, maka cara yang paling efektif
untuk mencegahnya adalah dengan melakukan vaksinasi. Adapun vaksinasi cacar air
dianjurkan untuk orang-orang sebagai berikut:
 Bayi berusia 12 bulan atau lebih yang belum pernah terkena cacar air.
 Orang yang belum melakukan vaksinasi dan tidak pernah menderita cacar air saat masih
anak-anak.
 Wanita yang berencana untuk segera hamil.
Bagi wanita hamil, penyakit cacar dapat menimbulkan komplikasi penyakit yang berbahaya.
Oleh karena itu, melakukan vaksinasi sebelum hamil dapat mencegah komplikasi cacar air
saat hamil. Konsultasikan dengan dokter terkait waktu yang tepat dan aman untuk melakukan
vaksinasi.

2. Hindari Kontak Langsung dengan Penderita


3. Mencegah cacar air setelah terpapar virus

e. Terapi pasien jika terjadi penularan infeksi


• Banyak minum air putih dan hindari makanan yang dapat membuat mulut sakit,
khususnya makanan asin.
• Jangan menggaruk bintil cacar air karena dapat meningkatkan risiko infeksi, berisiko
menularkan ke orang lain, dan menyisakan bekas luka.
• Kenakan pakaian berbahan lembut, seperti katun, dan longgar agar iritasi kulit yang
lebih parah akibat bintil cacar air dapat dicegah.
• Gunakan obat pereda sakit atau analgesik jika perlu.
• Untuk mencegah dan mengatasi infeksi bakteri sekunder pada bintil cacar air yang
menjadi luka terbuka akibat gesekan dan garukan, dapat digunakan sabun antiseptik
yang mengandung povidone – iodine pada luka atau bintil cacar air.
• Untuk menghilangkan atau membantu mengurangi rasa gatal, dapat diberikan
obat antihistaminataupun sedatif (penenang). Dapat pula diberikan obat yang
digunakan di luar tubuh, seperti bedak yang mengandung zat anti gatal
(mentol, kamfora). Selain untuk mengurangi rasa gatal, bedak tersebut juga dapat
berfungsi untuk mencegah pecahnya vesikel secara dini. Selain itu, dapat juga
menggunakan kompres basah untuk mengurangi rasa gatal.
• Penggunaan obat-obat antivirus pada umumnya tidak diperlukan untuk cacar air,
kecuali bila durasi cacar air sudah melebihi 24 jam dan pada pasien usia kurang dari
12 tahun. Obat antivirus juga digunakan pada pasien dengan daya tahan tubuh yang
rendah.
• Penggunaan obat-obatan seperti antipiretik (obat yang digunakan untuk menurunkan
panas) dapat membantu mengurangi gejala pasien.
• Bila terjadi infeksi sekunder atau infeksi kedua oleh kuman lain yang umumnya
disebabkan oleh bakteri dapat diberikan obat antibiotik baik lokal atau sistemik,
berupa salep ataupun oral.
• Pencegahan untuk infeksi virus varisela dilakukan dengan imunisasi.

f. Dampak penyakit terhadap pasien


- Penderita akan mengalami demam
- Merasa gatal dan tida ena pada daerah yang terena cacar air
- Dapat terjadi infeksi bakteri sekunder pada luka.

Anda mungkin juga menyukai