oleh:
2. Tim Pelaksana
4. Masa Pelaksanaan
Mulai : bulan : Februari tahun : 2017
Berakhir : bulan : Desember tahun : 2017
7. Mitra yang terlibat adalah kelompok tani Gunuang Putuih dan Kelompak Wanita
Tani Surga Jaya. Kelompok tani tersebut adalah kelompok tani yang akan
mengembangkan budidaya jamur merang. Kelompok tani tersebut akan bekerja sama
dengan tim pengabdian dalam hal budidaya jamur merang.
9. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran adalah memberikan ilmu baru bagi
kelompok tani yang ada di Kelurahan Surau Gadang Kec. Nanggalo Padang
sehingga masyarakat menjadi produktif, jerami sumber limbah menjadi bermanfaat
dan membuka lapangan usaha sehingga tingkat pengangguran bisa dikurangi.
10. Rencana luaran berupa jasa, sistem, produk/barang, paten atau luaran lainnya yang
ditargetkan
11. Rencana luaran adalah berupa jasa dan artikel ilmiah yang terbit pada jurnal
terakreditasi
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... i
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ......................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
RINGKASAN .............................................................................................. vi
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1. Analisis Situasi . ............................................................................ 1
1.2. Permasalahan Mitra ..................................................................... 2
1.3. Justifikasi Permasalahan Prioritas Mitra yang Harus Diselesaikan . 3
1.4. Tujuan Kegiatan . .......................................................................... 3
BAB 2. SOLUSI DAN TARGET LUARAN .................................................. 3
BAB 3. METODA PELAKSANAAN ........................................................... 6
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ........................................... 14
4.1. Kinerja Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Satu
Tahun Terakhir . ............................................................................. 14
4.2. Jenis Kepakaran yang dibutuhkan dalam pemecahan masalah
mitra beserta Pakarnya masing-masing . ....................................... 14
BAB 5. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
5.1. Anggaran Biaya ............................................................................ 16
5.2. Jadwal Kegiatan ........................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
RINGKASAN
vi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi
Sumatera Barat sebagai provinsi yang memberikan kontribusi besar terhadap
produksi beras nasional, memiliki ± 1.812.620 Ha areal persawahan. Areal tersebut
mempunyai potensi limbah pertanian yang sangat besar. Kehadiran limbah sering
menjadi masalah. Limbah yang hanya dibakar atau ditimbun saja akan menambah
pencemaran lingkungan. Salah satu usaha untuk mengatasi limbah adalah dengan
mengubah limbah menjadi media jamur. Limbah yang dapat diubah menjadi media
tumbuh jamur adalah jerami padi, namun jerami perlu melewati proses pengomposan
terlebih dahulu.
Jamur merang dapat tumbuh pada media limbah, karena jamur mampu mendegradasi
limbah organik. Dengan kemampuannya tersebut jamur dapat dimanfaatkan untuk
menambah nilai guna limbah. Jamur merang termasuk dalam golongan jamur saprofit
yaitu jamur yang tumbuh pada substrat organik dari hewan maupun tumbuhan yang
sudah mati dan akan mengubah substrat menjadi zat yang mudah diserap.
Jamur mengandung berbagai macam asam amino essensial, lemak, mineral, dan
vitamin, juga terdapat zat penting yang berpengaruh terhadap aspek medis. Oleh karena
itu jamur sangat baik bagi kesehatan. Sejak berabad-abad lalu, jamur sudah menjadi
makanan istimewa, sehingga banyak orang menjadi penggemar.
Jamur Merang adalah makanan dengan gizi yang baik, dari hasil penelitian, rata-rata
jamur mengandung 19-35 persen protein lebih tinggi dibanding beras (7,38 persen) dan
gandum (13,2 persen). Asam amino esensial yang terdapat pada jamur, ada sekitar
sembilan jenis dari 20 asam amino yang dikenal. Yang istimewa 72 persen lemaknya
tidak jenuh, jamur juga mengandung berbagai jenis vitamin, antara lain B1 (thiamine),
B2 (riboflavine), niasin dan biotin. Selain elemen mikro, jamur juga mengandung
berbagai jenis mineral, antara lain K, P, Ca, Na, Mg, dan Cu. Kandungan serat mulai
7,4-24,6 persen sangat baik bagi pencernaan. Jamur mempunyai kandungan kalori yang
sangat rendah sehingga cocok bagi pelaku diet. Pada Tabel 1 dapat dilihat nilai gizi jamur
merang dibandingkan nilai gizi jamur jenis lainnya. Berdasarkan tabel tersebut, nilai gizi
1
jamur merang cukup baik terutama kandungan protein jamur merang.
