Anda di halaman 1dari 23

PENGEMBANGAN WISATA BAHARI DI PESISIR

PANTAI TELUK LAMPUNG

Marine Tourism Development In Lampung Coastal Bay

Dariusman Abdillah
Peneliti pada Asdep Penelitian dan Pengembangan Kebijakan
Kepari wisataan Kementerian Pari wisata
Jl. Medan Merdeka Barat No. 17, 10110, Jakarta
Email: dariusgeopar@gmail.com

PENDAHULUAN pada usaha-usaha ke-


Indonesia merupakan pariwisataan. Pengembangan
negara terluas ke dua di asia sektor pariwisata secara
dan ke tujuh di dunia, dan juga langsung dapat meningkatkan
merupakan negara kepulauan pendapatan masyarakat ter-
terluas di dunia yang memiliki utama masyarakat lokal pada
luas daratan 1/3 bagian dan masing-masi ng desti nasi
lautan 2/3 bagian dari luas wisata. Secara sosial politik,
keseluruhan.Sebagai negara pengembangan pariwisata
kepulauan, Indonesia memiliki bahari bagi perjalanan wisata
beribu pulau dengan laut yang nusantara, dapat me-
luas sehingga sangat numbuhkan dan memperkuat
memungki nkan untuk memiliki rasa cinta tanah air, serta
potensi wisata alam yang persatuan dan kesatuan
banyak dan beraneka ragam. bangsa. Secara kewilayahan,
Salah satu jenis wisata yang kepariwisataan Indonesia
dimilik Indonesia adalah wisata memiliki karakter multisektor
Bahari. dan lintas regional secara
Sektor pariwisata mem- konkret akan mendorong
punyai nilai penting dan pembangunan infrastruktur dan
kontribusi dengan dimensi fasilitas kepariwisataan dan
yang luas, baik secara ekonomi kreatif yang akan
ekonomi, sosial politik, budaya, menggerakkan arus investasi
kewilayahan dan lingkungan. dan pengembangan wilayah
Secara ekonomi, memberikan (RPJMN Sektor Pariwisata
kontribusi nyata dalam 2015 – 2019, 2014: iv).
perolehan devisa negara, Indonesia berharap agar
pendapatan asli daerah dan sektor Pariwisata dapat
juga penyerapan tenaga kerja sebagai mesin penggerak
Dariusman Abdillah: Pengembangan Wisata Bahari di Pesisir Pantai Teluk Lampung
halaman: 45 – 66 45
ekonomi dan penghasil devisa tahun 2019. Untuk mencapai
bagi pembangunan ekonomi di target yang diinginkan tersebut
Indonesia atau suatu kawasan perlu dukungan dari berbagai
dan tentunya memberikan pihak baik pemerintah (pusat
sumbangsih dalam usaha dan daerah) maupun swasta.
mensejahterakan masyarakat. Setiap provinsi diharapkan
Pembangunan pariwisata di- dapat meningkatkan performa
harapkan mampu memberikan potensi pariwisatanya sehingga
kesempatan bagi seluruh meni ngkatkan keinginan wi-
masyarakat di sekitar desti nasi satawan untuk berkunjung dan
untuk berusaha dan bekerja berkunjung dan berkunjung
sehingga mampu memberi kembali. Pengembangan Ke-
andil besar dalam me- pariwisataan Nasional harus
ningkatkan perekonomian dan tetap menjunjung ciri khas
penghapusan kemiskinan. bangsa Indonesia khususnya
Menurut catatan PES potensi alam, budaya dan
(Passenger Exit Survey) 2014, kearifan lokal masyarakat
Daya tarik wisata (DTW) alam setempat. Norma-norma
(nature) memberikan kontribusi agama dan nilai-nilai budaya
35% kedatangan wisatawan dalam setiap segi kehidupan
mancanegara (Marine Tourism akan mewarnai pengem-
35%, Eco tourism 45%, dan bangan kepariwisataan na-
Adventure tourism 20%) pada sional dalam rangka
tahun 2014, sementara itu mewujudkan kehidupan yang
untuk DTW Budaya (Culture) kondusif terhadap ideologi,
60% dan buatan (Manmade) politik, ekonomi, sosial, budaya
5% (Passenger exit dan pertahanan keamanan.
survey/PES 2014, dalam Pengembangan wilayah juga
Statistik Profil Wisatawan harus mengacu pada potensi
Mancanegara Tahun 2014). wilayah baik potensi wisata
Melalui Kementerian Pari- (wisata alam dan budaya)
wisata, Indonesia telah maupun produk kreatif hasil
menargetkan kunjungan wi- kreativitas masyarakat.
satawan mancanegara ke Tujuan pariwisata dapat
Indonesia tahun 2019 tercapai dengan efektif jika
sebanyak 20 juta sedangkan pembangunan dilakukan
pencapaian di tahun 2014 dengan perencanaan yang
sebanyak 9 juta. Untuk baik dan terintegrasi dengan
perjalanan wisatawan dalam pengembangan daerah secara
negeri ditargetkan meningkat keseluruhan. Pengukuran
dari 250 juta perjalanan pada kualitas dan keunggulan
tahun 2014 menjadi 275 juta di daerah tujuan wisata perlu
46 Jurnal Destinasi Kepariwisataan Indonesia Vol. 1 No. 1 Juni 2016
dilakukan untuk mengetahui selatan (Pelabuhan Kapal
daya saing yang dimiliki oleh Bakauheni, Lampung Selatan).
masing-masi ng daerah tujuan Keletakan Provinsi Lampung
wisata sehingga bisa disusun yang sangat dekat dengan
suatu perencanaan untuk pulau Jawa terutama Jakarta
pengembangannya. dan kota-kota di sekitarnya
Provinsi Lampung menyebabkan daya tarik
memiliki potensi wisata bahari wisata yang ada di Provinsi
di kawasan pesisir Teluk Lampung dimasukkan dalam
Lampung yang terletak di target tujuan wisata mereka.
pesisir selatan sangat Kondisi kunjungan
berpotensi untuk dijadikan wisatawan di Provinsi
sebagai daerah tujuan wisata Lampung dalam kurun waktu 5
unggulan di Lampung, hal ini tahun terakhir mencapai 3,3
didukung oleh kondisi juta untuk wisatawan domestik
geografisnya berupa tanjung dan 75 ribu untuk wisatawan
dan teluk dengan kondisi mancanegara dengan ke-
ombak yang tidak besar dan naikan 10-15% pertahun (rapat
cenderung ramah atau tenang tertutup Asisten II bidang
sehingga sangat aman untuk ekonomi dengan Kadis
melakukan akti vitas wisata Pariwisata 11 Februari 2015
bahari, ditambah lagi dengan dalam duajurai.com). Dalam
pasirnya yang berwarna putih. rapat tersebut dinyatakan
Sementara itu potensi atraksi bahwa Provinsi lampung perlu
wisatanya juga mendukung mendukung pengembangan
dengan kondisi pantainya yang pariwisata Lampung salah
landai, atraksi ikan lumba- satunya dengan meningkatkan
lumba, terumbu karang, dan aksesibilitas pencapaian lokasi
atraksi lainnya baik yang alam wisata.
maupun buatan sebagai Untuk melakukan peng-
pendukungnya. Sampai aturan, pembinaan dan
sekarang wilayah ini masih pengawasan serta pengen-
menjadi tujuan utama bagi dalian penyelenggaraan ke-
wisatawan lokal dan domestik pariwisataan di seluruh wilaya h
yang ingin menikmati suasana Provinsi Lampung, pemerintah
pantai. Selain itu keletakan Propinsi Lampung telah
lokasi ini merupakan wilayah membuat peraturan daerah
yang menjadi jalur perlintasan tentang kepariwisataan berupa
dan tempat istirahat bagi orang Perda Provinsi Lampung
yang ingin mengunjungi Nomor 6 Tahun 2011 Tentang
berbagai wilayah di Sumatera Kepariwisataan. Dalam butir
melalui jalur darat dari arah (a) dinyatakan “bahwa
