Kesetaraan terminologi antara Politik di Amerika dan Indonesia Amerika Indonesia Governance : Tata kelola Government : Eksekutif dengan jajaran organisasi formal (misalnya eksekutif, Mahkamah Agung, dan DPR), dalam hal ini dapat disebut sebagai pemerintahan. Administration : Eksekutif Bureaucracy : Organisasi teknis (Kementrian), atau disebut sebagai pemerintah Berikut ini adalah lima pernyataan terkait dengan governance: 1. Mengacu pada sekelompok institusi dan aktor yang berasal dari luar pemerintahan. Contoh kasusnya adalah di Inggris yang memiliki dua sistem politik, yaitu Westminster Model dan kerajaan. Westminster model dianggap gagal dalam menangkap sistem pemerintahan yang kompleks. Struktur pemerintah terbagi dalam institusi dan organisasi yang kompleks. Seharusnya hanya ada satu pusat kekuatan, tapi pada kenyataannya banyak pusat dan jaringan yang berbeda-beda. Hal tersebut berakibat pada munculnya cultural lag dan gejolak-gejolak dari pemerintah lokal. 2. Menggambarkan ketidakjelasan batas dan tanggungjawab untuk mengatasi permasalahan sosial dan ekonomi. Pemerintah harus fokus kepada masayarakat sosial dan kebutuhan dasar sosial , ini dibutuhkan atau diperlukan untuk menciptakan kinerja atau efektifitas ekonomi dan performa dari para politikan (Putman, 1993). Dalam menyelesaikan masalah sosial dan ekonomi, pemerintah melibatkan sektor privat dan voluntary sector, termasuk juga masyarakat. Voluntary Sector Private Sector Sektor voluntary ini didorong untuk Pergeseran tanggungjawab dari pemerintah berkontribusi untuk mengatasi permasalahan ke sektor privat berakibat pada kebingungan tanpa ada bantuan dari pemerintah. siapa yang bertanggungjawab ketika ada Pergeseran tanggungjawab dari pemerintah masalah. ke voluntir akan mencipatkan gambaran yang tidak jelas antara publik dan privat. 3. Tata kelola mengidentifikasi ketergantungan kekuatan di antara masing-masing lembaga dalam melakukan tidakan kolektif. Dalam power dependence, pihak-pihak yang terlibat akan saling bergantung dan bertukar informasi. Namun, kelemahannya adalah outcome yang tidak sesuai yang diharapkan karena banyaknya aktor yang terlibat. 4. Tata kelola adalah tentang jaringan actor-aktor yang otonom. Tata kelola melibatkan kelompok-kelompok di luar pemerintah, yang terlibat dalam menyusun kebijakan dan mengurusi kepentingan pemerintah (governcance networks). Bentuk keterlibatan tersebut misalnya adalah ultimate partnership, yaitu bentuk jaringan yang pengelolaannya mandiri (seperti kelompok berbasis kebijakan, fungsi, atau isu). 5. Mengenali kapasitas untuk menyelesaikan sesuatu tidak bergantung pada kekuasaan. Dalam hal ini pemerintah dilihat sebagai pihak yang dapat menggunakan alat untuk mengarahkan dan membimbing.
49 - Permenpera No 7 Tahun 2013 Perubahan Atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2012 TTG Penyelenggaraan Perumahan& Kawasan Permukiman DGN Hunian Berimbang