Makalah Polisakarida
Makalah Polisakarida
Disusun Oleh :
Bramantio Erlangga
Muhammad Sega Maulana
Siti Aqubah
Siti Noraina
kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang hanya
kadang-kadang saja kita lakukan untuk melakukan aktifitas itu kita memerlukan energi,
energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita konsumsi. Pada
umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia yaitu
sagu dan kadang-kadang juga singkong atau ubi bahan makanan tersebut berasal dari
tumbuhan dan senyawa yang terkandung didalamnya sebagian besar adalah karbohidrat,
yang terdapat sebagai amilum atau pati. Karbohidrat ini tidak hanya terdapat sebagai pati
saja, tetapi pula terdapat sebagai gula misalnya dalam buah-buahan , dalam madu lebah dan
lain-lainnya.
Karbohidtat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton yang mengandung
karbon, hidrogen, dan oksigen. Kedudukan hidrogen dan oksigen berada dalam
perbandingan dua-satu, sama seperti yang terdapat dalam air. Berbagai senyawa yang
dari senyawa yang sederhana yang mempunyai berat molekul 90 hingga senyawa yang
Polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu
3.1 Pengertian
Karbohidrat ('hidrat dari karbon'), hidrat arang, atau sakarida (dari bahasa
Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang
paling melimpah di bumi. Karbohidrat sendiri terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan
bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada
hewan),dan materi pembangunan (misalnya selulosa pada tumbuhan,kitin pada hewan dan
jamur).pada proses fotosinteses tumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
3.1.1 Klasifikasi Karbohidrat
Penggolongan karbohidrat yang sering diapaki dalam ilmu gizi berdasarkan
jumlah molekulnya dibedakan menjadi 3 yaitu monosakarida,ologosakarida dan
polisakarida.
1. Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana susunan molekulnya, karena
hanya terdiri dari satu unit polihidroksi ulhedid atau keton. Monosakarida dapat
digolongkan lagi menurut lumlah atom karbon (C) yang dimilikinya, yaitu triosa (3-C),
tetrosa (4- C), pentosa (5-C) dan heksosa (6-C). Karena rasa manisnya, monosakarida
disebut juga sebagai gula sederhana. Monosakarida yang penting diperhatikan dalam
mempelajari ilmu gizi adalah gula yang mempunyai enam atom karbon (heksosa), yaitu
glukosa, fruktosa dan galaktosa.
2. Oligosakarida
Oligosakarida adalah karbohidrat yang mengandung dua sampai sepuluh molekul gula
sederhana, yang tergabung di dalam ikatan glikosida. Oligosakarida yang banyak terdapat
dalam bahan pangan yaitu dari golongan disakarida, yaitu sukrosa, maltosa dan Iaktosa.
Sukrosa terdiri dari satu molekul glukosa dan dari satu molekul fruktosa, maltosa terdiri
dari dua molekul glukosa sedangkan laktosa terdiri dari satu molekul glukosa dan dari satu
molekul galaktosa (disebut juga gula susu karena terdapat dalam air susu). Ketiga macam
disakarida tersebut harus terlebih dahulu dihidrolisis menjadi monosakarida sebelum
digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi.
3. Polisakarida
Polisakarida adalah karbohidrat yang mempunyai molekul lebih kompleks, yang terdiri dari
molekul-molekul monosakarida yang kadang kadang jumlahnya yang mencapai ribuan
buah. Berdasarkan pada kegunaannya bagi tubuh, polisakarida dibagi menjadi dua macam,
yaitu (a) yang dapat dicerna oleh enzim enzim pencernaan, misalnya pati, dekstrin dan
glikogen; dan (b) yang tidak dapat dicerna contohnya selulosa, hemiselulosa, gum dan
pektin.
