Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No.

1, (2012) 1-6 1

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN LAYANG (FLY OVER) PADA


RUAS JALAN SEPANJANG – KRIAN KM 16+540 – 17+680 DITINJAU DARI
SEGI TEKNIK LALU LINTAS DAN EKONOMI

Setia Ade Arianto, dan Anak Agung Gde Kartika, ST, MSc.
Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: dosen_pembimbing@jurusan.its.ac.id

Abstrak— Kemacetan jalan raya adalah masalah yang sering jalan Sepanjang-Krian. Keruwetan lalu lintas pada ruas jalan
terjadi pada sistem jaringan transportasi jalan raya. Pemerintah Sepanjang-Krian semakin bertambah karena pada ruas jalan
kini telah berupaya meminimalisasi kemacetan jalan raya tersebut terdapat beberapa persimpangan. Persimpangan
tersebut. Sistem jaringan ruas jalan Sepanjang-Krian adalah tersebut dapat menghubungkan Kota Mojokerto, Krian,
salah satu yang memberikan andil bagi kemacetan jalan raya
tersebut karena dijalan tersebut adalah jalan persimpangan yang
Sidoarjo, dan juga Surabaya. Kondisi pada ruas jalan tersebut
menghubungkan kota Mojokerto, Krian, Sidoarjo, dan Surabaya. dirasa tidak nyaman dan tidak aman dikarenakan
Bercampurnya kendaraan di jalan tersebut dapat menimbulkan bercampurnya lalu lintas antar kota terutama kendaraan berat
kemacetan bahkan kecelakaan. Salah satu alternatif yang dengan lalu lintas lokal seperti mobil dan sepeda motor.
diberikan dalam meminimalkan kemacetan di jalan tersebut Karena kapasitas kendaraan yang cukup tinggi sehingga jalan
dengan dibangunnya jalan layang (flyover). Tugas Akhir ini akan tersebut tidak dapat menampung kendaraan lagi pada beberapa
menganalisa apakah layak jika di ruas jalan tersebut dibangun tahun kemudian.
jalan layang (fly over) yang ditinjau dari segi teknik lalu lintas Karena ruas jalan Sepanjang–Krian adalah jalan utama yang
dan ekonomi jalan raya. Analisis yang akan dihitung antara lain
menghubungkan antar kota maka dapat dipastikan banyak
analisa tingkat kinerja jalan berupa nilai Derajat Kejenuhan
(DS), analisis perhitungan penghematan Nilai Waktu dan Biaya
kendaraan yang melajukan kendaraannya dengan kecepatan
Operasional Kendaraan, analisis perhitungan Benefit Cost Ratio, yang cukup tinggi. Keragaman jenis kendaraan yang melalui
analisis perhitungan Net Present Value. jalan tersebut, tingkat kecepatan kendaraan yang melaju cukup
tinggi serta banyaknya kerusakan perkerasan jalan pada
Kata Kunci— Analisis kelayakan, Derajat Kejenuhan, Biaya beberapa titik mengakibatkan sering terjadinya kecelakaan.
Operasional Kendaraan, BCR, NPV. Kemacetan (tundaan) juga sering terjadi di jalan tersebut
dikarenakan jumlah kendaraan yang tinggi. Jika ditinjau dari
I. PENDAHULUAN segi ekonomi, tundaan yang dialami kendaraan merupakan
biaya (cost) yang harus dibayar oleh pengguna kendaraan
S eiring dengan perkembangan suatu daerah, maka menuntut
perkembangan sarana dan prasarana transportasi demi
kelancaran arus barang dan jasa. Bertambahnya jumlah
akibat tundaan (macet) sedangkan dari segi waktu, pengguna
kendaraan akan lebih lama untuk sampai ketempat tujuan.
Adanya hal tersebut menyebabkan kondisi pada ruas jalan
kendaraan, baik angkutan umum maupun angkutan pribadi Sepanjang-Krian memerlukan penanganan yang lebih serius,
yang menggunakan ruas jalan menimbulkan berbagai masalah salah satu usaha pemerintah untuk menangani permasalahan
transportasi. Permasalahan transportasi yang terjadi antara lain diatas yaitu mengadakan pembangunan jalan layang (flyover).
kemacetan, kerusakan struktur perkerasan jalan, berkurangnya Usaha pembangunan jalan layang (flyover) ini diharapkan
umur rencana jalan serta meningkatnya tingkat kecelakaan. memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi para pengguna
Sistem jaringan jalan Kota Sidoarjo khususnya pada ruas jalan jalan apalagi dilihat dari segi waktu dan biaya. Sebelum
Sepanjang-Krian adalah jalan utama yang menghubungkan
pelaksanaan fisik pembangunan, perlu diketahui layak atau
Kota Mojokerto, Krian menuju Surabaya ataupun sebaliknya.
tidaknya jalan layang (flyover) tersebut melalui studi
Di sepanjang jalan tersebut juga banyak didirikan kantor,
kelayakan. Untuk itu dalam Tugas Akhir ini akan dilakukan
gudang, dan pabrik sehingga bisa dikatakan bahwa di jalan
tersebut tingkat produktivitasnya cukup tinggi. Di daerah studi kelayakan pembangunan jalan layang (flyover) pada ruas
tersebut kini juga telah dibangun kawasan perdagangan baru jalan Sepanjang-Krian ditinjau dari aspek lalu lintas dan
berskala Internasional yaitu Pasar Puspa Agro yang berdiri ekonomi.
diatas lahan seluas 50 hektare dengan rencana jumlah total stan Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui
mencapai 5000 stan. Dari 50 hektare luasan yang dimiliki karakteristik lalu lintas sebelum dan sesudah adanya
pasar ini, baru 15 hektare yang telah dibangun dengan jumlah pembangunan jalan layang (flyover) pada ruas jalan
stan 1045 stan namun telah memberikan dampak yang cukup Sepanjang-Krian , selisih waktu dan penghematan biaya
signifikan pada pertumbuhan lalu lintas di kawasan tersebut. sebelum dan sesudah adanya pembangunan jalan layang
Pertumbuhan lalu lintas pada kawasan Pasar Puspa Argo (flyover) pada ruas jalan Sepanjang-Krian, Kelayakan
memberikan pengaruh pada karakteristik lalu lintas di ruas dibangunnya jalan layang (flyover).
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 2