Dariusman Abdillah: Pengembangan Wisata Bahari di Pesisir Pantai Teluk Lampung
halaman: 45 – 66 47
keadaan alam, flora, dan fauna wisata bahari di destinasi
serta peninggalan purbakala, pariwisata Provinsi Lampung
peninggalansejarah, seni, dan karena sangat mudah
budaya daerah Lampung pencapaiannya. Dalam usaha
merupakan sumber daya tarik mengembangkan pariwisata di
wisata dan modal pem- Provinsi Lampung, perlu
bangunan kepariwisataan dilakukan berbagai usaha
untuk meningkatkan ke- mulai dari mengukur atau
sejahteraan masyarakat”. menilai masing-masi ng daerah
Selanjutnya dalam usaha tujuan wisata, menentukan
pengembangan kepariwisataan prioritas pengembangannya
daerah, Pemerintah daerah sampai dengan menyusun
Provinsi Lampung telah rencana pengembangannya.
membuat Rencana Induk Besarnya potensi pe-
Pembangunan Pariwisata ngembangan wisata bahari di
Daerah Provinsi Lampung kawasan ini menyebabkan
yang tertuang pada Peraturan tumbuh suburnya pengelola
Daerah Provinsi Lampung wisata bahari di sepanjang
Nomor 6 Tahun 2012. Pada pesisir pantai selatan Lampung
Bab 2 Pasal 2 dinyatakan termasuk di Kawasan Teluk
bahwa penyusunan RIPPDA ini Lampung. Pasang surut dalam
dimaksudkan sebagai arah pengelolaan wisata bahari
pengembangan pembangunan dalam kurun waktu 25 tahun
kepariwisataan di daerah telah terjadi, ada yang
Lampung dengan medepankan bertahan, ada yang bangkrut,
kemakmuran dan ke- dan ada yang baru tumbuh dan
sejahteraan masyarakat yang semakin berkembang. Pe-
berlandaskan pada pelestarian ngelolaan wisata bahari
lingkungan alam dan budaya, bukanlah hal yang mudah
peningkatan rasa cinta tanah untuk dilakukan. Diperlukan
air, pengembangan ekonomi suatu manajemen yang baik
kerakyatn, peningkatan kinerja untuk dapat tumbuh dan
pembangunan pariwisata dan berkembang mengikuti per-
peningkatan Pendapatan Asli kembangan zaman dan
Daerah (PAD). tentunya perkembangan pola
Kawasan Teluk Lampung kunjungan wisatawan. Strategi
terletak paling dekat dengan pengembangan yang baik
ibukota provinsi.Kedekatannya perlu disusun untuk meng-
dengan pusat pemerintahan hadapi persaingan sesama
menyebabkan Kawasan Teluk pengelola. Kualitas daya tarik
Lampung menjadi kawasan wisata harus terus ditingkatkan
strategis untuk pengembangan untuk pemenuhan kebutuhan
48 Jurnal Destinasi Kepariwisataan Indonesia Vol. 1 No. 1 Juni 2016
pengunjung sebagai target menarik wisatawan untuk
pasar utama pariwisata. berkunjung pada suatu daerah
Permasalahan yang muncul tujuan wisata, seperti:
disini adalah bagaimana • Natural attraction:
strategi pengembangan daya landscape, seascape,
tarik wisata bahari yang beaches, climate and other
didasarkan pada persepsi geographical features of the
wisatawan terhadap kondisi destinations.
eksisiting di tiga lokasi daya • Cultural attraction: history
tarik wisata yang ada di pesisir and folklore, religion, art
Pantai Teluk Lampung. and special events,
Wisata alam merupakan festivals.
salah satu bagian dari • Social attractions: the way
kebutuhan hidup manusia yang of life, the resident
khas dipenuhi untuk populations, languages,
memberikan keseimbangan, opportunities for social
ke-serasian, ketenangan dan encounters.
kegairahan hidup, dimana • Built attraction: building,
rekreasi alam atau wisata alam historic and modern
adalah salah satu bentuk architecture, monument,
pemanfaatan sumberdaya parks, gardens, marinas,
alam yang berlandaskan atas etc.
prinsip kelestarian alam Daya Tarik Wisata adalah
(Pratikto, 1996: 32). Wisata sifat yang dimiliki oleh suatu
bahari adalah suatu kunjungan obyek berupa keunikan,
ke objek wisata, khususnya keaslian, kelangkaan, lain dari
untuk menyaksikan kei ndahan pada yang lain memiliki sifat
lautan, menyelam dengan yang menumbuhkan semangat
perlengkapan selam lengkap dan nilai bagi wisatawan”
(Pendit, 1999: 19). Menurut (budpar). Berdasarkan
Undang–Undang nomor 10 Undang-Undang Republik
tahun 2009 tentang Indonesia No. 10 tahun 2009,
kepariwisataan, Daerah tujuan Daya Tarik Wisata dijelaskan
wisata atau Desti nasi sebagai segala sesuatu yang
Pariwisata adalah kawasan memiliki keunikan, kemudahan,
geografis yang berada dalam dan nilai yang berupa
satu atau atau lebih wilayah keanekaragaman kekayaan
administrasi yang di dalamnya alam, budaya, dan hasil buatan
terdapat daya tarik wisata. manusia yang menjadi sasaran
Daya tarik atau atraksi wisata atau kunjungan wisatawan.
menurut Yoeti (2002:5) adalah Potensi wisata menurut
segala sesuatu yang dapat Pendit (1999:21) adalah
Dariusman Abdillah: Pengembangan Wisata Bahari di Pesisir Pantai Teluk Lampung
halaman: 45 – 66 49
berbagai sumber daya yang Attractions. Umumnya
terdapat di sebuah daerah menjadi fokus perhatian
tertentu yang bisa pengunjung dan dapat
dikembangkan menjadi atraksi memberikan motivasi awal bagi
wisata. Dengan kata lain, wisatawan untuk berkunjung.
potensi wisata adalah berbagai Atraksi bisa dikategorikan
sumber daya yang dimiliki oleh sebagai atraksi wisata alam
suatu tempat dan dapat (pantai, pegunungan, taman,
dikembangkan menjadi suatu cuaca), bangunan, budaya.
atraksi wisata (tourist Keberadaannya bisa di ruang
attraction) yang dimanfaatkan publik seperti taman alam,
untuk kepentingan ekonomi situs budaya atau sejarah atau
dengan tetap memperhatikan bisa di komunitas masyarakat
aspek-aspek lainnya. seperti budaya, warisan atau
Spillane (1994: 30) gaya hidup. Bisa juga berupa
mengelompokkan aktor utama keunikan dan emosional atau
pelaku pariwisata dalam tiga pengalaman yang memicu
kelompok berikut: ketertarikan wisatawan untuk
• Manusia yang mencari berkunjung.
kepuasan/kesejahteraan Amenities. Berupa
lewat perjalanannya se- layanan dan fasilitas yang
bagai wisatawan/tamu mendukung termasuk infra-
(guests). struktur dasar untuk peng-
• Manusia yang tinggal dan unjung, transportasi umum,
berdomisili dalam masya- dan jalan serta pelayanan
rakat yang menjadi alat langsung bagi pengunjung
pariwisata yaitu tuan seperti akomodasi, informasi
rumah/penduduk setempat pengunjung, fasilitas rekreasi,
(hosts). panduan, operator dan fasilitas
• Manusia yang mem- makan dan minum serta
promosikan dan menjadi fasiltas belanja.
perantaranya yaitu bisnis Accessibility. Kemudahan
pariwisata/perantara pengunjung untuk mencapai
(brokers). tujuan wisata melalui jalan
World Tourism Organi- darat, jalur udara, kereta api
zation (2007: 1) maupun jalur laut. Pengunjung
menggambarkan desti nasi harus juga dapat melakukan
