1, (2012) 1-6 1
Setia Ade Arianto, dan Anak Agung Gde Kartika, ST, MSc.
Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: dosen_pembimbing@jurusan.its.ac.id
Abstrak— Kemacetan jalan raya adalah masalah yang sering jalan Sepanjang-Krian. Keruwetan lalu lintas pada ruas jalan
terjadi pada sistem jaringan transportasi jalan raya. Pemerintah Sepanjang-Krian semakin bertambah karena pada ruas jalan
kini telah berupaya meminimalisasi kemacetan jalan raya tersebut terdapat beberapa persimpangan. Persimpangan
tersebut. Sistem jaringan ruas jalan Sepanjang-Krian adalah tersebut dapat menghubungkan Kota Mojokerto, Krian,
salah satu yang memberikan andil bagi kemacetan jalan raya
tersebut karena dijalan tersebut adalah jalan persimpangan yang
Sidoarjo, dan juga Surabaya. Kondisi pada ruas jalan tersebut
menghubungkan kota Mojokerto, Krian, Sidoarjo, dan Surabaya. dirasa tidak nyaman dan tidak aman dikarenakan
Bercampurnya kendaraan di jalan tersebut dapat menimbulkan bercampurnya lalu lintas antar kota terutama kendaraan berat
kemacetan bahkan kecelakaan. Salah satu alternatif yang dengan lalu lintas lokal seperti mobil dan sepeda motor.
diberikan dalam meminimalkan kemacetan di jalan tersebut Karena kapasitas kendaraan yang cukup tinggi sehingga jalan
dengan dibangunnya jalan layang (flyover). Tugas Akhir ini akan tersebut tidak dapat menampung kendaraan lagi pada beberapa
menganalisa apakah layak jika di ruas jalan tersebut dibangun tahun kemudian.
jalan layang (fly over) yang ditinjau dari segi teknik lalu lintas Karena ruas jalan Sepanjang–Krian adalah jalan utama yang
dan ekonomi jalan raya. Analisis yang akan dihitung antara lain
menghubungkan antar kota maka dapat dipastikan banyak
analisa tingkat kinerja jalan berupa nilai Derajat Kejenuhan
(DS), analisis perhitungan penghematan Nilai Waktu dan Biaya
kendaraan yang melajukan kendaraannya dengan kecepatan
Operasional Kendaraan, analisis perhitungan Benefit Cost Ratio, yang cukup tinggi. Keragaman jenis kendaraan yang melalui
analisis perhitungan Net Present Value. jalan tersebut, tingkat kecepatan kendaraan yang melaju cukup
tinggi serta banyaknya kerusakan perkerasan jalan pada
Kata Kunci— Analisis kelayakan, Derajat Kejenuhan, Biaya beberapa titik mengakibatkan sering terjadinya kecelakaan.
Operasional Kendaraan, BCR, NPV. Kemacetan (tundaan) juga sering terjadi di jalan tersebut
dikarenakan jumlah kendaraan yang tinggi. Jika ditinjau dari
I. PENDAHULUAN segi ekonomi, tundaan yang dialami kendaraan merupakan
biaya (cost) yang harus dibayar oleh pengguna kendaraan
S eiring dengan perkembangan suatu daerah, maka menuntut
perkembangan sarana dan prasarana transportasi demi
kelancaran arus barang dan jasa. Bertambahnya jumlah
akibat tundaan (macet) sedangkan dari segi waktu, pengguna
kendaraan akan lebih lama untuk sampai ketempat tujuan.
Adanya hal tersebut menyebabkan kondisi pada ruas jalan
kendaraan, baik angkutan umum maupun angkutan pribadi Sepanjang-Krian memerlukan penanganan yang lebih serius,
yang menggunakan ruas jalan menimbulkan berbagai masalah salah satu usaha pemerintah untuk menangani permasalahan
transportasi. Permasalahan transportasi yang terjadi antara lain diatas yaitu mengadakan pembangunan jalan layang (flyover).