Lokasi Studi ini terletak pada ruas jalan Sepanjang-Krian Model ini sangat dibutuhkan apabila efek tata guna lahan dan
KM 16+540-17+680. pemilikan pergerakan terhadap besarnya bangkitan dan tarikan
pergerakan berubah sebagai fungsi waktu. Tahapan pergerakan
ini meramalkan jumlah pergerakan yang akan dilakukan
seseorang pada setiap zona asal dengan menggunakan data
LOKASI rinci mengenai tingkat bangkitan pergerakan, sosio ekonomi,
STUDI
dan tata guna lahan Tahapan ini biasanya menggunakan data
berbasis zona untuk memodelkan besarnya tingkat pergerakan
yang terjadi (baik bangkitan maupun tarikan). Khusus
mengenai angkutan barang bangkitan dan tarikan pergerakan
diramalkan dengan menggunakan atribut sektor industri dan
sektor lain yang terkait.
F. Biaya Operasi Kendaraan
Biaya Operasional Kendaraan yang digunakan dalam Tugas
Gambar 1. Lokasi Studi Akhir ini adalah dengan menggunakan formula Jasa Marga.
Biaya transportasi terdiri dari 3 macam, yaitu:
II. TINJAUAN PUSTAKA a. Biaya Operasional Kendaraan, BOK (Vehicle Operating
Cost, VOC)
A. Umum b. Nilai waktu (Time Value)
Dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini diperlukan c. Ongkos-ongkos (Fare)
suatu dasar teori yang dapat menunjang keseluruhan Komponen Biaya Operasi Kendaraan dibagi menjadi 6
pembahasan masalah yang timbul sesuai penyelesaian Tugas (enam) kategori, yaitu:
Akhir. Dasar teori yang dimaksud berisikan teori-teori 1. Konsumsi Bahan Bakar
penunjang yang berhubungan dengan Tugas Akhir yang akan 2. Konsumsi Minyak Pelumas
dikerjakan. 3. Konsumsi Ban
4. Depresiasi
B. Karakteristik Jalan
5. Bunga Modal
Karateristik jalan akan mempengaruhi kapasitas dan 6. Asuransi
kinerjanya apabila dibebani lalu lintas. Karakteristik jalan
antara lain klasifikasi jalan raya, tipe jalan, kelas jarak
pandang,tipe alinyemen, kelas hambatan samping, G. Nilai Waktu
Nilai waktu dihitung berdasarkan formula Jasa Marga
C. Karakteristik Lalu Lintas Jalan Luar Kota
dengan mempertimbangkan studi-studi tentang nilai waktu
Besarnya volume lalu lintas diperlukan untuk menentukan yang pernah ada.
jumlah dan lebar jalur pada suatu jalan dalam penentuan Nilai Waktu = Max {(K * Nilai Waktu Dasar) ; Nilai
karakteristik geometrik sedangkan jenis kendaraan akan Waktu Minimum}
menentukan kelas beban atau MST (Muatan Sumbu Terberat)
yang berpengaruh langsung kepada konstruksi perkerasan No. Kab/Kota Jasa Marga JIUTR
jalan. Karakteristik ini meliputi volume lalu lintas, satuan Gol I Gol Gol IIb Gol I Gol Gol IIb
IIa IIa
mobil penumpang, Ekivalen mobil penumpang, Kecepatan 1 DKI 8200 12369 9188 8200 17022 4246
arus bebas, Kapasitas, Derajat kejenuhan, Kecepatan 2 Selain DKI 6000 9051 6723 6000 12455 3170