pariwisata atas enam elemen, perjalanan dengan relatif
yaitu: Attraction, Public and mudah dan persyaratan visa,
Private Amenities, Accesibili- masuk pelabuhan, dan kondisi
ties, Human Resources, Image jalur masuk tertentu harus
and Character, Price.
50 Jurnal Destinasi Kepariwisataan Indonesia Vol. 1 No. 1 Juni 2016
menjadi bagian dari tujuan serta biaya jasa
aksesibilitas. akomodasi, atraksi, makanan
Human Resources. dan tour. Keputusan turis juga
Pariwisata adalah industri dapat didasarkan pada fitur
padat karya dan interaksi ekonomi lainnya seperti nilai
dengan masyarakat lokal tukar mata uang.
merupakan aspek penting dari Dalam perencanaannya
pengalaman pariwisata. pengembangan daya tarik
Tenaga kerja pariwisata terlatih wisata harus memperhatikan
beserta masyarakat yang lima tahap proses peren-
menyadari manfaat dan canaan pariwisata (A. Yoeti,
tanggung jawab terkait dengan 2008:53) yaitu melakukan
pertumbuhan pariwisata me- inventarisasi mengenai semua
rupakan elemen yang sangat fasilitas yang tersedia dan
diperlukan dan perlu dikelola potensi yang dimiliki, menaksir
sesuai dengan strategi tujuan pasaran pariwisata dan
wisata. mencoba melakukan proyeksi
Image. Adalah suatu yang arus kedatangan wisatawan
unik atau gambaran penting pada masa yang akan dating,
dalam menarik pengunjung memperhatikan di mana
untuk berkunjung. Fasilitas dan terdapat permintaan yang lebih
atraksi yang baik tidaklah besar dari pada persediaan
cukup jika pengunjung tidak atau penawaran, melakukan
dapat membayangkan atau penelitian kemungki nan perlu-
memahaminya ataupun tidak nya penanaman modal baik
menyadarinya. Berbagai cara negeri maupun asing, me-
dapat digunakan untuk lakukan perlindungan terha-
mempromosikan citra daya dap kekayaan alam yang
tarik wisata (misalnya dengan dimiliki dan memelihara
pemasaran dan branding, warisan budaya bangsa serta
travel media, e-marketing). adat istiadat suatu bangsa
Yang termasuk dalam citra yang ada.
tujuan wisata adalah keunikan, Pengembangan daya
pemandangan, adegan, kua- tarik wisata harus mem-
litas lingkungan, keselamatan, perhatikan elemen desti nasi
tingkat layanan, dan pariwisata, prinsip-prinsip eko-
keramahan. wisata untuk menjaga
Price. Harga merupakan kelestarian lingkungan alam
aspek penting dari persaingan sebagai potensi dasar dari
antar tujuan wisata. Faktor wisata bahari. Pengembangan
harga berhubungan dengan harus dapat memenuhi
biaya transportasi ke dan dari harapan wisatawan.Harapan
Dariusman Abdillah: Pengembangan Wisata Bahari di Pesisir Pantai Teluk Lampung
halaman: 45 – 66 51
wisatawan dapat diketahui memenuhi atau melebihi
melalui tanggapannya ter- harapan. Chandler dalam
hadap kondisi eksisting daerah Rangkuti (2002:3) men-
tujuan wisata dan selanjutnya definisikan bahwa strategi
menyusun strategi pengem- merupakan alat untuk
bangan dalam meningkatkan mencapai tujuan perusahaan
kualitasnya sehingga yang dalam kaitannya tujuan jangka
menjadi harapan wisatawan, panjang, program tindak lanjut
target kunjungan wisatawan serta prioritas alokasi sumber
yang ingin dicapai oleh daya.
pemerintah pusat, daerah dan Strategi dalam pengem-
juga pengelola serta bangan wisata bahari di pesisir
masyarakat sekitar daerah Teluk Lampung harus
tujuan wisata dapat terwujud. memperhatikan faktor-faktor
Pengembangan adalah internal dan eksternal untuk
suatu proses atau cara menjadikannnya lebih baik dari
menjadikan sesuatu menjadi kondisi saat ini dengan tetap
maju, baik, sempurna, dan memperhatikan kelestarian
berguna (Suwantoro, 1997: alam dengan ikut mensejah-
88-89). Suwantoro (1997:74) terakan masyarakat yang ada
menyebutkan beberapa bentuk disekitarnya.
produk pariwisata alternatif
yang berpotensi untuk METODE
dikembangkan, yaitu: Pari- Penelitian ini diangkat
wisata budaya (cultural dari hasil penelitian Pe-
tourism), ekowisata (eco- ningkatan Performa Daya Tarik
tourism), pariwisata bahari Wisata Bahari Untuk
(marine tourism), pariwisata Menunjang Pengembangan
petualangan (adventure Destinasi Wisata di Lampung.
tourism), pariwisata agro Analisis selanjutnya adalah
(agrotourism), pariwisata analisis SWOT sebagai bentuk
perdesaan (village tourism), analisis kualitatif. Analisis
gastronomi (culinary tourism), SWOT diketahui sebagai suatu
pariwisata spiritual (spiritual bentuk analisis yang
tourism) dan lainnya. membandingkan antara faktor
Goeth dan Davis yang internal dengan faktor
dikutip Tjiptono (2000:51) eksternal. Rangkuti dalam
menyatakan bahwa kualitas Arsyadha, (2002:56) menyata-
merupakan suatu kondisi kan bahwa kekuatan dan
dinamis yang berhubungan kelemahan lebih banyak terjadi
dengan produk, jasa, manusia, di lingkungan dalam (internal),
proses, dan lingkungan yang sedangkan kesempatan dan
52 Jurnal Destinasi Kepariwisataan Indonesia Vol. 1 No. 1 Juni 2016
ancaman banyak terjadi di luar Bandar Lampung, dan
lingkungan. Metode analisis ini Kabupaten Pesawaran dengan
mendasarkan pada logika yang Ibukota Gedong Tataan.
tujuannya untuk memaksi-
malkan potensi dan ke-
sempatan namun secara
bersamaan dapat meminimali- 1. Kondisi eksisting Tiga
sir kendala dan ancaman lokasi daerah tujuan
dengan harapan akan wisata di kawasan
memberikan keluaran berupa pesisir Teluk lampung
target dan perlakukan untuk
mencapai tujuan. Analisis Tiga lokasi daerah tujuan
SWOT (Strength, Weakness, wisata di kawasan pesisir
Opportunities, Threats) akan Teluk lampung yang dijadikan
mengkaji faktor-faktor internal lokus penyebaran kuesioner
(kekuatan, kelemahan) dan dan pengamatan lapangan
eksternal (kesempatan, an- adalah Pantai pasir Putih,
caman) yang ada di daerah Pantai Mutun, dan Pantai Sari
tujuan wisata. Hasil analisis ini Ringgung.
diharapkan akan mengambar-
kan pandangan dasar menge-
nai strategi yang diperlukan
untuk mengembangkan daerah
tujuan wisata di pesisir Teluk
Lampung agar lebih baik dari
saat ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pesisir pantai Teluk
Gambar 1.
Lampung merupakan suatu
Peta Lokasi Penelitian di Pesisir
kawasan yang banyak Selatan Provi nsi Lampung (sumber.
menyimpan potensi wisata Google map)
bahari dengan segala
pesonanya. Secara ad- 1.1 Pantai Pasir Putih
ministratif wilayah ini masuk Secara adminsitratif
dalam pemerintahan tingkat Pantai Pasir Putih masuk
satu Provinsi Lampung dan dalam wilayah Desa Tarahan,
tiga pemerintahan tingkat dua Kecamatan Katibung, Kabu-
yaitu Kabupaten Lampung paten Lampung Selatan,dan
Selatan dengan ibukota secara astronomis terletak
