Anda di halaman 1dari 1

Schistosomiasis merupakan penyakit yang disebabkan salah satunya oleh Schistosoma mansoni, salah

satu parasit pada manusia yang paling jarang di Amerika Latin dan Afrika,

namun dapat dikonfirmasi secara mikroskopis dengan terdapatnya telur pada tinja. Keterbatasan utama
dari pendekatan diagnostik ini adalah kurangannya kepekaan dalam mendeteksi cacing dan akibatnya
data pada tingkat infeksi dalam transmisi

sangat sedikit.PCR tes merupakan tes dengan sensitivitas tinggi dan

spesifisitas dalam mendeteksi DNA parasit Schistosoma mansoni dari sampel urin dalam kombinasi
dengan uji PCR konvensional Sistem PCR berbasis urine ini diuji untuk akurasi diagnostik di antara
populasi sebuah desa kecil di sebuah desadaerah endemik, membandingkannya dengan tes referensi
yang terdiri dari tiga teknik parasitologi yang berbeda. Diagnostik parameter mengungkapkan sensitivitas
100%, spesifisitas 91,20%, nilai prediksi positif dan negatif 86,25% dan100%, masing-masing, dan akurasi
tes 94,33%. Analisis statistik lebih lanjut menunjukkan indeks k 0,8806, menunjukkan sebuah hasil yang
sangat baik antara tes referensi dan sistem PCR. Data yang diperoleh dari model tikus
menunjukkaninfeksi dapat dideteksi satu minggu setelah penetrasi serkaria, membuka perspektif baru
untuk deteksi dini dan manajemen pasien selama tahap penyakit ini. Data menunjukkan bahwa sistem
PCR inovatif ini menyediakan penanganan yang mudah dan alat diagnostik yang kuat untuk mendeteksi
S. mansoni DNA dari sampel urin dan pendekatan yang menjanjikan untuk mengatasi hambatan
diagnostik dalam pengaturan transmisi rendah. Selanjutnya para pelaku teknik molekuler ini,
berdasarkan pada pemeriksaan sampel urin manusia mungkin berguna untuk diagnosis penyakit tropis
terabaikan lainnya yang dapat dideteksi oleh DNA trans-ginjal.

Anda mungkin juga menyukai