D. Karakteristik Lalu Lintas Simpang Bersinyal Tabel 2.1 Nilai Waktu Minimum (Rp/jam)

Arus lalu lintas (Q) untuk setiap gerakan (belok kiri Q LT , Nilai waktu dasar diambil dari nilai waktu pada beberapa
lurus Q ST , dan belok kanan Q RT ) dikonversi dari kendaraan studi adalah sebagaimana tercantum pada Tabel 2.2
per jam menjadi satuan mobil penumpang (SMP) per jam
dengan menggunakan ekivalen kendaraan penumpang (EMP) Nilai Waktu (Rp/Jam/kend)
untuk masing-masing pendekat terlindung dan terlawan. (1) Refere Gol I Gol IIa Gol IIb
Kaeakteristik simpang bersinyal meliputi: Arus lalu lintas, nsi
Model dasar, Waktu siklus, Waktu hijau, Derajat kejenuhan, PT. Jasa Marga (1990-1996), 12.287 18.534 13.768
Panjang antrian, Angka henti, Tundaan. Formula Herbert Mohring
Padalarang-Cileunyi (1996) 3.385 - 3.827 - 5.716
E. Model Bangkitan Pergerakan 5.425 38.344
Semarang (1996) 3.411 - 14.541 1.506
Tujuan dasar tahap bangkitan pergerakan adalah 6.221
menghasilkan model hubungan yang mengaitkan parameter IHCM (1995) 3.281,25 18.212 4.971,20
guna lahan dengan jumlah pergerakan yang menuju ke suatu PCI (1979) 1.341 3.827 3.152
zona atau jumlah pergerakan yang meninggalkan suatu zona. JIUTR northern extension (PCI 7.067 14.670 3.659
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 3
Mulai
1989)
Identifikasi
Surabaya-Mojokerto (JICA 1991) 8.880 7.960 7.980
Tabel 2.2 Nilai Waktu Dari Berbagai Studi Studi Pustaka

Pengumpulan Data Meliputi :


H. Analisa Ekonomi 1.Data Sekunder:
Analisa ekonomi digunakan untuk mengetahui kelayakan - Data jumlah penduduk
sebuah proyek dilihat dari sudut pandang masyarakat secara - Data PDRB
umum. Evaluasi ekonomi mencakup evaluasi kelayakan - Data PDRB perkapita
pembangunan jalan layang dengan memperhitungkan nilai– - Data gambar dan biaya
nilai sebagai berikut: k j
a. Benefit Cost Ratio (BCR)
- Perhitungan
Benefit cost ratio dilakukan dengan cara
- Analisa kinerja pertumbuhan Lalu
membandingkan semua manfaat (benefit) dengan biaya
lintas rencana &
(cost) total yang dibutuhkan, setelah dikonversikan
kedalam nilai uang sekarang (present value). Besarnya
nilai BCR biasanya adalah; BCR<1, BCR=1 atau BCR>1. - Perhitungan - Perhitungan
Jika nilai BCR<1 artinya manfaat yang diterima lebih Nilai Waktu Nilai Waktu
kecil dari biaya yang dikeluarkan, BCR=1 berarti
besarnya manfaat seimbang dengan biaya yang
dikeluarkan sedangkan BCR>1 berarti manfaat yang Analisa Saving/penghematan
diterima lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.
Semakin besar nilai BCR semakin baik.
Analisa Ekonomi:
b. Present Value (NPV)
BCR dan NPV
Nett Present Value adalah merupakan parameter
kelayakan yang diperoleh dengan dari selisih semua
manfaat dengan semua pengeluaran (biaya yang relevan) K i l
selama umur layan setelah dikonversi dengan nilai uang SELESAI
yang sama. Besarnya nilai NPV biasanya adalah; NPV(-),
NPV(0), dan NPV(+). Nilai NPV=(-) menunjukkan bahwa Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi
biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada manfaat yang
diperoleh. NPV=0 menunjukkan bahwa manfaat yang
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
diperoleh seimbang dengan biaya yang dikeluarkan,
sedangkan NPV>0 menunjukkan bahwa manfaat yang A. Letak Geografis
diperoleh melebihi biaya yang dikeluarkan.
Kabupaten Sidoarjo ditinjau dari kondisi geografis terletak
pada 112,50-112,90 Bujur Timur dan 7,30-7,50 Lintang
III. METODOLOGI Selatan.

A. Uraian Kegiatan B. Potensi Wilayah


Berisi mengenai urutan kegiatan yang akan dilakukan dalam Luas wilayah Kabupaten Sidoarjo 714,24 km2, 40,81
penyusunan Tugas Akhir dan terbagi menjadi beberapa persennya terletak di ketinggian 3-10 m yang berada dibagian
tahapan yaitu: tengah dan berair tawar.
1. Identifikasi Masalah C. Kondisi Lalu Lintas Di Wilayah Studi
2. Studi Pustaka
Kondisi jaringan jalan, geometrik, dan karakteristik lalu
3. Data Primer
lintas yang berlangsung pada saat ini adalah:
4. Data sekunder
5. Perhitungan • Simpang Kletek dengan pendekat jalan Taman
Lebar badan jalan = 20 m
Lebar bahu jalan = 1m
Fungsi jalan = Arteri
Tipe jalan = 4/2 D
• Simpang Kletek dengan pendekat jalan Krian
Lebar badan jalan = 20 m
Lebar bahu jalan = 1m
Fungsi jalan = Arteri
Tipe jalan = 4/2 D
• Simpang Kletek dengan pendekat jalan Sawunggaling
Lebar badan jalan = 6m
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 4