Kalinda, Kotamadya Bandar pada koordinat 5°31'54.26"S,
Lampung dengan ibukota 105°21'26.63"E. Pantai yang
Dariusman Abdillah: Pengembangan Wisata Bahari di Pesisir Pantai Teluk Lampung
halaman: 45 – 66 53
dikelola oleh Angkatan keluarga anggota ABRI.
Bersenjata Republik Indonesia Sarana pendukung lainnya
ini sebelumnya merupakan seperti toilet, peralatan untuk
tempat latihan militer bahkan berenang dan juga peralatan
sampai sekarang kadan- permainan lainnya juga
kadang masih digunakan. tersedia. Tempat ini juga cukup
Namun secara umum pantai ini asri dan teduh dengan
juga dibuka untuk masyarakat banyaknya pohon waru yang
luas yang ingin menikmati nya. ditanam dan di tata di sini.
Pantai Pasir Putih merupakan Atraksi wisata bahari lain
pantai yang sudah lama yang dapat dinikmati di sini
dikelola atau dijadikan sebagai adalah mengunjungi pulau-
daerah tujuan wisata bahari pulau kecil yang ada di sebelah
dibandingkan daerah tujuan selatannya yaitu pulau
wisata lain yang ada di pesisir Condong Laut, Pulau Condong
pantai Teluk Lampung. Obyek Darat, dan Pulau Sulah. Ketiga
wisata seluas 7 hektar ini pulau ini keberadaannya
banyak dimanfaatkan untuk berdekatan. Di kawasan pulau-
aktivitas wisata berenang, pulau kecil inilah biasanya
bersantai, snorkling, diving dan wisatawan melakukan aktivitas
melakukan berbagai per- snorkling maupun diving untuk
mainan air. Di sini juga menyaksikan fenomena ke-
disediakan perahu dengan indahan bawah laut.
kaca bening yang berada di
badan bagian bawah perahu
sehingga wisatawan juga dapat
menikmati kei ndahan ke-
hidupan bawah laut tanpa
harus menceburkan diri ke
dalamnya. Akti vitas fotografi
Gambar 2.
adalah akti vitas lainnya yang Kawasan Pantai Pasir Putih
sering dilakukan oleh dengan latar belakang Pulau-
wisatawan untuk mengabadi- pulau kecil yang ada di
kan keindahan alam yang ada sekitarnya. (Sumber Penulis)
di pantai ini. 1.2 Pantai Mutun
Penjual souvenir yang Secara administratif,
berbahan dasar cangkang Pantai Mutun masuk dalam
kerang atau sisa biota laut juga wilayah Kecamatan Padang
banyak dijumpai disini. Rumah Cermin, Kabupaten Pesawar-
makan juga tersedia dengan an, tepatnya di Desa Sukajaya
penjualnya berasal dari Lempasing. Secara astronomis
masyarakat sekitar dan juga pantai Mutun ini terletak pada
54 Jurnal Destinasi Kepariwisataan Indonesia Vol. 1 No. 1 Juni 2016
koordinat 5°30'53.97"S,
105°15'47.66"E. Saat ini pantai
Mutun menjadi salah satu
daerah tujuan wisata bahari
yang banyak diminati oleh
wisatawan nusantara baik yang
berasal dari Provinsi Lampung
maupun dari berbagai wilayah
Gambar 3.
provinsi lain yang ada di
Kawasan Pantai Mutun dengan latar
Indonesia terutama yang belakang Pulau Tangkil (Sumber
berada di sekitarnya seperti Penulis)
Provinsi Sumatera Selatan,
Bengkulu, Jambi, Sumatera 1.3 Pantai Sari Ringgung
Barat, DKI Jakarta, Jawa Secara administratif
Barat, dan Banten. Potensi Pantai Sari Ringgung masuk
wisata yang menjadi daya tarik dalam wilayah Kecamatan
di pantai ini adalah pantainya Padang Cermin, Kabupaten
yang bersih dengan pasirnya Pesawaran, tepatnya di Desa
yang putih dan ombaknya yang Sidodadi. Pantai ini terletak di
tidak besar sehingga cocok sebelah barat Pantai Mutun.
untuk akti vitas wisata berenang Secara astronomi, Pantai Sari
dan snorkling. Ringgung terletak pada
Di pantai ini juga tersedia koordinat 5°30'53.97"S,
aktivitas wisata pantai lainnya 105°15'47.66"E. Seperti halnya
dengan memperbanyak dengan Pantai Mutun, Pantai
aktivitas olahraga air dengan Sari Ringgung juga menjadi
berbagai wahana seperti salah satu wisata bahari yang
parasailing, flying fish, banana banyak diminati oleh
boat, donut, kano, jetski, wisatawan nusantara. Pantai
snorkeling, dan glass bottom yang indah dengan ombak
boat. Untuk anak-anak juga yang tidak besar serta pasirnya
disediakan penyewaan ban yang putih merupakan daya
pelampung untuk berenang tarik wisata bagi wisatawan
dan bermain air laut di pantai. yang ingin melakukan aktivitas
wisata pantai seperti berenang,
bersantai, dan berfoto. Untuk
melengkapi aktivitas wisata
yang dapat dilakukan di pantai
ini, pengelola telah me-
lengkapi nya dengan berbagai
permainan air bahkan sengaja
diadakan peralatan water
Dariusman Abdillah: Pengembangan Wisata Bahari di Pesisir Pantai Teluk Lampung
halaman: 45 – 66 55
boom (semacam seluncuran air laut. Merka adalah
air dengan berbagai model). masyrakat asli yang ada di
Keunikan dari Pantai Sari wilayah ini dengan mata
Ringgung adalah adanya pasir pencaharian utamanya sebagai
timbul yang berada tidak jauh nelayan. Wisatawan dapat juga
dari bibir pantai. Walaupun melihat prasarana pendukung-
pencapaiannya harus meng- nya berupa masjid terapung.
gunakan perahu namun hanya
memerlukan waktu 15 menit.
Pada lokasi ini telah dibangun
beberapa fasilitas pendukung
yang tujuannya untuk
memberikan kenyamanan bagi
wisatawan walupun kurang
memperhatikan kelestarian
lingkungannya. Atraksi wisata Gambar 4.
lainnya adalah pulau Tegal. Kawasan Pantai Sari Ringgung
Pulau ini terletak tidak jauh dari dengan latar desa terapung (Sumber
dermaga Pantai Sari Ringgung Penulis)
dan hanya membutuhkan
waktu 20 menit untuk 2. Persepsi Wisatawan
mencapainya dengan meng- Terhadap DTW di
gunakan perahu yang Pesisir Pantai Teluk
disediakan. Pulau ini dihuni Lampung
oleh masyarakat keturunan
Penilaian kondisi eksis-
jawa serang yang tetap
ting daerah tujuan wisata di
mempertahankan budaya
pesisir pantai Teluk Lampung
kesehariannya. Kehidupannya
dilakukan dengan penyebaran
masih bersahabat dengan
kuesioner di tiga lokasi daerah
alam sebagai salah satu
tujuan wisata yaitu Pantai Pasir
bentuk kearifan lokalnya.
Putih, Pantai Mutun, Pantai
Aktivitas wisata bahari yang
Sari Ringgung berdasarkan
biasa dilakukan di sekitar pulau
persepsi wisatawan yang
ini berupa snorkeling, diving,
berwisata di masing-masing
dan memancing dan berbaur
lokasi. Mengacu pada World
dengan masyarakat yang ada.
Tourism Organization (2007: 1)
Selain itu dari pinggir pantai
wisatawan dapat menyaksikan penilaian kondisi eksisting
desa terapung yaitu se- daerah tujuan wisata
kelompok masyarakat yang menggunakan 6 variabel yaitu
atraksi, amenitas, aksesibilitas,
bertempat tinggal dan
image, sumber daya manusia,
mendirikan rumahnya di atas
56 Jurnal Destinasi Kepariwisataan Indonesia Vol. 1 No. 1 Juni 2016
dan harga. Selanjutnya 6 pernyataan tertutup dan 2
variabel ini diturunkan menjadi pertanyaan terbuka.
39 indikator sebagai