Tabel 1. Kandungan Bahan Kimia dan Nilai Gizi Jamur
Berdasarkan latar belakang diatas, maka akan dilakukan pengabdian tentang usaha
budidaya jamur merang kepada Kelompok Tani Gunuang Putuih yang beranggotakan
±35 orang, dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Surga Jaya yang beranggotakan ±30
orang. Kelompok tani ini terletak di Kelurahan Surau Gadang, Kec. Nanggalo, Padang.
Kelurahan ini mempunyai penduduk yang pekerjaannya rata-rata petani. Mereka
mempunyai sawah yang produktif. Setiap kali panen, jerami sisa panen padi menjadi
sumber limbah karena masyarakat Surau Gadang belum mengetahui manfaat dari jerami
tersebut. Masyarakat Kelurahan Surau Gadang juga masih banyak yang mempunyai
lahan yang masih kosong yang belum dimanfaatkan dan masyarakat Surau Gadang juga
masih minim dengan penyuluhan-penyuluhan dalam bidang pembudidayaan tumbuhan,
termasuk penyuluhan tentang pembudidayaan jamur merang. Kelompok Tani ini berdiri
selama 5 tahun dengan kegiatan penanaman tanaman hias, sayur-sayuran dan ada juga
kelompok PKK. Diharapkan dengan selesainya pengabdian ini kelompok tani Gunuang
Putuih dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Surga Jaya bisa membuka lapangan kerja
bagi masyarakat umum dan juga bisa memberikan contoh usaha terhadap kelompok tani
yang lain yang ada di kota Padang.
2
yang kosong dan belum termanfaatkan
3. Sekitar 90% masyarakat di kelurahan Surau Gadang belum mengetahui cara
pengembangan dan pembudidayaan jamur merang
4. Kaum perempuan masih banyak yang belum mempunyai usaha sendiri sehingga
kehidupan masih bergantung pada kaum laki-laki.
3
penanganan jerami pasca panen yang tepat untuk menjadikan produk yang diterima oleh
masyarakat. Sehingga setelah dilaksanakan IbM ini, diharapkan dapat mencapai target:
1. Target utama adalah menjadikan kelompok tani Gunuang Putuih dan Kelompok
Wanita Tani (KWT) Surga Jaya menjadi calon pengusaha sehingga limbah yang
terbuang bisa dimanfaatkan dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
2. Dari pengabdian ini juga diharapkan kelompok tani ini bisa membuka lapangan
pekerjaan sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain dan juga diharapkan bisa
menjadi contoh bagi kelompok tani yang lain.
3. Menjadikan kelompok tani Gunuang Putuih dan Kelompok Wanita Tani (KWT)
Surga Jaya sebagai kelompok tani percontohan dalam budidaya jamur merang untuk
wilayah kota Padang.
Target luaran yang lebih rinci dapat dilihat pada Tabel1.