Lebar bahu jalan = 1m ΔT = A – (T+TR/TV)


Fungsi jalan = Kolektor P = travel time jalan alternatif
Tipe jalan = 2/2 U D ΔT = selisih waktu tempuh
A = travel time jalan alternative
T = travel time jalan tol
V. ANALISIS DATA
TR = tarif tol
A. Faktor Pertumbuhan Kendaraan TV = nilai waktu
 Pasengger Car
Untuk mengetahui jumlah kendaraan di simpang Kletek • Bila (1<ΔT<60),maka
dilakukan 2 metode survey yaitu traffic counting dan plat Log P = 1.7638 + 0.10301 x log ΔT
matching. Plat matching dilakukan untuk mengetahui volume Bila (ΔT>60),maka
bangkitan kendaraan akibat adanya Pasar Puspa Agro yang Log P = 90%
berdampak pada simpang Kletek.
• Bila (0<ΔT<1),maka ΔT = 1
B. Kondisi Existing Simpang
 Pick Up
Kondisi Simpang Kletek saat ini adalah berupa jalan arteri
primer yang mana merupakan jalan umum yang berfungsi • Bila (1<ΔT<60),maka
melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jauh, Log P = 1.5934 + 0b .11992 x log ΔT
kecepatan tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi. • Bila (ΔT>60),maka
Log P = 65%
WAKTU Ruas Simpang Ruas & Simpang
• Bila (0<ΔT<1),maka ΔT = 1
04.00-05.00 1146 1163 2309
05.00-06.00 2442 1397 3839
 Truck
06.00-07.00 3943 2262 6206
07.00-08.00 4657 2879 7536 • Bila (1<ΔT<60),maka
08.00-09.00 4968 3327 8296 Log P = 1.4229 + 0.14706 x log ΔT
09.00-10.00 3945 3061 7006
10.00-11.00 3982 2469 6451
• Bila (ΔT>60),maka
11.00-12.00 3872 2295 6167 Log P = 50%
12.00-13.00 3938 2196 6135 • Bila (0<ΔT<1),maka ΔT = 1
13.00-14.00 3885 2092 5977
14.00-15.00 4319 2305 6624
15.00-16.00 5006 2885 7891
16.00-17.00 6026 3532 9558
17.00-18.00 5618 3248 8866 VI. PERHITUNGAN BOK DAN NILAI WAKTU ANALISIS
18.00-19.00 4885 2591 7476
19.00-20.00 3444 2192 5636 A. Perhitungan BOK
20.00-21.00 2948 2147 5095
Berikut ini adalah salah satu contoh hasil perhitungan BOK
21.00-22.00 2312 1855 4167
22.00-23.00 2048 1413 3461 untuk tahun 2014 jalan exisiting dan jalan rencana. Untuk Gol
23.00-00.00 1580 917 2498 I perhitungan diwakili jenis kendaraan LV.
00.00-01.00 1018 637 1655
01.00-02.00 925 556 1481
• Golongan I
02.00-03.00 827 465 1292  Persamaan untuk konsumsi bahan bakar
03.00-04.00 856 934 1791 Konsumsi BBM = Konsumsi BBM dasar * [1+(kk+kl+kr)]
Tabel 4.1 Rekapitulasi volume lalu lintas yahun 2012 Konsumsi BBM dasar dalam liter/1000km :
Untuk V= 40 km/jam
C. Analisis Lalu Lintas Kondisi Existing
Gol I = 0,0284V2 – 3,0644V + 141.68
Analisa Simpang Kletek pada kondisi existing akan = 0,0284(402) – 3,0644(40) + 141.68
menggunakan program bantu KAJI untuk mempermudah = 64,54 lt/1000km
dalam mencari Degree of Saturation (DS). Dari DS yang Konsumsi BBM :
didapatkan dapat diketahui kinerja simpang Kletek. Apabila Y = 64,54 lt/1000km[1+ (0,400 + 0,050 + 0,035 )]
hasil DS<1 berarti persimpangan tesebut masih dapat melayani Y = 94,96 lt/1000km
volume lalu lintas yang berlangsung, namun apabila hasil DS Y’ = Konsumsi BBM * Harga BBM
≥1 maka harus dilakukan manajemen lalu lintas pada
persimpangan tersebut.
D. Analisis Trip Assignment
Dengan adanya pembangunan flyover di simpang Kletek
maka perlu diperhitungkan jumlah arus kendaraan yang akan
memilih lewat atas (lewat flyover) atau lewat bawah (jalan
arteri). Untuk mengetahui jumlah arus kendaraan digunakan
analisa Trip Assignment dengan model JICA I.
Rumus dari JICA I adalah sebagai berikut:
P = a ΔTb
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 5

Y’ = 94,96 lt/1000km*Rp4.500  Total pengeluaran jalan existing


= Rp 470.525,76/1000km Biaya gerak= Biaya kosumsi BBM + Kosumsi Oli + Kosumsi
 Persamaan untuk konsumsi oli mesin Ban +Suku Cadang+Montir+Biaya Penyusutan
Konsumsi Pelumas = Konsumsi pelumas dasar * faktor Biayagerak=Rp470.525,76+Rp189.000+Rp 17.003
koreksi +Rp126.781,2+5.074,7+Rp 346.666,67
Untuk V= 40 km/jam =Rp 1.292.331,47
Konsumsi Pelumas Gol I Biaya tak gerak=Bunga modal+Biaya asuransi
Y=(0,0027 lt/km*1000) = 2,7 /1000km =Rp137.280+ Rp 296.400
Y’ = Konsumsi pelumas * Harga Pelumas = Rp 433.680,00
Y’=(2,7 /1000km * Rp 70.000) = Rp 189.000/1000km Bok /1000km = Biaya gerak + Biaya tak gerak
= Rp 1.588.731,74
 Persamaan untuk pemakaian ban
Golongan I → Y = 0,0008848V – 0,0045333
VII. ANALISIS BIAYA KONSTRUKSI DAN ANALISIS
Untuk V= 40 km/jam
EKONOMI
Y= 0,0008848(40,78)-0,0045333
= 0,03154884/1000km A. Analisis Biaya Konstruksi Flyover
Y’=Y * Harga Ban
Y’=(0,03154884/1000km*Rp634.100 Biaya konstruksi flyover jalan merupakan biaya investasi
=Rp 17.003/1000km untuk flyover jalan dan datanya dapat di lihat pada tabel 7.1
 Persamaan untuk Pemeliharaan dan untuk rekapitulasi RAB dapat dilihat pada tabel 7.2
a). Suku Cadang:
Golongan I → Y = 0,0000064V + 0,0005567 NO. ITEM
Divisi 1 UMUM
URAIAN PEKERJAAN SATUAN KUANTITAS HARGA SATUAN (Rp) JUMLAH BIAYA (Rp)

1,2 Mobilisasi LS 1,0 80.122.500,0 80.122.500


Untuk V= 40 km/jam 1,18,(1) Relokasi utilitas yang ada LS 1,0 178.125.000,0 178.125.000
Divisi 2 DRAINASE
Y= 0,0000064(40,78)+0,0005567 2,2
Divisi 3
Pasangan batu dengan mortar
Pekerjaan Tanah
M3 4.830,0 432.988,5 2.091.334.455

3,1 (1) Galian biasa M3 7.245,0 15.191,0 110.058.795


= 0,00081769/1000km 3,1 (3) Galian struktur dgn kedalaman 0-2 m M3 1.102,5 27.500,0 30.318.750
3,2 (1) urugan tanah biasa M3 826,9 75.340,0 62.297.139
Y’= Y* harga kendaraan (Rp/1000km) 3,2 (2)
3,3
Urugan pilihan
Penyiapan badan jalan
M3
M2
551,3
57.500,0
116.675,0
4.080,0
64.317.094
234.600.000
Y’= (0,00081769*Rp 153.850.000) Divisi 4
4,2 (2)
PELEBARAN PERK & BAHU JALAN
Lapis pondasi Agregat Kelas B M3 1.725,0 184.912,5 318.974.063
Divisi 5 PEKERJAAN BERBUTIR
= Rp 126.781,2/1000km 5,6 (1) Lapis pondasi Agregat dengan Cement Trade Base (CTB) Ltr 900,0 589.462,5 530.516.250
Divisi 6 PEKERJAAN ASPAL
b). Jam kerja mekanik: 6,1 (1)
6,1 (2)
Lapis resap pengikat (Prime Coat)
Lapis perekat (tack Coat)
Ltr
Ltr
12.000,0
50.000,0
8.762,5
9.437,5
105.150.000
471.875.000

Golongan I → Y = 0,00362V + 0,36267 6,3 (5a)


6,3 (6a)
Laston Lapis aus (AC-AW), t=4 cm
Laston lapis Antara (AC-BC)
M2
M3
9.876,0
2.091,0
87.987,5
1.941.462,5
868.964.550
4.059.598.088
6,3 (6c) Laston lapis Antara (AC-BC) levelling t=5cm Ton 10.548,0 790.362,5 8.336.743.650
Untuk V= 40 km/jam 6,3 (7c)
Divisi 7
Laston lapis Pondasi (AC Base)
STRUKTUR
M3 750,0 1.941.462,5 1.456.096.875

Y = 0,00362(40) + 0,36267 7,1 (2)


7,1 (3)
Beton K-400
Beton K-350
M3
M3
2.752,0
4.050,0
1.687.542,5
1.446.465,0
4.644.100.085
5.858.183.250
7,1 (5) Beton K-250 M3 1.625,5 1.250.310,0 2.032.403.911
= 0,510294/1000km 7,1 (6) Beton K-225 M3 330,6 1.194.645,0 394.997.423
7,1 (8) Beton K-125 M3 39,3 896.130,0 35.226.870
Y’= Y*upah kerja per jam (Rp/1000km) 7,3 (1)
7,3 (2)
Baja tulangan U24 polos
Baja tulangan U32 ulir
kg
kg
6.561,1
204.559,7
12.750,0
12.875,0
83.654.025
2.633.705.751

Y’= 0,510294 *Rp 10.000= Rp 5.074,7/1000km 7,13


7,5 (1)c
Sandaran (railing)
Pengadaan tiang pancang pipa baja D600mm
M'
M'
10.000,0
5.043,0
278.875,0
1.825.000,0
2.788.750.000
9.203.475.000

 Persamaan untuk depresiasi (Biaya Penyusutan ) 7,5 (4)c


7,5 (7)
Pemancangan tiang pancang D600 mm
Pemotongan tiang pancang baja
M'
bh
5.043,0
143,0
187.500,0
125.000,0
945.562.500
17.875.000
7,5 (8)c Penyambungan tiang pancang baja bh 624,0 187.500,0 117.000.000
Golongan I →Y = 1/(2,5V+125) 7,9
7,11 (2)
Pasangan batu
Expantion Join type rubber 1 (celah 21-41 mm)
M3
M'
7.245,0
127,5
515.462,5
523.287,5
3.734.525.813
66.719.156
7,11 (2) Perletakan elastomerik jenis 1 (300x350x360 bh 156,0 495.400,0 77.282.400
Untuk V= 40 km/jam Divisi 8 PENGEMB, KONDISI & PEK, MINOR
8,4 (1) Marka jalan Thermoplastic M2 4.500,0 75.662,5 340.481.250
Y= 1/(2,5(40,78)+125) = 0,00440626 8,4 (3) (a)
8,4 (3) (b)
Rambu jalan dengan pemantul (Eng, Grade)
Rambu jalan ganda dgn permukaan pemantul Eng, Grade
bh
bh
202,0
40,0
674.125,0
658.275,0
136.173.250
26.331.000

Y’=Y*setengah nilai kendaraan (Rp./1000km) 8,4 (5)


8,4 (10)
Patok pengarah
Kerb Pracetak
bh
M'
100,0
15.000,0
111.962,5
52.600,0
11.196.250
789.000.000
8,4 (12) Perkerasan blok beton pd trotoar dan median M2 26.500,0 47.912,5 1.269.681.250
Y’=(0,00440626* ( ½ * Rp. 156.000.000,- ) Divisi 9 PEKERJAAN HARIAN
9,1 (1) Mandor jam 1.440,0 3.800,0 5.472.000
Y’= Rp 346.666,67 /1000km 9,1 (2)
9,1 (3)
Pekerja
Tukang
jam
jam
7.200,0
2.880,0
3.600,0
3.700,0
25.920.000
10.656.000

 Persamaan untuk bunga modal 9,1 (4)


9,1 (10)
Dump truck
Loader roda berantai 75-100 PK
jam
jam
2.880,0
-
92.000,0
106.000,0
264.960.000

Divisi 10 PEMELIHARAAN RUTIN


INT = AINT / AKM 10,1 (1)
10,1 (3)
Pemeliharaan Rutin perkerasan
Pemeliharaan Rutin selokan, saluran air
Ls
Ls
1,0
1,0
11.250.000,0
22.500.000,0
11.250.000
22.500.000
INT = 0,22 % * Harga Kendaraan Baru 10,1 (4)
10,1 (5)
Pemeliharaan Rutin bangunan pelengkap jalan
Pemeliharaan Rutin jembatan
Ls
Ls
1,0
1,0
22.500.000,0
75.000.000,0
22.500.000
75.000.000

AINT = 0,01 * (AINV/2) Jumlah nilai pekerjaan 54.643.674.392


Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% 5.464.367.439
AINV = Bunga Modal tahunan dari harga Jumlah total
Dibulatkan
60.108.041.831
60.108.040.000

kendaraan baru Tabel 7.1 Rencana Anggaran Biaya Untuk Flyover


AKM = Rata-rata jarak tempuh tahunan (kilometer)
kendaraan
INT Gol I =(0,22 %*Rp 156.000.000 = Rp137.280
 Persamaan untuk asuransi
Golongan I →Y = 38/(500V)
Untuk V= 40 km/jam
Y = 38/ (500(40) = 0,001863659
Y’= Y*nilai kendaraan (Rp/1000km)
Y’= (0,001863659*Rp156.000.000)
=Rp 296.400,-/1000km
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 6

