Anda di halaman 1dari 16

Makalah Polisakarida

Disusun Oleh :
Bramantio Erlangga
Muhammad Sega Maulana
Siti Aqubah
Siti Noraina

STIKES BORNEO CENDEKIA MEDIKA PANGKALAN BUN


TAHUN AJARAN 2018/2019
JL.SUTAN SYAHRIR NO.11 PANGKALAN BUN
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktifitas, baik yang telah merupakan

kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang hanya

kadang-kadang saja kita lakukan untuk melakukan aktifitas itu kita memerlukan energi,

energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita konsumsi. Pada

umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia yaitu

karbohidrat, protein dan lemak atau lipid.


Di Indonesia bahan makanan pokok yang biasanya kita makan ialah beras, jagung,

sagu dan kadang-kadang juga singkong atau ubi bahan makanan tersebut berasal dari

tumbuhan dan senyawa yang terkandung didalamnya sebagian besar adalah karbohidrat,

yang terdapat sebagai amilum atau pati. Karbohidrat ini tidak hanya terdapat sebagai pati

saja, tetapi pula terdapat sebagai gula misalnya dalam buah-buahan , dalam madu lebah dan

lain-lainnya.
Karbohidtat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton yang mengandung

karbon, hidrogen, dan oksigen. Kedudukan hidrogen dan oksigen berada dalam

perbandingan dua-satu, sama seperti yang terdapat dalam air. Berbagai senyawa yang

termasuk golongan karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda-beda ukuranya, yaitu

dari senyawa yang sederhana yang mempunyai berat molekul 90 hingga senyawa yang

mempunyai berat molekul 500,000 bahkan lebih.


Salah satu senyawa yang termasuk dalam karbohidrat adalah polisakarida.

Polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu

macam monosakarida saja disebut homopolisakarida, sedangkan yang mengandung

senyawa senyawa lain disebut heteropolisakarida . Umumnya polisakarida berupa senyawa


yang berwarna putih dan tidak berbentuk kristal, tidak mempunyai rasa manis dan tidak

mempunyai sifat mereduksi.


1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Polisakarida ?
2. Polisakarida berkhasiat imuno modulator ?
3. Polisakarida dari nabati dan hewani berkhasiat obat?
4. Polisakarida sebagai pembantu dalam farmasi ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian karbohidrat
Sumber energi utama tubuh. merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan yang
tersusun dari unsur Carbon (C), Hidrogen(H), dan oksigen (O). Sumber-sumber
Karbohidrat sangat banyak seperti beras, jagung, gandum Dll
2.2 Jenis karbohidrat
Yang terdapat dalam makanan pada umumnya di bagi menjadi 3 jenis berdasarkan
Ukuran melekul nya yaitu: Monosakarida, Disakarida dan polisakarida. Polisakarida dalam
bahan makana hewani yang dapat dicerna disebut dengan Glikogen. Selain itu dalam ilmu
Gizi karbohidrat di bagai menjadi dua jenis yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat
Kompleks
2.3 Fungsi karbohidrat bagi tubuh
1. Sebagai sumber Energi utama tubuh
Ini merupakan Fungsi karbohidrat yang utama yang berperan sebagai pasokan energi tubuh,
setiap gram Karbohidrat mengandung 4 kalori.

2. Cadangan Energi dalam otot dan hati


Keberadaan karbohidrat didalam tubuh manusia, sebagian terdapat dalam darah sebagai glukosa
untuk energi tubuh, sebagian terdapat pada Hati dan jaringan otot yang diubah menjadi Glikogen,
dan sebagiannya lagi Diubah menjadi lemak dan disimpan didalam jaringan otot yang berfungsi
sebagai cadangan energi tubuh.

3. Untuk memperlancar pencernaan


Karbohidrat juga berfungsi untuk memperlancar peristaltik usus dan memudahkan pembuangan
feses, selain itu karbohidrat yang tidak dapat dicerna seperti serat bisa memberikan rasa kenyang.

