Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PokokBahasan : P3K
Sub PokokBahasan : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Sasaran : Siswa SD
Target : Siswa SD
Hari / tanggal : Senin, 02 Oktober 2018
Jam : 09.00 WIB
Waktu : 20 menit
Tempat : di SD Lassang-Lassang

I. IDENTIFIKASI MASALAH
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari program kesehatan
anak usia sekolah. Anak usia sekolah adalah anak berusia 6-12 tahun yang sesuai
dengan proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi dua kelompok yakni pra remaja
(6-9 tahun) dan remaja (10-19 tahun).
Program UKS adalah upaya terpadu program dan lintas sector dalam rangka
mengingkatakan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat
pesertas didik yang berada di sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah.
Dalam program UKS ini peserta didik tidak hanya berperan sebagai objek
penerima layanan kesehatan tetapi juga sebagai subjek, bersama dengan masyarakat
sekolah lainnya yaitu para guru, pegawai lainnya di sekolah, komite sekolah dan
orang tua siswa berperan dalam meningkatkan kesehatannya dan mewujudkan
lingkungan sekolah yang sehat.
Salah satu program Usaha kesehatan sekolah adalah pelatihan tentang dokter
kecil. Dokter kecil adalah siswa yang memenuhi keriteria dan telah terlatih untuk ikut
melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri
sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan dokter kecil
dapat mengerti tentang tugas dan kegiatan, salah satunya adalah pelaksanaan
pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )


Setelah dilakukan penyuluhan tentang dokter kecildi harapkan dokter kecil
memahami tentang :
a. Pengertian dokter kecil
b. Tugas dan kewajiban dokter kecil

1
c. Kegiatan dokter kecil
d. Pelaksanaan P3K

IV. MATERI
Terlampir (lampiran 1)

V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VI. MEDIA
1. Materi SAP
2. LCD
3. Laptop

VII. PENGORGANISASIAN
1. Penyaji
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan mudah dipahami peserta
penyuluhan.
2. Fasilitator
Mengevaluasi penyuluh, moderator, peserta, dan jalannya proses penyuluhan.
3. Notulen
Mencatat pertanyaan yang diajukan auidien/peserta penyuluhan, dan masukan dari
fasilitator
4. Peserta
Mendengarkan, memperhatikan, serta mengajukan pertanyaan.

2
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

3
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 Pembukaan:
menit Memberi salam Menjawab salam
Perkenalan Mendengarkan dan
Menjelaskan tujuan
memperhatiakn
penyuluhanMenyebutkan materi /
materi yang
pokok bahasan yang akan
disampaikan
disampaikan
membuat kontrak waktu
Menyetujui kontrak
penyampaian penyuluhan

2 30 Pelaksanaan / penyampaian materi:


menit Menggali pengetahuan peserta mengemukakan
penyuluhan tentang pengertian doter pendapat
mendengarkan
kecil
Menyimak dan
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan Pengertian Dokter memperhatikan
Kecil
mengemukakan
Menggali pengetahuan peserta
pendapat
penyuluhan tentang tugas dan
kewajiban dokter kecil
Memberikan reinforcement positif mendengarkan
Menjelaskan tugas dan kewajiban Menyimak dan
dokter kecil memperhatikan
Menggali pengetahuan peserta mengemukakan
penyuluhan tentang kegiatan dokter pendapat
kecil.
mendengarkan
Memberikan reinforcement positif
Menyimak dan
Menjelaskan kegiatan dokter kecil.
memperhatikan
Menggali pengetahuan peserta mengemukakan
penyuluhan tentang pelaksanaan P3K pendapat
Memberikan reinforcement positif mendengarkan
Menjelaskan Pelaksanaan P3K Menyimak dan
memperhatikan
3 4 Evaluasi:
menita) Memberi kesempatan kepada peserta Peserta bertanya
untuk bertanya mengenai masalah
b) Memberi pertanyaan kepada peserta: yang belum
Pengertian karies gigi, tanda-tanda karies dipahami
gigi,. Peserta menjawab
pertanyaan
4 3 Penutup: 4

