Anda di halaman 1dari 43

Pelaporan Program melalui

Aplikasi Komunikasi Data


Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan
Bahasan
• Fokus Penguatan SIK
• Penyelenggaraan Komunikasi Data
• Pemantauan dan Penilaian Kualitas Data
• Pengembangan Komunikasi Data
FOKUS PENGUATAN SIK
Tantangan Penyediaan Data dan Informasi

Data, Informasi, Pengambilan


Sistem Informasi
Pengetahuan Keputusan

Governance
lemah Ketersediaan &
Kualitas Data Pengambilan
Fragmentasi Keputusan
Lemahnya Kebutuhan Lemah
Manajemen Data & Utilisasi Data
Sistem Penunjang
Pengambilan
Keputusan better information – better decision – better health
FOKUS
PENGUATAN SIK
LINTAS
KEMENTERIAN BPJS
SEKTOR &
KESEHATAN KESEHATAN
MASY

Optimalisasi Aliran Data DINKES


dan Bank Data PROV

RUMAH
DINKES
SAKIT
KAB
(FKTR)

PUSKES
MAS
(FKTP)
JARINGAN JEJARING
Penataan PUSKES FASYANKES
MAS (FKTP)
Data Transaksi
Fokus Penguatan SIK

Penggunaan Informasi
Meningkatkan kualitas dan
Meningkatkan ketersediaan dan
kecepatan proses kerja
kualitas data dan informasi
pelayanan kesehatan

Optimalisasi Aliran Data


Penataan Data Transaksi
dan Pengembangan
di Fasyankes
Bank Data
Aspek Dasar:
Leadership, Governance, Regulasi, Kebijakan,
Standarisasi, Sumber Daya, dll
Fokus Penguatan SIK
Penataan data transaksi di Fasyankes
• Pembenahan sistem informasi di Puskesmas
nonelektronik  review dan perumusan
sistem pencatatan dan pelaporan baru
• Pembenahan sistem informasi di Puskesmas
elektronik  pengembangan SIKDAgenerik
• Pembenahan sistem informasi di RS  SIMRS
GOS, SIRS, RS Online

Optimalisasi aliran data dan pengembangan


bankdata
• Penguatan sistem pelaporan  Penyusunan
Pelaporan Data Kesehatan Prioritas
• Optimalisasi komunikasi data 
Pengembangan Aplikasi Komunikasi Data
• Integrasi data  Bank data kesehatan
Penataan Data Transaksi melalui Pembenahan SP2TP
SP2TP/SIMPUS
Kep Dirjen Berbagai upaya
Binkesmas review (kurang
Pra SP2TP 590/1996 komprehensif)

SP2TP SP3 1994 - SP2TP Revisi 2015


Kepmenkes Pusdatin (Jabar - SP2TP elektronik
63/1981 dan Banten)
(dalam kerangka SIP)

Mengapa SP2TP perlu direvisi? Komparasi baru dan lama


- Fragmentasi data - Legal aspect (Kepmenkes vs Permenkes)
- Pergeseran peran dan fungsi Puskesmas - Mekanisme pengelolaan (penguatan unit pengelola SIP)
(PMK 75 tahun 2014) - Standarisasi dataset pelaporan berbasis tupoksi Puskesmas
- Peningkatan kualitas data dan informasi - Penguatan basis data melalui penerapan bank data di setiap
kesehatan jenjang

Tahapan finalisasi Rencana implementasi


- Perumusan Permenkes SIP yang - SIP akan menjadi bagian dari modul manajemen Puskesmas
melampirkan pedoman penyeleng-garaan - Disseminasi dan penguatan kapasitas pengelola SIP
standarisasi dataset dan pengelolaan data - Penerapan SIP di seluruh Puskesmas secara bertahap
- Analisis dan pemanfaatan data - Monitoring & Evaluasi
Puskesmas
Optimalisasi Aliran Data dan Bank Data Kesehatan
Aplikasi Komunikasi Data Integrasi Data

Pengumpulan Bank Pemanfaatan


Data Data
Data
Fasilitas Jaringan dan Data Center untuk
Komunikasi Data dan Integrasi Data
 Layanan jaringan internet 600 Mbps
 Jl. HR Rasuna Said
Ditjen P2PL