Tabel 1.
Daftar Pernyataan dan pertanyaan yang diajukan kepada responden (Wisatawan)

No Variabel Indikator/Pernyataan
Keragaman akti vitas wisata pantai
Kualitas lokal fotografi/pemandangan alam
1 Atraksi Keragaman atraksi wisata alam
Kondisi ombak untuk aktifitas wisata
Kualitas pasir
Hotel/Penginapan di daerah wisata
Jasa perbankan (ATM) di daerah wisata
Rumah makan / restoran
Fasilitas belanja/ Toko cinderamata
Tempat ibadah
Pusat informasi wisata
2 Amenitas
Penataan tempat/lingkungan wisata
Ketersediaan papan petunjuk bagi wisatawan
Ketersediaan sarana kesehatan
Ketersediaan air bersih
Ketersediaan jaringan listrik
Ketersediaan tempat sampah
Ketersediaan air bersih
Ketersediaan transportasi menuju lokasi wisata
3 Aksesibilitas Kualitas jalan menuju lokasi wisata
Waktu tempuh menuju lokasi wisata dari kota
Trans port asi laut menuju atraksi wisata pendukung
Ketersediaan informasi transportasi (rute, jadwal)
Memiliki ciri khas/keunikan
4 Image Kebersihan lingkungan
Keamanan wisatawan
Bebas polusi udara dan kebisingan
Penerimaan masyarakat terhadap wisatawan
Kualitas keahlian karyawan
5 SDM Keramah tamahan karyawan
Tanggapan karyawan terhadap keluhan wisatawan
Kesigapan penjaga pantai
Kecukupan jumlah karyawan
Biaya transportasi menuju daerah tujuan wisata
6 Harga
Biaya hotel/Penginapan
Biaya jasa tour
Dariusman Abdillah: Pengembangan Wisata Bahari di Pesisir Pantai Teluk Lampung
halaman: 45 – 66 57
H iket masuk Biaya
a parkir
r
g
a