Uraian Rencana/Target
1) Pemanfaatan jerami pasca 1. Pemanfaatan jerami pasca
panen sebagai media hidup panen sebagai media hidup
jamur merang jamur merang
2) Pengurangan sumber 2. Pengurangan sumber
limbah limbah
3) Pemanfaatan lahan kosong 3. Pemanfaatan lahan kosong
Keluaran (Output)
menjadi lahan produktif sebagai lahan
4) Pembentukan wanita pembudidayaan jamur
mandiri dalam membuka merang
usaha sendiri 4. Pembentukan wanita
mandiri dalam membuka
usaha sendiri
Uraian Rencana/Target
Pemahaman tentang 1. Dapat memanfaatkan
pemanfaatan jerami sumber jerami pasca panen sebagai
limbah, pemanfaatan lahan sumber limbah menjadi
kosong menjadi produktif dan bahan yang bermanfaat
pembentukan perempuan yang 2. Dapat menjadikan lahan
Hasil (Outcome)
mampu membuka usaha sendiri kosong menjadi lahan
sehingga mengurangi produktif
pengangguran dan memberi 3. Tumbuhnya minat dan
peluang pada masyarakat untuk motivasi kaum perempuan
meningkatkan perekonomian dalam meningkatkan
serta membuka lapangan kerja perekonomian dengan
4
membuka usaha sendiri di
lahan mereka
Uraian Rencana/Target
1) Berkembangnya usaha 1. Adanya respon dan
budidaya jamur merang di keinginan masyarakat
Kelurahan Surau Gadang dalam mengembangkan
2) Pengurangan lahan kosong usaha sendiri dengan
menjadi lahan yang berbekal teori dan praktek
menghasilkan yang diberikan
Sasaran (Goal)
3) Menjadikan wanita 2. Lahan kosong menjadi
Kelurahan Surau Gadang produktif
menjadi wanita mandiri 3. Terbentuk wanita mandiri
4) Membuka lapangan kerja yang mampu membuka
bagi warga Kelurahan usaha sendiri
Surau Gadang 4. Banyaknya sumber
lapangan kerja
Indikator Keberhasilan Uraian Rencana/Target
1 Pemanfaatan jerami pasca 1) Minimal 75% warga Surau
panen Gadang mampu
memahami bagaimana
proses pemanfataan jerami
sumber limbah menjadi
jerami yang bermanfaat
2 Lahan kosong menjadi lahan 2) Berdirinya rumah sebagai
produktif tempat pembudidayaan
jamur merang
3 Perempuan yang tidak bekerja 3) Minimal 75% anggota
mampu membuka usaha sendiri kelompok tani wanita
mampu membudidayakan
jamur merang
4 Tingkat penganggura kurang 4) Minimal 75% masyarakat
Keluraha Surau Gadang
tidak ada yang
menggangur karena
mereka bisa bekerja dalam
uasaha budidaya jamur
merang
5
Tabel 2. Rencana Target Capaian Luaran
7
Denah kumbung secara rinci dapat dilihat pada gambar 1 dan gambar 2. .
8
B
G
a
m
b
a
r
2
2A. Rumah Jamur (Kumbung), 2B. Ruangan Untuk
Menyimpan Bahan Baku
9
dapat ditambahkan untuk meningkatkan kadar nitrogen dalam media. Adapun secara
lengkap komposisi media untuk budidaya jamur merang dengan total produksi 450 kg
disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Komposisi Lengkap Media Tanam Jamur Merang
Pembuatan kompos dapat dilakukan di dalam ruangan atau di ruangan beratap, walaupun
tidak berdinding. Permukaan bawah tempat pengomposan sebaiknya disemen atau
dilapisi plastik/terpal. Dalam pembuatan kompos, bahan-bahan diatas dibagi dua, yaitu
satu bagian dikomposkan tersendiri (media utama saja) dan satu bagian lagi diberi media
tambahan, lalu dikomposkan (media utama + media tambahan). Setelah kedua kompos
tersebut selesai, kedua macam kompos tersebut dicampur secara merata.
Langkah-langkah pembuatan media kompos (media utama) sebagai berikut :
10
Gambar 3. Bagan Pembuatan Media Kompos
Media tambahan seperti kapas atau ampas aren sebaiknya dikomposkan sendiri, tetapi
dalam waktu yang bersamaan. Tujuan pemberian media tambahan ini untuk
meningkatkan hasil produksi sekaligus untuk memanfaatkan limbah yang ada di sekitar
lokasi.
Pembuatan media tambahan
Cara pembuatan media atas: Ampas aren, pupuk ayam dicampur dengan kapur sebanyak
5 kg diaduk sampai rata. Kemudian disirami dengan air. Media yang sudah disiram
ditutup rapat dengan plastik atau terpal dan diamkan selama 7-30 hari. Media yang sudah
difermentasi dilakukan pembalikan dengan menambahkan dedak sebanyak 50-75 kg dan
diaduk sampai merata. Kemudian disiram lagi dengan air ± 20-30 liter. Kemudian media
ditutup kembali dan didiamkan selama tiga hari.
11
Pengomposan media utama + media tambahan tidak berbeda dengan pengomposan
media utama. Perbedaannya hanya pada lapisan jerami (diatasnya) diberi kapas atau
ampas aren. Dengan demikian, susunannya menjadi jerami, diatasnya diberi kapas atau
ampas aren, kemudian campuran dari bekatul, kapur, urea, dan kotoran ayam. Begitu
seterusnya disusun secara berselang-seling hingga 1,5 m, kemudian ditutup dengan
plastik/terpal.