10 Mbps
20 Mbps
 Jl. Hang Jebat (BPPSDMK) Upto 1 Mbps 20 Mbps
Remote Datacenter Badan PPSDM
 Jl. Percetakan Negara (Ditjen PPPL 30 Site
Backup
Badan Litbangkes
dan Balitbangkes) Datacenter
PSTN 512
Kb
ps
VS
AT
KANTOR DINKES PROPINSI  Layanan jaringan intranet yang
12
SC

8
PC

Kb
KANTOR PUSAT

menghubungkan kantor Dinkes, RS, dan UPT


ps
DEPKES LAN
Backhaul VSAT IP
PABX
Existing
Modem
VOIP VSAT
SIP SERVER &

 Komunikasi data
Gateway
VOIP Gateway
Main Link LAN
SRX 210 H/B
LAN
Switch EX-2200 Fiber Optic
30 Mbps
Modem

 Teleradiologi
SRX 210 H Fiber Driver @ 512 Kbps
VPN IP
Fiber Driver MPLS
Back Up Link
FO

 Link untuk aplikasi JKN di RS


IP Phone (100 unit)
KANTOR DINKES
KABUPATEN/KOTA

UPT BADAN LITBANGKES R. SAKIT VERTIKAL LAN

LAN

Modem
LAN

Modem
Modem

 Video Conference
LAN

 Pembelajaran jarak jauh (PJJ) BPPSDMK


@ 128 Kbps SRX 210 H/B

LAN LAN
Modem
SRX 210 H/B SRX 210 H/B

Modem Modem @ 128 Kbps


@ 128 Kbps

 Layanan datacenter
 Layanan private cloud Kemkes (hosting Gambar
dan co-location) data center
 Layanan email dinas @kemkes.go.id
Beberapa Landasan Hukum Terkait Integrasi Data
• Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Sistem
Informasi Kesehatan
• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015
Tentang Organisasi Kementerian Negara
• Peraturan Presiden Tentang Revitalisasi Unit Data dan Informasi di
Kementerian dan Lembaga dalam Rangka Penyelenggaraan Data
untuk Pembangunan Berkelanjutan
• Surat Edaran Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Peningkatan Efektivitas
Tugas dan Fungsi Unit Data dan Informasi di Kementerian dan
Lembaga untuk Penyelenggaraan Data Pembangunan Berkelanjutan
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 92 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Komunikasi Data dalam Sistem Informasi
Kesehatan Terintergrasi
PENYELENGGARAAN KOMDAT
Dasar Pengaturan
UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang PP No 46 Tahun 2014 tentang Sistem
Kesehatan Infomasi Kesehatan
- Pasal 168 ayat (1) Untuk Dalam rangka mendukung
menyelenggarakan upaya kesehatan penyelenggaraan pembangunan kesehatan
yang efektif dan efisien diperlukan diperlukan Data, Informasi, dan Indikator
informasi kesehatan. Kesehatan yang dikelola dalam Sistem
- Ayat (2) Informasi kesehatan Informasi Kesehatan.
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui sistem informasi dan
melalui lintas sektor.

PMK Nomor 92 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Komunikasi Data dalam SIK
Terintegrasi

Penyelenggaraan Komunikasi Data dalam SIK Terintegrasi bertujuan untuk:


a. menjamin ketersediaan, kualitas, dan akses Data Kesehatan Prioritas dan Muatan Data lainnya;
b. mengoptimalkan aliran Data Kesehatan dari kabupaten/kota dan/atau provinsi ke Kementerian
atau sebaliknya; dan
c. mewujudkan penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan yang terintegrasi.
Penyelenggaraan Komunikasi Data
PMK Nomor 92 Tahun 2014
• Pasal 10
– Pengumpulan, pengisian, dan pengajuan data kesehatan
prioritas dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota
• Pasal 11
– Validasi data kesehatan prioritas dilakukan oleh dinas
kesehatan provinsi
• Pasal 12
– Verifikasi data kesehatan prioritas dilakukan oleh
pengelola program kesehatan di Kementerian
Alur Data dalam Komunikasi Data
DINKES KAB/KOTA DINKES PROV PUSAT

