A. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. S.A
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT (Ibu Rumah Tangga)
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 53 tahun
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. Guntung Alaban Komp. Per Guru No. 39 RT. 13,
Martapura
No. RM :-
Diagnosa medis : Gagal Ginjal Kronik
Sumber Informasi : Pasien dan Anak Pasien
B. Pengkajian
1. Keluhan utama :
Pasien mengatakan kaki bengkak dan perut bengkak. Saat menjalani hemodialisa
pasien tampak sering duduk.
2. Riwayat Penyakit :
a. Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi dan jantung.
Pasien juga mengatakan ada memiliki riwayat penyakit keluarga yaitu hipertensi
dan jantung dari ibu pasien. Pasien dahulu pernah di pasang doblument sekitar 3
bulan, kemudian diganti dengan cimino di tangan sebelah kiri sekitar 1,5 tahun,
kemudian diganti lagi dengan cimino di tangan sebelah kanan sampai sekarang.
b. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pada hari Sabtu 4 Januari 2018, pasien datang bersama anak pasien ke
ruang hemodialisa untuk menjalani terapi rutin hemodialisa 2 kali seminggu
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Pasien mulai menjalani terapi
hemodialisa pada pukul 08.30 WITA. Saat menjalani hemodialisa pasien
mengatakan kaki begkak dan perut bengkak. Pasien rutin menjalani tarik cairan di
perut setiap bulannya.
3. Fokus pengkajian
a. Vital Sign
TD : 138/74 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 14 x/menit
Suhu : 36,70C
b. Sistem Pernafasan:
Inspeksi : Tidak ada otot bantu nafas tambahan atau retraksi dada,
pergerakan dada simetris, pasien tampak tenang. Adanya bekas
operasi doblument di dada kanan pasien.
Palpasi : Dada teraba sama antara kanan dan kiri.
Perkusi : Vokal premitus tidak terkaji, bunyi saat diperkusi sonor.
Auskultasi : Frekuensi nafas (RR) = 14 x/menit, bunyi nafas vesikuler.
c. Sistem Ekstremitas:
Inspeksi : Terdapat edema pada kedua kaki, adanya bekas operasi cimino di
lengan sebelah kiri. Dan terpasang cimino di tangan sebelah kanan.
Tidak ada edema pada ekstremitas atas.
Palpasi : Pitting edem kurang lebih dari dua detik, capillary refill time
(CRT) warna kembali normal setelah kurang dari 2 detik.
d. Sistem Urinaria:
Inspeksi : Abdomen tampak asites, tidak nampak ada inflamasi. Namun
saat dipalpasi ada benjolan di abdomen bawah kiri karena tusukan
untuk mengambil cairan. Benjolan sebesar ±3 cm.
Palpasi : Ginjal tidak teraba (normal).
e. Sistem Integumen:
Inspeksi : Kulit kering dan nampak menghitam pada kedua kaki pasien.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada bagian kulit yang menghitam.
f. Sistem Sirkulasi/Kardiovaskuler:
Inspeksi : Warna kulit pucat, konjungtiva anemis.
Palpasi : Nadi teraba kuat, CRT < 2 detik, tidak terdapat edema.
Perkusi : Tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi : Suara jantung redup
- TD : 138/74 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- Irama jantung teratur
g. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium (4 Januari 2018)
Pemeriksaan Hasil Satuan Flags Rentang
Ureum 56.92 mg/dL High 10.00-50.00
2. Terapi
a. Di Rumah Sakit
Nama Dosis
b. Di Rumah
Nama Dosis
3. IDWG
BB Periode Post HD 1 = 41,60 kg
BB Periode Pre HD 2 = 43,40 kg
43,40 𝑘𝑔 − 41,60 𝑘𝑔
= × 100 %
41,60 𝑘𝑔
= 4,32 % (berat)
Keterangan:
a. Ringan <3% Selisih Berat Badan
b. Sedang 3% - 3,9% Selisih Berat Badan
c. Berat > 3,9 % Selisih Berat Badan
5. Data tambahan
a. Input : makan : ± 200 cc/24 jam
minum :± 500 cc/24 jam
Output : BAB : ± 50 cc
BAK : ± 500 cc/24 jam
IWL : 15 x BB : 24 jam
15 x 41,60 : 24 = 26 cc
Input – output (700 cc – 576 cc = 124 cc)
b. - Pasien mengatakan pola makan di rumah teratur dan menu makan tiap hari
bervariasi.
- Pasien tidak mengkonsumsi buah-buahan dan sayur.
- Pasien mengatakan dalam hal konsumsi air putih, pasien dalam satu hari
menghabiskan minum sebanyak 3-4 gelas.
c. Skala otot:
5 5
3 3
Keterangan:
0 = Tidak ada pergerakan otot
1 = Pergerakan otot yang dapat terlihat, namun tidak ada pergerakan sendi
2 = Pergerakan sendi, namun tidak dapat melawan gravitasi
3 = Pergerakan melawan gravitasi, namun tidak melawan tahanan
4 = Pergerakan melawan tahanan, namun kurang dari normal
5 = Kekuatan normal
d. Pasien post op cimino kurang lebih 2 tahun yang lalu.
e. Jalur HD pasien melalui vena brakhialis.
f. Pasien diantar dari ruang penyakit dalam dengan kursi roda karena pasien
tidak mampu berjalan dan merasa lelah.
g. Saat melakukan HD, pasien ditemani suaminya.
h. Saat beraktivitas di rumah dan di RS, pasien dibantu keluarga.
i. TD post HD = 157/78 mmHg
C. Analisa Data
No. Data Etiologi Problem
D. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas b.d anemia.
2. Gangguan rasa nyaman b.d efek samping terkait terapi HD.
3. Intoleransi aktivitas b.d keletihan.
E. Intervensi Keperawatan
Tujuan dan Kriteria
No. Diagnosa Intervensi Rasional
Hasil
1. Ketidak- NIC Label : Airway NIC Label : Airway
efektifan Setelah dilakukan Management Management
pola nafas tindakan keperawatan 1. Posisikan pasien 1. Untuk
b.d. anemia selama 1 x 4 jam semi fowler. memaksimalkan
3. Intoleransi NIC DS :
aktivitas b.d Activity therapy: Pasien mengatakan badannya sudah
keletihan 1. Membantu klien tidak terasa lemas lagi.
mengidentifikasi aktivitas DO :
yang mampu dilakukan. - Skala otot:
2. Membantu untuk memilih 5 5
aktivitas konsisten yang 3 3
sesuai dengan kemampuan Keterangan:
fisik, psikologi dan sosial.
3 = Pergerakan melawan gravitasi,
3. Membantu pasien untuk
namun tidak melawan tahanan
mengembangkan motivasi
5 = Kekuatan normal
diri dan penguatan.
A: Masalah teratasi
4. Memonitor respon fisik,
P: Hentikan intervensi
emosi, sosial dan spiritual
pasien.