Ciri jerami yang telah menjadi kompos adalah :
1. Tidak berbau amoniak. 2. Warna kompos coklat sampai dengan hitam. 3. Teksturnya
lunak. 4. Kadar airnya 65% yang diukur dengan cara memijatnya, bila terasa basah tetapi
tidak menetes, berarti kadar airnya sudah sesuai. 5. pH kompos 7 – 7,5.
E. Sterilisasi
Media yang telah dikomposkan kemudian disusun dalam rak setebal 20 cm, proses
selanjutnya adalah sterilisasi. Tujuan dari proses sterilisasi ini adalah mematikan
pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan pertumbuhan jamur dan menghilangkan
bau amoniak. Proses sterilisasi dengan cara mengalirkan uap air panas selama 8 jam
dengan suhu 70° C ke dalam kumbung yang telah diisi media. Pada saat proses sterilisasi
berlangsung sebaiknya seluruh celah pada kumbung ditutup rapat.
12
Gambar 5. Proses Sterilisasi Dengan Sistem Sederhana
F. Penanaman Bibit
Setelah proses sterilisasi selesai, suhu kumbung dibiarkan turun sampai suhu 30°C.
Pada suhu tersebut, segera dilakukan penanaman bibit. Penanaman bibit dilakukan pada
suhu 30°C bertujuan untuk mencegah tumbuhnya jamur kontaminan, karena media
sudah didominasi terlebih dahulu oleh jamur yang kita tanam.
Penanaman bibit dilakukan dengan cara menebarkan bibit siap semai ke permukaan
dan lapisan tengah media. Bibit sebanyak 300 g dapat dipergunakan untuk luasan 1 m2.
Jumlah bibit yang diberikan tidak berpengaruh pada hasil, tetapi berpengaruh pada
penekanan tumbuhnya jamur atau cendawan kontaminan.
Selain dengan kepadatan bibit, pertumbuhan cendawan kontaminan dapat dicegah
dengan sterilnya peralatan maupun tangan pekerja (penanam). Agar steril, peralatan
dapat dibersihkan dengan alkohol.
G. Penumbuhan Tubuh Buah
Setelah penanaman bibit, tahap berikutnya adalah masa inkubasi yaitu masa
penumbuhan miselium. Pada saat inkubasi, pintu dan jendela kumbung ditutup rapat,
13
karena oksigen yang dibutuhkan hanya sedikit sekali. Dengan kondisi yang tertutup
tersebut, suhu ruangan dipertahankan pada kisaran 30° C - 35° C. Pengontrolan suhu dan
pemeriksaan adanya kontaminan harus selalu dilakukan. Apabila terjadi kontaminasi,
media yang ditumbuhi cendawan atau jamur lain harus segera dibuang.
Pada hari ke 4 dari pemberian bibit, awal masa generatif yaitu penumbuhan calon
tubuh buah. Pada fase ini jendela dibuka, agar cahaya matahari dan sirkulasi udara dapat
berjalan baik. Hal ini dilakukan untuk memacu terbentuknya tubuh buah. Agar terbentuk
tubuh buah diperlukan kadar karbon dioksida kurang dari 0,08 – 0,05 %. Kelembaban
yang dibutuhkan pada saat penumbuhan tubuh buah 80 – 90 %. Kelembaban ini dapat
diukur dengan melihat tingkat kebasahan media. Media tidak boleh kering, tetapi juga
tidak terlalu basah. Kadar air media yang cukup, ditandai dengan tidak meneteskan air,
bila media dipijit.
14
STKIP PGRI Sumatera Barat cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aktivitas
UP3M yang secara intensif melayani kebutuhan stokeholder terhadap penerapan ipteks.
Unit UP3M STKIP PGRI Sumatera Barat sudah berada di tingkat Madya, karena
banyaknya para dosen yang mendapat dana dari DRPM Kemenristek Dikti untuk
melakukan penelitian dan beberapa pengabdian. Kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat UP3M STKIP PGRI Sumatera Barat Tahun 2016 ini mendapat dana dari
DRPM dikti sebanyak 4 judul pada skema IbM.