Pengumpulan, pengisian, dan Validasi dan pemanfaatan data Verifikasi, penyimpanan, penyajian, dan
pengajuan data pemanfaatan data

Pengum-
pulan data Pemanfaatan
data

Pemanfaatan Penyajian
Pengisian
data tabel

Disetujui
Pengajuan Validasi Penyimpanan

Disetujui
Tidak disetujui Penyajian untuk disajikan Verifi
Perbaikan
Dashboard kasi

Tidak disetujui

paling lambat paling lambat paling lambat


tgl 10 pada bulan tgl 15 pada bulan tgl 18 pada bulan
berikutnya berikutnya berikutnya
Periodisasi Pelaporan Data Kesehatan Prioritas
Tahunan • Paling lambat dilaporkan tanggal 10
(Data Umum) bulan Januari tahun berjalan

• Paling lambat dilaporkan tanggal 10


Bulanan bulan berikutnya

• Paling lambat dilaporkan tanggal 10


Triwulanan bulan pertama triwulan berikutnya

• Paling lambat dilaporkan tanggal 10


Tahunan bulan pertama tahun berikutnya
Penyelenggaraan Komunikasi Data
• Dinkes Kabupaten/Kota mengumpulkan Data
Tanggal 1-
Kesehatan Prioritas dari Fasyankes (Puskesmas, RS,
5 Fasyankes lain)

• Dinkes Kabupaten/Kota mengisi dan mengajukan


Tanggal 6- Data Kesehatan Prioritas sesuai periode data
10

• Dinkes Provinsi memvalidasi Data Kesehatan


Tanggal Prioritas yang diajukan Dinkes Kabupaten/Kota
11-15
Aplikasi Komdat
Aplikasi Komdat adalah suatu aplikasi
sistem informasi yang digunakan
untuk melakukan konsolidasi/
integrasi data (termasuk data
prioritas) yang dikirimkan dari Dinkes
Kabupaten/Kota dan Dinkes Provinsi
dalam rangka penyelenggaraan SIK
terintegrasi.

www.komdat.kemkes.go.id
Modul dalam Aplikasi Komdat
Data kesakitan/penyakit,
kematian, dan status gizi

Data pelayanan KIA,


imunisasi, gizi, promkes

Data jumlah dr, drg,


perawat, kesmas, dll

Data identitas, kondisi, dll


serta registrasi Puskesmas
Data Kesehatan Prioritas
• Data kesehatan prioritas adalah dataset • Data kesehatan prioritas terdiri atas sejumlah
kesehatan yang menjadi prioritas Kemkes elemen data  dapat berkembang sesuai dengan
yang disusun berdasarkan kriteria perkembangan kebutuhan informasi di tingkat
tertentu dan sesuai indikator strategis Kementerian.
nasional dan global bidang kesehatan. • Data kesehatan prioritas dikelompokkan ke
– Kriteria tertentu adalah paling penting, dalam:
paling sering, ketersediaan data, dan – data derajat kesehatan;
keterkaitan antar elemen data dan antar
unit. – data upaya kesehatan;
– Indikator strategis nasional dan global – data sumber daya kesehatan; dan
adalah indikator Renstra, IKU, IKK, MDGs, – data determinan kesehatan atau terkait lainnya.
dst
• Data kesehatan prioritas merupakan Kesepakatan
kebutuhan informasi di tingkat unit utama
Kementerian. Kesepakatan
• Data kesehatan prioritas merupakan provinsi
bagian dari dataset kesehatan provinsi Indikator
dan bagian dari dataset kesehatan Kebutuhan
kabupaten/kota. Pusat
• Data kesehatan prioritas dilaporkan oleh Indikator
Dinkes Kab/Kota melalui Aplikasi Kebutuhan Prov
Komunikasi Data.
Kesepakatan Indikator Kebutuhan
kab/kota Kab/Kota
Data di Fasyankes
PEMANTAUAN DAN PENILAIAN
KUALITAS
Umpan Balik Pemantauan
PMK Nomor 92 Tahun 2014 Komponen penilaian untuk
• Pasal 25 huruf c umpan balik
– Dinas Kesehatan Povinsi • Jumlah dan persentase
bertanggung jawab dalam hal kabupaten/kota yang melapor
melakukan pengelolaan data di • Jumlah dan persentase
tingkat provinsi berupa validasi,
umpan balik, dan keterisian variabel laporan
pemantauan/monitoring • Jumlah dan persentase
pengelolaan data di tingkat kabupaten/kota yang
kabupaten/kota memberikan laporan yang
• Pasal 27 huruf b lengkap
– Pengelola program kesehatan • Jumlah dan persentase
di Kementerian bertanggung kabupaten/kota yang tepat
jawab melakukan verifikasi dan
umpan balik data yang diisi ke waktu melapor
dalam aplikasi komunikasi data • Validasi laporan.
Umpan Balik Pemantauan Komponen penilaian
• kab/kota melapor, keterisian variabel
• data bulanan, triwulan, dan data umum

