Anda di halaman 1dari 17

1.

Mitokondria
Mitokondria (mitochondrion', plural: mitochondria') atau kondriosom (chondriosome)

adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi makhluk hidup. Respirasi merupakan

proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi

berlangsungnya proses hidup. Mitokondria merupakan salah satu bagian sel yang paling penting

karena di sinilah energi dalam bentuk ATP (Adenosine Tri-Phosphate) dihasilkan. Mitokondria

mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan membran luar dan lapisan membran dalam.

Lapisan membran dalam ada dalam bentuk lipatan-lipatan yang sering disebut dengan

cristae. Di dalam Mitokondria terdapat ruangan yang disebut matriks, dimana beberapa mineral

dapat ditemukan. Sel yang mempunyai banyak Mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati, dan

otot. Keberadaan mitokondria didukung oleh hipotesis endosimbiosis yang mengatakan bahwa

pada tahap awal evolusi sel eukariot bersimbiosis dengan prokariot (bakteri) Kemudian

keduanya mengembangkan hubungan simbiosis dan membentuk organel sel yang pertama.

2. Struktur mitokondria
Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan
memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk
mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter
0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu
membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam
membran. Di dalam bagian mitokondria banyak terdapat enzim – enzim. Mitokondria terdiri dari
:
a. Membran luar yang berfungsi sebagai pembatas antara bagian dalam mitokondria dengan
sitoplasma.
b. Membran dalam yang berlekuk-lekuk (krista) berfungi untuk memperluas permukan dan untuk
melangsungkan rantai respirasi yang menghasilka ATP.
c. Ruang antar membran (antara membran dalam dan luar), berfungsi untuk oksidasi asam lemak
dan katabolisme asetil koenzim dan sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting
bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak. Di
dalam matriks mitokondria juga terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria
(mtDNA), ribosom, ATP, ADP, ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium.
d. Matriks mitokondria, merupakan sebuah ruang yang dikelilingi oleh membran dalam yang
berguna sebagai tempat oksidasi asam lemak dan katabolisme asetil koenzim.
e. Cristae merupakan lapisan membran dalam ada dalam bentuk lipatan-lipatan.

3. Struktrur Kimia Mitokondria


Pada mitokondria utuh, air merupakan komponen utama yang dominan dan ditemukan di
seluruh mitokondria kecualai dalam lapisan bilayer lipida. Air selain berperan dalam reaksi –
reaksi kimia, juga berperan sebagai medium fisik dimana metabolisme dapat berdifusi diantara
sistem enzim. Komponen utama mitokondria adalah protein. Persentase protein yang sebenarnya
berkaitan dengan jumlah membran protein yang ada. Protein mitokondria dapat dikelompokkan
menjadi dua bentuk yaitu protein terlarut dan tidak terlarut. Komposisi lipida mitokondria
tergantung dan sumber mitokondrianya. Namun demikian. Fosfolipida merupakan bentuk yang