4.2. Jenis Kepakaran yang Dibutuhkan dalam Pemecahan Masalah Mitra Beserta
Pakarnya Masing-masing
Kebutuhan jenis kepakaran serta pakarnya masing-masing diuraikan sebagai berikut.
No Jenis kepakaran Pakar Keterangan
1 Budidaya Jamur Merang Tim Pengabdian Tim pengabdian akan
dipersiapkan untuk mahir
dalam budidaya jamur
merang dengan mengikuti
pelatihan dari petugas
penyuluh pertanian yang
berkompeten
2 Penyampaian materi Dra. Gustina Indriati Memiliki keahlian dalam
pembudidayaan jamur bidang pembudidayaan jamur
merang kepada kelompok tani merang karena bidang
keahlian dalam bidang
mikrobiologi
3 Pembudidayaan jamur Dra. Nursyahra, M.Si Memiliki keahlian dalam
merang pembudidayaan karena
menguasai bidang taksonomi
tumbuhan rendah, salah
satunya dalah jamur merang
4 Anatomi jamur Lince Meriko, M.Si Memiliki keahlian dalam
pembudidayaan karena
menguasai bidang anatomi
tumbuhan rendah, salah
satunya dalah jamur merang
15
BAB 5. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
5.1. Anggaran Biaya
Tabel 6. Anggaran Biaya Penelitian
No Komponen Biaya yang diusulkan (Rp)
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, F., Achmad, N. 2015. Pengembangan Jamur Tiram di Paguyuban Budidaya
Jamur di Desa Milir Kecamatan Gubuk Kabupaten Grobogan. Majalah Ilmiah
Pawiyatan. Vol.XXII, No. 3.
Widiastuti, B. , 2007, Budidaya jamur kompos, jamur merang dan jamur kancing,
Penebar Swadaya
16
Parjimo dan Agus Andoko, 2007, Budidaya jamur, jamur kuping, jamur tiram, dan jamur
merang, Agro Media Pustaka
17
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Unand Universitas Indonesia
Tinggi
Bidang Ilmu Biologi Biomedik
Tahun 1979-1986 1994-1998
Masuk-Lulus
Judul Komposisi Penggunaan polymerase
Skripsi/Thesis/ Tumbuhan pada Chain Reaction untuk
Disertasi Ladang Mendeteksi Takizoit
Berpindah Toxoplasma gondii
(Cultivation) pada
masa bera yang
berbeda
Nama Pembimbing/ Prof. Syahbuddin, Prof.dr. Sri
Promotor M.S/Dra. Raibilan Gandahusada/Dr. Taenia
Syafina, M.Si
18
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun terakhir
Pendanaan
No. Tahun Judul Riset Sumber Jml (Juta
Rp)
1. 2009 Kepadatan Nyamuk Anopheles di STKIP 1,5
Kelurahan Tanah Tumbuh Kabupaten
Bungo Prop. Jambi
2. 2010 Faktor Resiko Kejadian Filariasis di STKIP 1,5
Wilayah Kerja Puskesmas Sikabaluan Kec.
Siberut Utara Kab. Kepulauan Mentawai
3. 2010 Jenis Tumbuhan Obat yang terdapat di STKIP 1.5
Desa Muara Siberut Kec. Siberut Selatan
Kab. Kepulauan Mentawai
4 2014 Identifikasi Jenis Pola Sebar dan Kuantitas DIPA 10
Pati pada Umbi-umbian yang Berasal Dari Yayasan
Dataran Tinggi dan Dataran Rendah di PGRI
Sumatera Barat Padang
5 2015 Aktivitas dan Kloning Gen Amilase (Amy DRPM 65.6
E) Dari Isolat Bakteri Termo-Alkalifil Dikti
SMG9
6 2016 Aktivitas dan Kloning Gen Amilase (Amy DRPM 60
E) Dari Isolat Bakteri Termo-Alkalifil Dikti
SMG9
Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Sumber Jml (Juta
Rp)
1. 2008 Ceramah etika dan tata karma kehidupan STKIP 1
kampus,ceramah system pendidikan di
perguruan tinggi belajar di perguruan tinggi
2. 2010 Penyuluhan kesehatan tentang kanker STKIP 1
serviks dan penyakit toksoplasma pada
guru-guru SD 05 dan masyarakat kepala