menit Menyimpulkan materi yang telah Mendengarkan dan


disampaikan memperhatikan
IX. SETTING TEMPAT
SD

5
Lampiran
Materi Penyuluhan

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


1. Pelaksanaan P3K
a. Prinsip dasar p3k
1. Pegertian p3k adalah
Memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan dengan cepat ddan
tepat sebelum korban dibawa ke puskesmas atau rumah sakit
2. Tujuan p3k
a. Mencegah cidera bertambah parah
b. Menunjang upaya penyembuhan
3. Pedoman yang harus dipegang oleh pelaku p3k
P= penolong mengamankan diri sendiri terlebih dahulu sebelum bertindak
A= amankan korban dari gangguan di tempat kejadian sehingga bebas dari
bahaya
T= tanda tempat kejadian
2. Penanganan luka berdarah
A. Luka
Yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena
kekerasan/injury.\
Gejala
a. Terbukanya kulit
b. Pendarahan
c. Rasa nyeri
Penanganan
a. Bersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater)
b. Tutup luka dengan kasa steril/plester
c. Balut tekan (jika pendarahannya besar)
d. Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka:
a. Ketika memeriksa luka: adakah benda asing, bila ada:
Keluarkan tanpa menyinggung luka
Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau kain berbulu)
Evakuasi korban ke pusat kesehatan
b. Bekuan darah: bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai
menutup. Bekuan tidak boleh dibuang, jika luka akan berdarah lagi.
Luka Bakar

6
Yaitu luka yang terjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan
panas (api, air panas, listrik, atau zat-zat yang bersifat membakar)
Penanganan
1. Matikan api dengan memutuskan suplai oksigen
2. Perhatikan keadaan umum penderita
3. Pendinginan
4. Membuka pakaian penderita/korban
5. Merendam dalam air atau air mengalir selama 20 atau 30 menit. Untuk daerah
wajah, cukup dikompres air

Mencegah infeksi
1. Luka ditutup dengan perban atau kain bersih kering yang tak dapat melekat
pada luka
2. Penderita dikerudungi kain putih
3. Luka jangan diberi zat yang tak larut dalam air seperti mentega, kecap dll.
4. Pemberian sedative/morfin 10 mg im diberikan dalam 24 jam sampai 48 jam
pertama
5. Transportasi kefasilitasan yang lebih lengkap sebaiknya dilakukan dalam satu
jam bila tidak memungkinkan masih bisa dilakukan dalam 24-48 jam pertama
dengan pengawasan ketat selama perjalanan.

B. Penanganan pada korban yang pingsan (kehilangan kesadaran)


Pingsan (Syncope/collapse)
Yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak
mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, animea.
Gejala :
1. Perasaan limbung
2. Pandangan berkunang-kunang
3. Telinga berdenging
4. Nafas tidak teratur
5. Muka pucat
6. Biji mata melebar
7. Lemas
8. Keringat dingin

7
9. Menguap berlebihan
10. Tak respon (beberapa menit)
11. Denyut nadi lambat

Penanganan :
1. Baringkan korban dalam posisi terlentang
2. Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
3. Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat
pernafasan
4. Beri udara segar
5. Periksa kemungkinan cedera lain
6. Selimuti korban
7. Korban diistirahatkan beberapa saat
8. Bila tak segera sadar >> periksa nafas dan nadi >> posisi stabil >> Rujuk ke
instansi kesehatan

C. Penanganan pada korban yang mimisan


Mimisan
Yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim (terlalu
panas/terlalu dingin)/kelelahan/benturan.
Gejala
1. Dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri
2. Korban sulit bernafas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah
3. Kadang disertai pusing
Penanganan
1. Bawa korban ke tempat sejuk/nyaman
2. Tenangkan korban
3. Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung
4. Diminta bernafas lewat mulut
5. Bersihkan hidung luar dari darah
6. Buka setiap 5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertama.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ananto, Purnomo. 2006. Usaha Kesehatan Sekolah Di Sekolah Dasar Dan Madrasah
Ibtidaiyah. Bandung : Yrama Widya.

Depkes RI. 2007. Pedoman Untuk Tenaga Kesehatan Usaha Kesehatan Sekolah di Tingkat
Sekolah Lanjutan. Jakarta: Depkes.

Kementrian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Pelatihan Dokter Kecil. Jakarta : Kementrian
Kesehatan RI.

Limited, Dorling Kindersley. 2005. First Aid For Children Fast (Emergency Procedure for
all parent and carers). Alih bahasa Susi Purwoko. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.

Harjadinata, Yohana E. 2013. Pintar Seperti Dokter di Rumah. Jakarta : Grasindo

Anda mungkin juga menyukai