3.1.2 Definisi Polosakarida
Polisakarida adalah polimer yang tersusun dari ratusan hingga ribuan satuan
karbohidrat, sehingga tersusun hanya dari atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Contoh polisakarida adalah pati, glikogen, agarosa, dan selulosa. Beberapa polisakarida
kompleks dapat juga memiliki atom tambahan misalnya nitrogen, seperti pektin, kitin, dan
lignin.
Polisakarida memiliki ukuran molekul yang besar sehingga mudah sekali ditemukan
variasi-variasi di dalamnya. Variasi ini sering dapat dilihat perbedaannya melalui sifat-sifat
fisiknya. Menurut strukturnya, dikenal polisakarida lurus dan bercabang. Semakin banyak
cabang yang dimiliki suatu molekul membuat polisakarida tersebut cenderung lengket.
Menurut fungsinya, polisakarida dibedakan menjadi polisakarida cadangan
cadangan pemasok energi (dalam bentuk gula) yang dibutuhkan sel, melalui hidrolisis
enzimatik. Polisakarida penyusun adalah bahan penyusun sel atau jaringa. Polisakarida
penyusun biasanya sukar diurai secara biologis dan memerlukan asam kuat untuk
biologis.
Polisakarida biasa diberi nama berdasarkan monomer penyusunnya. Polisakarida
yang tersusun dari glukosa dinamakan glukan, sedangkan dari mannosa dinamakan
mannan.
Buah mengkudu merupakan salah satu buah yang mengandung polisakarida . Zat polisakarida
inilah yang dapat digunakan sebagai immunodulator. Immunodulator merupakan penambah atau
panas, jika dilakukan pemanasan zat polisakarida akan berkurang atau akan hilang.
Polisakarida pada buah mengkudu Bersifat polar, larut dalam air dan etanol danTidak larut
juta g/mol.
penurunan produksi IL4 meningkatkan produksi IFN-g. Cannabinoid-2 merupakan reseptor pada
sistem saraf perifer pada otak kecil yang berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
a. Simplisia Mengkudu
Nama simplisia : simplisia akar ( Morindae citrifoliae Radix ), simplisia daun
b. Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Rubiales
Famili: Rubiaceae (suku kopi-kopian)
Genus: Morinda
Spesies: Morinda citrifolia L.
c. Kandungan
Senyawa kimia dalam tanaman terdiri dari dua bagian, yaitu senyawa metabolit primer
atau yang disebut dengan senyawa bermolekul besar dan senyawa metabolit sekunder
atau yang disebut dengan senyawa bermolekul kecil. Senyawa metabolit sekunder yang
berfungsi sebagai antibakteri dan anti kanker. Menurut Solomon (2002) senyawa
antrakuinon, alkaloid dan glikosida terdapat hampir pada semua bagian tanaman
mengkudu terutama bagian daun dan buahnya yang berfungsi untuk mengobati masalah
darah atau vasodilatasi pembuluh darah tungkai bawah kelinci, sedangkan ekstrak
alkohol buah mengkudu ini juga dapat menurunkan tekanan darah arteri femoralis
sebagai antioksidan.
adalah salah satu tanaman yang secara tradisional digunakan oleh masyarakat sebagai
stimulan, karminatif, diuretik, antidiare, antiemetik dan antipiretik(1,2). Kandungan kimia utama
dari rimpang temu putih antara lain minyak atsiri, saponin, flavonoid, polifenol, dan
polisakarida. Studi praklinik menunjukkan bahwa rimpang temu putih memiliki khasiat sebagai
kholeretik, antasida, dan spasmolitik. Ekstrak etanol rimpang temu putih memiliki khasiat
sebagai fungisida dan antitumor(3). Polisakarida dari tanaman tingkat tinggi dan jamur dapat
meningkatkan dan mengaktivasi respon imun dari makrofag yang berperan dalam aktivitas
imunomodulator, antitumor, penyembuhan luka, dan aktivitas terapeutik lainnya(4). Polisakarida
rimpang temu putih adalah salah satu komponen yang manfaatnya belum diteliti lebih lanjut.