4. Sebagai pemanis alami


Karbohidrat juga berfungsi sebagai pemberi rasa manis alami pada makanan khususnya
Disakarida dan jenis karbohidrat Monosakarida
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian
Karbohidrat ('hidrat dari karbon'), hidrat arang, atau sakarida (dari bahasa
Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang
paling melimpah di bumi. Karbohidrat sendiri terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan
bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada
hewan),dan materi pembangunan (misalnya selulosa pada tumbuhan,kitin pada hewan dan
jamur).pada proses fotosinteses tumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
3.1.1 Klasifikasi Karbohidrat
Penggolongan karbohidrat yang sering diapaki dalam ilmu gizi berdasarkan
jumlah molekulnya dibedakan menjadi 3 yaitu monosakarida,ologosakarida dan
polisakarida.
1. Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana susunan molekulnya, karena
hanya terdiri dari satu unit polihidroksi ulhedid atau keton. Monosakarida dapat
digolongkan lagi menurut lumlah atom karbon (C) yang dimilikinya, yaitu triosa (3-C),
tetrosa (4- C), pentosa (5-C) dan heksosa (6-C). Karena rasa manisnya, monosakarida
disebut juga sebagai gula sederhana. Monosakarida yang penting diperhatikan dalam
mempelajari ilmu gizi adalah gula yang mempunyai enam atom karbon (heksosa), yaitu
glukosa, fruktosa dan galaktosa.

2. Oligosakarida
Oligosakarida adalah karbohidrat yang mengandung dua sampai sepuluh molekul gula
sederhana, yang tergabung di dalam ikatan glikosida. Oligosakarida yang banyak terdapat
dalam bahan pangan yaitu dari golongan disakarida, yaitu sukrosa, maltosa dan Iaktosa.
Sukrosa terdiri dari satu molekul glukosa dan dari satu molekul fruktosa, maltosa terdiri
dari dua molekul glukosa sedangkan laktosa terdiri dari satu molekul glukosa dan dari satu
molekul galaktosa (disebut juga gula susu karena terdapat dalam air susu). Ketiga macam
disakarida tersebut harus terlebih dahulu dihidrolisis menjadi monosakarida sebelum
digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi.

3. Polisakarida
Polisakarida adalah karbohidrat yang mempunyai molekul lebih kompleks, yang terdiri dari
molekul-molekul monosakarida yang kadang kadang jumlahnya yang mencapai ribuan
buah. Berdasarkan pada kegunaannya bagi tubuh, polisakarida dibagi menjadi dua macam,
yaitu (a) yang dapat dicerna oleh enzim enzim pencernaan, misalnya pati, dekstrin dan
glikogen; dan (b) yang tidak dapat dicerna contohnya selulosa, hemiselulosa, gum dan
pektin.
3.1.2 Definisi Polosakarida

Polisakarida adalah polimer yang tersusun dari ratusan hingga ribuan satuan

monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Polisakarida adalah

karbohidrat, sehingga tersusun hanya dari atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).

Contoh polisakarida adalah pati, glikogen, agarosa, dan selulosa. Beberapa polisakarida

kompleks dapat juga memiliki atom tambahan misalnya nitrogen, seperti pektin, kitin, dan

lignin.
Polisakarida memiliki ukuran molekul yang besar sehingga mudah sekali ditemukan

variasi-variasi di dalamnya. Variasi ini sering dapat dilihat perbedaannya melalui sifat-sifat

fisiknya. Menurut strukturnya, dikenal polisakarida lurus dan bercabang. Semakin banyak

cabang yang dimiliki suatu molekul membuat polisakarida tersebut cenderung lengket.
Menurut fungsinya, polisakarida dibedakan menjadi polisakarida cadangan

(storage) dan polisakarida penyusun (structural). Polisakarida cadangan berfungsi sebagai

cadangan pemasok energi (dalam bentuk gula) yang dibutuhkan sel, melalui hidrolisis

enzimatik. Polisakarida penyusun adalah bahan penyusun sel atau jaringa. Polisakarida

penyusun biasanya sukar diurai secara biologis dan memerlukan asam kuat untuk

memecahkan ikatan molekulnya. Sebaliknya, polisakarida cadangan mudah diurai secara

biologis.
Polisakarida biasa diberi nama berdasarkan monomer penyusunnya. Polisakarida

yang tersusun dari glukosa dinamakan glukan, sedangkan dari mannosa dinamakan

mannan.

3.2. Polisakarida berkhasiat imuno modulator


1.Buah Mengkudu

Buah mengkudu merupakan salah satu buah yang mengandung polisakarida . Zat polisakarida

inilah yang dapat digunakan sebagai immunodulator. Immunodulator merupakan penambah atau

meningkatkan daya tahan tubuh.Polisakarida yang ada

dalam buah mengkudu yang berkhasiat sebagai

immunodulator yaitu galaktosa, arabinosa, asam

glukoronat, dan rhamnosa strukturnya dibawah ini:

Sifat fisika dari polisakarida tidak tahan terhadap

panas, jika dilakukan pemanasan zat polisakarida akan berkurang atau akan hilang.

Polisakarida pada buah mengkudu Bersifat polar, larut dalam air dan etanol danTidak larut

dalam kloroform dan benzene.

Sedangkan Sifat Kimia tersusun

oleh sakarida dan Berat Molekul ± 1

juta g/mol.

Mekanisme zat aktif (polisakarida)

sebagai imunomodulator adalah :

Mengaktifkan cannabinoid-2 (CB2)

menghambat Cannabinoid-1 (CB1)

penurunan produksi IL4 meningkatkan produksi IFN-g. Cannabinoid-2 merupakan reseptor pada

sistem saraf perifer pada otak kecil yang berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

a. Simplisia Mengkudu
Nama simplisia : simplisia akar ( Morindae citrifoliae Radix ), simplisia daun

( Morindae citrifoliae Folium ), dan simplisia buah ( Morindae citrifoliae Fructus ) .


Khasiat : Jantung, Kanker, Darah Tinggi, Masalah Seksualtas, Sulit Tidur, Anti-

bakteri dan lain-lainnya..


Kandungan Kimia : damnacanthal, alizarin, scopoletin, xeronine

b. Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Rubiales
Famili: Rubiaceae (suku kopi-kopian)
Genus: Morinda
Spesies: Morinda citrifolia L.
c. Kandungan
Senyawa kimia dalam tanaman terdiri dari dua bagian, yaitu senyawa metabolit primer

atau yang disebut dengan senyawa bermolekul besar dan senyawa metabolit sekunder

atau yang disebut dengan senyawa bermolekul kecil. Senyawa metabolit sekunder yang

terkandung dalam tanaman mengkudu diantaranya alkaloid dan antrakuinon yang

berfungsi sebagai antibakteri dan anti kanker. Menurut Solomon (2002) senyawa

antrakuinon, alkaloid dan glikosida terdapat hampir pada semua bagian tanaman

mengkudu terutama bagian daun dan buahnya yang berfungsi untuk mengobati masalah

pencernaan dan gangguan jantung.


d. Manfaat
Buah mengkudu mempunyai pengaruh hipotensi, yaitu menurunkan tahanan aliran

darah atau vasodilatasi pembuluh darah tungkai bawah kelinci, sedangkan ekstrak

alkohol buah mengkudu memberikan efek menurunkan tahanan perifer dengan

vasodilatasi, menurunkan frekuensi, dan kekuatan denyut jantung kelinci. Ekstrak

alkohol buah mengkudu ini juga dapat menurunkan tekanan darah arteri femoralis

kelinci. Dibandingkan dengan alpranolol efeknya dalam menurunkan tekanan darah

kelinci lebih lemah.


e. Khasiat Kimia
Buah mengkudu (M. citrifolia, L.) mengandung scopoletin, sebagai analgesik,

antiradang, antibakteri. Glikosida, sebagai antibakteri, antikanker, imunostimulan.

Alizarin, Acubin, L. Asperuloside, dan flavonoid sebagai antibakteri. Vitamin C,

sebagai antioksidan.