dominan. Umunya fosfolipida yang terdiri dari 3 4 total lipida. Fosfatidilamin dan
fosafatidiletanolamin umunya merupakan fosafatidil dalam jumlah yang besar pada mitokondria.
Namun demikian, ditemukan kadar kadiolipin dan kolesterol dengan konsentrasi yang rendah.
4. Fungsi Mitokondria
Peran utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi sel yang menghasilkan energi dalam
bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat akan berakhir di mitokondria ketika piruvat di transpor
dan dioksidasi oleh O2¬ menjadi CO2 dan air. Energi yang dihasilkan sangat efisien yaitu sekitar
tiga puluh molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul glukosa yang dioksidasi,
sedangkan dalam proses glikolisis hanya dihasilkan dua molekul ATP. Proses pembentukan ATP
melibatkan proses transpor elektron dengan bantuan empat kompleks enzim, yang terdiri dari
kompleks I (NADH dehidrogenase), kompleks II (suksinat dehidrogenase), kompleks III
(koenzim Q–sitokrom C reduktase), kompleks IV (sitokrom oksidase), dan juga dengan bantuan
FoF1 ATP Sintase dan (ANT).
5. Sifat – sifat DNA Mitokondria
Mitokondria memiliki DNA tersendiri, yang dikenal sebagai mtDNA (mitochondrial DNA).
MtDNA berpilin ganda, sirkular, dan tidak terlindungi membran (prokariotik). Karena memiliki
ciri seperti DNA bakteri, berkembang teori yang cukup luas dianut, yang menyatakan bahwa
mitokondria dulunya merupakan makhluk hidup independen yang kemudian bersimbiosis
dengan organisme eukariotik. Teori ini dikenal dengan teori endosimbion. Pada makhluk tingkat
tinggi, DNA mitokondria yang diturunkan kepada anaknya hanya berasal dari betinanya saja
(mitokondria sel telur). Mitokondria jantan tidak ikut masuk ke dalam sel telur karena letaknya
yang berada di ekor sperma. Ekor sperma tidak ikut masuk ke dalam sel telur sehingga DNA
mitokondria jantan tidak diturunkan.
MtDNA diwariskan secara maternal. Sel telur memiliki jumlah mitokondria yang lebih
banyak dibandingkan sel sperma, yaitu sekitar 100.000 molekul sedangkan sel sperma hanya
memiliki sekitar 100-1500 mtDNA. Dalam sel sperma mitokondria banyak terkandung dalam
bagian ekor karena bagian ini yang sangat aktif bergerak sehingga membutuhkan banyak ATP.
Pada saat terjadi pembuahan sel telur, bagian ekor sperma dilepaskan sehingga hanya sedikit
atau hampir tidak ada mtDNA yang masuk ke dalam sel telur. Hal ini berarti bahwa sumbangan
secara paternal hanya berjumlah 100 mitokondria. Apalagi dalam proses pertumbuhan sel,
jumlah mtDNA secara paternal semakin berkurang. Maka jika dibandingkan dengan sumbangan
secara maternal yaitu 100.000, maka sumbangan secara paternal hanya 0,01%. Oleh karena itu
dapat dianggap tidak terjadi rekombinasi sehingga dapat dikatakan bahwa mtDNA bersifat
haploid.
DNA mitokondria juga memiliki sifat unik lainnya yaitu laju mutasinya yang sangat tinggi
sekitar 10-17 kali DNA inti [Wallace et al., 1997]. Hal ini dikarenakan mtDNA tidak memiliki
mekanisme reparasi yang efisien [Bogenhagen, 1999], tidak memiliki protein histon, dan terletak
berdekatan dengan membran dalam mitokondria tempat berlangsungnya reaksi fosforilasi
oksidatif yang menghasilkan radikal oksigen sebagai produk samping [Richter, 1988]. Selain itu,
DNA polimerase yang dimiliki oleh mitokondria adalah DNA polimerase γ yang tidak
mempunyai aktivitas proofreading (suatu proses perbaikan dan pengakuratan dalam replikasi
DNA). Tidak adanya aktivitas ini menyebabkan mtDNA tidak memiliki sistem perbaikan yang
dapat menghilangkan kesalahan replikasi. Replikasi mtDNA yang tidak akurat ini akan
menyebabkan mutasi mudah terjadi.
Salah satu bentuk keunikan lainnya dari mitokondria adalah perbedaan kode genetik
mitokondria menunjukkan perbedaan dalam hal pengenalan kodon universal. UGA tidak dibaca
sebagai “berhenti” melainkan sebagai tryptofan, AGA dan AGG tidak dibaca sebagai arginin
melainkan sebagai “berhenti”, AUA dibaca sebagai methionin.
6. Proses – proses yang terjadi di dalam mitokondria
a. Glikolisis
Glikolisis adalah suatu produksi asam piruvat dari glukosa. Enzim yang dibutuhkan untuk
glikolisis terdapat di dalam sitosol. Dalam kedaan anaerobik glikolisis difermentasi dan
membentuk suatu produk seperti asam laktat. Atau etanol dan karbondioksida. Bila terdapat
oksigen, asam piruvat masuk ke dalam mitokondria di mana asam tersebut dioksidasi oleh enzim
– enzim dari siklus asam sitrat. Proses ini di sebut respirasi sel. Pembakaran glukosa memerlukan
oksigen, tetapi beberapa sel hidup di mana tidak terdapat oksigen. Semua sel mempunyai
peralatan enzimatik untuk mengkatabolis glukosa tanpa bantuan oksigen. Perombakan anaerobik
(tanpa udara dan tanpa oksigen) glukosa ini disebut glikolisis. Sel – sel yang hidup tanpa oksigen
menggunakan glikolisis untuk mendapatkan energi yang diperlukan untuk hidupnya.
b. Fermentasi
Pada peristiwa glikolisis, glukosa secara bertahap diubah menjadi asam piruvat. Asam
piruvat selanjutnya dapat diubah menjadi sejumlah produk tergantung pada kondisi metabolisme
sel secara umum. Misalnya asam piruvat diubah menjadi asetil koA untuk memasuki daur asam
sitrat dalam kondisi aerob atau dikonversi menjadi etanol atau asam laktat dalam kondisi
anaerob.
1) Fermentasi etanol
Fermentasi etanol dari asam piruvat berlangsung dalam keadaan anaerob. Proses ini dapat
berlangsung pada ragi dan beberapa mikroorganisme lainnya. Reaksi ini dikatalis oleh piruvat
dekarboksilase. Proses fermentasi etanol berlangsung dua tahap yaitu : dekarboksilasi piruvat
menjadi asetaldehida dan reduksi aselatdehida menjadi etanol oleh NADH dengan bantuan
enzim alkohol dehidrogenase.
2) Fermentasi asam laktat
Asam laktat biasanya dibentuk dari bentuk piruvat pada berbagai mikroorganisme, tetapi
juga dapat berlangsung pada organisme tingkat tinngi seperti pada manusia bila jumlah oksigen
terbatas seperti pada otot disaat berlari cepat. Reduksi piruvat oleh NADH membentuk laktat
dikatalis oleh laktat dehidrogenase. Asam laktat dan asam piruvat di dalam sel dapat digunakan
untuk sintesis glukosa, peristiwa ini dinamakan glukoneogenesis. Asam laktat dan asam piruvat
juga dapat digunakan untuk pembentukan poisakarida lain, misalnya glikogen.
c. Dekarboksilasi oksidatif piruvat
Asam piruvat sebagai senyawa produk akhir glikolisis akan mengalami reaksi
dekarboksilasi oksidatif apabila cukup oksigen dan menghasilkan asetil KoA. Proses ini
berlangsung di dalam matriks mitokondria. Proses ini merupakan penghubung antara glikolisis
dengan siklus asam trikarboksilat. Reaksi – reaksi Reaksi siklus asam sitrat juga dikenal sebagai
siklus krebs, menyelesaikan oksidasi yang sempurna dan mempertahankan gugus asetil dari
asetil KoA reaski ini terjadi di dalam mitokondria.dekarboksilasi oksidatif piruvat berlangsung
dengan bantuan enzim kompleks, yaitu kompleks piruvat dehidrogenase.
d. Siklus krebs
Proses Siklus krebs menentukan dalam respirasi sel yaitu oksidasi sempurna dari asam
piruvat dengan jalan pemisahan bertahap dari semua atom hidrogen sehingga menghasilkan 3
molekul CO2 dan pemindahan elektron yang dipisahkan dari atom hidrogen pada oksigen
molekul.
Di dalam mitokondria asam piruvat mengalami langkah oksidasi lebih lanjut. Dua atom
hidrogen dipisahkan dan hal ini mereduksi NAD+ menjadi NADH. Pada saat yang sama sebuah
molekul CO2 dipisahkan. Fragmen yang terjadi mengikat kovalen pada koenzim lain, koenzim A
untuk membentuk suatu kompleks yang disebut asetil KoA. Asetil KoA memasuki suatu urutan
daur reaksi kmia sampai oksidasi itu sempurna. Urutan reaksi ini di sebut siklus krebs. Siklus
krebs menggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut yaitu penyatuan asetil KoA dengan
asam aksaloasetat untuk membentuk asam sitrat. Dalam proses ini molekul KoA dibentuk
kembali. Asam aksaloasetat adalah sebuah asam dengan empat karbon dengan dua gugus
karboksil.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa mitokondria merupakan salah satu organel sel, secara umum
memiliki diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Mitokondria terdiri dari empat bagian
utama yaitu membrane luar, membrane dalam, ruang antar membrane, dan matriks yang terletak
di bagian dalam membrane. Fungsi utama dari mitokondria adalah sebagai tempat respirasi sel
untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Dalam mitokondria terjadi proses yang disebut
respirasi seluler yang terjadi atas glikolisis, fermentasi, dekarboksilasi oksidatif piruvat dan
siklus krebs
B. Saran
Diharapkan kepada rekan – rekan mahasiswa untuk lebih mengenal dan memahami
mitokondria sebagai penghasil energi sel.