kemacetan, kerusakan struktur perkerasan jalan, berkurangnya Usaha pembangunan jalan layang (flyover) ini diharapkan
umur rencana jalan serta meningkatnya tingkat kecelakaan. memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi para pengguna
Sistem jaringan jalan Kota Sidoarjo khususnya pada ruas jalan jalan apalagi dilihat dari segi waktu dan biaya. Sebelum
Sepanjang-Krian adalah jalan utama yang menghubungkan
pelaksanaan fisik pembangunan, perlu diketahui layak atau
Kota Mojokerto, Krian menuju Surabaya ataupun sebaliknya.
tidaknya jalan layang (flyover) tersebut melalui studi
Di sepanjang jalan tersebut juga banyak didirikan kantor,
kelayakan. Untuk itu dalam Tugas Akhir ini akan dilakukan
gudang, dan pabrik sehingga bisa dikatakan bahwa di jalan
tersebut tingkat produktivitasnya cukup tinggi. Di daerah studi kelayakan pembangunan jalan layang (flyover) pada ruas
tersebut kini juga telah dibangun kawasan perdagangan baru jalan Sepanjang-Krian ditinjau dari aspek lalu lintas dan
berskala Internasional yaitu Pasar Puspa Agro yang berdiri ekonomi.
diatas lahan seluas 50 hektare dengan rencana jumlah total stan Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui
mencapai 5000 stan. Dari 50 hektare luasan yang dimiliki karakteristik lalu lintas sebelum dan sesudah adanya
pasar ini, baru 15 hektare yang telah dibangun dengan jumlah pembangunan jalan layang (flyover) pada ruas jalan
stan 1045 stan namun telah memberikan dampak yang cukup Sepanjang-Krian , selisih waktu dan penghematan biaya
signifikan pada pertumbuhan lalu lintas di kawasan tersebut. sebelum dan sesudah adanya pembangunan jalan layang
Pertumbuhan lalu lintas pada kawasan Pasar Puspa Argo (flyover) pada ruas jalan Sepanjang-Krian, Kelayakan
memberikan pengaruh pada karakteristik lalu lintas di ruas dibangunnya jalan layang (flyover).
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 2
Lokasi Studi ini terletak pada ruas jalan Sepanjang-Krian Model ini sangat dibutuhkan apabila efek tata guna lahan dan
KM 16+540-17+680. pemilikan pergerakan terhadap besarnya bangkitan dan tarikan
pergerakan berubah sebagai fungsi waktu. Tahapan pergerakan
ini meramalkan jumlah pergerakan yang akan dilakukan
seseorang pada setiap zona asal dengan menggunakan data
LOKASI rinci mengenai tingkat bangkitan pergerakan, sosio ekonomi,
STUDI
dan tata guna lahan Tahapan ini biasanya menggunakan data
berbasis zona untuk memodelkan besarnya tingkat pergerakan
yang terjadi (baik bangkitan maupun tarikan). Khusus
mengenai angkutan barang bangkitan dan tarikan pergerakan
diramalkan dengan menggunakan atribut sektor industri dan
sektor lain yang terkait.
F. Biaya Operasi Kendaraan
Biaya Operasional Kendaraan yang digunakan dalam Tugas
Gambar 1. Lokasi Studi Akhir ini adalah dengan menggunakan formula Jasa Marga.
Biaya transportasi terdiri dari 3 macam, yaitu:
II. TINJAUAN PUSTAKA a. Biaya Operasional Kendaraan, BOK (Vehicle Operating
Cost, VOC)
A. Umum b. Nilai waktu (Time Value)
Dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini diperlukan c. Ongkos-ongkos (Fare)
suatu dasar teori yang dapat menunjang keseluruhan Komponen Biaya Operasi Kendaraan dibagi menjadi 6
pembahasan masalah yang timbul sesuai penyelesaian Tugas (enam) kategori, yaitu:
Akhir. Dasar teori yang dimaksud berisikan teori-teori 1. Konsumsi Bahan Bakar
penunjang yang berhubungan dengan Tugas Akhir yang akan 2. Konsumsi Minyak Pelumas
dikerjakan. 3. Konsumsi Ban
4. Depresiasi
B. Karakteristik Jalan
5. Bunga Modal
Karateristik jalan akan mempengaruhi kapasitas dan 6. Asuransi
kinerjanya apabila dibebani lalu lintas. Karakteristik jalan
antara lain klasifikasi jalan raya, tipe jalan, kelas jarak
pandang,tipe alinyemen, kelas hambatan samping, G. Nilai Waktu
Nilai waktu dihitung berdasarkan formula Jasa Marga
C. Karakteristik Lalu Lintas Jalan Luar Kota
dengan mempertimbangkan studi-studi tentang nilai waktu
Besarnya volume lalu lintas diperlukan untuk menentukan yang pernah ada.