2.Rimpang temu putih

adalah salah satu tanaman yang secara tradisional digunakan oleh masyarakat sebagai
stimulan, karminatif, diuretik, antidiare, antiemetik dan antipiretik(1,2). Kandungan kimia utama
dari rimpang temu putih antara lain minyak atsiri, saponin, flavonoid, polifenol, dan
polisakarida. Studi praklinik menunjukkan bahwa rimpang temu putih memiliki khasiat sebagai
kholeretik, antasida, dan spasmolitik. Ekstrak etanol rimpang temu putih memiliki khasiat
sebagai fungisida dan antitumor(3). Polisakarida dari tanaman tingkat tinggi dan jamur dapat
meningkatkan dan mengaktivasi respon imun dari makrofag yang berperan dalam aktivitas
imunomodulator, antitumor, penyembuhan luka, dan aktivitas terapeutik lainnya(4). Polisakarida
rimpang temu putih adalah salah satu komponen yang manfaatnya belum diteliti lebih lanjut.
Salah satu penelitian tentang polisakarida rimpang temu putih menunjukkan bahwa komponen
tersebut memiliki aktivitas antitumor pada sel sarcoma 180(5), dan secara in vitro dapat
meningkatkan aktivitas makrofag, aktivitas enzim lisosomal dan sekresi sitokin TNF-α(6).
Sistem imun memegang peranan penting dalam eliminasi antigen yang masuk ke dalam tubuh
atau kelainan fungsional yang terjadi di dalam tubuh seperti halnya tumor.

a. Simplisia mengkudu

1. Sinonim : Temu Putih, Turmeric Power, Ezhu

2. Familia : Zingiberaceae

3. Morfologi Tanaman:

Merupakan semak, tinggi lebih kurang 1 meter, batang semu, warna hijau, di dalam tanah

membentuk rimpang. Rimpang berwarna putih, rasa sangat pahit.

Daun berbentuk lanset memanjang berwarna merah lembayung di sepanjang tulang

tengahnya.

Bunga keluar dari rimpang samping, menjulang keatas membentuk bongkol bunga yang

besar. Mahkota bunga berwarna putih dengan tepi bergaris merah tipis.

b.Klasifikasi

Dalam taksonomi tumbuhan, temu putih dikelompokkan sebagai berikut:


Kingdom: Plantae
Division (divisio): Spermatophyta
Division children (sub-divisio): Angiosperms
Class (class): Monocotyledonae
Nation (order): Zingiberales
Family: Zingiberaceae
Marga (genus): Curcuma
Type (species): Curcuma zedoaria

C. Kandungan Kimia

Minyak atsiri Zingiberene, D-champhor , 1,8 Cineol, D-camphene, procurcumenol, D-

borneol, Curcumeneol, Isofuranogermakrena, curcumadiol, Alpha-pinene, Curcumol,

Curculone, Furonodienone, Aerugidiol, Zederona (Zederone), Isofuranodienone, Zat Pati

(Starch), Furanodienone, Minyak lemak, Curcumin, Desmethoxycurcumin,


Bisdesmethoxycurcumin, Pyrocucuzerenone, Zedoarondiol, Curzerenone (Zedoarone),

Curcumenone, Isocurcumenol, Germacrone, Curdione, Dehydrocurdione, Neocurdione.

d. Aktivitas Farmakologi Kunyit Putih

Koleretik, spasmolitik, antitumor, stomakik, karminatif, antineoplastik, stomakik,

antiflogostik, antipiretik, antibakteri, antitrombotik, antiinflamasi, sitotoksik,

hepatoprotektif, antikanker dan anti HIV

e. Khasiat Kunyit Putih :

• mengobati penyakit saraf

• menambah nafsu makan

• mengobati tuberkulosis, bronkitis dan asma

• menyembuhkan luka dan leukodermia

• mencegah leukopenia

• mengobati kanker leher rahim, kanker ovarium dan kanker kulit

3.3.Polisakarida dari nabati hewani berkhasiat obat


Berikut beberapa polisakarida yang penting.

1) Amilum (Pati)

Pati termasuk polisakarida jenis heksosan. Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan
α-glikosidik. Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya,
serta rantai molekulnya lurus atau bercabang. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan
dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak larut disebut amilopektin.
Amilosa mempunyai struktur lurus dengan ikatan α-(1,4)-d-glukosa, sedang amilopektin
mempunyai cabang dengan ikatan α-(1,4)-d-glukosa sebanyak 4–5 % dari berat total. Perhatikan
struktur amilosa berikut.