DAFTAR PUSTAKA

Alesiamonica. 2013. Mitokondria. Tidak diterbitkan


http://alesiamonica.blogspot.com/2013/09/mitokondria.html (diakses, 25 April 2014)

Iqbalali. 2008. Mitokondria. Tidak diterbitkan


http://iqbalali.com/2008/06/mitokondria.html (diakses, 30 April 2014)

Mustamiranwar. 2010. Makalah biologi sel tentang mitokondria. tidak diterbitkan


http.//mustamiranwar.wordpress.com/2010/03/makalah-biologi-sel-tentang-mitokondria.html
(diakses, 03 Mei 2014)

Perpustakaan, online. 2008. Mitokondria. Tidak diterbitkan


http://www.perpustakaan-online.blogspot.com/2008/04/mitokondria.html (diakses, 22 April
2014)

 Author nino riadi


 Date 9/16/2014 04:06:00 PM
 Comments No comments
 Categories

MAKALAH 2

Enzim-enzim dalam proses glikolisis yaitu

-Heksokinase: Fosforilasi glukosa oleh ATP sehingga menghasilkan glukosa 6 fosfat

-Fosfoglukoisomerase: Penyusunan molekul glukosa terfosforilasi menjadi fruktosa


terfosforilasi(fruktosa 6 fosfat)

