Elektrolit berperan penting dalam tubuh manusia, karena hampir
semua proses metabolisme dalam tubuh manusia dipengaruhi oleh elektrolit (Tiezt et al., 1996; Sacher and Pherson, 2004). Elektrolit diperlukan untuk memelihara potensial elektrokimiawi membran sel yang akhirnya dapat mempengaruhi fungsi saraf, otot, serta aktivitas sel seperti sekresi, kontraksi, dan berbagai proses metabolik lain (Sacher and Pherson,2004). Pemeriksaan elektrolit yang sering diminta oleh para klinisi untuk menilai keseimbangan kadar elektrolit dalam tubuh adalah pemeriksaan Na, K, dan Cl. Kalium merupakan analit kimia yang penting karena kelainannya dapat segera mengancam nyawa, sehingga kesalahan pengukuran dapat menimbulkan konsekuensi serius apabila terapi didasarkan pada hasil yang tidak akurat (Sacher and Pherson, 2004; Wingo,1997). Dalam kimia, elektrolit adalah setiap zat yang mengandung ion bebas yang membuat substansi elektrik konduktif. Elektrolit yang paling khas adalah solusi ionik, tetapi elektrolit cair dan elektrolit padat juga mungkin. Elektrolit umumnya ada sebagai solusi dari asam, basa atau garam. Selain itu, beberapa gas dapat bertindak sebagai elektrolit pada kondisi suhu tinggi atau tekanan rendah. Larutan elektrolit juga dapat hasil dari pembubaran beberapa polimer biologis (misalnya, DNA, polipeptida) dan sintetis (misalnya, sulfonat polistirena), polielektrolit disebut, yang mengandung dibebankan kelompok fungsional. Larutan elektrolit biasanya terbentuk ketika sebuah garam ditempatkan dalam pelarut seperti air dan memisahkan komponen individu karena interaksi antara molekul pelarut termodinamika dan zat terlarut, dalam proses yang disebut solvasi. Misalnya, ketika garam meja, NaCl, ditempatkan dalam air, garam (solid) larut menjadi elemen-elemen komponen, menurut reaksi disosiasi NaCl (s) → Na + (aq) + Cl - (aq). Hal ini juga mungkin bagi zat untuk bereaksi dengan air ketika mereka ditambahkan ke dalamnya, menghasilkan ion, misalnya, gas karbon dioksida larut dalam air untuk menghasilkan larutan yang mengandung hidronium, karbonat, dan ion hidrogen karbonat.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah pengertian dari electrolyte analyzer 1.2.2 Bagaimana prinsip dari electrolyte analyzer 1.2.3 Apa saja jenis-jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan pada electrolyte analyzer 1.2.4 Bagaimana prosedur penggunaan electrolyte analyzer 1.2.5 Apakah kelebihan dan kekurangan dari electrolyte analyzer 1.2.6 Bagaimana cara mengkalibrasi electrolyte analyzer 1.2.7 Bagaimana cara perawatan alat electrolyte analyzer
1.3 Tujuan Penulisan
Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan fungsi dari electrolyte
analyzer serta karakteristik dari alat tersebut.
1.4 Metode Penulisan
Pada makalah ini digunakan metode study kepustakaan dengan
mengumpulan informasi yang dibutuhkan dengan mencari referensi-referensi dari buku-buku atau internet.
1.5 Manfaat Penulisan
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami dasar teori yang
mencakup pengertian, fungsi, dan cara pengoperasiaan dari electrolyte analyzer.