Ranking Provinsi Tahun 2014 Ranking Provinsi s/d November 2015


Kepulauan Bangka Belitung 84.2 Sulawesi Tenggara 99.15
Nusa Tenggara Barat 82.8 Bali 96.64
Sulawesi Tenggara 82.7 Kepulauan Bangka Belitung 95.76
Bali 79.5 Sulawesi Utara 95.17
Bengkulu 78.8 Lampung 93.04
Sumatera Barat 75.9 Bengkulu 90.03
DKI Jakarta 75.4 Sumatera Barat 89.39
Gorontalo 75.4 Sulawesi Barat 87.64
Sulawesi Barat 74.9 Jawa Tengah 86.62
Jawa Barat 73.6 DI Yogyakarta 83.56
Sulawesi Selatan 73.4 Riau 81.37
Kalimantan Utara 72.5 DKI Jakarta 78.98
Kalimantan Selatan 71.6 Jambi 76.93
Jambi 71.2 Kepulauan Riau 76.52
Jawa Timur 70.7 Papua 72.76
DI Yogyakarta 69.6 Kalimantan Selatan 72.71
Riau 69.2 Jawa Barat 72.17
Kepulauan Riau 69.1 Aceh 71.33
Jawa Tengah 68.8 Kalimantan Barat 69.86
Aceh 62.9 Jawa Timur 67.58
Sumatera Utara 62.9 Sulawesi Tengah 66.73
Lampung 62.4 Banten 66.54
Maluku 61.8 Sulawesi Selatan 66.53
Sumatera Selatan 59.4 Kalimantan Timur 66.16
Maluku Utara 58.0 Nusa Tenggara Barat 63.74
Sulawesi Utara 55.2 Maluku Utara 61.36
Banten 54.2 Sumatera Utara 60.34
Kalimantan Barat 53.6
Gorontalo 57.77
Sumatera Selatan 57.11
Sulawesi Tengah 51.5 Kalimantan Utara 54.94
Kalimantan Timur 48.3 Kalimantan Tengah 47.40
Kalimantan Tengah 46.0 Maluku 42.19
Papua Barat 39.7 Nusa Tenggara Timur 36.80
Nusa Tenggara Timur 36.8 Papua Barat 27.28
Papua 34.4
0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00
Kabupaten/Kota dengan Nilai Keterisian 100%
(pemantauan November 2015)
No Kabupaten/Kota Provinsi No Kabupaten/Kota Provinsi

1 Kota Bukittinggi Sumatera Barat 11 Kab. Kolaka Sulawesi Tenggara

2 Kab. Rejang Lebong Bengkulu 12 Kab. Konawe Selatan Sulawesi Tenggara

3 Kota Metro Lampung 13 Kab. Wakatobi Sulawesi Tenggara

4 Kota Sukabumi Jawa Barat 14 Kab. Kolaka Utara Sulawesi Tenggara

5 Kota Tegal Jawa Tengah 15 Kab. Buton Utara Sulawesi Tenggara

6 Kab. Sumenep Jawa Timur 16 Kab. Kolaka Timur Sulawesi Tenggara

7 Kab. Bangli Bali 17 Kab. Konawe Kepulauan Sulawesi Tenggara

8 Kab. Karang asem Bali 18 Kota Kendari Sulawesi Tenggara

9 Kab. Minahasa utara Sulawesi Utara 19 Kota Bau-bau Sulawesi Tenggara

10 Kab. Muna Sulawesi Tenggara 20 Kab. Mamuju Sulawesi Barat

Catatan:
urutan bukan berdasarkan peringkat
Persentase Rata-rata Kabupaten/Kota yang Melaporkan
Secara Nasional, Bulan Februari-November 2015
100