-Fosfofruktokinase: Fosforilasi fruktosa 6 fosfat oleh ATP sehingga menghasilkan Fruktosa 1,6
Difosfat

-Aldolase:Memecah fruktosa 1,6 difosfat menjadi dihidroksilaseton fosfat dan gliseraldehida 3


fosfat
-Isomerase:Mengubah semua dihidroksilaseton fosfat menjadi gliseraldehida 3 fosfat

-Gliseraldehida 3 fosfat dehidrogenase atau triosa fosfat dehidrogenase: Fosforilasi


Gliseraldehida 3 fosfat oleh fosfat anorganik dari sitosol, oksidasi untuk membentuk NADH
sehingga menghasilkan 1,3 difosfogliserat

-Fosfogliserokinase: Pelepasan gugus fosfat untuk membentuk ATP sehingga menghasilkan 3


fosfogliserat

-Fosfogliseromutase: Merubah 3 fosfogliserat menjadi 2 fosfogliserat

-Enolase Menghasilkan air sehingga terbentuk fosfoenolpiruvat

-Piruvat kinase Pelepasan gugus fosfat untuk membentuk ATP sehingga hasil akhir berupa asam
piruvat

Glikolisis adalah proses pemecahan glukosa pada tingkat sel. Pada artikel
ini saya akan menjelaskan tahap-tahap glikolisis yang detail pada setiap
proses biokimia, proses ini merupakan bagian dari respirasi selular. Melalui
sepuluh tahap glokilisis dibawah, anda akan menjadi lebih tahu tentang
bagaimana reaksi biokimia yang kompleks dan terkoordinasidapat terjadi.

Glikolisis adalah pemecahan glukosa dan gula lain secara sistematis untuk
menghasilkan energi yang akan digunakan pada proses respirasi selular.
Glikolisis adalah reaksi biokimia yang terjadi dalam setiap organisme baik
uniseluler maupun multiseluler, baik aerobik ataupun anaerobik. Ada jalur
metabolik di mana proses ini terjadi. Tahap glikolisis yang saya sampaikan di
sini merujuk pada jalur tertentu yang disebut jalur embden-Meyerhof-Parnus.
Proses ini merupakan bagian kecil dari siklus respirasi seluler dan
metabolisme tubuh secara keseluruhan, fungsinya adalah untuk untuk
menciptakan ATP (Adenosine Triphosphate) yang merupakan sumber energi
bagi tubuh.

Apa saja tahapan Glikolisis?


Glikolisis secara harfiah berarti pemecahan glukosa atau dekomposisi.
Melalui proses ini, satu molekul glukosa sepenuhnya dipecah untuk
menghasilkan dua molekul asam piruvat, dua molekul ATP dan dua NADH
(Reduced nikotinamida adenin dinukleotida) radikal yang membawa elektron
yang dihasilkan. Butuh waktu bertahun-tahun penelitian melelahkan dalam
biokimia yang mengungkapkan tahap-tahap glikolisis yang membuat respirasi
selular mungkin. Berikut adalah berbagai tahap yang disajikan dalam urutan
awal terjadinya dengan glukosa sebagai bahan baku utama. Seluruh proses
melibatkan sepuluh tahap dengan membentuk produk pada setiap tahap dan
setiap tahap diatur oleh enzim yang berbeda. Produksi berbagai senyawa di
setiap tahap menawarkan entry point yang berbeda ke dalam proses. Itu
berarti, proses ini dapat langsung mulai dari tahap peralihan jika senyawa
yang reaktan pada tahap yang langsung tersedia.

Tahap1: Fosforilasi Glukosa

Tahap pertama adalah fosforilasi glukosa (penambahan gugus fosfat). Reaksi


ini dimungkinkan oleh heksokinase enzim, yang memisahkan satu kelompok
fosfat dari ATP (Adenosine Triphsophate) dan menambahkannya ke glukosa,
mengubahnya menjadi glukosa 6-fosfat. Dalam proses satu ATP molekul,
yang merupakan mata uang energi tubuh, digunakan dan akan
ditransformasikan ke ADP (Adenosin difosfat), karena pemisahan satu
kelompok fosfat. Reaksi keseluruhan dapat diringkas sebagai berikut:

Glukosa (C6H12O6) + + ATP heksokinase → Glukosa 6-Fosfat (C6H11O6P1)


+ ADP

Tahap 2: Produksi Fruktosa-6 Fosfat

Tahap kedua adalah produksi fruktosa 6-fosfat. Hal ini dimungkinkan oleh aksi
dari enzim phosphoglucoisomerase. Kerjanya pada produk dari tahap
sebelumnya, glukosa 6-fosfat dan berubah menjadi fruktosa 6-fosfat yang
merupakan isomer nya (Isomer adalah molekul yang berbeda dengan rumus
molekul yang sama tetapi susunan berbeda dari atom). Reaksi seluruh
diringkas sebagai berikut:

