K2 = Keselamatan Ketenagalistrikan -> Tenaga Kerja, Masyarakat Umum sekitar instalasi, Instalasi,
Lingkungan instalasi -> PP 3 tahun 2005 pasal 21
K2 adalah segala upaya atau langkah-langkah pengamanan instalasi tenaga listrik dan pengamanan
pemanfaat tenaga listrik -> kondisi aman dari bahaya bagi manusia, kondisi andal bagi instalasi, kondisi
akrab lingkungan -> tidak merusak lingkungan hidup disekitar instalasi tenaga listrik.
K3 adalah upaya atau pemikiran dan penerapannya yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budayanya untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja.
K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
1. Standarisasi
2. Penerapan 4 pilar K2
3. Sertifikasi
4. Penerapan SOP
5. Pengawas pekerjaan
Keselamatan kerja adalah suatu usaha pencegahan terhadap kecelakaan kerja yang dapat menimbulkan
berbagai kerugian diantaranya kerugaian harta benda dan kerugian jiwa manusia.
1. Standarisasi
2. Pengamanan instalasi dan pemanfaat TL untuk mewujudkan kondisi : andal dan aman bagi
instalasi, aman dari bahaya bagi manusia, akrab lingkungan
3. Sertifikasi : sertifikasi laik operasi, sertifikasi kesesuaian dengan standar PUIL, tanda keselamatan,
sertifikasi kompetensi.
Keselamatan kerja = upaya mewujudkan kondisi aman bagi pekerja dari bahaya yang ditimbulkan oleh
kegiatan instalasi
Keselamatan lingkungan = upaya mewujudkan kondisi akrab lingkungan dari instalasi dengan memberikan
perlindungan terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan
Keselematan instalasi = upaya mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi
Keselamatan umum = upaya mewujudkan kondisi aman bagi masyarakat umum dari bahaya yang
diakibatkan oleh kegiatan instalasi
1. Instalasi pembangkit
2. Instalasi distribusi
3. Instalasi penyaluran (transmisi, gardu induk, pengatur beban)
Pasal 50
Pasal 51
1. Tidak memenuhih keselamatan ketenagalistrikan & mempengaruhi penyediaan tenaga listrik -> 3
tahun & denda 500 juta
2. Mengakibatkan terputusnya aliran listrik shg merugikan masyarakat -> 5 tahun penjara & 2,5
milyar
3. Orang yang menggunakan tenaga listrik yang bukan haknya secara melawan hukum -> 7 tahun
penjara & denda 2,5 milyar
1. Standarisasi proses
2. Standarisasi uji
3. Standarisasi Produk
PROPER BIRU
MANAJEMEN PROPER
Permen LH No.3 tahun 2014 tentang program penilaian kinerja perusahaan dalam pengeolaan
lingkungan hidup, proper adalah evaluasi ketaatan dan kinerja melebihi ketaatan penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan di bidang pengendalian pencemaran da./atau kerusakan LH serta pengelolaan
limbah B3
1. Pencegahan : klhs, tata ruang, bml, kbkl, amdal, ukl/upl, perizinan, ekonomi LH
2. Penganggulangan : informasi, isolasi, penghentian, cara lain sesuai perkembangan iptek
3. Pemulihan : pengehentian,remediasi,rehabilitasi
Sejarah Proper
1. Wajib amdal
2. Produk orientasi eksport
3. Terdaftar dalam bursa
4. Produks/jasa bersentuhan langsung dengan masyarakat
5. Menggunakan bahan baku limbah impor non B3
6. Menjadi perhatian masyarakat di lingkup regional dan nasional
7. Berlokasi di daerah yang beresiko terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan
Limbah B3 = PP 101/2014
1. SML
2. Efisiensi energy
3. Penurunan emisi
4. Konservasi penurunan beban pencemaran air
5. 3 R – limbah B3
6. 3 R – limbah padat
7. Keanekaragaman hayati
8. Pengembangan masyarakat
Jenis izin :
- Izin
- Baku mutu daerah
- Baku mutu nasional
- Baku mutu yang tercantum dalam dokumen lingkungan
- Baku mutu daerah
3. Pengendalian pencemaran udara (PPU)
E = C x Q xc (Op.Hrs ) x 0,0036
21−𝑂2 𝑏𝑚
C = Cterukur x
21−𝑂2 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟
4. Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3
Limbah B3 <50 kg perhari kategori 2 sumber tdk spesifik dan sumber spesifik umum = 365 hari
Limbah B3 kategori 2 sumber spesifik khusus = 365 hari
1. Pengumpul
2. Pemanfaat/pengolah/penimbun
3. Pengangkut limbah B3 (penggunaan manifest)
Laporan ketaatan pengelolaan lingkungan hidup melalui mekanisme Pengawasan Tidak Langsung
(Penilaian Mandiri) disampaikan oleh usaha dan/ atau kegiatan dengan kriteria :
b. Telah mencapai tingkat kinerja yang melebihi ketaatan pada tahun sebelumnya; dan/atau
Penapisan peserta pengawasan tidak langsung -> sosialisasi pengawasan tidak langsung -> pengisian
laporan ketaatan pengelolaan lingkungan oleh perusahaan -> pengumpulan laporan ketaatan
pengelolaan LH.