90

78.67
80
77.66

70
67.67

60 59.92
56.75
54.57
Bulanan
%

50 49.19 45.72
46.89
45.43 Triwulanan
43.35 43.77
40 40.66
37.72 38.33
36.38
28.99
30 30.72
26.61 29.18
25.88
22.70
20 20.84
18.59

12.92
10 4.7
4.70 4.50
0
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November

11 variabel data sasaran tahunan 46 variabel data bulanan


4 variabel data triwulanan 65 variabel data tahunan
Rata-rata Pencapaian Kabupaten/Kota yang Melaporkan
Data Bulanan hingga November 2015
Provinsi % Provinsi %
Aceh 78,26 Nusa Tenggara Barat 87,00
Sumatera Utara 49,70 Nusa Tenggara Timur 20,00
Sumatera Barat 90,00 Kalimantan Barat 73,57
Riau 90,83 Kalimantan Tengah 48,57
Jambi 88,18 Kalimantan Selatan 80,77
Sumatera Selatan 49,41 Kalimantan Timur 77,00
Bengkulu 93,00 Kalimantan Utara 88,00
Lampung 86,67 Sulawesi Utara 86,67
Kepulauan Bangka Belitung 91,43 Sulawesi Tengah 63,08
Kepulauan Riau 85,71 Sulawesi Selatan 56,25
DKI Jakarta 66,67 Sulawesi Tenggara 97,06
Jawa Barat 66,30 Gorontalo 61,67
Jawa Tengah 84,29 Sulawesi Barat 91,67
DI Yogyakarta 90,00 Maluku 62,73
Jawa Timur 61,05 Maluku Utara 40,00
Banten 78,75 Papua Barat 16,92
Bali 100,00 Papua 41,03
Indonesia 67,67
Rata-rata Pencapaian Kabupaten/Kota yang Melaporkan
Data Triwulan hingga November 2015
Provinsi % Provinsi %
Aceh 62,32 Nusa Tenggara Barat 80,00
Sumatera Utara 37,37 Nusa Tenggara Timur 13,64
Sumatera Barat 84,21 Kalimantan Barat 54,76
Riau 88,89 Kalimantan Tengah 33,33
Jambi 78,79 Kalimantan Selatan 79,49
Sumatera Selatan 45,10 Kalimantan Timur 60,00
Bengkulu 96,67 Kalimantan Utara 26,67
Lampung 80,00 Sulawesi Utara 97,78
Kepulauan Bangka Belitung 100,00 Sulawesi Tengah 51,28
Kepulauan Riau 61,90 Sulawesi Selatan 52,78
DKI Jakarta 55,56 Sulawesi Tenggara 100,00
Jawa Barat 50,62 Gorontalo 44,44
Jawa Tengah 72,38 Sulawesi Barat 94,44
DI Yogyakarta 93,33 Maluku 45,45
Jawa Timur 46,49 Maluku Utara 30,00
Banten 50,00 Papua Barat 10,26
Bali 100,00 Papua 33,33
Indonesia 54,57
Rata-rata Pencapaian Kabupaten/Kota yang Melaporkan
Data Sasaran Tahunan hingga November 2015
Provinsi % Provinsi %
Aceh 17,39 Nusa Tenggara Barat 20,00
Sumatera Utara 9,09 Nusa Tenggara Timur 0,00
Sumatera Barat 73,68 Kalimantan Barat 42,86
Riau 16,67 Kalimantan Tengah 14,29
Jambi 27,27 Kalimantan Selatan 46,15
Sumatera Selatan 11,76 Kalimantan Timur 30,00
Bengkulu 60,00 Kalimantan Utara 20,00
Lampung 93,33 Sulawesi Utara 100,00
Kepulauan Bangka Belitung 100,00 Sulawesi Tengah 15,38
Kepulauan Riau 85,71 Sulawesi Selatan 25,00
DKI Jakarta 66,67 Sulawesi Tenggara 100,00
Jawa Barat 55,56 Gorontalo 50,00
Jawa Tengah 91,43 Sulawesi Barat 50,00
DI Yogyakarta 60,00 Maluku 0,00
Jawa Timur 42,11 Maluku Utara 10,00
Banten 62,50 Papua Barat 7,69
Bali 88,89 Papua 100,00
Indonesia 46,89
Persentase Rata-rata Variabel Terisi
Secara Nasional, Bulan Februari-November 2015
100
93.20 93.27
89.86 93.51 94.31 93.03
91.55
89.39 89.57 92.95 92.55 89.58 89.69 90.08 89.83 90.18
85.23 85.01 88.49 87.29 88.89 87.49 89.25