58 Jurnal Destinasi Kepariwisataan Indonesia Vol. 1 No. 1 Juni 2016


Biaya peraktifitas wisata
Apa daya tarik wisata yang membuat anda datang berwisata?
Akti vita s wisata yang anda sukai disini?
Sementara itu ketersediaan air
Penilaian kondisi eksis- bersih dirasakan kurang
ting daerah tujuan wisata di memadai terutama di pantai
kawasan pesisir pantai Teluk Sari Ringgung yang dinyatakan
Lampung menggunakan Skala tidak baik. Hotel dan
Likert dengan lima tingkat yaitu penginapan juga dirasa masih
Sangat Tidak Baik, Tidak Baik, kurang dari persepsi
Cukup Baik, Baik, dan Sangat wisatawan. Pada variabel
Baik. Pembobotan nilai Aksesibilitas, ketiga daerah
terendah satu dan tertinggi tujuan wisata sudah dapat
lima dengan interval 0,8. Pada dinyatakan baik dengan bobot
variabel atraksi, ketiga daerah nilai rata-rata 3.43. Hanya
tujuan wisata dinyatakan baik pada kualitas jalan dan
dengan bobot nilai rata-rata ketersediaan transportasi umum
4.02. Pantai Mutun men- menuju lokasi
dapatkan bobot nilai tertinggi dinyatakan cukup baik. Pada
yaitu 4.20 (baik). Nilai ini hanya variabel Image, ketiga daerah
0.01 poin dibawah nilai sangat tujuan wisata sudah dapat
baik. Wisatawan setuju dinyatakan baik dengan bobot
menyatakan bahwa kualitas nilai rata-rata 3.75. Wisatawan
pemandangan alam atau setuju menyatakan baik
pantainya sangat baik. Untuk terutama pada keunikan dan
pantai Mutun dan Sari kondisi lingkungan yang bebas
Ringgung keragaman aktivitas polusi udara dan kebisingan.
wisata pantainya dinyatakan Pada variabel SDM (Sumber
sangat baik, sedangkan pada Daya Manusia), ketiga daerah
kondisi ombak untuk aktivitas tujuan wisata sudah dapat
wisata hanya pantai Mutun dinyatakan baik dengan bobot
yang dinyatakan sangat baik. nilai rata-rata 3.46.Kualitas
Pada variabel Amenitas, ketiga keahlian karyawan, tanggapan
daerah tujuan wisata terhadap keluhan, dan
dinyatakan cukup baik dengan kecukupan jumlah karyawan
bobot nilai rata-rata 3.36. dinyatakan cukup baik. Pada
Pantai Pasir putih mendapat variabel Harga, ketiga daerah
bobot nilai paling rendah yaitu tujuan wisata dinyatakan baik
3.27 (cukup baik). Pada dengan bobot nilai rata-rata
pernyataan ketersediaan jasa 3.52. Hanya pada biaya hotel
perbankan rata-rata wisatawan dan biaya jasa tour dinyatakan
menyatakan tidak baik. cukup baik. Untuk biaya hotel
Dariusman Abdillah: Pengembangan Wisata Bahari di Pesisir Pantai Teluk Lampung
halaman: 45 – 66 59
sangat terkait dengan
pernyataan ketersediaan hotel
dan penginapan pada variabel
amenitas. Dari nilai rata-rata
keseluruhan maka daerah
tujuan wisata yang ada di
pesisir Teluk lampung
dinyatakan baik. Dari ketiga
daerah tujuan wisata ini, Pantai
Mutun dinyatakan lebih baik Gambar 5.
dari yang lainnya. Variabel Grafik Persepsi Wisatawan terhadap
atraksi wisata dinyatakan yang tiga DTW di Pesisir Teluk Lampung
paling baik dibandingkan (Sumber: Penulis)
dengan variabel lainnya,
sedangkan variabel amenitas Persepsi wisatawan me-
dinyatakan paling rendah nyatakan bahwa daya tarik
meskipun demikian masih atraksi wisata adalah faktor
dalam katagori cukup baik. penarik utama kunjungan
wisatawan ke tiga DTW di
Tabel 2. pesisir Teluk Lampung ini.
Persepsi Wisatawan terhadap tiga Secara keseluruhan desti nasi
DTW di Pesisir Teluk Lampung
wisata kawasan Teluk
(Sumber: Penulis)
Lampung baik dengan bobot
nilai rata-rata 3,593 yang dinilai
berdasarkan vaiabel Atraksi,
Amenitas, Aksesibilitas, Image,
Sumber Daya Manusia, dan
Kesesuaian Harga. Nilai cukup
baik hanya pada variabel
amenitas.
Atraksi wisata merupakan
variabel yang memiliki bobot
nilai tertinggi dari variabel
lainnya dari persepsi
wisatawan dengan katagori
baik sehingga harus
dipertahankan karena atraksi
wisata yang ada di pesisir
Teluk Lampung ini merupakan
kekuatan utama sebagai
penarik wisatawan untuk
datang berkunjung. Ke-
60 Jurnal Destinasi Kepariwisataan Indonesia Vol. 1 No. 1 Juni 2016
beragaman atraksi wisata di Penyediaan sarana perbankan
daerah tujuan wisatanya sudah juga perlu diperhatikan karena
memadai dengan adanya banyak daerah tujuan sejenis
pulau-pulau kecil di sekitarnya, di daerah atau provinsi lain
pemandangan alam yang sudah menyediakan sarana
indah, budaya lokal yang unik, perbankan berupa ATM
kondisi pasirnya yang putih sehingga mempermudah wi-
dan halus, dan ombak lautnya satawan mendapatkan sunti-
yang cukup bersahabat kan dana untuk melanjutkan
sehingga dapat melakukan melakukan akti vitas wisatanya.
berbagai aktivitas wisata yang Kesulitan untuk meperoleh
menarik. Dalam usaha dana atau melakukan pem-
pelestarian lingkungan perlu bayaran akan berakibat pada
kiranya diciptakan aktivitas terhentinya aktivitas wisatawan
wisata yang sifatnya peduli di sana.
lingkungan seperti pengetahu-
an tentang biota laut sebelum 3. Strategi Pengembangan
melakukan aktivitas snorkeling Penyusunan strategi
dan diving serta memancing. pengembangan wisata Bahari
Amenitas merupakan di pesisir Teluk Lampung
variabel yang sangat me- dibangun berdasarkan data
merlukan perhatian dalam yang dihimpun baik dari data
pengembangan. Sarana dan analisis kuantitatifmaupun
prasarana yang memerlukan data dari hasil wawancara
perhatian adalah kesesuai mendalam dan pengamatan
harga hotel/penginapan yang langsung di lokasi daerah
ada serta keberadaan fasilitas tujuan wisata yang kemudian
jasa keuangan seperti ATM. dianalisis menggunakan ana-
Persepsi wisatawan me- lisis SWOT. Data-data tersebut
nyatakan bahwa variabel terkait dengan faktor internal
amenitias ini cukup baik. Perlu dan eksternal yang ber-
adanya campurtangan peme- pengaruh dalam peningkatan
rintah yang serius dalam kualitas daya tarik wisata
mengatur harga hotel dengan bahari untuk menujang
membuat kebijakan-kebijakan pengembangan desti nasi wi-
yang berlandaskan pada sata di Lampung khususnya di
peraturan - peraturan kawasan pesisir pantai Teluk
perundang-undangangan yang Lampung.
telah dibuat tentang
kepariwisatawan Lampung.

