TUGAS APLIKASI 1
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM DIGESTIV
DI RUANGAN CP RSUP M.DJAMIL PADANG
DISUSUN OLEH:
FITRIA DIUMAYANI ANWAR
BP. 1721312002
Dosen Pembimbing:
Ns. Elvi Oktarina, M.Kep, Sp. Kep.MB
Lina Febrianti, M.Kep
Oleh:
FITRIA DIUMAYANI ANWAR
NIM 1721312002
Dosen Pembimbing:
Ns. Elvi Oktarina, M.Kep, Sp. Kep.MB
Lina Febrianti, M.Kep
A. PENGKAJIAN
Identitas
Identitas Pasien Nama : Tn.A
Umur : 67 tahun ( 31 Desember 1951 )
Agama : Islam Kristen Budha Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Status : Belum kawin Kawin Janda/duda
Pendidikan : Tdk Sekolah Tdk Tamat SD SD
SMP/sederjat SMA/sederajat PT
Pekerjaan : PNS Swasta RT Dagang
Buruh Pelajar Pensiun
Suku Bangsa : Minang dll......
Alamat : Ulak Karang
Tgl Masuk : 05 November 2018
Tgl Pengkajian: 08 November 2018
No. Register :
0 1 0 1 1 2 1 7
Identitas Penanggung Nama : Ny.A
Jawab Umur : 40 Tahun
Hubungan : Suami/ Isteri/ Anak/ Ortu/ kerabat
Alamat : Kampung Jua Nan XX Lubeg Padang
Status Kesehatan
Status Kesehatan saat ini
Keluhan utama Saat Masuk RS :
Pasien masuk RS dari Poli saat kontrol tanggal 26 Oktober
2018 dengan keluhan lesu dan lemah, tidak nafsu makan di
sertai BAB yang cair dan berdarah.
Saat ini :
Pasien mengeluh nyeri ketika BAB, nyeri yang di rasakan
hilang timbul, nyeri yang dirasakan dengan skala 4, nyeri
datang ketika BAB keluar dan hilang jika tidak BAB, pasien
mengeluh tidak nafsu makan, badan terasa lemah dan lesu,
pada saat masuk rumah sakit klien mengeluh pusing dan di
periksa HB 5 mg/dl, pasien sudah mendapatkan tranfusi 2
kantong PRC. Pada hari ini pasien menunggu hasil Lab DR
untuk HB. Keluarga pasien mengatakan 6 bulan yang lalu
klien pernah operasi abdomen kiri yaitu kanker rectosigmoid,
dan sudah kontrol kepoli dan di rencanakan kemoterapi,
keluarga klien mengatakan dalam sehari BAB sampai 8 x
sehari dan kadang ada disertai darah. Pada tanggal 26 oktober
2018 sudah dilakukan USG abdomen namun dengan hasil
metastasis ke KGB paraaorta. Selain itu klien juga di lakukan
pemeriksaan colonoscopy pada tanggal 29 Maret 2018
didapatkan ada ileus obstruksi yang disebabkan adanya tumor
pada rectosigmoid sebesar 10 cm. dan di lakukan operasi pada
bulan Mei 2018. Klien. Kondisi klien mengalami penurunan
pada tanggal 26 Oktober 2018 sehingga pasien langsung
dirawat inap.
Upaya yang dilakukan Pasien segera di lakukan transfusi 2 kantong PRC dan
untuk mengatasi Meningkatkan kan intake klien supaya HB klien dalam batas
normal dan klien tidak mengeluh pusing dan lemah lagi.
Status Kesehatan Masa Lalu
Penyakit yang pernah Keluarga mengatakan pasien tidak pernah menderita penyakit
dialami berat, klien tidak memiliki riwayat penyakit diabetes, jantung
dan hipertensi dan tidak memiliki alergi terhadap obat dan
makanan tertentu
Kebiasaan Pasien mengatakan tidak merokok, tidak peminum alkohol.
Pasien suka makan pangsit, pola makan tidak teratur, dan
kurang makan yang berserat (sayur2an) dan kurang minum air
putih.
Riwayat penyakit Keluarga mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
keluarga keluarga seperti Hipertensi, Diabetes Melitus, riwayat kanker
disangkal.