80 77.17 81.13
72.63 76.68
76.42

60

Bulanan
%

Triwulanan
40

20

0
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November

11 variabel data sasaran tahunan 46 variabel data bulanan


4 variabel data triwulanan 65 variabel data tahunan
Rata-rata Pencapaian Variabel Terisi Data Bulanan
hingga November 2015
Provinsi % Provinsi %
Aceh 95,55 Nusa Tenggara Barat 84,32
Sumatera Utara 86,60 Nusa Tenggara Timur 87,15
Sumatera Barat 95,82 Kalimantan Barat 74,28
Riau 97,29 Kalimantan Tengah 78,60
Jambi 88,01 Kalimantan Selatan 85,76
Sumatera Selatan 87,64 Kalimantan Timur 90,10
Bengkulu 98,09 Kalimantan Utara 80,58
Lampung 99,43 Sulawesi Utara 86,57
Kepulauan Bangka Belitung 95,99 Sulawesi Tengah 80,92
Kepulauan Riau 83,94 Sulawesi Selatan 87,71
DKI Jakarta 87,28 Sulawesi Tenggara 99,98
Jawa Barat 88,30 Gorontalo 77,20
Jawa Tengah 90,59 Sulawesi Barat 98,84
DI Yogyakarta 83,62 Maluku 80,13
Jawa Timur 83,52 Maluku Utara 97,27
Banten 73,21 Papua Barat 53,08
Bali 97,58 Papua 74,36
Indonesia 90,18
Rata-rata Pencapaian Variabel Terisi Data Triwulan
hingga Pemantauan November 2015
Provinsi % Provinsi %
Aceh 99,48 Nusa Tenggara Barat 92,92
Sumatera Utara 88,39 Nusa Tenggara Timur 100,00
Sumatera Barat 99,12 Kalimantan Barat 78,24
Riau 94,55 Kalimantan Tengah 64,17
Jambi 97,50 Kalimantan Selatan 86,51
Sumatera Selatan 94,19 Kalimantan Timur 82,29
Bengkulu 100,00 Kalimantan Utara 41,67
Lampung 99,44 Sulawesi Utara 100,00
Kepulauan Bangka Belitung 98,81 Sulawesi Tengah 94,29
Kepulauan Riau 53,97 Sulawesi Selatan 97,15
DKI Jakarta 100,00 Sulawesi Tenggara 100,00
Jawa Barat 82,54 Gorontalo 61,81
Jawa Tengah 91,82 Sulawesi Barat 100,00
DI Yogyakarta 89,58 Maluku 64,81
Jawa Timur 80,29 Maluku Utara 100,00
Banten 63,89 Papua Barat 66,67
Bali 99,07 Papua 87,82
Indonesia 93,03
Rata-rata Pencapaian Variabel Terisi Data Sasaran Tahunan
hingga November 2015
Provinsi % Provinsi %
Aceh 75,00 Nusa Tenggara Barat 18,18
Sumatera Utara 90,91 Nusa Tenggara Timur 0,00
Sumatera Barat 93,51 Kalimantan Barat 95,45
Riau 100,00 Kalimantan Tengah 45,45
Jambi 81,82 Kalimantan Selatan 57,58
Sumatera Selatan 54,55 Kalimantan Timur 57,58
Bengkulu 92,42 Kalimantan Utara 72,73
Lampung 99,35 Sulawesi Utara 100,00
Kepulauan Bangka Belitung 88,31 Sulawesi Tengah 95,45
Kepulauan Riau 87,88 Sulawesi Selatan 80,30
DKI Jakarta 97,73 Sulawesi Tenggara 97,86
Jawa Barat 89,70 Gorontalo 51,52
Jawa Tengah 89,20 Sulawesi Barat 90,91
DI Yogyakarta 84,85 Maluku 0,00
Jawa Timur 92,05 Maluku Utara 90,91
Banten 70,91 Papua Barat 9,09
Bali 94,32 Papua 100,00
Indonesia 89,25
Ketepatan Waktu, November 2015