Dariusman Abdillah: Pengembangan Wisata Bahari di Pesisir Pantai Teluk Lampung


halaman: 45 – 66 61
Tabel 3.
Analisis SWOT Pengembangan Tiga DTW di Pesisir Teluk Lampung
(Sumber: Penulis)

Kesempatan (Opportunity) Ancaman (Threat)


Eksternal  Pesatnya perkembangan sektor  Banyaknya wilayah di Indonesia yang
pariwisata nasional maupun memiliki potensi wisata bahari
internasional  Gencarnya provinsi lain menyusun
 Adanya dukungan pemerintah strategi pengembangan pariwisata
daerah maupun pusat terhadap khusunya wisata bahari.
perkembangan sektor pariwisata.  Gencarnya pembangunan infrastruktur di
 Perjalanan wisata sudah menjadi kawasan pesisir Pantai Teluk Lampung
gaya hidup bangsa di dunia saat yang tidak berwawasan kelestarian
ini. lingkungan dan sumber daya alam.
Internal  Berkembangnya teknologi informasi  Banyaknya daerah tujuan wisata lain
dunia maya yang sudah didukung jasa keuangan
mempermudah untuk memperoleh pariwisata (ATM) di lokasi daerah tujuan
informasi dan pengetahuan. wisatanya.

Kekuatan (Strength) Strategi S-O Strategi S-T


 Keragaman atraksi dan aktivitas  Diversivikasi atraksi dan  Pertahankan keunikan daya tarik wisata
wisata bahari yang sangat menarik aktivitas wisata dengan tetap untuk menghadapi keberagaman wisata
dan alami. menjaga kelestarian sumber sejenis di Indonesia.
 Keunikan daya tarik wisata bahari daya alam untuk menjawab  Pertahankan keragaman dan keunikan
yang dimiliki. pesatnya perkembangan sektor atraksi wisata dari pembangunan
 Biaya masuk loka si wisata yang pariwisata. infrastruktur yang tidak berwawasan
murah.  Pertahankan keunikan daya kelestarian lingkungan.
 Kualitas daya tarik wisata bahari tarik wisata yang menjadi faktor  Jaga dan lindungi kelestarian alam
berupa pemandangan alam, penarik wisatawan yang untuk mengimbangi pengembangan
kejernihan air laut, keaneka menjadikan wisata sebagai daerah tujuan wisata yang tidak
ragaman biota laut dan kualitas bagian dari gaya hidupnya. berlandaskan kelestarian sumber daya
pasir pantai putih dan baik.  Pertahankan harga tiket masuk alam.
 Waktu Tempuh yang singkat dari yang sesuai dengan kualitas
pusat kota ke daerah tujuan daerah tujuan wisata untuk
wisata. dikombinasikan dengan biaya
transportasi yang murah dan
kemudahan pencapaian lokasi
dengan waktu tempuh yang
relatif sedikit.

Kelemahan (Weakness) Strategi W-O Strategi W-T


 Masih rendahnya kualitas keahlian  Tingkatkan kualitas SDM  Tingkatkan pengetahuan sumber daya
sumber daya manusia bidang dengan memanfaatkan manusia yang ada tentang pariwisata,
kepariwisataan yang ada di daerah dukungan pemerintah pusat dan khusu snya wisata bahari agar dapat
tujuan wisata. daerah. melakukan pengembangan yang
 Rendahnya pengetahuan  Tingkatkan pengetahuan berwawasan kelestarian sumber daya
masyarakat ilmu kepariwisataan tentang regulasi pada alam.
dan peraturan pemerintah bidang masyarakat dan pengelola  Tingkatkan kelengkapan sarana wisata
kepariwisataan. industri wisata agar mengetahui di daerah tujuan wisata dengan
 Kurangnya kebersihan lingkungan arah pembanguan menyediakan jasa perbankan (ATM) di
di daerah tujuan wisata. kepariwisataan, sehingga lokasi daerah tujuan wisata jika
 Tingginya biaya menginap di hotel. pengembangannya sejalan memungkinkan.
 Kurangnya kelengkapan sarana dengan kebijakan pemerintah.
pendukung jasa keuangan di  Membuat kebijakan dalam
daerah tujuan wisata. penentuan harga/biaya
 Pengembangan daerah tujuan menginap di hotel berdasarkan
wisata yang tidak berwawasan pada peraturan-peraturan
kelestarian sumber daya alam. tentang kepariwisataan.