Peranan perbandingan amilosa dan amilopektin terlihat pada serealia, contohnya pada beras.
Semakin kecil kandungan amilosa atau semakin tinggi kandungan amilopektinnya, semakin lekat
nasi tersebut. Beras ketan praktis tidak ada amilosanya (1 – 2%), sedang beras yang mengandung
amilosa lebih besar dari 2% disebut beras biasa atau beras bukan ketan. Berdasarkan kandungan
amilosanya, beras (nasi) dapat dibagi menjadi empat golongan yaitu (1) beras dengan kadar
amilosa tinggi 25 – 33%; (2) beras dengan kadar amilosa menengah 20 – 25%; (3) beras dengan
kadar amilosa rendah (9% – 20%); dan (4) beras dengan kadar amilosa sangat rendah (< 9%).

2) Selulosa

Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama hemiselulosa, pektin, dan protein
membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman. Pada proses pematangan,
penyimpanan, atau pengolahan, komponen selulosa dan hemiselulosa mengalami perubahan
sehingga terjadi perubahan tekstur.

Perhatikan struktur selulosa berikut.

Seperti juga amilosa, selulosa adalah polimer berantai lurus α -(1,4)-d-glukosa. Perbedaan
selulosa dengan amilosa adalah pada jenis ikatan glukosidanya. Selulosa oleh enzim selobiose,
yang cara kerjanya serupa dengan β -amilase, akan menghasilkan dua molekul glukosa dari
ujung rantai.
Pada penggilingan padi, dihasilkan hampir 50% sekam yang banyak mengandung selulosa,
lignin, serta mineral Na dan K yang mempunyai daya saponifikasi. Selulosa dalam sekam padi
dapat dipergunakan untuk makanan ternak, tetapi kandungan ligninnya harus dihilangkan
terlebih dahulu, biasanya dengan KOH. Di beberapa negara, misalnya Taiwan, telah diusahakan
untuk melarutkan lignin dengan NH4OH sebagai pengganti KOH. Penambahan NH4OH ini
mempunyai keuntungan berupa penambahan sumber N dalam makanan ternak.

Di samping itu NH4OH harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan KOH.

Selulosa sebagai bahan pembuatan kertas. Kayu dipotong kecil-kecil dan dimasak dalam kalsium
bisulfit untuk melarutkan ligninnya. Selanjutnya selulosa diambil dengan penyaringan.
Kegunaan selulosa yang lain adalah sebagai bahan benang rayon.

3) Hemiselulosa

Bila komponen-komponen pembentuk jaringan tanaman dianalisis dan dipisah-pisahkan, mula-


mula lignin akan terpisah dan senyawa yang tinggal adalah hemiselulosa. Hemiselulosa terdiri
dari selulosa dan senyawa lain yang larut dalam alkali. Dari hasil hidrolisis hemiselulosa,
diperkirakan bahwa monomernya tidak sejenis (heteromer). Unit pembentuk hemiselulosa yang
utama adalah d-xilosa, pentosa dan heksosa lain.

Perbedaan hemiselulosa dengan selulosa yaitu hemiselulosa mempunyai derajat polimerisasi


rendah dan mudah larut dalam alkali tapi sukar larut dalam asam, sedangkan selulosa adalah
sebaliknya. Hemiselulosa tidak mempunyai serat-serat yang panjang seperti selulosa, dan suhu
bakarnya tidak setinggi selulosa.

4) Pektin

a) Senyawa Pektin

Pektin secara umum terdapat di dalam dinding sel primer tanaman, khususnya di sela-sela antara
selulosa dan hemiselulosa. Senyawa-senyawa pektin juga berfungsi sebagai bahan perekat antara
dinding sel yang satu dengan yang lain. Bagian antara dua dinding sel yang berdekatan tersebut
disebut lamela tengah (midle lamella).

Senyawa-senyawa pektin merupakan polimer dari asam d-galakturonat yang dihubungkan


dengan ikatan β-(1,4)-glukosida. Asam galakturonat merupakan turunan dari galaktosa.

