Trauma tumpul
Trauma tajam
Degloving.
- Trauma tumpul pada testis dapat terjadi ketika terkena tendangan ke bagian
selangkangan atau dipukul keras dengan objek seperti bola kriket. Trauma tumpul
lebih umum terjadi (sekitar 85%) dibandingkan trauma tajam, sering kali
- Trauma tajam dari benda-benda tajam atau tembakan senapan biasanya memerlukan
- Degloving untuk mencukur kulit skrotum dan dartos otot meninggalkan testis terbuka.
Dislokasi testis dari orthotopic nya posisi (normal) dalam skrotum biasanya terjadi
pada kecelakaan sepeda motor dimana dampak dengan tangki bahan bakar memaksa
testis ke dalam kanalis inguinalis (Gambar 5.9). Perawatan dilakukan dengan reduksi
Gambaran klinis
Penting untuk mengonfirmasi kehadiran kontralateral normal testis, meskipun cedera bilateral
Diferensial diagnosa
epididymo-orchitis dan
torsi testis.
• Trauma tajam membutuhkan perhatian khusus memperhatikan luka masuk dan keluar
terlibat dalam tabrakan lalu lintas jalan. Testis kiri memiliki diekstrusi melalui skrotum yang
-Pemeriksaan penunjang
darah dalam tunika parietal vaginalis (haematocoele). Gangguan tunika albuginea dari testis,
sering dengan haematocoele terkait, adalah patognomonik untuk ruptur testis (Gambar 5.10).
Studi Doppler juga memungkinkan penilaian integritas vaskular dari testis dan
tidak adanya aliran darah dapat mengindikasikan torsio atau devaskularisasi spermatic cord.
-Pengelolaan
Haematocoeles tidak lebih dari tiga kali ukuran testis kontralateral harus dikelola non-
operatif.
Gambar 5.10 Ruptur testis setelah trauma berkelanjutan saat bermain sepak bola. Gangguan
pada tunika albuginea dengan ekstrusi tubulus seminiferus dapat dilihat dengan
Hematoma kecil intratesticular dapat dikelola secara konservatif (Gambar 5.11).Namun, perlu
dicatat bahwa di mana tunika albuginea utuh, bahkan haematoma kecil intratesticular dapat
Gambar 5.11 (a) gambar USG menunjukkan hematoma intratesticular 33mm setelah trauma
berkelanjutan
selama pertempuran seni bela diri. (B) scan ulang 4 minggu kemudian setelah manajemen
konservatif menunjukkan
kekehilangan endokrin dan / atau spermatogenik berfungsi dan lebih cenderung menghasilkan
Trauma tembus
Degloving injury
Dislokasi testis.
-Pendekatan bedah
Saluran tubulus seminiferus yang diekstrusi adalah debrided dan tunika albuginea
ditutup dengan jahitan yang dapat diserap. Luka irigasi diikuti dengan penyisipan depen-
Anggrekektomi jarang diperlukan kecuali dalam kasus testis yang hancur atau infark testis.
Dalam kasus degloving, penutupan primer dari skrotum disukai berikut irigasi berlebihan.
Dimana skrotum
kehilangan jaringan luas (> 80%), penutupan mungkin tidak mungkin, dan sebaliknya testis
bisa
menunjukkan tunica albuginea yang pecah testis dengan hematoma dan seminiferus ekstrusi