Salah satu penelitian tentang polisakarida rimpang temu putih menunjukkan bahwa komponen
tersebut memiliki aktivitas antitumor pada sel sarcoma 180(5), dan secara in vitro dapat
meningkatkan aktivitas makrofag, aktivitas enzim lisosomal dan sekresi sitokin TNF-α(6).
Sistem imun memegang peranan penting dalam eliminasi antigen yang masuk ke dalam tubuh
atau kelainan fungsional yang terjadi di dalam tubuh seperti halnya tumor.
a. Simplisia mengkudu
2. Familia : Zingiberaceae
3. Morfologi Tanaman:
Merupakan semak, tinggi lebih kurang 1 meter, batang semu, warna hijau, di dalam tanah
tengahnya.
Bunga keluar dari rimpang samping, menjulang keatas membentuk bongkol bunga yang
besar. Mahkota bunga berwarna putih dengan tepi bergaris merah tipis.
b.Klasifikasi
C. Kandungan Kimia
• mencegah leukopenia
1) Amilum (Pati)
Pati termasuk polisakarida jenis heksosan. Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan
α-glikosidik. Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya,
serta rantai molekulnya lurus atau bercabang. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan
dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak larut disebut amilopektin.
Amilosa mempunyai struktur lurus dengan ikatan α-(1,4)-d-glukosa, sedang amilopektin
mempunyai cabang dengan ikatan α-(1,4)-d-glukosa sebanyak 4–5 % dari berat total. Perhatikan
struktur amilosa berikut.
Peranan perbandingan amilosa dan amilopektin terlihat pada serealia, contohnya pada beras.
Semakin kecil kandungan amilosa atau semakin tinggi kandungan amilopektinnya, semakin lekat
nasi tersebut. Beras ketan praktis tidak ada amilosanya (1 – 2%), sedang beras yang mengandung
amilosa lebih besar dari 2% disebut beras biasa atau beras bukan ketan. Berdasarkan kandungan
amilosanya, beras (nasi) dapat dibagi menjadi empat golongan yaitu (1) beras dengan kadar
amilosa tinggi 25 – 33%; (2) beras dengan kadar amilosa menengah 20 – 25%; (3) beras dengan
kadar amilosa rendah (9% – 20%); dan (4) beras dengan kadar amilosa sangat rendah (< 9%).
2) Selulosa
Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama hemiselulosa, pektin, dan protein
membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman. Pada proses pematangan,
penyimpanan, atau pengolahan, komponen selulosa dan hemiselulosa mengalami perubahan
sehingga terjadi perubahan tekstur.
Seperti juga amilosa, selulosa adalah polimer berantai lurus α -(1,4)-d-glukosa. Perbedaan
selulosa dengan amilosa adalah pada jenis ikatan glukosidanya. Selulosa oleh enzim selobiose,
yang cara kerjanya serupa dengan β -amilase, akan menghasilkan dua molekul glukosa dari
ujung rantai.
Pada penggilingan padi, dihasilkan hampir 50% sekam yang banyak mengandung selulosa,
lignin, serta mineral Na dan K yang mempunyai daya saponifikasi. Selulosa dalam sekam padi
dapat dipergunakan untuk makanan ternak, tetapi kandungan ligninnya harus dihilangkan
terlebih dahulu, biasanya dengan KOH. Di beberapa negara, misalnya Taiwan, telah diusahakan
untuk melarutkan lignin dengan NH4OH sebagai pengganti KOH. Penambahan NH4OH ini
mempunyai keuntungan berupa penambahan sumber N dalam makanan ternak.
Di samping itu NH4OH harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan KOH.
Selulosa sebagai bahan pembuatan kertas. Kayu dipotong kecil-kecil dan dimasak dalam kalsium
bisulfit untuk melarutkan ligninnya. Selanjutnya selulosa diambil dengan penyaringan.
Kegunaan selulosa yang lain adalah sebagai bahan benang rayon.