jumlah dan lebar jalur pada suatu jalan dalam penentuan Nilai Waktu = Max {(K * Nilai Waktu Dasar) ; Nilai
karakteristik geometrik sedangkan jenis kendaraan akan Waktu Minimum}
menentukan kelas beban atau MST (Muatan Sumbu Terberat)
yang berpengaruh langsung kepada konstruksi perkerasan No. Kab/Kota Jasa Marga JIUTR
jalan. Karakteristik ini meliputi volume lalu lintas, satuan Gol I Gol Gol IIb Gol I Gol Gol IIb
IIa IIa
mobil penumpang, Ekivalen mobil penumpang, Kecepatan 1 DKI 8200 12369 9188 8200 17022 4246
arus bebas, Kapasitas, Derajat kejenuhan, Kecepatan 2 Selain DKI 6000 9051 6723 6000 12455 3170
D. Karakteristik Lalu Lintas Simpang Bersinyal Tabel 2.1 Nilai Waktu Minimum (Rp/jam)
Arus lalu lintas (Q) untuk setiap gerakan (belok kiri Q LT , Nilai waktu dasar diambil dari nilai waktu pada beberapa
lurus Q ST , dan belok kanan Q RT ) dikonversi dari kendaraan studi adalah sebagaimana tercantum pada Tabel 2.2
per jam menjadi satuan mobil penumpang (SMP) per jam
dengan menggunakan ekivalen kendaraan penumpang (EMP) Nilai Waktu (Rp/Jam/kend)
untuk masing-masing pendekat terlindung dan terlawan. (1) Refere Gol I Gol IIa Gol IIb
Kaeakteristik simpang bersinyal meliputi: Arus lalu lintas, nsi
Model dasar, Waktu siklus, Waktu hijau, Derajat kejenuhan, PT. Jasa Marga (1990-1996), 12.287 18.534 13.768
Panjang antrian, Angka henti, Tundaan. Formula Herbert Mohring
Padalarang-Cileunyi (1996) 3.385 - 3.827 - 5.716
E. Model Bangkitan Pergerakan 5.425 38.344
Semarang (1996) 3.411 - 14.541 1.506
Tujuan dasar tahap bangkitan pergerakan adalah 6.221
menghasilkan model hubungan yang mengaitkan parameter IHCM (1995) 3.281,25 18.212 4.971,20
guna lahan dengan jumlah pergerakan yang menuju ke suatu PCI (1979) 1.341 3.827 3.152
zona atau jumlah pergerakan yang meninggalkan suatu zona. JIUTR northern extension (PCI 7.067 14.670 3.659
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 3
Mulai
1989)
Identifikasi
Surabaya-Mojokerto (JICA 1991) 8.880 7.960 7.980
Tabel 2.2 Nilai Waktu Dari Berbagai Studi Studi Pustaka
Tahun
n Rupiah/Tahun Rupiah/Tahun Nilai Waktu Rupiah/Tahun (P/F,i%,n) Cost Benefit untuk derajat kejenuhan (DS) = 0,435 dan untuk 10
Penghematan BOK 0,0575 Rupiah/Tahun Rupiah/Tahun
a b c d e = c+d f = 1/(1+i)^a g = b*f h = e*f tahun yang akan datang kondisi kinerja jalan sesudah
2012 0 30.054.020.000,00 - - 1,000 30.054.020.000,00 adanya usaha pembangunan flyover derajat kejenuhan
2013 1 30.054.020.000,00 - - - 0,946 28.419.877.068,56 -
2014 2 131.250.000,00 2.898.163.825,54 527.661.288,89 3.425.825.114,42 0,894 117.364.988,35 3.063.405.140,07
(DS) = 0,814 .