NO. ITEM URAIAN PEKERJAAN NILAI KONSTRUKSI (Rp) VIII. KESIMPULAN


Divisi 1 UMUM 258.247.500
Divisi 2 DRAINASE 2.091.334.455
Dari hasil analisis perencanaan pembangunan flyover
Divisi 3 PEKERJAAN TANAH 501.591.778 diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Divisi 4 PELEBARAN PERK & BAHU JALAN 318.974.063 1. Kondisi ruas jalan Taman-Krian dari hasil analisis KAJI,
Divisi 5 PERKERASAN BERBUTIR 530.516.250
pada analisis kondisi exsisting, baik tahun 2012 maupun
Divisi 6 PERKERASAN ASPAL 15.298.428.163
Divisi 7 STRUKTUR 32.633.461.184 pada tahun 2024. Menunjukkan bahwa kinerja jalan
Divisi 8 PENGEMB KONDISI & PEK. MINOR 2.572.863.000 sebelum ada pembangunan flyover yaitu pada tahun 2012
Divisi 9 PEKERJAAN HARIAN 307.008.000 untuk derajat kejenuhan (DS) = 1.03, sedangkan pada
Divisi 10 PEMELIHARAAN RUTIN 131.250.000
ruas jalan Krian-Taman derajat kejenuhan (DS) = 0,918
A Jumlah nilai pekerjaan 54.643.674.392 dan untuk 10 tahun yang akan datang kondisi kinerja
B Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% 5.464.367.439 jalan mengalami peningkatan akibat bertambahnya
C Jumlah total 60.108.041.831 volume lalu lintas sehingga (DS) = 2,356 untuk ruas
Dibulatkan 60.108.040.000
jalan Taman-Krian, sedangkan ruas jalan Krian-Taman
Tabel 7.2 Rekapitulasi Anggaran Biaya
derajat kejenuhan (DS) = 2,059 dan analisis kondisi
B. Benefit Cost Ratio (BCR) dan Net Present Value (NPV) jalan rencana atau sesudah ada usaha pembangunan
flyover pada ruas jalan Taman-Krian pada tahun 2014
Total Biaya Manfaat Peghematan Total Manfaat i = 5,75 % Present Worth Present Worth

Tahun
n Rupiah/Tahun Rupiah/Tahun Nilai Waktu Rupiah/Tahun (P/F,i%,n) Cost Benefit untuk derajat kejenuhan (DS) = 0,435 dan untuk 10
Penghematan BOK 0,0575 Rupiah/Tahun Rupiah/Tahun
a b c d e = c+d f = 1/(1+i)^a g = b*f h = e*f tahun yang akan datang kondisi kinerja jalan sesudah
2012 0 30.054.020.000,00 - - 1,000 30.054.020.000,00 adanya usaha pembangunan flyover derajat kejenuhan
2013 1 30.054.020.000,00 - - - 0,946 28.419.877.068,56 -
2014 2 131.250.000,00 2.898.163.825,54 527.661.288,89 3.425.825.114,42 0,894 117.364.988,35 3.063.405.140,07
(DS) = 0,814 .
2015 3 144.375.000,00 3.388.429.844,45 572.691.707,98 3.961.121.552,42 0,846 122.081.784,57 3.349.477.319,59 2 Penghematan BOK sesudah dilakukan pembangunan
2016
2017
4
5
158.812.500,00
174.693.750,00
3.720.474.198,70
4.080.269.478,85
637.753.329,26
676.592.101,76
4.358.227.527,96
4.756.861.580,61
0,800
0,756
126.988.144,71
132.091.687,16
3.484.884.552,42
3.596.819.415,63
flyover selama umur rencana 20 tahun adalah
2018 6 192.163.125,00 4.432.976.003,58 712.257.330,31 5.145.233.333,89 0,715 137.400.336,53 3.678.940.960,21 Rp.145.317.798.659 dan untuk penghematan nilai waktu
2019 7 211.379.437,50 4.796.261.478,40 744.408.183,33 5.540.669.661,73 0,676 142.922.335,87 3.746.274.754,58 sesudah dilakukan pembangunan flyover selama umur
2020 8 232.517.381,25 5.137.871.628,42 778.337.789,80 5.916.209.418,22 0,639 148.666.259,53 3.782.688.073,04
2021 9 255.769.119,38 5.491.978.329,53 794.909.049,65 6.286.887.379,18 0,605 154.641.026,47 3.801.126.265,63
rencana 20 tahun adalah Rp 13.828.356.994.
2022 10 281.346.031,31 5.841.438.299,00 811.673.669,37 6.653.111.968,37 0,572 160.855.914,05 3.803.829.760,77 3. Analisis BCR didapatkan sebesar 1.28 28 (Berarti BCR
2023 11 309.480.634,44 6.172.109.851,10 822.010.277,54 6.994.120.128,64 0,541 167.320.572,54 3.781.368.053,72
2024 12 340.428.697,89 6.943.910.765,82 823.398.183,11 7.767.308.948,93 0,511 174.045.039,99 3.971.056.509,17
>1), untuk analisis ekonomi diperoleh Rp
2025 13 374.471.567,68 7.481.760.070,58 638.560.421,86 8.120.320.492,44 0,483 181.039.757,91 3.925.801.003,38 17.031.361.102,09 (NPV>0). Jadi dua analisis tersebut
2026 14 411.918.724,44 10.633.557.240,40 666.605.085,41 11.300.162.325,81 0,457 188.315.587,43 5.166.059.662,07
dapat disimpulkan bahwa pembangunan jalan layang (fly
2027 15 453.110.596,89 11.131.287.546,45 696.245.386,92 11.827.532.933,36 0,432 195.883.826,17 5.113.149.904,21
2028 16 498.421.656,58 11.631.212.621,25 725.887.295,54 12.357.099.916,79 0,409 203.756.225,80 5.051.618.459,25 over) pada ruas jalan sepanjang – krian ditinjau dari segi
2029 17 548.263.822,24 12.133.117.671,63 755.374.149,18 12.888.491.820,81 0,387 211.945.010,29 4.982.366.920,37 teknik lalu lintas dan ekonomi layak untuk dilaksanakan.
2030 18 603.090.204,46 12.632.827.808,83 785.015.733,69 13.417.843.542,52 0,366 220.462.894,86 4.904.965.473,33
2031 19 663.399.224,91 13.128.261.915,45 814.661.904,48 13.942.923.819,93 0,346 229.323.105,77 4.819.774.388,93
2032 20 729.739.147,40 13.641.890.080,85 844.314.106,18 14.486.204.187,03 0,327 238.539.400,80 4.735.295.453,06
52.903.883.703,39 ############# TOTAL 61.727.540.967,35 78.758.902.069,44
BCR = h/g 1,28
NPV = h-g 17.031.361.102,09
Tabel 7.3 Hasil Perhitungan BCR UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Total Biaya Manfaat Peghematan Total Manfaat i = 8,25 % Present Worth Present Worth serta Dosen Pembimbing yang telah membantu
n Rupiah/Tahun Rupiah/Tahun Nilai Waktu Rupiah/Tahun (P/F,i%,n) Cost Benefit
Tahun
Penghematan BOK 0.0825 Rupiah/Tahun Rupiah/Tahun terselesaikannya Tugas Akhir ini.
a b c d e = c+d f = 1/(1+i)^a g = b*f h = e*f