Glukosa 6-Fosfat (C6H11O6P1) + Phosphoglucoisomerase (Enzim) →


Fruktosa 6-Fosfat (C6H11O6P1)

Tahap 3: Produksi Fruktosa 1, 6-difosfat

Pada tahap berikutnya, Fruktosa isomer 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 1, 6-


difosfat dengan penambahan kelompok fosfat. Konversi ini dimungkinkan oleh
fosfofruktokinase enzim yang memanfaatkan satu molekul ATP lebih dalam
proses. Reaksi ini diringkas sebagai berikut:

Fruktosa 6-fosfat (C6H11O6P1) + fosfofruktokinase (Enzim) + ATP →


Fruktosa 1, 6-difosfat (C6H10O6P2)

Tahap 4: Pemecahan Fruktosa 1, 6-difosfat

Pada tahap keempat, adolase enzim membawa pemisahan Fruktosa 1, 6-


difosfat
menjadi dua molekul gula yang berbeda yang keduanya isomer satu sama
lain. Kedua gula yang terbentuk adalah gliseraldehida fosfat dan fosfat
dihidroksiaseton. Reaksi berjalan sebagai berikut:

Fruktosa 1, 6-difosfat (C6H10O6P2) + Aldolase (Enzim) → gliseraldehida


fosfat (C3H5O3P1) + Dihydroxyacetone fosfat (C3H5O3P1)

Tahap 5: interkonversi Dua Glukosa

Fosfat dihidroksiaseton adalah molekul hidup pendek. Secepat itu dibuat, itu
akan diubah menjadi fosfat gliseraldehida oleh enzim yang disebut fosfat
triose. Jadi dalam totalitas, tahap keempat dan kelima dari glikolisis
menghasilkan dua molekul gliseraldehida fosfat.

Dihidroksiaseton fosfat (C3H5O3P1) + Triose Fosfat → gliseraldehida fosfat


(C3H5O3P1)
Tahap 6: Pembentukan NADH & 1,3-Diphoshoglyceric

Tahap keenam melibatkan dua reaksi penting. Pertama adalah pembentukan


NADH dari NAD + (nicotinamide adenin dinukleotida) dengan menggunakan
enzim dehydrogenase fosfat triose dan kedua adalah penciptaan 1,3-
diphoshoglyceric asam dari dua molekul gliseraldehida fosfat yang dihasilkan
pada tahap sebelumnya. Reaksi keduanya adalah sebagai berikut:

Fosfat dehidrogenase Triose (Enzim) + 2 NAD + + 2 H-→ 2NADH (Reduced


nicotinamide adenine dinucleotide) + 2 H +

Triose fosfat dehidrogenase gliseraldehida fosfat + 2 (C3H5O3P1) + 2P (dari


sitoplasma) → 2 molekul asam 1,3-diphoshoglyceric (C3H4O4P2)

Tahap 7: Produksi ATP & 3-fosfogliserat Asam

Tahap ketujuh melibatkan penciptaan 2 molekul ATP bersama dengan dua


molekul 3-fosfogliserat asam dari reaksi phosphoglycerokinase pada dua
molekul produk 1,3-diphoshoglyceric asam, dihasilkan dari tahap sebelumnya.

2 molekul asam 1,3-diphoshoglyceric (C3H4O4P2) + + 2ADP


phosphoglycerokinase → 2 molekul 3-fosfogliserat acid (C3H5O4P1) + 2ATP
(Adenosine Triphosphate)

Tahap 8: Relokasi Atom Fosfor

Tahap delapan adalah reaksi penataan ulang sangat halus yang melibatkan
relokasi dari atom fosfor dalam 3-fosfogliserat asam dari karbon ketiga dalam
rantai untuk karbon kedua dan menciptakan 2 - asam fosfogliserat. Reaksi
seluruh diringkas sebagai berikut:

2 molekul 3-fosfogliserat acid (C3H5O4P1) + phosphoglyceromutase (enzim)


→ 2 molekul asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1)

Tahap 9: Penghapusan Air


The enolase enzim datang ke dalam bermain dan menghilangkan sebuah
molekul air dari 2-fosfogliserat acid untuk membentuk asam yang lain yang
disebut asam phosphoenolpyruvic (PEP). Reaksi ini mengubah kedua
molekul 2-fosfogliserat asam yang terbentuk pada tahap sebelumnya.

2 molekul asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1) + enolase (enzim) -> 2 molekul


asam phosphoenolpyruvic (PEP) (C3H3O3P1) + H2O 2

Tahap 10: Pembentukan piruvat Asam & ATP

Tahap ini melibatkan penciptaan dua molekul ATP bersama dengan dua
molekul asam piruvat dari aksi kinase piruvat enzim pada dua molekul asam
phosphoenolpyruvic dihasilkan pada tahap sebelumnya. Hal ini dimungkinkan
oleh transfer dari atom fosfor dari asam phosphoenolpyruvic (PEP) untuk ADP
(Adenosin trifosfat).