3) Hemiselulosa
4) Pektin
a) Senyawa Pektin
Pektin secara umum terdapat di dalam dinding sel primer tanaman, khususnya di sela-sela antara
selulosa dan hemiselulosa. Senyawa-senyawa pektin juga berfungsi sebagai bahan perekat antara
dinding sel yang satu dengan yang lain. Bagian antara dua dinding sel yang berdekatan tersebut
disebut lamela tengah (midle lamella).
Pektin terdapat dalam buah-buahan seperti jambu biji, apel, lemon, jeruk, dan anggur.
Kandungan pektin dalam berbagai tanaman sangat bervariasi. Bagian kulit (core) dan albeda
(bagian dalam yang berbentuk spons putih) buah jeruk lebih banyak mengandung pektin
daripada jaringan perenkimnya.
Pektin berfungsi dalam pembentukan jeli. Potensi pembentukan jeli dari pektin menjadi
berkurang dalam buah yang terlalu matang. Selama proses pematangan terjadi proses dimetilasi
pektin dan ini menguntungkan untuk pembuatan gel. Akan tetapi dimetilasi yang terlalu lanjut
atau sempurna akan menghasilkan asam pektat yang menyebabkan pembentukan gel berkurang.
b) Gel Pektin
Pektin dapat membentuk gel dengan gula bila lebih dari 50% gugus karboksil telah termetilasi
(derajat metilasi = 50). Adapun untuk pembentukan gel yang baik maka ester metil harus sebesar
8% dari berat pektin. Makin banyak ester metil, makin tinggi suhu pembentukan gel.
5) Glikogen
Glikogen merupakan “pati hewan” banyak terdapat pada hati dan otot, bersifat larut dalam air
(pati nabati tidak larut dalam air). Jika bereaksi dengan iodin akan menghasilkan warna merah.
Senyawa yang mirip dengan glikogen telah ditemukan dalam kapang, khamir, dan bakteri.
Glikogen juga telah berhasil diisolasi dari benih jagung (sweet corn). Hal ini penting diketahui
karena sejak lama orang berpendapat bahwa glikogen hanya terdapat pada hewan.
Glikogen merupakan suatu polimer yang struktur molekulnya hampir sama dengan struktur
molekul amilopektin. Glikogen mempunyai banyak cabang (20 – 30 cabang) yang pendek dan
rapat. Glikogen mempunyai berat molekul (BM) sekitar 5 juta dan merupakan molekul terbesar
di alam yang larut dalam air.
Glikogen terdapat pula pada otot-otot hewan, manusia, dan ikan. Glikogen disimpan dalam hati
hewan sebagai cadangan energi yang sewaktu-waktu dapat diubah menjadi glukosa. Glikogen
dipecah menjadi glukosa dengan bantuan enzim yaitu fosforilase.
Selulosa adalah polisakarida yang merupakan komponen utama penyusun dinding sel
dalam tanaman.
Gum dan Musilago merupakan hidrokolid tanaman yang digolongkan menjadi garam-
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Karbohidrat ('hidrat dari karbon'), hidrat arang, atau sakarida (dari bahasa
Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang
paling melimpah di bumi. Karbohidrat sendiri terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup. Penggolongan karbohidrat
yang sering diapaki dalam ilmu gizi berdasarkan jumlah molekulnya dibedakan menjadi 3 yaitu
monosakarida,ologosakarida dan polisakarida.fungsi karbohidrat dalam tubuh yaitu Sebagai
sumber Energi utama tubuh, Cadangan Energi dalam otot dan hati, Untuk memperlancar
pencernaan, Sebagai pemanis alami.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/bigbossjava/jurnal-manajemen-pelayanan-kesehatan
http://www.nafiun.com/2013/10/pengertian-polisakarida-struktur-contoh-kegunaan-fungsi.html?
m=1
https://www.scribd.com/document/373557000/Rev-Teknologi-Bahan-Alam-Prakt-RPKPS-gab
http://www.academia.edu/6313420/Makalah_Farmakognosi_polisakarida