Makalah Audit Produksi Dan Operasional
Makalah Audit Produksi Dan Operasional
PENDAHULUAN
1
artinya dengan tidakmenyediakan sama sekali karena perusahaan telah
kehilangan kesempatan daripelanggan memilih produk sejenis yang banyak
tersedia di pasar. Perusahaan tidakcukup hanya mengandalkan loyalitas
pelanggan yang setia menunggu sampai denganproduk yang dihasilkan
perusahaan tersedia di pasar. Tetapi, yang lebih pentingmenyediakan produk
tepat waktu di pasar adalah penghargaan kepada pelanggan atasloyalitasnya
menggunakan produk perusahaan dalam memenuhi kebutuhannya.
Kuantitas dan kualitas produk yang tepat berhubungan dengan
kemampuanperusahaan memahami kebutuhan konsumen dan cara mereka
memenuhi kebutuhantersebut. Kualitas berhubungan dengan kemampuan produk
memuaskan kebutuhanpenggunanya. Berbagai dimensi kualitas dikembangkan
oleh para ahli, salah satuyang mendapat perhatian adalah kesesuaian
(conformance) antara manfaat yangdiberikan produk tersebut dengan harapan
penggunanya.
Kemampuan dalam menghasilkan produk dalam waktu, kuantitas dan
kualitasyang dapat belumlah cukup untuk mendukung keunggulan bersaing
perusahaan.Produkharus dihasilkan melalui proses yang efisien dimana
optimalisasi penggunaan sumberdaya menjadi pedoman dalam setiap proses
transformasi. Menghasilkan produk dengan biaya produksi yang rendah tanpa
mengorbankan atribut kepuasan pelanggan, berartiperusahaan telah bergerak
menuju keunggulan bersaingnya.
Dengan biaya produksi yang rendah, perusahaan dapat menawarkan produk
tersebut kepada pelanggan dengan harga yang lebih rendah relative dari pesaing
tanpa mengorbankan proporsi marginyangtelahdirencanakan.
Untukmemastikanbahwaproses produksi dan operasi telah berjalan sesuai dengan
kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan, membantu mengidentifikasi
kelemahan-kelemahan yang masih terjadi yang dapat menghambat tercapainya
tujuan fungsi ini dan mencari perbaikannya, perusahaan melakukan audit atas
fungsi produksi dan operasi baik yang dilakukan secara adhoc maupun periodic.
2
1.2 Perumusan Masalah
Ada pun yang menjadi rumusan masalah bagi penulis dalam penyusunan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud audit produksi dan operasional ?
2. Bagaimana lingkup audit produksi dan operasional ?
3. Apa sasaran audit produksi dan operasional ?
4. Apa pentingnya audit produksi dan operasional ?
5. Apa tahap -tahap audit produksi dan operasional ?
6. Apa contoh kasus audit produksi dan operasional?
1.3 TujuandanManfaatPenulisan
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
a) Untuk mengetahui definisi audit produksi dan operasional.
b) Untuk mengetahui ruang lingkup audit produksi dan operasional.
c) Untuk mengetahui sasaran audit produksi dan operasional.
d) Untuk mengetahui pentingnya produksi dan operasional.
e) Untuk mengetahui tahap-tahap audit produksi dan operasional.
f) Untuk mengetahui contoh kasus audit produksi dan operasional.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharap kan penulis dalam penyusunan makalah ini
adalah sebagai berikut :
a) Sebagai salah satu tugas mata kuliah Audit Manajemen pada Semester
lima (V) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Tahun
Akademik 2017/2018.
b) Sebagai bahan kajian bagi penelitian lebih lanjut.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2. Penilaian atas penggunaan kapasitas produksi.
3. Tingkat persediaan.
4. Perencanaan keseimbangan linyas produksi.
5
kepadanya, pemasok menjadi memahami dengan baik kebutuhan
perusahaan dan bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan terhadap pasokan bahan baku baik dalam kualitas, kuantitas,
dan waktu pasokan tersebut dibutuhkan harus sudah tersedia di
perusahaan.
5. Tanggung jawab pemasok
6. Meminimalkan aktifitas yang tidak menambah nilai.
Melalui suatu analisis aktifitas dan komitmen untuk melakukan perbaikan
secara terus – menerus, perusahaan yang menerapkan metode ini,
meminimalkan aktifitas – aktifitas yang tidak berguna (tidak menambah
nilai) baik bagi pelanggan maupun bagi perusahaan.