Diagnosa Medis Diagnosa medis : Ca Rekti + Hematoskezia
Terapi IVFD NaCl 0,9 % 20 tetes/menit
Ceftriaxone 2 x 1 gr
Inj.Ranitidine 2 x 1 amp
Inj.Ketorolac 3 x 1 amp
Tanggal 7 November 2018 klien mendapatan transfusi 2
kantong PRC
Pola Kebutuhan Dasar
( Menurut Virginia Henderson = Bio-Psiko-Sosio-Spiritual )
Kebutuhan Biologis
1. Pola Bernafas Sebelum sakit : Pasien dan keluarga mengatakan tidak ada
masalah dengan sistem pernafasan, keluarga mengatakan
pasien tidak pernah sesak dan tidak mengalami nyeri pada
dada
Dressing 5 Mobility 10
0 (dibantu) 0 (tidak mampu
5 (dibantu, tapi mobilisasi)
sebagian dapat 5 (menggunakan kursi
dilakukan secara roda)
mandiri) 10 (Berjalan dengan
10 (mandiri) bantuan 1 orang atau
intruksi)
15 (mandiri tapi dapat
juga dengan
menggunakan alat
bantu)
Bowels 10 Stairs 5
0 (inkontinensia atau 0 (tidak mampu)
butuh enema) 5 ( butuh bantuan)
5 (tidak mampu) 10 (mandiri)
10 (mampu untuk
mengontrol)
1-20 (dependen total) Nilai Total 75 (Dependen
21-40 (dependen berat) sedang)
41-60 (dependen sedang)
61-90 (dependen ringan)
91-100 (dependen/mandiri)
Functional evaluation the barthel index
Total skor indeks bartel Tn.A adalah 75 (Ketergantungan sedang)
Masalah keperawatan: Intoleransi aktivitas
5. Pola Istirahat Sebelum sakit : pasien dapat tidur nyenyak, pasien rata-rata
dan Tidur tidur sehari adalah 9-10 jam
Kebutuhan Sosiologis
12. Pola Sebelum sakit : Keluarga mengatakan pasien kurang aktif
Produktivitas mengikuti kegiatan di lingkungan rumahnya
Neurologis
Status mental dan Kesadaran Compos Mentis, pasien tampak
emosi lemah tidak bertenaga, bicara kurang, terbaring
di tempat tidur
Saraf cranial
N Nervus Kanan Kiri
1 ( ) Parosmia ( ) Parosmia
N. olfaktorius ( ) Hiperosmia ( ) Hiperosmia
( ) Kakosmia ( ) Kakosmia
2 ( ) Visus mata ( ) Visus mata
menurun menurun
( ) Diplopia ( ) Diplopia
( ) Lapang pandang ( ) Lapang pandang
N. Optikus
( ) hemianopsia ( ) hemianopsia
( ) Papil edema ( ) Papil edema
( ) Buta warna ( ) Buta warna
3 ( ) Ptosis ( ) Ptosis
(√ ) Pupil isokor (√ ) Pupil isokor
N.
( ) Pupil Anisokor ( ) Pupil Anisokor
Okulomotori
( ) Pupil Miosis ( ) Pupil Miosis
us
( ) Pupil konvergensi ( ) Pupil konvergensi
Trokhlearis
( ) Nistagmus ( ) Nistagmus
Abdusen
( ) Strabismus ( ) Strabismus
4 ( ) Parestesia ( ) Parestesia
( ) Facial pain ( ) Facial pain
N.
( ) Refleks berkedip ( ) Refleks berkedip
Trigeminus
( ) Refleks masetter ( ) Refleks masetter
5 ( ) Asimetris wajah ( )Asimetris wajah
( ) Gangguan sensasi ( ) Gangguan sensasi
N. Facialis rasa rasa
( ) Refleks stapedia ( ) Refleks stapedia
( ) Refleks glabella ( ) Refleks glabella
6 ( ) Tuli konduksi ( ) Tuli konduksi
N. Acusticus
( ) Tuli syaraf ringan ( ) Tuli syaraf ringan
7 ( ) Nistagmus ( ) nistagmus
N.
( ) Gangguan ( ) Gangguan
Vesribularis
keseimbangan keseimbangan
8 ( ) Aspirasi ( ) Aspirasi
Nervus ( ) Deviasi uvula ( ) Deviasi uvula
Glossopharin ( ) Refleks gag ( ) Refleks gag
geus ( ) Batuk lemah ( ) Batuk lemah
N. Vagus ( ) Kehilangan ( ) Kehilangan
sensasi rasa sensasi rasa
9 ( ) Droofing of ( ) Droofing of
N. Accesorius shoulder shoulder
( ) Atrofi otot ( ) Atrofi otot
10 ( ) Deviasilidah ( ) Deviasilidah
N. ( ) Atrofilidah ( ) Atrofilidah
Hypoglosus ( ) Fasikulasi ( ) Fasikulasi
( ) Disarthria ( ) Disarthria
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Tanggal 05 November 2018
laboratorium
Data Objektif:
Pasien terlihta tegang
Klien tampak meringis
TTV :
Tekanan darah : 110/80
mmhg
Nadi : 80 x/i
Respirasi rate : 20 x/i
Suhu : 36,5 C
Klien tampak terbaring di
tempat tidur.