2012 0 30,054,020,000.00 - - 1.000 30,054,020,000.00


2013 1 30,054,020,000.00 - - - 0.924 27,763,702,064.69 -
2014 2 131,250,000.00 2,898,163,825.54 527,661,288.89 3,425,825,114.42 0.853 112,007,968.51 2,923,578,754.58 DAFTAR PUSTAKA
2015 3 144,375,000.00 3,388,429,844.45 572,691,707.98 3,961,121,552.42 0.788 113,819,430.92 3,122,788,577.67
2016 4 158,812,500.00 3,720,474,198.70 637,753,329.26 4,358,227,527.96 0.728 115,660,189.42 3,174,016,034.24 [1] Direktorat Jenderal Bina Marga ,“Manual Kapasitas Jalan
2017 5 174,693,750.00 4,080,269,478.85 676,592,101.76 4,756,861,580.61 0.673 117,530,717.82 3,200,328,323.88 Indonesia”,1997.
2018 6 192,163,125.00 4,432,976,003.58 712,257,330.31 5,145,233,333.89 0.622 119,431,497.56 3,197,819,156.78 [2] Kartika, A.A.G, 2006, Buku Ajar Ekonomi Jalan Raya, Jurusan Teknik
2019 7 211,379,437.50 4,796,261,478.40 744,408,183.33 5,540,669,661.73 0.574 121,363,017.89 3,181,162,743.28
Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS.
2020 8 232,517,381.25 5,137,871,628.42 778,337,789.80 5,916,209,418.22 0.530 123,325,775.96 3,137,920,758.22
2021 9 255,769,119.38 5,491,978,329.53 794,909,049.65 6,286,887,379.18 0.490 125,320,276.98 3,080,412,794.35 [3] Undang – undang no. 38 tahun 2004. Tentang Sistem Jaringan Jalan
2022 10 281,346,031.31 5,841,438,299.00 811,673,669.37 6,653,111,968.37 0.453 127,347,034.31 3,011,430,707.43 dan Pengelompokan Jalan.
2023 11 309,480,634.44 6,172,109,851.10 822,010,277.54 6,994,120,128.64 0.418 129,406,569.62 2,924,529,009.56
2024 12 340,428,697.89 6,943,910,765.82 823,398,183.11 7,767,308,948.93 0.386 131,499,413.00 3,000,324,513.61
2025 13 374,471,567.68 7,481,760,070.58 638,560,421.86 8,120,320,492.44 0.357 133,626,103.16 2,897,647,985.70
2026 14 411,918,724.44 10,633,557,240.40 666,605,085.41 11,300,162,325.81 0.330 135,787,187.46 3,725,048,581.23
2027 15 453,110,596.89 11,131,287,546.45 696,245,386.92 11,827,532,933.36 0.305 137,983,222.16 3,601,772,096.24
2028 16 498,421,656.58 11,631,212,621.25 725,887,295.54 12,357,099,916.79 0.281 140,214,772.50 3,476,269,401.12
2029 17 548,263,822.24 12,133,117,671.63 755,374,149.18 12,888,491,820.81 0.260 142,482,412.86 3,349,452,103.64
2030 18 603,090,204.46 12,632,827,808.83 785,015,733.69 13,417,843,542.52 0.240 144,786,726.90 3,221,285,363.70
2031 19 663,399,224.91 13,128,261,915.45 814,661,904.48 13,942,923,819.93 0.222 147,128,307.74 3,092,253,818.85
2032 20 729,739,147.40 13,641,890,080.85 844,314,106.18 14,486,204,187.03 0.205 149,507,758.09 2,967,909,723.49

52,903,883,703.39 7,901,692,910.99 TOTAL 60,285,950,447.57 60,285,950,447.57


Tabel 7.4 Hasil Perhitungan IRR
BCR = h/g 1.00
NPV = h-g 0.00

Anda mungkin juga menyukai