disusun oleh:
1. Asia Salsabilla 230210160063
2. M. Thariq Fathul Hakim 230210160069
3. Bintang Chandra 230210160080
2017
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
1. Asia Salsabilla 230210160063
2. M. Thariq Fathul Hakim 230210160069
3. Bintang Chandra 230210160080
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang menguasai
seluruh ilmu pengetahuan, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga tim
penulis dapat menyelesaikan laporan akhir praktikum Mikrobiologi Laut.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil dari praktikum mikrobiologi laut dan
penelusuran kepustakaan dalam rangka memenuhi tugas dari mata kuliah
Mikrobiologi laut. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama
tim asisten dosen yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk
membimbing dalam praktikum mikrobiologi sehingga laporan ini dapat disusun.
Untuk itu melalui kata pengantar ini kami sangat terbuka menerima kritik
serta saran yang membangun sehingga secara bertahap kami dapat
memperbaikinya. Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat untuk kita semua.
Tim Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.2. Tujuan..........................................................................................................2
5.1. Kesimpulan................................................................................................15
5.2. Saran..........................................................................................................15
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2. Tujuan
Mengetahui tingkat resistensi bakteri terhadap berbagai jenis antibiotik.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dapat resisten terhadap obat-obat antimikroba, karena mekanisme genetik atau non-
genetik (Djide, 2008).
Penyebab terjadinya resisten terhadap mikroorganisme adalah penggunaan
antibiotik yang tidak tepat, misalnya penggunaan dengan dosis yang tidak memadai,
pemakaian yang tidak teratur, demikian juga waktu pengobatan yang tidak cukup lama,
sehingga untuk mencegah atau memperlambat terjadinya resisten tersebut, maka cara
pemakaian antibiotik perlu diperhatikan (Djide, 2008).
Zona Hambat merupakan tempat dimana bakteri terhambat pertumbuhannya
akibat antibakteri atau antimikroba. Zona hambat adalah daerah untuk menghambat
pertumbuhan mikroorrganisme pada media agar oleh antibiotik. Contohnya:
Tetracycline, Erytromycin, dan Streptomycin. Tetracycline merupakan antibiotik yang
memiliki spektrum yang luas sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri secara
luas (Djide, 2008).
Resistensi sel mikroba adalah suatu sifat tidak terganggunya sel mikroba oleh
antimikroba (Setiabudy dan Gan, 1995). Resistensi mikrobia terhadap obat terjadi
akibat perubahan genetik dan dilanjutkan serangkaian proses seleksi oleh obat
antimikroba (Jawetz, 2001).
pada dinding sel adalah bakterisid, dan obat-obat yang menghambat sintesis protein
adalah bakteriostatik.
Uji aktivitas antibakteri dapat dilakukan dengan metode difusi dan metode
pengenceran. Disc diffusion test atau uji difusi disk dilakukan dengan mengukur diameter
zona bening (clear zone) yang merupakan petunjuk adanya respon penghambatan
pertumbuhan bakteri oleh suatu senyawa antibakteri dalam ekstrak. Syarat jumlah bakteri
untuk uji kepekaan/sensitivitas yaitu 105-108 CFU/mL (Hermawan dkk., 2007).
Seorang ilmuan dari perancis menyatakan bahwa metode difusi agar dari prosedur
Kirby-Bauer, sering digunakan untuk mengetahui sensitivitas bakteri. Prinsip dari metode
ini adalah penghambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme, yaitu zona hambatan
akan terlihat sebagai daerah jernih di sekitar cakram kertas yang mengandung zat
antibakteri. Diameter zona hambatan pertumbuhan bakteri menunjukkan sensitivitas
bakteri terhadap zat antibakteri. Selanjutnya dikatakan bahwa semakin lebar diameter zona
hambatan yang terbentuk bakteri tersebut semakin sensitif (Waluyo, 2008).
Metode difusi merupakan salah satu metode yang sering digunakan. Metode
difusi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu metode silinder, metode lubang/sumuran dan
metode cakram kertas. Metode lubang/sumuran yaitu membuat lubang pada agar padat
yang telah diinokulasi dengan bakteri. Jumlah dan letak lubang disesuaikan dengan tujuan
penelitian, kemudian lubang diinjeksikan dengan ekstrak yang akan diuji. Setelah
dilakukan inkubasi, pertumbuhan bakteri diamati untuk melihat ada tidaknya daerah
hambatan di sekeliling lubang.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
No Alat Fungsi
B. Bahan
7
8
No Bahan Fungsi
Diambil biakkan bakteri yang sudah ditanam dalam medium agar miring
Reagent Mc Farlans
Diambil 100 L suspensi dengan menggunkaan mikropipet, ditebar diatas
medium dan diratakan dengan L Glass
9
o
Diinkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
10
4.2. Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah semakin besar
konsentrasi larutan maka semakin besar juga kandungan antibiotik atau anti
bakteri yang ada dalam larutan tersebut. Dengan demikian, semakin besar
juga zona hambat yang terbentuk karena besar kecilnya zona hambat
berbanding lurus dengan besar kecilnya konsentrasi larutan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
NO Kelompok Hasil
1 3A
2 3B
3 3C
4 3D
5 3E
15
6 3F
7 3G
8 3H
Praktikum
Gambar Keterangan