Pektin terdapat dalam buah-buahan seperti jambu biji, apel, lemon, jeruk, dan anggur.
Kandungan pektin dalam berbagai tanaman sangat bervariasi. Bagian kulit (core) dan albeda
(bagian dalam yang berbentuk spons putih) buah jeruk lebih banyak mengandung pektin
daripada jaringan perenkimnya.

Pektin berfungsi dalam pembentukan jeli. Potensi pembentukan jeli dari pektin menjadi
berkurang dalam buah yang terlalu matang. Selama proses pematangan terjadi proses dimetilasi
pektin dan ini menguntungkan untuk pembuatan gel. Akan tetapi dimetilasi yang terlalu lanjut
atau sempurna akan menghasilkan asam pektat yang menyebabkan pembentukan gel berkurang.

b) Gel Pektin

Pektin dapat membentuk gel dengan gula bila lebih dari 50% gugus karboksil telah termetilasi
(derajat metilasi = 50). Adapun untuk pembentukan gel yang baik maka ester metil harus sebesar
8% dari berat pektin. Makin banyak ester metil, makin tinggi suhu pembentukan gel.

5) Glikogen

Glikogen merupakan “pati hewan” banyak terdapat pada hati dan otot, bersifat larut dalam air
(pati nabati tidak larut dalam air). Jika bereaksi dengan iodin akan menghasilkan warna merah.
Senyawa yang mirip dengan glikogen telah ditemukan dalam kapang, khamir, dan bakteri.
Glikogen juga telah berhasil diisolasi dari benih jagung (sweet corn). Hal ini penting diketahui
karena sejak lama orang berpendapat bahwa glikogen hanya terdapat pada hewan.

Glikogen merupakan suatu polimer yang struktur molekulnya hampir sama dengan struktur
molekul amilopektin. Glikogen mempunyai banyak cabang (20 – 30 cabang) yang pendek dan
rapat. Glikogen mempunyai berat molekul (BM) sekitar 5 juta dan merupakan molekul terbesar
di alam yang larut dalam air.

Glikogen terdapat pula pada otot-otot hewan, manusia, dan ikan. Glikogen disimpan dalam hati
hewan sebagai cadangan energi yang sewaktu-waktu dapat diubah menjadi glukosa. Glikogen
dipecah menjadi glukosa dengan bantuan enzim yaitu fosforilase.

3.4.Polisakarida sebagai pembantu dalam farmasi


Polisakarida yang penting dalam bidang farmasi:
 Amilum adalah senyawa organik yang tersebar luas sebagai kandungan tanaman

 Inulin adalah polimer D-frukto-furanosa dengan residu-residu yang berhubungan satu

sama lain secara lurus oleh ikatan beta-2,1.

 Dekstran adalah poliglukan yang terhubungan secara alfa-1,6.

 Selulosa adalah polisakarida yang merupakan komponen utama penyusun dinding sel

dalam tanaman.

 Gum dan Musilago merupakan hidrokolid tanaman yang digolongkan menjadi garam-

garam dari polisakarida maupun polisakarida anionik dan nonionik

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Karbohidrat ('hidrat dari karbon'), hidrat arang, atau sakarida (dari bahasa
Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang
paling melimpah di bumi. Karbohidrat sendiri terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup. Penggolongan karbohidrat
yang sering diapaki dalam ilmu gizi berdasarkan jumlah molekulnya dibedakan menjadi 3 yaitu
monosakarida,ologosakarida dan polisakarida.fungsi karbohidrat dalam tubuh yaitu Sebagai
sumber Energi utama tubuh, Cadangan Energi dalam otot dan hati, Untuk memperlancar
pencernaan, Sebagai pemanis alami.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/bigbossjava/jurnal-manajemen-pelayanan-kesehatan
http://www.nafiun.com/2013/10/pengertian-polisakarida-struktur-contoh-kegunaan-fungsi.html?
m=1
https://www.scribd.com/document/373557000/Rev-Teknologi-Bahan-Alam-Prakt-RPKPS-gab
http://www.academia.edu/6313420/Makalah_Farmakognosi_polisakarida

Anda mungkin juga menyukai