Anda di halaman 1dari 3

TABEL 3.

2 POIN 1,5,6,7

1. Jelaskan hasil table 3.2 seluruh shift secara singkat, namun khusus kelompok
anda masing-masing dijelaskan secara lengkap. Apakah sudah sesuai teori?
Jelaskan bila ada penyimpangan!

Berdasarkan Tabel 3.2 Penentuan Permeabilitas Uap Air dapat diketahui pada
shift A dan B diameter WVTR yang digunakan sebesar 9,5 cm. sedangkan pada shift
AGF diameter WVTR yang digunakan sebesar 8,92 cm. dapat diketahui pada shift
A,B, maupun AGF terjadi peningkatan berat WVTR dari menit ke-0 sampai menit ke-
90. Pada kelompok 11 dan 12 dengan berat awal/berat menit ke-0 WVTR 142,7 gram.
Pada menit ke-30 berat WVTR 142,8 gram, menit ke-60 beratnya tetap 142,8 gram
dan pada menit ke-90 terjadi peningkatan menjadi 142,9 gram. Hal ini telah sesuai
dengan teori Hardyanti (2017) yang menyatakan bahwa penambahan berat dapat
terjadi karena adanya uap air yang masuk atau terserap kedalam kemasan karena silica
gel bersifat menyerap uap air dari lingkungan.

5. Jelaskan pengertian serta fungsi dari silica gel dan cawan wvtr!

Silika gel merupakan suatu bentuk dari silika yang dihasilkan melalui
penggumpalan sol natrium silikat (NaSiO2). Sol mirip agar–agar ini dapat didehidrasi
sehingga berubah menjadi padatan atau butiran mirip kaca yang bersifat tidak elastis.
Sifat ini menjadikan silika gel dimanfaatkan sebagai zat penyerap, pengering dan
penopang katalis Gel silika adalah butiran seperti kaca dengan bentuk yang sangat
berpori, silika dibuat secara sintesa dari natrium silikat. Fungsi utama gel silika adalah
sebagai pengering atau mencegah terbentuknya kelembapan yang berlebihan. Gel
Silika yang siap untuk digunakan berwarna biru, ketika telah menyerap banyak
kelembapan, ia akan berubah warnanya menjadi pink (merah muda)
(Hardyanti, 2107).
Water Vapor Transmission Rate (WVTR) atau sering juga disebut Moisture
Vapor Transmission Rate (MVTR) adalah metode untuk mengukur jumlah uap air
yang dapat melewati lapisan kemasan. Satuan unit yang umum dipakai untuk metode
ini adalah g H₂O/m2/8 jam (berapa banyak (gram) uap air yang lewat dalam satuan
meter persegi dalam 8 jam). Semakin tinggi nilai WVTR maka permeabilitas kemasan
juga tinggi, maka semakin banyak uap air yang keluar dari dalam atau masuk ke
dalam kemasan. Tingkat transmisi uap air (WVTR) dan tingkat transmisi oksigen
(OTR) digunakan berfungsi untuk menghitung permeabilitas uap air (WVP) dan
permeabilitas oksigen (OP) kemasan bahan yang mempengaruhi umur simpan dan
kualitas produk (Wiles, 2000). Cawan WVTR berfungsi sebagai wadah penampung
bahan berupa silica gel.

Hardyanti, Ika Sri. 2017. Pemanfaatan Silika (Sio2) Dan Bentonit Sebagai Adsorben
Logam Berat Fe Pada Limbah Batik. Jurnal Sains Terapan Vol. 3 No. 2
Wiles. 2000. Water Vapor Transmission Rates And Sorption Behavior Of Chitosan
Films. Journal Of Food Science Vol. 65, No. 7

6. Tempel hasil grafik chart yang sudah dibuat pada excel!

Chart Title
142.95

142.9

142.85

142.8

142.75

142.7

142.65

142.6
0 30 60 90

berat WVTR Column1 Column2

7. Jelaskan secara singkat grafik chart tersebut!

Grafik pada nomer 6 menunjukkan hubungan berat WVTR banding waktu


(menit). pada menit ke-0 berat WVTR 142,7 menit Ke-30 berat WVTR 142,8 pada
menit ke-60 berat WVTR 142,8 dan pada menit ke-90 berat WVTR 142,9. Pada
grafik dapat diketahui seiring bertambahnnya waktu maka semakin bertambah pula
berat WVTR.

TABEL 3.3 POIN 2-3

2. Jelaskan pengertian susut berat dan hubungannya dengan pengemasan!

Susut Bobot merupakan proses penurunan berat buah akibat proses respirasi,
transpirasi dan aktivitas bakteri. Susut bobot menyatakan bahwa selama penyimpanan,
produk mengalami proses respirasi dan transpirasi sehingga senyawa-senyawa kompleks
yang terdapat didalam sel seperti karbohidrat dipecah menjadi molekul-molekul
sederhana seperti CO2 dan H2O yang mudah menguap. Penguapan komponen-komponen
yang terkandung dalam buah menyebabkan buah mengalami pengurangan bobot.
Penggunaan kemasan merupakan upaya yang dapat dilakukan dalam melindungi produk
pertanian selama masa penyimpanan yang diharapkan dapat membatasi transpirasi dari
produk agar masa simpan lebih panjang (Suharto, 2016).

Suharto. 2016. Analisis Susut Bobot Pengukusan Dan Rendemen Pengupasan Rajungan
Berukuran Berbeda Dan Rajungan Bertelur. Jurnal Saintek Perikanan Vol.12 No.1

3. Jelaskan faktor yang mempengaruhi susut berat!

faktor yang mempengaruhi susut bobot pada buah antara lain kematangan
buah, Luas permukaan mempengaruhi laju kehilangan air, lapisan alami permukaan
buah, dan kerusakan mekanis pada kulit buah. Faktor lain yaitu hama dan penyakit.
Faktor lingkungan meliputi suhu,kelembaban relatif dan keseimbangan oksigen dalam
ruang simpan (Suharto, 2016).

Suharto. 2016. Analisis Susut Bobot Pengukusan Dan Rendemen Pengupasan Rajungan
Berukuran Berbeda Dan Rajungan Bertelur. Jurnal Saintek Perikanan Vol.12 No.1

Anda mungkin juga menyukai

  • Yuni Iriyanti
    Yuni Iriyanti
    Dokumen120 halaman
    Yuni Iriyanti
    Muh Risal Muhaimin
    Belum ada peringkat
  • Pup Sirup Kawis
    Pup Sirup Kawis
    Dokumen34 halaman
    Pup Sirup Kawis
    Muh Risal Muhaimin
    Belum ada peringkat
  • Urtti 1984
    Urtti 1984
    Dokumen24 halaman
    Urtti 1984
    Дикин Любовник Кырен
    Belum ada peringkat
  • Pengaruh Etilen
    Pengaruh Etilen
    Dokumen10 halaman
    Pengaruh Etilen
    Muh Risal Muhaimin
    Belum ada peringkat
  • Dapus
    Dapus
    Dokumen7 halaman
    Dapus
    Muh Risal Muhaimin
    Belum ada peringkat
  • Dapus
    Dapus
    Dokumen7 halaman
    Dapus
    Muh Risal Muhaimin
    Belum ada peringkat
  • Zat Warna Pada Daging
    Zat Warna Pada Daging
    Dokumen4 halaman
    Zat Warna Pada Daging
    Muh Risal Muhaimin
    Belum ada peringkat
  • Zat Warna Pada Daging
    Zat Warna Pada Daging
    Dokumen4 halaman
    Zat Warna Pada Daging
    Muh Risal Muhaimin
    Belum ada peringkat