Anda di halaman 1dari 26

IMUNISASI DASAR

dr. Sri Priyantini Mulyani, SpA


Jenis Vaksinasi
• Vaksin Bakteri • Vaksin Virus
a) Live attenuated vaccines a) Live attenuated vaccines:
Polio oral, Rubella,
(dilemahkan): BCG Campak, Mumps, Yellow
b) Killed vaccines (yang fever
dimatikan): Pertusis, b) Completely inactivated
Typhoid, Cholera vaccines: Influenza, Polio
injeksi, Rabies
c) Toxoids: Diphtheria,
Tetanus c) Inactivated vaccines
dengan fraksi antigen:
d) Polysaccharide Hepatitis B
vaccines:Meningococcal ,
Pneumococal
Jenis-jenis Vaksin
• Vaksin Bakteri Vaksin Virus

•Campak
• BCG • Parotitis • OPV
Vaksin
• Rubela
hidup • Yellow
• Varisela
Fever

• Difteria • Meningo • Influenza


Vaksin • Tetanus • Pneumo • IPV
inaktif • Pertusis • Hib • Rabies
• Kolera • Tifoid inj • Hepatitis B
• Hepatitis A
Persiapan vaksin dan alat-alat
• Vaksin + pelarut khusus
• termos, ice-packed, es batu
• peralatan vaksinasi (alat cuci tangan,
pemotong ampul, alat suntik sekali pakai,
kapas alkohol, plester, kotak limbah)
• Alat penanganan kedaruratan (adrenalin,
kortikosteroid, selang dan cairan infus,
oksigen),
• Pencatatan : Buku KIA, KMS, blangko
vaksinasi
VVM ( Vaksin Vial Monitor)
Beberapa posisi jarum
Bagian alat suntik

Tabung semprit

piston
VAKSIN HEPATITIS B

• Virus rekombinan inaktivasi (komponen HbSAg)


•Kemasan : Hepatitis B PID (prefilled injection device)
hepatitis B vial
• 3 dosis, jadwal dahulu umur 0, 1 bln, 6 bln
• jadwal sekarang pertama 0 bln kemudian
mengikuti DPT Combo (0, 2, 3, 4 bln atau 2, 4, dan 6 bulan)
•Tehnik pemberian Hepatitis B PID :
- buka kantong, keluarkan PID
- pegang PID pada leher dan tutup jarum dg memegang
keduanya diantara jari telunjuk dan jempol, dorong tutup
jarum ke arah leher sampai tdk ada jarak antara tutup
jarum dengan leher PID
- buka tutup jarum, suntikkan dengan tetap pegang leher
- pijit reservoir kuat sampai isinya kempis
VAKSIN HEPATITIS B
• Cara pemberian & dosis jadwal dahulu :
- pertama umur 0-7 hari
- kedua interval minimal 4 minggu
- ketiga interval 2-5 bulan (umur 3-6 bln)
- HB PID 0.5 ml intramusker lokasi anterolateral
paha
•Kontra indikasi : hipersensitif thd komponen vaksin
•Efek samping : reaksi lokal
Vaksin DPT-Combo ( Pentabio =
DTP-HB-Hib)
• Kombinasi lebih dari satu jenis vaksin
• Vaksin Jerap Difteri, Tetanus, Pertusis, Hepatitis B
Rekombinan, Haemophilus influenzae tipe b)
• suspensi homogen : toksoid tetanus dan difteri murni, bakteri
pertusis (batuk rejan) inaktif, antigen permukaan hepatitis B
(HBsAg) murni yang tidak infeksius, dan komponen Hib
sebagai vaksin bakteri sub unit berupa kapsul polisakarida
• Haemophilus influenzae tipe b tidak infeksius yang
dikonjugasikan kepada protein toksoid tetanus.
• Vaksin dijerap pada aluminium fosfat pengawet Thimerosal
pengawet
• 3 x usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan atau 2, 4, dan 6 bulan
• Interval pemberian 4-8 minggu
PENTABIO (DPT Kombinasi terbaru) Tiap dosis (0,5 mL) mengandung

Zat aktif

• Toksoid Difteri murni 20 Lf (k. 30 IU)

• Toksoid Tetanus murni 5 Lf 60 IU)

• B. pertussis inaktif 12 OU (k 4 IU)

• HBsAg 10 mcg

• Konjugat Hib 10 mcg

Zat tambahan

• sebagai aluminium fosfat 0,33 mg

• Thimerosal 0,025 mg
Vaksin Difteri Tetanus Pertusis
(generasi awal dahulu)