hilalang, kayu tanam
3 2013 Hidup Sehat Badan Kuat di Sekolah Dasar UP3M 1
Negeri 12 Kampung Bendang Sungai
Sariak Pariaman
4 2015 Hidup Sehat Bebas Cacing Parasit di MIN UP3M 1
Aur Begalung Talaok Pesisir Selatan
19
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Volume/No/Tahu Nama Jurnal
n
1. Jenis-jenis Larva Nyamuk Anopheles 2008 Ekotrans
Berpotensi Sebagai Vektor Malaria Di Nagari
Air Haji Kec. Linggo Sari Baganti Kabupaten
Pesisir Selatan Sumatera Barat
2. Kepadatan Nyamuk Anopheles di Kelurahan 2009 Ekotrans
Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo Prop. Jambi
3. Pemakaian Prebiotik Ubi Jalar (Ipomoea
batatas L. ) dan Prebiotik Lactobacillus casei 2010 Sainstek
Pada Pembuatan Susu Fermentasi
20
21
Identitas Diri (Anggota II)
I. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Andalas Universita Andalas -
Bidang Ilmu Biologi Biologi -
Tahun Masuk-Lulus 1982-1988 1999-2006 -
Judul Skripsi/Thesis Kompetisi Beberapa Struktur Komunitas -
Jenis Gulma Terhadap Ikan di Batang Air
Pertumbuhan dan Hasil Dingin Kota
Tanaman Kacang Hijau
Padang
(Phaseolus radiatus L.)
II. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian
Sumber Jumlah
1 2011 Komposisi Plankton yang Terdapat di DIPA Yayasan 2.500.000.-
Danau Kandis Desa Salak Kota PGRI Padang
Sawah Lunto
2 2013 Ekologi Dan Biologi Kerang Air DIPA Kopertis 92.000.000.-
Guna Mendapatkan Metode Wilayah X
Pembudayaan yang Berkelanjutan
3 2013 Pengembangan Media Pembelajaran DIPA DP2M 14.860.000.-
Interaktif Berorientasi Kementerian
Konstruktivisme pada Materi Pendidikan dan
Neurolasi pada Perkuliahan Kebudayaan
Perkembangan Hewan
4 2014 Pengembangan handout fisika dasar DIPA Yayasan 14.878.000.-
berbasis konstruktivis pada materi PGRI Padang
dinamika
5 2014 Identifikasi Jenis Pola Sebar dan DIPA Yayasan 10.000.000.-
Kuantitas Pati pada Umbi-umbian PGRI Padang
yang Berasal Dari Dataran Tinggi dan
Dataran Rendah di Sumatera Barat
6 2015 Kajian Bentuk Pati dan Kariotipe DIPA DP2M 66.500.000.-
Umbi-umbian yang Berasal dari Kementerian
22
Dataran Tinggi dan Dataran Rendah Pendidikan dan
di Sumatera Barat Kebudayaan
23
24
A. Identitas Diri (Anggota II)
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Lince Meriko, S.Si.,M.Si
2 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
3 Jabatan Struktural -
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 10256
5 NIDN 1008088104
6 Tempat dan Tanggal Lahir P.Kamis, 08 Agustus 1981
7 Alamat Rumah Jl. Padang Pasir Raya No.5
8 Nomor Telepon/Faks/HP 081363101813
9 Alamat Kantor -
10 Nomor Telepon/Faks 0751-9779781
11 Alamat e-mail lince.meriko@yahoo.co.id
12 Lulusan yang telah dihasilkan S-1= 5 orang
13 Mata Kuliah yang Diampu 1. Anatomi Tumbuhan
2. Morfologi Tumbuhan
3. Taksonomi Tumbuhan Rendah
4. Fisiologi Tumbuhan
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi UNAND UNAND
Bidang Ilmu Anatomi tumbuhan Anatomi tumbuhan
Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2008-2010
Judul Studi Organ Vegetatif Perkembangan
Skripsi/Thesis/Disertasi Dioscorea bulbifera Androesium beberapa
jenis Nepenthes
Nama Pembimbing Prof. Dra. Sjahridal Prof. Dra. Sjahridal
Dahlan, M.S/Dr. Tesri Dahlan, M.S/Prof. Dr.