Bulan % Kab/Kota melapor Triwulan 1 65,2


tepat waktu
Triwulan 2 53,7
Januari 37,5 Triwulan 3 29,8
Februari 32,0
Maret 55,8
April 37,8
Mei 40,0
Juni 58,9
Juli 38,0
Agustus 30,4

September 34,0

Oktober 32,1
Komponen Validasi Data Komdat

Konsistensi antara
Persentase/cakupan Konsistensi antar
penyebut dan
indikator periode pelaporan
pembilang

Konsistensi antara Konsistensi antara


variabel yang sasaran yang
berkaitan berkaitan
Persentase/Cakupan Indikator

Data Provinsi Sulawesi Utara, variabel Kunjungan K1, K4, dan persalinan ditolong nakes (PN),
pelaporan bulan ini dientri cakupan kumulatif bulan sebelumnya (seharusnya tidak, sistem yang
akan otomatis mengakumulasi), sehingga capaian per November mencapai lebih dari 100%
Konsistensi Antar Periode Pelaporan (Bulan)

Pelaporan kunjungan pertama ibu hamil pada bulan Juli jauh lebih tinggi (8.790) dibandingkan bulan
lainnya laporan bulan Januari-Mei yang berkisar antara 760-934. Begitu juga dengan laporan bulan
Juni yang sebesar 1.432
Konsistensi antara Penyebut dan Pembilang

Pelaporan pada bulan Februari balita gizi buruk yang mendapat perawatan sebanyak 2 kasus
padahal pada bulan yang sama tidak terdapat balita gizi buruk yang ditemukan (0). Kemungkinan
entri data terbalik antara pembilang dan penyebutnya.
Konsistensi antara Variabel yang Berkaitan

Pelaporan pada bulan Mei persalinan ditolong nakes (PN) sebesar 184 padahal variable yang terkait yaitu
K1, K4, persalinan di fasyankes dan kunjungan nifas menghasilkan angka yang berdekatan (373-478).
Begitu juga dibandingkan dengan bulan Januari-April yang pelaporan PN berkisar 342-397, sehingga data
PN bulan Mei perlu dikonfirmasi.
Konsistensi antara Sasaran yang Saling Berkaitan

Pelaporan data sasaran


jumlah wanita usia subur
(WUS) 15-39 tahun dan
jumlah ibu hamil sama yaitu
sebesar 4.275. Sedangkan
berdasarkan BPS, persentase
WUS 15-39 tahun di
Kalimantan Selatan sebesar
4,4% dari jumlah penduduk.
Berarti terdapat sekitar
10.000 WUS 15-39 tahun di
Kab. Hulu Sungai Utara pada
tahun 2014. Sehingga sasaran
WUS 15-39 tahun yang
dilaporkan terlalu rendah
Penyebab Data Tidak Valid
Tidak
memahami Kesalahan
cara mengisi entri data
aplikasi

Ketaatan Proses
mengenai DO validasi dan
variabel Data publikasi data
Tidak
Valid
PENGEMBANGAN KOMDAT
Pengembangan Aplikasi Komunikasi Data

• Data Kesehatan Prioritas


disesuaikan dengan
– Renstra Kementerian
Kesehatan 2015-2019
– SPM kabupaten/kota dan
Perluasan muatas data,
provinsi
Integrasi data – Perkembangan program
kesehatan
• Komunikasi data harus
Data Prioritas, Data SPM, Data
mengakomodir kebutuhan
Profil, Data Program, Indikator data program
• Komunikasi data sebagai
Renstra

Data Prioritas, Data SPM, Data


optimaisasi integrasi data
dasar Puskesmas kesehatan
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai