Anda di halaman 1dari 2

TUGAS REFLEKSI

NAMA : AMESTA KARTIKA R.


NIM : 25417017

2A. GOVERNANCE AS THEORY: FIVE PROPOSITIONS


Kesetaraan terminologi antara Politik di Amerika dan Indonesia
Amerika Indonesia
Governance : Tata kelola
Government : Eksekutif dengan jajaran organisasi formal (misalnya eksekutif, Mahkamah
Agung, dan DPR), dalam hal ini dapat disebut sebagai pemerintahan.
Administration : Eksekutif
Bureaucracy : Organisasi teknis (Kementrian), atau disebut sebagai pemerintah
Berikut ini adalah lima pernyataan terkait dengan governance:
1. Mengacu pada sekelompok institusi dan aktor yang berasal dari luar pemerintahan.
Contoh kasusnya adalah di Inggris yang memiliki dua sistem politik, yaitu Westminster Model dan
kerajaan. Westminster model dianggap gagal dalam menangkap sistem pemerintahan yang
kompleks. Struktur pemerintah terbagi dalam institusi dan organisasi yang kompleks. Seharusnya
hanya ada satu pusat kekuatan, tapi pada kenyataannya banyak pusat dan jaringan yang
berbeda-beda. Hal tersebut berakibat pada munculnya cultural lag dan gejolak-gejolak dari
pemerintah lokal.
2. Menggambarkan ketidakjelasan batas dan tanggungjawab untuk mengatasi permasalahan
sosial dan ekonomi.
Pemerintah harus fokus kepada masayarakat sosial dan kebutuhan dasar sosial , ini dibutuhkan
atau diperlukan untuk menciptakan kinerja atau efektifitas ekonomi dan performa dari para
politikan (Putman, 1993). Dalam menyelesaikan masalah sosial dan ekonomi, pemerintah
melibatkan sektor privat dan voluntary sector, termasuk juga masyarakat.
Voluntary Sector Private Sector
Sektor voluntary ini didorong untuk Pergeseran tanggungjawab dari pemerintah
berkontribusi untuk mengatasi permasalahan ke sektor privat berakibat pada kebingungan
tanpa ada bantuan dari pemerintah. siapa yang bertanggungjawab ketika ada
Pergeseran tanggungjawab dari pemerintah masalah.
ke voluntir akan mencipatkan gambaran yang
tidak jelas antara publik dan privat.
3. Tata kelola mengidentifikasi ketergantungan kekuatan di antara masing-masing lembaga
dalam melakukan tidakan kolektif.
Dalam power dependence, pihak-pihak yang terlibat akan saling bergantung dan bertukar
informasi. Namun, kelemahannya adalah outcome yang tidak sesuai yang diharapkan karena
banyaknya aktor yang terlibat.
4. Tata kelola adalah tentang jaringan actor-aktor yang otonom.
Tata kelola melibatkan kelompok-kelompok di luar pemerintah, yang terlibat dalam menyusun
kebijakan dan mengurusi kepentingan pemerintah (governcance networks). Bentuk keterlibatan
tersebut misalnya adalah ultimate partnership, yaitu bentuk jaringan yang pengelolaannya
mandiri (seperti kelompok berbasis kebijakan, fungsi, atau isu).
5. Mengenali kapasitas untuk menyelesaikan sesuatu tidak bergantung pada kekuasaan. Dalam hal
ini pemerintah dilihat sebagai pihak yang dapat menggunakan alat untuk mengarahkan dan
membimbing.

Anda mungkin juga menyukai