• Difteria dan tetanus : toksoid dimurnikan


• Pertusis : bakteri inaktifasi
• Tiap 1ml :40 Lf toksoid difteria, 24 OU pertusis, 15
Lf toksoid tetanus, Al fosfat 3 mg, thimerosal 0,1 mg.
• Kemasan : 1 vial 10 dosis, bentuk cair
• Tehnik mempersiapkan vaksin :
- Kocok sampai homogen, bila ada gumpalan atau
endapan jangan digunakan
- jarum 25 mm ukuran 23
Vaksin Difteri Tetanus
Pertusis whole cells (DTPw)
dan Tetanus Toksoid (TT)

Heat Marker /
Vaccine Vial
Monitor (VVM)
Vaksin Polio Injeksi
(Injectable / inactivated Polio
Vaccine = IPV)
Vaksin BCG
Vaksin BCG
• Cara pemberian & dosis :
- Dosis : 0.05 ml, dengan semprit &
jrm kecil 10mm ukuran 26
- suntikan intrakutan lengan kanan atas
( insertio deltoideus)
- bayi miring dada menempel ibu,
lepas baju mulai bahu-lengan,
- posisi semprit-jarum hampir datar,
- permukaan kulit usahakan datar dengan
menggunakan ibu jari dan
telunjuk kiri anda,
Vaksin Polio Oral (OPV)

• Vaksin oral polio hidup : polio trivalent isi


virus poliomielitis tipe 1, 2, 3 strain Sabin
• Kemasan : 1 vial 10 dosis (@ 2 tts=0.1ml)
bentuk cair, tiap vial + 1 dropper plastik
• Tehnik mempersiapkan vaksin :
- setiap membuka vial harus gunakan
dropper baru
- vaksin beku dapat dicairkan dengan
digulirkan antara dua telapak tangan
- vaksin cair berwarna merah muda sampai
oranye muda (indikator pH)
Vaksin Polio Oral (OPV)

• Cara pemberian & dosis :


- Diberikan peroral 2 tetes, 4 x pemberian
- Dosis awal bayi baru lahir, umur 2-3 bulan
interval 6- 8 minggu (4 minggu)
• Kontra indikasi : imunokompramais
• anak diare, pemberian bisa diulang
• Efek samping : sangat kecil,
VAPP 1kasus : 1 juta dosis pertama OPV
1 kasus : 2.5 juta dosis OPV lengkap
Vaksin Campak
Heat Marker
Vaccine Vial Monitor
(VVM)
Vaksin Campak
• Cara pemberian & dosis :
- Dosis 0.5 ml subkutan pada lengan kiri atas
atau lateral lengan atas ( > 1-3 tahun )
- arah jarum 45º thd kulit
- cubit tebal unk suntikkan subkutan
- aspirasi semprit sebelum disuntikkan
• Indikasi kontra : imunokompramais
• Efek samping : demam ringan
Vaksinasi
pada bayi prematur dan BBLR

• Dosis penuh
• Sesuai jadwal vaksinasi yang
ditetapkan menurut umur
kronologis
• Kecuali untuk vaksin Hepatitis B
Imunoprofilaksin Hepatitis B pada
bayi prematur dan berat lahir rendah*

Berat lahir ≥2000 g Berat lahir < 2000 g


Status HBsAg ibu HBsAg positif
• Vaksin HepB + • Vaksin HepB +
HBIg (dalam HBIg (dalam umur
umur 12 jam) 12 jam)
• Imunisasi 3 dosis • Imunisasi 4 dosis
pada 0,1, dan 6 bl vaksin pada 0,1,2-
umur kronologis 3, dan 6 bulan
• Periksa anti-HBs umur kronologis
dan HBsAg pada • Periksa anti-HBs
umur 9–15 bln dan HBsAg pada
umur 9–15 bln
Pustaka :
1. Ranuh IGN, Suyitno H, Hadinegoro, SRS, Kartasasmita CB,
Penyunting. Pedoman Imunisasi Di Indonesia. Edisi 2.Jakarta:
Satgas imunisasi-IDAI, 2005.
2. UNICEF . Pedoman teknis imunisasi tingkat nasional.
Jakarta: Dirjen. PP & PL Depkes RI, 2005
3. Modul Pelatihan Vaksinologi Dasar. Satgas Imunisasi IDAI
Jakarta 2006

Anda mungkin juga menyukai