2 molekul asam phosphoenolpyruvic (PEP) (C3H3O3P1) + + 2ADP kinase


piruvat (Enzim) → 2ATP + 2 molekul asam piruvat.

Seperti yang Anda lihat, semua tahap sebagian besar melibatkan manipulasi
kelompok fosfat dan kemudian atom fosfor yang dimungkinkan oleh berbagai
enzim dalam sitoplasma. Enzim seperti katalis yang membuat reaksi mungkin
dan kemudian melepaskan diri.

Ringkasan

Mari saya ringkas semua tahap pada akhirnya dalam bentuk ringkas. Seluruh
proses melibatkan pemecahan satu molekul glukosa dan menghasilkan 2
molekul NADH, 2 molekul ATP, 2 molekul air dari air dan 2 molekul asam
piruvat. Produk-produk dari glikolisis selanjutnya digunakan dalam asam sitrat
atau siklus Krebs yang merupakan bagian dari respirasi selular.

Glukosa (C6H12O6) + 2 [NAD] + + 2 [ADP (Adenosin difosfat)] + 2 [P] i ---> 2


[C3H3O3] - (Piruvat) + 2 [NADH] (Reduced nicotinamide adenine
dinucleotide) + 2H + + 2 [ATP] (Adenosine Triphosphate) + 2 H2O

Setiap tahap adalah perubahan energi halus dimungkinkan oleh berbagai


enzim hadir dalam sitoplasma yang bekerja dalam koordinasi. Presisi dengan
masing-masing reaksi pergi ke depan dalam mode disinkronkan sangat
menakjubkan. Ketika Anda pergi lebih dalam dan lebih dalam biokimia, Anda
semakin dapat menghargai keajaiban bahwa hidup

A. Pengertian Glikolisis
Glikolisis adalah rangkaian reaksi kimia penguraian glukosa (yang memiliki 6 atom C)
menjadi asam piruvat (senyawa yang memiliki 3 atom C), NADH, dan ATP. NADH
(Nikotinamida Adenina Dinukleotida Hidrogen) adalah koenzim yang mengikat elektron (H),
sehingga disebut sumber elektron berenergi tinggi. ATP (adenosin trifosfat) merupakan senyawa
berenergi tinggi. Setiap pelepasan gugus fosfatnya menghasilkan energi. Pada proses glikolisis,
setiap 1 molekul glukosa diubah menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP.
Glikolisis memiliki sifat-sifat, antara lain: glikolisis dapat berlangsung
secara aerob maupun anaerob, glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP, serta peranan ATP
dan ADP pada glikolisis adalah memindahkan (mentransfer) fosfat dari molekul yang satu ke
molekul yang lain. Pada sel eukariotik, glikolisis terjadi di sitoplasma(sitosol). Glikolisis terjadi
melalui 10 tahapan yang terdiri dari 5 tahapan penggunaan energi dan 5 tahapan pelepasan
energi. Berikut ini reaksi glikolisis secara lengkap: Dari skema tahapan glikolisis menunjukkan
bahwa energi yang dibutuhkan pada tahap penggunaan energi adalah 2 ATP. Sementara itu,
energi yang dihasilkan pada tahap pelepasan energi adalah 4 ATP dan 2 NADH. Dengan
demikian, selisih energi atau hasil akhir glikolisis adalah 2 ATP + 2 NADH.
Glikolisis adalah rincian sistematis glukosa dan gula lain untuk kekuatan proses respirasi
selular. Ini adalah reaksi biokimia universal yang terjadi dalam setiap organisme uniseluler atau
multiseluler yang hidup respires aerobik dan anaerobik. Ada jalur metabolik di mana proses ini
terjadi. Tahap glikolisis yang saya hadir di sini merujuk pada jalur tertentu yang disebut embden-
Meyerhof-Parnus jalur. Proses ini adalah bagian kecil dari siklus respirasi seluler dan
metabolisme tubuh secara keseluruhan, diarahkan untuk menciptakan ATP (Adenosine
Triphosphate) yang merupakan mata uang energi tubuh.
B. Tahapan glikolisis
Glikolisis secara harfiah berarti pemecahan glukosa atau dekomposisi. Melalui proses ini,
satu molekul glukosa sepenuhnya dipecah untuk menghasilkan dua molekul asam piruvat, dua
molekul ATP dan dua NADH (Reduced nikotinamida adenin dinukleotida) radikal yang
membawa elektron yang dihasilkan. Butuh waktu bertahun-tahun penelitian melelahkan dalam
biokimia yang mengungkapkan tahap-tahap glikolisis yang membuat respirasi selular mungkin.
Berikut adalah berbagai tahap yang disajikan dalam urutan awal terjadinya dengan glukosa
sebagai bahan baku utama. Seluruh proses melibatkan sepuluh tahap dengan membentuk produk
pada setiap tahap dan setiap tahap diatur oleh enzim yang berbeda. Produksi berbagai senyawa di
setiap tahap menawarkan entry point yang berbeda ke dalam proses. Itu berarti, proses ini dapat
langsung mulai dari tahap peralihan jika senyawa yang reaktan pada tahap yang langsung
tersedia.

Tahap1: Fosforilasi Glukosa

Tahap pertama adalah fosforilasi glukosa (penambahan gugus fosfat). Reaksi ini
dimungkinkan oleh heksokinase enzim, yang memisahkan satu kelompok fosfat dari ATP
(Adenosine Triphsophate) dan menambahkannya ke glukosa, mengubahnya menjadi glukosa 6-
fosfat. Dalam proses satu ATP molekul, yang merupakan mata uang energi tubuh, digunakan dan
akan ditransformasikan ke ADP (Adenosin difosfat), karena pemisahan satu kelompok fosfat.
Reaksi keseluruhan dapat diringkas sebagai berikut:
Glukosa (C6H12O6) + + ATP heksokinase → Glukosa 6-Fosfat (C6H11O6P1) + ADP

Tahap 2: Produksi Fruktosa-6 Fosfat

Tahap kedua adalah produksi fruktosa 6-fosfat. Hal ini dimungkinkan oleh aksi dari
enzim phosphoglucoisomerase. Kerjanya pada produk dari tahap sebelumnya, glukosa 6-fosfat
dan berubah menjadi fruktosa 6-fosfat yang merupakan isomer nya (Isomer adalah molekul yang
berbeda dengan rumus molekul yang sama tetapi susunan berbeda dari atom). Reaksi seluruh
diringkas sebagai berikut:
Glukosa 6-Fosfat (C6H11O6P1) + Phosphoglucoisomerase (Enzim) → Fruktosa 6-Fosfat
(C6H11O6P1)

Tahap 3: Produksi Fruktosa 1, 6-difosfat

Pada tahap berikutnya, Fruktosa isomer 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 1, 6-difosfat
dengan penambahan kelompok fosfat. Konversi ini dimungkinkan oleh fosfofruktokinase enzim
yang memanfaatkan satu molekul ATP lebih dalam proses. Reaksi ini diringkas sebagai berikut:
Fruktosa 6-fosfat (C6H11O6P1) + fosfofruktokinase (Enzim) + ATP → Fruktosa 1, 6-difosfat
(C6H10O6P2)

Tahap 4: Pemecahan Fruktosa 1, 6-difosfat

Pada tahap keempat, adolase enzim membawa pemisahan Fruktosa 1, 6-difosfat menjadi
dua molekul gula yang berbeda yang keduanya isomer satu sama lain. Kedua gula yang
terbentuk adalah gliseraldehida fosfat dan fosfat dihidroksiaseton. Reaksi berjalan sebagai
berikut:
Fruktosa 1, 6-difosfat (C6H10O6P2) + Aldolase (Enzim) → gliseraldehida fosfat (C3H5O3P1) +
Dihydroxyacetone fosfat (C3H5O3P1)

Tahap 5: interkonversi Dua Glukosa

Fosfat dihidroksiaseton adalah molekul hidup pendek. Secepat itu dibuat, itu akan diubah
menjadi fosfat gliseraldehida oleh enzim yang disebut fosfat triose. Jadi dalam totalitas, tahap
keempat dan kelima dari glikolisis menghasilkan dua molekul gliseraldehida fosfat.
Dihidroksiaseton fosfat (C3H5O3P1) + Triose Fosfat → gliseraldehida fosfat (C3H5O3P1)

Tahap 6: Pembentukan NADH & 1,3-Diphoshoglyceric

Tahap keenam melibatkan dua reaksi penting. Pertama adalah pembentukan NADH dari
NAD + (nicotinamide adenin dinukleotida) dengan menggunakan enzim dehydrogenase fosfat
triose dan kedua adalah penciptaan 1,3-diphoshoglyceric asam dari dua molekul gliseraldehida
fosfat yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Reaksi keduanya adalah sebagai berikut:
Fosfat dehidrogenase Triose (Enzim) + 2 NAD + + 2 H-→ 2NADH (Reduced nicotinamide
adenine dinucleotide) + 2 H +
Triose fosfat dehidrogenase gliseraldehida fosfat + 2 (C3H5O3P1) + 2P (dari sitoplasma) → 2
molekul asam 1,3-diphoshoglyceric (C3H4O4P2)