7. Pengembangan angkatan kerja
Dengan secara terus – menerus memperbaiki desain pekerjaan, pelatihan,
partisipasi, komitmen karyawan dan pemberdayaan kelompok-kelompok
kerja, metode ini secara konsisten mengembangkan angkatan kerja.
6
2.3 Sasaran Audit Produksi Dan Operasional
1. Maksimumkan tingkat pelayanan pelanggan.
Proses harus memahami bahwa pelanggan yang harus dilayani dengan
tepat bukan saja pelanggan ekstranal tetapi yang harus dilayani dengan tepat
bukan saja pelanggan eksternal tetapi yamg tidak kalah pentingnya adalah
pelanggan internal.
2. Minimumkan investasi pada persediaan
Aktivitas pemesanan dan penerimaan bahan harus terintegrasi dengan
jadwal produksi demikian juga jadwal produksi harus terintegrasi dengan
rencana (jadwal) penyerahan kepada pelanggan. Pengendalian yang baik akan
mencapai arus produksi yang mulus (smooth product Ion flow) dengan
persediaan yang minimum dan waktu tunggu yang pendek.
3. Efisiensi produk dan operasi
Efisiensi produksi dan operasi adalah sesuatu yang mutlak dan harus
menjadi budaya kerja pada setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi
dan operasi. Dalam hal ini pengendalian harus semaksimal mungkin mampu
menekan pemborosan (aktifitas tidak bernilai tambah) yang terjadi.
Secara rinci pengendalian tersebut meliputi hal – hal berikut :
1) Pengendalian bahan baku.
2) Pengendalian peralatan dan fasilitas produksi.
3) Pengendalian transformasi.
4) Pengendalian kualitas.
5) Pengendalian barang jadi
7
Dapat memberikan informasi tentang usaha-usaha perbaikan proses produksi
dan operasi yang telah dilakukan perusahaan serta hambata-hambatan yang
dihadapi.
Dapat menentukan area permasalahan yang masih dihadapi dalam mencapai
tujuan produksi dan operasi serta tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Dapat menilai kekuatan dan kelemahan strategi produksi dan operasi serta
kebutuhan perbaikannya dalam meningkatkan kontribusi fungsi ini terhadap
pencapaian tujuan perusahaan.
1) Audit Pendahuluan
Audit pendahuluan diawali dengan perkenalan antara pihak auditor dengan
organisasi auditee. Pertemuan ini bertujuan untuk mengonfirmasi scope audit,
mendiskusikan rencara audit dan penggalian informasi umum tentang organisasi
auditee, objek yang diaudit, mengenal lebih lanjut kondisi perusahaan dan
prosedur yang diterapkan pada prises produksi dan operasi.
Pada tahap ini auditor melakukan overview terhadap perusahaan secara
umum, produk yang dihasilkan, proses produksi dan operasi yang dihasilkan,
melakukan peninjauan terhadap produksi, layout pabrik, sistem computer yang
digunakan dalam upaya menunjang keberhasilan fungsi ini dalam mencapai
tujuan. Setelah melakukan tahap ini auditor dapat memperkirakan kelemahan-
kelemahan yang mungkin terjadi pada fungsi produksi dan operasi perusahaan
auditee. Hasil pengamatan pada tahap ini dirumuskan kedalam bentuk tujuan audit
sementara (tentatie audit objective) yang akan dibahas lebih lanjut pada proses
audit berikutnya.
8
Setelah melakukan tahapan audit ini, auditor dapat memperkirakan
(menduga)kelemahan – kelemahan yang mungkin terjadi pada fungsi produksi
dan operasiperusahaan auditee. Hasil pengamatan pada tahapan audit ini
dirumuskan ke dalambentuk tujuan audit sementara (tentative audit objective)
yang akan dibahas lebihlanjut pada proses audit berikutnya.
9
3) Audit Lanjutan (Terinci)
Auditor melakukan audit yang lebih dalam dan pengembangan temuan
terhadap fasilitas, prosedur, catatan-catatan yang berkaitan dengan produksi dan
operasi. Konfirmasi kepada pihak perusahaan selama audit dilakukan untuk
mendapatkan penjelasan dari pejabat yang berwenang tentang adanya hal-hal
yang merpuakan kelemahan yang ditemukan auditor. Disamping itu analisis
terhadap hubungan kapabilitas potensial yang dimiliki dan utillasi kapabilitas
tersebut didalam perusahaan sangat penting dalam proses audit.
