DAN PENANGANAN
KEBAKARAN
LEMBAR PENGESAHAN
i
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT MITRA SEHAT
NOMOR: /Per/RSMS/II/2017
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MITRA SEHAT TENTANG PANDUAN
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEBAKARAN DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
ii
MITRA SEHAT
KEDUA : Panduan Pencegahan dan Penanganan Kebakaran di Lingkungan Rumah Sakit
Mitra Sehat sebagaimana terlampir dalam Peraturan ini.
KETIGA : Panduan Pencegahan dan Penanganan Kebakaran di Lingkungan Rumah Sakit
Mitra Sehat digunakan dalam pengelolaan risiko yang dapat terjadi terhadap staf,
pasien, keluarga, dan pengunjung di Rumah Sakit Mitra Sehat.
KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Situbondo
Pada tanggal : 1 Februari 2017
iii
DAFTAR ISI
iv
Lampiran
Direktur Rumah Sakit Mitra Sehat
Nomor : /Per/RSMS/II/2017
Tanggal : 1 Februari 2017
BAB I PENDAHULUAN
A. TUJUAN
Tujuan Umum
Memberikan panduan bagi staf dan seluruh komponen yang berada di lingkungan Rumah
Sakit untuk mengetahui, memahami dan dapat mengimplementasikan penanganan bencana
kebakaran, pengurangan risiko, deteksi dini, dan tindakan evakuasi serta memberikan
pendidikan kepada staf untuk menyelamatkan pasien, keluarga, staf dan pengunjung.
Tujuan Khusus
1. Melakukan identifikasi area-area berisiko terjadinya kebakaran yang bertujuan untuk
melakukan tindakan preventif dan penanggulangan secepat mungkin.
2. Memberikan informasi dan prosedur tentang bahaya kebakaran kepada seluruh staf dan
komponen di lingkungan Rumah Sakit .
3. Menetapkan dan menyusun langkah-langkah yang perlu dilakukan bila terjadi bencana
kebakaran di lingkungan Rumah Sakit .
4. Memahami dan dapat mengaplikasikan/uji coba tindakan nyata secara berkala sesuai
prosedur untuk menjaga segala kemungkinan bila terjadi kebakaran.
B. DEFINISI
1. Kebakaran adalah suatu peristiwa yang disebabkan dari api yang tidak dapat
dikendalikan atau dikuasai baik besar maupun kecil, disengaja atau tidak dan
menimbulkan kerugian harta benda, cacat bahkan korban jiwa.
2. Titik berkumpul adalah lokasi yang ditetapkan sebagai area yang aman bagi proses
evakuasi bila terjadinya kebakaran dan keadaan darurat lainnya.
3. Penanggulangan kebakaran adalah segala upaya untuk mencegah timbulnya kebakaran
dengan berbagai upaya atau pengendalian setiap perwujudan energi, pengadaan sarana,
proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan serta pembentukan organisasi tanggap
darurat untuk menanggulangi bahaya kebakaran.
4. Pos Komando kebakaran adalah tempat/ area yang menjadi pusat komando penanganan
bila terjadinya kebakaran
5. Peringatan dini kebakaran adalah proses memonitor situasi-situasi dalam ruangan
bangunan gedung yang rentan terhadap bahaya kebakaran yang direfleksikan dengan
adanya indikator panas atau asap.
6. Sistim alarm kebakaran otomatik (smoke detector dan alarm) adalah sistim atau
rangkaian elektronik yang terhubungan dengan seperangkat alat detector panas,
detector asap yang dapat mendeteksi apabila dikenai zat berupa gas menghasilkan suatu
alarm/tanda peringatan secara cepat.
7. Sistem penghentian Chemical suppressants dan springkler adalah suatu sistem
pemadaman/penghentian kobaran api melalui bahan/larutan yang dikeluarkan oleh
sistem pemdaman yang bersifat kimia atau air.
8. Hydrant adalah seperangkat alat penyemprot air terdiri dari slang dan alat pompa yang
mempunyai tekanan tinggi karena dihubungkan dengan generator listrik yang terpompa
secara cepat dan menghasilkan tekanan air yang keluar sangat kuat
9. APAR adalah alat pemadam api ringan, yang terdiri dari beberapa macam bahan untuk
menghilangkan api tergantung dari sumber api yang hadapinya.
1
BAB II RUANG LINGKUP
B. PENANGGUNG JAWAB
1. Staf unit terkait
2. Seluruh staf dan karyawan Rumah Sakit
3. Petugas Pemadam Kebakaran
Klasifikas
No Jenis Bahan Terbakar Penanganan Keterangan
i
1 A Benda padat meliputi : a. Pasir,
Kertas, plastic, kayu, b. Tanah,
kain c. Lumpur,
d. Tepung pemadam -
(dry powder)
e. Busa (foam),
f. Air
2 B Benda cair / gas a. Tepung pemadam
meliputi : (dry powder)
Preminum (bensin), b. Busa (foam), -
solar, kerosene, c. Air dalam bentuk
LPG/LNG, minyak spray atau kabut
2
Klasifikas
No Jenis Bahan Terbakar Penanganan Keterangan
i
goring halus
3 C Instalasi listrik a. Carbondioxyda (CO2) Dilarang
bertegangan meliputi : b. Tepung kering (dry menggunakan
Alat-alat rumah tangga chemical) air
yang menggunakan
listrik
4 D Benda logam padat a. Pasir halus dan
meliputi : kering
-
Magnesium, aluminium, b. Dry powder khusus
natrium, kalium, dsb
5 E Peralatan elektronik a. Clean agent Terjadi
hubungan
arus pendek.
Dilarang
menggunaka
n dry powder
6 K Bahan konsentrasi a. Tepung pemadam Biasanya
lemak yang tinggi (dry powder) terjadi
b. Busa (foam), didapur
c. Air dalam bentuk
spray atau kabut
halus
3
BAB III TATA LAKSANA
4
d. Adanya sistem/kategori tingkat pengawasan lokasi/fasilitas dan area public yang
menimbulkan bahaya kebakaran besar, sedang dan kecil.
5
5. Memberikan tindakan definitive sesuai kondisi kegawatan dan bila diperlukan tindakan
perawatan lanjutan
6. melakukan rujukan bila diperlukan ke rumah sakit terdekat karena pertimbangan medis
maupun tempat perawatan yang ada.
6
BAB IV DOKUMENTASI
C. DOKUMENTASI EVALUASI
1. Evaluasi pelaksanaan ujicoba/berkala menghadapi kebakaran
2. Evaluasi perbaikan dan penggantian alat kebakaran