60 Jurnal Destinasi Kepariwisataan Indonesia Vol. 1 No. 1 Juni 2016


Dalam analisis SWOT termasuk masyarakat sekitar
diatas dihasilkan empat daerah tujuan wisata, agar
kelompok strategi pengem- dapat melakukan pengem-
bangan yang menghubungkan bangan yang berwawasan
antara faktor Internal dan factor kelestarian sumber daya alam.
Eksternal. Strategi S-O yang Strategi W-T yang memban-
membandingkan kekuatan dingkan antara kelemahan dan
dengan kesempatan mem- ancaman memperlihatkan
perlihatkan bahwa perlu bahwa perlu dilakukan langkah
adanya diversi vikasi atraksi preventif dengan menjaga dan
dan aktivitas wisata dengan melindungi kelestarian alam
tetap menjaga kelestarian untuk mengimbangi pengem-
sumber daya alam untuk bangan infrastruktur daerah
menjawab tingginya per- tujuan wisata yang tidak
mintaan atraksi dan aktivitas berlandaskan kelestarian sum-
wisata sebagai dampak dari ber daya alam. Selanjutnya
pesatnya perkembangan perlu dilakukan peningkatan
sektor pariwisata. Strategi S-T kelengkapan sarana wisata di
yang membandingkan antara daerah tujuan wisata salah
kekuatan dan ancaman me- satunya dengan menyediakan
nujukkan bahwa perlu jasa perbankan (ATM) di lokasi
dilakukan usaha untuk mem- wisata untuk mempermudah
pertahankan keunikan daya keinginan wisatawan dalam
tarik wisata yang menjadi memperpanjang waktu ting-
faktor penarik wisatawan galnya.
datang berwisata ke daerah
tujuan wisata sebagai bagian SIMPULAN
dari gaya hidupnya, serta untuk Kemudahan dalam pen-
menghadapi keberagaman capaian daerah tujuan wisata
wisata sejenis di Indonesia. juga merupakan faktor yang
Strategi W-O yang menentukan ketertarikan wi-
membandingkan antara ke- satawan untuk datang ber-
lemahan dan kesempatan wisata dan mengulanginya
memperlihatkan perlu di- kembali dikemudian hari.
lakukannya peningkataan kua- Kemudahan akses ini termasuk
litas sumber daya manusia kualitas jalan yang baik,
dengan memanfaatkan du- ketersedian moda transportasi
kungan pemerintah di tingkat darat, laut, maupun udara,
pusat maupun daerah, serta serta waktu tempuh yang
meningkatkan pengetahuan singkat dari ibukota provinsi
sumber daya manusia yang yang menyediakan berbagai
ada tentang pariwisata fasilitas didalamnya.
62 Jurnal Destinasi Kepariwisataan Indonesia Vol. 1 No. 1 Juni 2016
Persepsi wisatawan ter- menjadi faktor penarik wisata-
hadap wisata bahari di pesisir wan datang berwisata ke
Pantai Teluk Lampung yaitu daerah tujuan wisata sebagai
melakukan peningkatan ame- bagian dari gaya hidupnya,
nitas pendukung aktivitas serta untuk menghadapi
wisata seperti hotel, peng- keberagaman wisata sejenis di
inapan, jasa keuangan, jasa Indonesia, menjaga dan
kesehatan, banyak terpusat di melindungi kelestarian alam
ibukota Provinsi yaitu Bandar untuk mengimbangi pengem-
Lampung. Perlu adanya hotel bangan infra struktur daerah
atau home stay yang berada tujuan wisata yang tidak ber-
dalam wilayahnya sehingga landaskan kelestarian sumber
mempermudah wisatawan daya alam,
yang ingin tinggal berlama- Rekomendasi yang di-
lama. Harga menginap di hotel- anjurkan kepada pemangku
hotel di Kota Bandar Lampung kepenti ngan, untuk mengem-
dirasa wisatawan masi h cukup bangkan wisata bahari di
mahal. Kualitas Sumber daya wilayah pesisir Teluk Lampung
manusia sebagai pelaku dalam ini adalah melakukan diver-
manajemen pengelolaan sivikasi atraksi dan aktivitas
daerah tujuan wisata masih wisata dengan tetap menjaga
kurang. Keseimbangan harga kelestarian sumber daya alam.
atau biaya yang dikeluarkan Mempertahankan keunikan
untuk menikmati wisata bahari daya tarik wisata dan
di kawasan Teluk Lampung melakukan konservasi ling-
dirasa cukup berimbang dan kungan pesisir pantai dan laut.
cenderung murah seperti harga Meningkatkan kualitas SDM
tiket masuk dan biaya pariwisata dan masyarakat
transportasi darat. Strategi- sekitar daerah tujuan wisata.
strategi pengembangan wisata Menjaga dan melindungi
bahari di pesisir Pantai Teluk kelestarian alam untuk me-
Lampung adalah melakukan ngimbangi pengembangan
diversivikasi atraksi dan daerah tujuan wisata yang
aktivitas wisata dengan tetap tidak berlandaskan kelestarian
menjaga kelestarian sumber sumber daya alam. Me-
daya alam untuk menjawab ningkatkan kelengkapan sa-
tingginya permintaan atraksi rana dan prasarana wisata di
dan aktivitas wisata sebagai daerah tujuan wisata termasuk
dampak dari pesatnya sarana jasa perbankan.
perkembangan sektor pari-
wisata, mempertahankan ke-
unikan daya tarik wisata yang
Dariusman Abdillah: Pengembangan Wisata Bahari di Pesisir Pantai Teluk Lampung
halaman: 45 – 66 63
budayaan, Penerbit
Kanisius, Yogyakarta
Sugiyono, 2005, Metode
DAFTAR PUSTAKA Penelitian Kualitatif,
Buku Bandung: Alfabeta.
A, Yoeti.Oka. 2002. Sugiyono. (2012). Memahami
Perencanaan Strategis Penelitian Kualitatif.
Pemasaran Daerah Alfabeta, Bandung.
Tujuan Wisata. Pradnya Suwantoro, G. 1997. Dasar-
Paramita. Jakarta dasar Pari wisata.
A, Yoeti.Oka. 2008. Penerbit Andi.
Perencanaan dan Yogyakarta.
Pengembangan Tjiptono, Fandy. 200.
Pari wisata. Pradnya Manajemen Jasa,
Paramita. Jakarta Penerbit Andi
Fauzi A, Anna S. 2005. Yogyakarta
Pemodelan Sumberdaya World Tourism Organization.
Perikanan dan Kelautan. 2007. A Practical Guide to
Untuk Analisis Kebijakan. Tourism Destination
Jakarta: Gramedia Management. Spain:
Pustaka Utama. 343 World Tourism
hlm.Pendit, I Nyoman, S. Organization.
1994. Ilmu Pariwisata
Sebuah Pengantar Artikel Jurnal
Perdana. Jakarta: Arsyadha, Gita Alfa, 2002,
Pradnya Paramita. Identifikasi Potensi
Pendit, Nyoman S. 1999. Ilmu Wisata Kepulauan
Pari wisata Sebuah Karimunjawa sebagai
Pengantar Perdana. Pemasukan Penentuan
Jakarta: PT. Pradnya Prioritas Komponen
Paramita Pendukung
Pratikto, dkk. (1996). Pengembangan
Perencanaan Fasilitas Pari wisata, Seminar
Pantai dan Laut, BPFE, tidak diterbitkan,
Yogyakarta. Jurusan Perencanaan
Rangkuti, Freddy. 2002. Riset Wilayah dan Kota.
Pemasaran. Gramedia Fakultas Teknik,
Pustaka Utama, Jakarta. Universitas Diponegoro,
Spillane, J J, 1994, Pari wisata Semarang.
Indonesia Siasat Ekonomi
dan Rekayasa Ke- Peraturan Perundang-
Undangan
64 Jurnal Destinasi Kepariwisataan Indonesia Vol. 1 No. 1 Juni 2016
Peraturan Daerah Provinsi
Lampung Nomor 6 Tahun Sumber Online / Internet
2012 tentang Rencana Asdiansyah, Juwendra, Feb
Induk Pembangunan 11, 2015. Rapat Wisata
Pari wisata Daerah Bahari Lampung,
Provinsi Lampung, Pemprov Klaim
Bandar Lampung. Kunjungan Wisatawan
Peraturan Daerah Provinsi 3,3 Juta Orang, diunduh
Lampung Nomor 6 Tahun pada tanggal 15 Juli
2012 tentang Rencana 2015 dari
Induk Pembangunan http://www.duajurai.com/
Pari wisata Daerah 2015/02/rapat-wisata-
Provinsi Lampung, bahari-lampung-
Bandar Lampung. pemprov-klaim-
Peraturan Presiden Republik kunjungan-wisatawan-
Indonesia Nomor 2 Tahun 33-juta-orang/
2015 tentang Rencana Statistik Profil Wisatawan
Pembangunan Jangka Mancanegara Tahun
Menengah Nasional 2014, Kementerian
(RPJMN) 2015-2019, Pariwisata, Jakarta
Jakarta.

Dariusman Abdillah: Pengembangan Wisata Bahari di Pesisir Pantai Teluk Lampung


halaman: 45 – 66 65

Anda mungkin juga menyukai