Maideliza, M.Sc Mansyurdin, M.S
25
3 2014 Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Hasil STKIP 4
Belajar Mahasiswa Dengan Model PGRI
Pembelajaran Aktif Menggunakan Mind Map
Pada Mata Kuliah Anatomi Tumbuhan Di
STKIP PGRI Sumatera Barat
4 2015 Pengembangan Media Compact Disc (CD) DP2Dikti 54
interaktif berorientasi Konstruktivisme Pada
Mata Kuliah Anatomi Tumbuhan Untuk
Perkuliahan di Perguruan Tinggi
5 2015 Studi Struktur Sel Epidermis dan Stomata DP2Dikti 13.5
Daun Beberapa Tumbuhan Kantung Semar
(Nepenthes spp.)
6 2016 Pengembangan Media Compact Disc (CD) DRPM 50
interaktif berorientasi Konstruktivisme Pada Dikti
Mata Kuliah Anatomi Tumbuhan Untuk
Perkuliahan di Perguruan Tingg
25
27
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian
Dalam penelitian ini diperkirakan memerlukan dana dengan rincian sebagai berikut :
1. Honorarium
Honor/ Honor Per Tahun
Waktu
Honor Jam Minggu
(Jam/Minggu) Th 1
Rp.
Pelaksana 1 10.000 10 20 2.000.000
Pelaksana 2 8.000 10 20 1.600.000
Laboran 1 1.000.000
Teknisi Lab 1.000.000
pemandu 2.500.000
lapangan (5
orang)
Sub Total (Rp.) 8.100.000
2. Pembelian bahan habis pakai
Harga Peralatan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Penunjang (Rp.)
Pemakaian (Rp.)
Th 1
Kertas HVS Mencetak proposal
5 rim 40.000 200.000
80 gram dan hasil penelitian
Tinta hitam Mencetak proposal
dan hasil penelitian 10 botol 150.000 1.500.000
(produk)
Tinta warna Mencetak proposal
10 botol 200.000 2.000.000
dan hasil penelitian
Catrig Mencetak proposal
6 buah 300.000 1.800.000
printer dan hasil penelitian
Alat tulis Peralatan tulis 1 paket 350.000 350.000
Bahan dan Pembuatan rumah
alat jamur (kumbung)
pembudiday 1 paket 10.000.000 10.000.000
aan jamur
merang
publikasi prosiding 3 buah 500.000 1.500.000
jurnal 3 buah 2.000.000 6.000.000
Pulsa Komunikasi survey
dan pengambilan 5 100.000 500.000
sample
Modem Browsing data 1 300.000 300.000
Pulsa Browsing data
2 200.000 400.000
internet
Fotocopy Administrasi
dan surat penelitian 2 500.000 1.000.000
menyurat
Sub Total (Rp) 25.550.000
3. Perjalanan
Justifikasi Harga Satuan Harga Peralatan
Material Kuantitas
Perjalanan (Rp.) Penunjang (Rp.)
28
Th 1
Perjalanan 1 Diskusi pembuatan
3 100.000 300.000
proposal (2 orang)
Perjalanan 2 Survey lokasi
pengabdian (5 4 100.000 400.000
0rang)
Konsumsi 1 Diskusi pembuatan 30 50.000 1.500.000
proposal (2 orang)
Konsumsi 2 Survey lapangan (5 15 50.000 750.000
orang)
Perjalanan 4 Pelaksanaan 20 100.000 2.000.000
pengabdian (4
orang)
Konsumsi 4 Konsumsi 20 50.000 1.000.000
pelaksanaan
pengabdian
Perjalanan 5 Pengolahan data (3 15 100.000 1.500.000
orang)
Konsumsi 5 Pengolahan data (3 15 50.000 750.000
orang)
Perjalanan 7 Seminar (2 orang) 2 1.000.000 2.000.000
SUBTOTAL (Rp.) 12.200.000
4. Sewa
Harga Peralatan
Harga Satuan Penunjang (Rp.)
Material Justifikasi sewa Kuantitas
(Rp.)
Th 1
Kamera dokumentasi 1 1.000.000 1.000.000
Kendaraan Pengambilan 5 300.000 1.500.000
sampel
Alat Pengambilan 1 paket 1.000.000 1.000.000
Laboratorium data
29
Lampiran 2. Gambaran Ipteks Yang Akan Ditransfer
Tim Pengabdian
Limbah jerami
Diolah
Pembibitan Jamur
Kelompok Tani
Masyarakat Umum
30
Lampiran 3. Peta Lokasi Wilayah Satu Mitra
lokasi
31
32
33