Untuk mendapatkan informasi yang lengkap, relevan dan dapata dipercaya,
auditor menggunakan daftar pertanyaan yang ditujukan kepada berbagai pihak
yang berweang dan berkompeten berkaitan dengan masalah yang diaudit.Dalam
wawancara yang dilakukan, auditor harus menyoroti keseluruhan
dariketidaksesuaian yang ditemukan dan menilai tindakan-tindakan korektif yang
telahdilakukan.
4) Pelaporan
Hasil dari keseluruhan tahapan audit sebelumnya yang telah diringkaskan
dalam kertas kerja uadit (KKA), merupakan dasar dalam membuat kesimpulan
audit dan rumusan rekomendasi yang akan diberikan auditor sebagai alternatif
solusi atas kekurangan-kekurangan yang masih ditemukan. Pelaporan menyangkut
penyajian hasil audit kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil
audit tersebut. Laporan audit disajikan dengan format :
I. Informasi latar belakang
Menyajikan gambaran umum fungsi produksi dan operasi dari perusahaan yang
diaudit, tujuan dan strategi pencapaiannya serta ketersediaan sumber daya yang
mendukung keberhasilan implementasi strategi tersebut.
10
IV. Ruang Lingkup Audit
Ruang lingkup audit menjelaskan tetang cakupan (luas) audit yang dilakukan
sesuai dengan penugasan yang diterima dengan pemberi tugas audit
5) Tidak Lanjut
Rekomendasi yang disajikan auditor dalam laporannya merupakan alternatife
perbaikan yang ditawarkan untuk meningkatkan berbagai kelemahan yang masih
terjadi pada perusahaan. Tindak lajut yang dilakukan merupakan bentuk
komitmen manajemen untuk menjadikan organisasinya menjadi lebih baik dari
yang sebelumnya. Dalam rangka perbaikan ini auditor mendampingi manajemen
dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan program-program
perbaikan yang dilakukan agar dapat mencapai tujuannya secara efeektif dan
efisien.
11
Dalam melakukan audit kami telah memperoleh banyak bantuan,dukungan,
dan kerjasama dari berbagai pihak baik jajaran direksi maupun staf yang
berhubungan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami mengucapkan terima
kasih atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik ini.
12
Sedangkan tujuan dilakukannya audit adalah untuk:
1) Menilai kinerja proses produksi dan operasi dalam menghasilkan barang
pesanan
2) Menilai ekoniomisasi, efisiensi, dan efektivitas proses produksi dan operasi
3) Memberikan berbagai saran dan perbaikan atas kelemahan dalam
keterlambatan pengiriman barang pesanan kepada pelanggan
2) Kesimpulan Audit
Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami
lakukan, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:
Kondisi:
13
Kriteria:
Penyebab:
14
Tidak ada mekanisme penyesuaian (cross check) program antara bagian
produksi, pembelian bahan baku dan pemeliharaan fasilitas produksi untuk
mencegah terjadinya keterlambatan produksi.
Akibat:
3) Rekomendasi
15
Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai
koreksi atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki
kelemahan tersebut.
Rekomendasi:
Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya
meliputi masalah Keterlambatan Produksi PT. Serat Sutra untuk periode tahun
2011/2012. Audit kami mencakup penilaian atas kecukupan sistem pengendalian
manajemen proses produksi, personalia yang bertugas dalam proses produksi, dan
aktivitas proses produksi yang dilaksanakan.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penilaian secara komprehensif terhadap keseluruhan fungsi produksi dan
operasi untuk menentukan apakah fungsi ini telah berjalan dengan memuaskan
(ekonomis, efektif, dan efisien). Audit ini tidak terbatas hanya pada unit produksi
tetapi juga berlaku untuk keseluruhan proses produksi dan operasi. Adapun
manfat atau diproduksi dan operasi adalah sebagai berikut:
Dapat memberikangambaran kepadapihak yang berkepentingan tentang
ketaatan dan kemampuan fungsi produksidan operasi dalam menerapkan
kebijakan serta strategi yang telah ditetapkan.
Dapatmemberikan informasi tentang usaha-usaha perbaikan proses produksi
dan operasi yang telahdilakukan perusahaan serta hambatan-hambatan yang
dihadapi..
Dapat menentukan areapermasalahan yang masih dihadapi dalam mencapai
tujuan produksi dan operasi serta tujuanperusahan secara keseluruhan.
Dapat menilai keuatan dan kelemahan strategi produksi danoperasi serta
kebutuhan perabaikannya dalam meningkatkan kontribusi fungsi ini
terhadappencapaian tujuan perusahaan.
17