Tahap 7: Produksi ATP & 3-fosfogliserat Asam

Tahap ketujuh melibatkan penciptaan 2 molekul ATP bersama dengan dua molekul 3-
fosfogliserat asam dari reaksi phosphoglycerokinase pada dua molekul produk 1,3-
diphoshoglyceric asam, dihasilkan dari tahap sebelumnya.
2 molekul asam 1,3-diphoshoglyceric (C3H4O4P2) + + 2ADP phosphoglycerokinase → 2
molekul 3-fosfogliserat acid (C3H5O4P1) + 2ATP (Adenosine Triphosphate)

Tahap 8: Relokasi Atom Fosfor

Tahap delapan adalah reaksi penataan ulang sangat halus yang melibatkan relokasi dari atom
fosfor dalam 3-fosfogliserat asam dari karbon ketiga dalam rantai untuk karbon kedua dan
menciptakan 2 - asam fosfogliserat. Reaksi seluruh diringkas sebagai berikut:
2 molekul 3-fosfogliserat acid (C3H5O4P1) + phosphoglyceromutase (enzim) → 2 molekul
asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1)

Tahap 9: Penghapusan Air

The enolase enzim datang ke dalam bermain dan menghilangkan sebuah molekul air dari 2-
fosfogliserat acid untuk membentuk asam yang lain yang disebut asam phosphoenolpyruvic
(PEP). Reaksi ini mengubah kedua molekul 2-fosfogliserat asam yang terbentuk pada tahap
sebelumnya.
2 molekul asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1) + enolase (enzim) -> 2 molekul asam
phosphoenolpyruvic (PEP) (C3H3O3P1) + H2O 2

Tahap 10: Pembentukan piruvat Asam & ATP


Tahap ini melibatkan penciptaan dua molekul ATP bersama dengan dua molekul asam piruvat
dari aksi kinase piruvat enzim pada dua molekul asam phosphoenolpyruvic dihasilkan pada tahap
sebelumnya. Hal ini dimungkinkan oleh transfer dari atom fosfor dari asam phosphoenolpyruvic
(PEP) untuk ADP (Adenosin trifosfat).
2 molekul asam phosphoenolpyruvic (PEP) (C3H3O3P1) + + 2ADP kinase piruvat (Enzim) →
2ATP + 2 molekul asam piruvat.

Seperti yang Anda lihat, semua tahap sebagian besar melibatkan manipulasi kelompok fosfat dan
kemudian atom fosfor yang dimungkinkan oleh berbagai enzim dalam sitoplasma. Enzim seperti
katalis yang membuat reaksi mungkin dan kemudian melepaskan diri.
Disusun Oleh :
Kelompok
Indah Christy Dwi Pulung (20140811014072)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS CENDERAWASI


2015

Anda mungkin juga menyukai

  • Cracked Nipple
    Cracked Nipple
    Dokumen3 halaman
    Cracked Nipple
    IndahChristyy
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen10 halaman
    Bab I
    IndahChristyy
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen3 halaman
    Daftar Pustaka
    IndahChristyy
    Belum ada peringkat
  • Faal 1
    Faal 1
    Dokumen4 halaman
    Faal 1
    IndahChristyy
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen10 halaman
    Bab I
    IndahChristyy
    Belum ada peringkat
  • Cracked Nipple
    Cracked Nipple
    Dokumen2 halaman
    Cracked Nipple
    IndahChristyy
    Belum ada peringkat
  • Fisiologi Dan Mekanisme Tidur
    Fisiologi Dan Mekanisme Tidur
    Dokumen17 halaman
    Fisiologi Dan Mekanisme Tidur
    IndahChristyy
    100% (1)
  • Fisiologi Dan Mekanisme Tidur
    Fisiologi Dan Mekanisme Tidur
    Dokumen38 halaman
    Fisiologi Dan Mekanisme Tidur
    IndahChristyy
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Kecemasan
    Kuesioner Kecemasan
    Dokumen7 halaman
    Kuesioner Kecemasan
    IndahChristyy
    Belum ada peringkat
  • Indah
    Indah
    Dokumen15 halaman
    Indah
    IndahChristyy
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Psqi
    Kuesioner Psqi
    Dokumen6 halaman
    Kuesioner Psqi
    I Gede Robin
    100% (3)
  • Faal 1
    Faal 1
    Dokumen4 halaman
    Faal 1
    IndahChristyy
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Psqi
    Kuesioner Psqi
    Dokumen6 halaman
    Kuesioner Psqi
    I Gede Robin
    100% (3)
  • Kuesioner Psqi
    Kuesioner Psqi
    Dokumen6 halaman
    Kuesioner Psqi
    I Gede Robin
    100% (3)
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen10 halaman
    Presentation 1
    IndahChristyy
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen10 halaman
    Presentation 1
    IndahChristyy
    Belum ada peringkat
  • RENUNGAN
    RENUNGAN
    Dokumen45 halaman
    RENUNGAN
    IndahChristyy
    Belum ada peringkat