2015 3 144.375.000,00 3.388.429.844,45 572.691.707,98 3.961.121.552,42 0,846 122.081.784,57 3.349.477.319,59 2 Penghematan BOK sesudah dilakukan pembangunan
2016
2017
4
5
158.812.500,00
174.693.750,00
3.720.474.198,70
4.080.269.478,85
637.753.329,26
676.592.101,76
4.358.227.527,96
4.756.861.580,61
0,800
0,756
126.988.144,71
132.091.687,16
3.484.884.552,42
3.596.819.415,63
flyover selama umur rencana 20 tahun adalah
2018 6 192.163.125,00 4.432.976.003,58 712.257.330,31 5.145.233.333,89 0,715 137.400.336,53 3.678.940.960,21 Rp.145.317.798.659 dan untuk penghematan nilai waktu
2019 7 211.379.437,50 4.796.261.478,40 744.408.183,33 5.540.669.661,73 0,676 142.922.335,87 3.746.274.754,58 sesudah dilakukan pembangunan flyover selama umur
2020 8 232.517.381,25 5.137.871.628,42 778.337.789,80 5.916.209.418,22 0,639 148.666.259,53 3.782.688.073,04
2021 9 255.769.119,38 5.491.978.329,53 794.909.049,65 6.286.887.379,18 0,605 154.641.026,47 3.801.126.265,63
rencana 20 tahun adalah Rp 13.828.356.994.
2022 10 281.346.031,31 5.841.438.299,00 811.673.669,37 6.653.111.968,37 0,572 160.855.914,05 3.803.829.760,77 3. Analisis BCR didapatkan sebesar 1.28 28 (Berarti BCR
2023 11 309.480.634,44 6.172.109.851,10 822.010.277,54 6.994.120.128,64 0,541 167.320.572,54 3.781.368.053,72
2024 12 340.428.697,89 6.943.910.765,82 823.398.183,11 7.767.308.948,93 0,511 174.045.039,99 3.971.056.509,17
>1), untuk analisis ekonomi diperoleh Rp
2025 13 374.471.567,68 7.481.760.070,58 638.560.421,86 8.120.320.492,44 0,483 181.039.757,91 3.925.801.003,38 17.031.361.102,09 (NPV>0). Jadi dua analisis tersebut
2026 14 411.918.724,44 10.633.557.240,40 666.605.085,41 11.300.162.325,81 0,457 188.315.587,43 5.166.059.662,07
dapat disimpulkan bahwa pembangunan jalan layang (fly
2027 15 453.110.596,89 11.131.287.546,45 696.245.386,92 11.827.532.933,36 0,432 195.883.826,17 5.113.149.904,21
2028 16 498.421.656,58 11.631.212.621,25 725.887.295,54 12.357.099.916,79 0,409 203.756.225,80 5.051.618.459,25 over) pada ruas jalan sepanjang – krian ditinjau dari segi
2029 17 548.263.822,24 12.133.117.671,63 755.374.149,18 12.888.491.820,81 0,387 211.945.010,29 4.982.366.920,37 teknik lalu lintas dan ekonomi layak untuk dilaksanakan.
2030 18 603.090.204,46 12.632.827.808,83 785.015.733,69 13.417.843.542,52 0,366 220.462.894,86 4.904.965.473,33
2031 19 663.399.224,91 13.128.261.915,45 814.661.904,48 13.942.923.819,93 0,346 229.323.105,77 4.819.774.388,93
2032 20 729.739.147,40 13.641.890.080,85 844.314.106,18 14.486.204.187,03 0,327 238.539.400,80 4.735.295.453,06
52.903.883.703,39 ############# TOTAL 61.727.540.967,35 78.758.902.069,44
BCR = h/g 1,28
NPV = h-g 17.031.361.102,09
Tabel 7.3 Hasil Perhitungan BCR UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Total Biaya Manfaat Peghematan Total Manfaat i = 8,25 % Present Worth Present Worth serta Dosen Pembimbing yang telah membantu
n Rupiah/Tahun Rupiah/Tahun Nilai Waktu Rupiah/Tahun (P/F,i%,n) Cost Benefit
Tahun
Penghematan BOK 0.0825 Rupiah/Tahun Rupiah/Tahun terselesaikannya Tugas Akhir ini.
a b c d e = c+d f = 1/(1+i)^a g = b*f h = e*f