2. Data Subjektif: Intake yang tidak Ketidakseimbangan
Pasien mengatakan nafsu ade kuat / nutrisi kurang dari
makan kurang Ketidakmampuan kebutuhan tubuh
Pasien mengatakan mual mengabsorbsi
nutrien
Data Objektif:
Membrane mukosa kering
Albumin: 2,6 g/dl
Makan hanya 1 sendok tiap
makan
BB turun kg dalam 2 bulan
terakhir
Hb: 5,7 g/dl
3. DS: Diare Resiko
Pasien mengatakan lemas ketidakseimbangan
Pasien mengatakan lemah elektrolit
DO:
Tampak lemah
Mukosa mulut kering
BAB encer 8 x sehari
Kal :
Nat :
C. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
2. Terapi nutrisi
Aktivitas:
a. Lengkapi pengkajian nutrisi sesuai anjuran
b. Tentukan dan kolaborasikan dengan ahli gizi
terkait jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi.
3. Monitor nutrisi
Aktivitas :
a. BB pasein dalam batas normal
b. Monitor adanya penurunan berat badan
c. Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
dilakukan
d. Monitor interaksi anak atau orangtua selama
makan
e. Monitor lingkungan selama makan
f. Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
selama jam makan
g. Monitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi
h. Monitor turgor kulit
i. Monitor kekeringan, rambut kusam, total
protein, Hb dan kadar Ht
j. Monitor mual dan muntah
k. Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan
kadar Ht
l. Monitor pertumbuhan dan perkembangan
m. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
jaringan konjungtiva
n. Monitor kalori dan intake nuntrisi
o. Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik
papilla lidah dan cavitas oral
3 Resiko ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen elektrolit/cairan
elektrolit selama 3x24 jam didapatkan elektrolit Aktivitas:
seimbang: a. Pantau kadar elektrolit yang abnormal
1. Balance cairan b. Pantau adanya tanda dan gejala dehidrasi
Turgor kulit elastis c. dapatkan specimen laboratorium untuk
Intake dan output cairan seimbang pemantauan perubahan cairan atau elektrolit
Membrane mukosa lembab d. berikan cairan yang sesuai
2. Vital sign e. Tingkakan asupan cairan peroral
Vital sign dalam rentang normal f. monitor status hemodinamik
g. monitor respon pasien terhadap terapi
elektrolit
h. Amati membrane mukosa pasien dakulit
i. Monitor kehilangan cairan karena diare
j. Tingkatkan citra tubuh dan harga diri pasien
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa Hari /
No Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan Tanggal
1 Ketidakseimbang Rabu, Manajemen Nutrisi Jam 13.00 WIB
an nutrisi kurang 31 – 10 – Aktivitas : S:
dari kebutuhan 2018 Mengkaji adanya alergi makanan - Pasien mengeluhlemah
tubuh Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk - Pasien mengatakan makan habis 1
menentukan jumlah kalori dan nutrisi sendok
yang dibutuhkan pasien - Pasien mengatakan masih mual
Menganjurkan pasien untuk O:
meningkatkan intake makan - Pasien tampak lemah
Menganjurkan pasien untuk minum - Turgor kulit jelek
madu dan dioleskan pada bibir - Makan habis 1 sendok porsi makan
Yakinkan diet yang dimakan siang
mengandung tidak tinggi serat agar - TD: 110/70 mmHg
kolostomi tidak cair
- Nadi: 80x/menit
Memberikan informasi tentang
- Hb: 9,9 g/dl
kebutuhan nutrisi sesuai tuk
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan - Mukosa kering
P:
- Intervensi dilanjutkan
P: Intervensi dilanjutkan
Diagnosa Hari /
No Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan Tanggal
1 Ketidakseimbang Kamis, Manajemen Nutrisi Jam 13.00 WIB
an nutrisi kurang 1 – 11 – Aktivitas : S:
dari kebutuhan 2018 Mengkaji adanya alergi makanan - Pasien mengeluhlemah
tubuh Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk - Pasien mengatakan makan habis 2
menentukan jumlah kalori dan nutrisi sendok
yang dibutuhkan pasien - Pasien mengatakan masih mual
Menganjurkan pasien untuk - Pasien mengatakan makanan yang
meningkatkan intake makan dimakan terasa mau melompat lekuar
Menganjurkan pasien untuk minum lagi
madu dan dioleskan pada bibir O:
Yakinkan diet yang dimakan - Pasien tampak lemah
mengandung tidak tinggi serat agar - Turgor kulit jelek
kolostomi tidak cair - Makan habis 2 sendok porsi makan
siang
Memberikan informasi tentang - Pasien tampak makan buah pepaya
kebutuhan nutrisi sesuai tuk sebanyak satu gigit
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan - TD: 115/80 mmHg
- Nadi: 83x/menit
Monitor nutrisi - Hb: 9,9 g/dl
Aktivitas : - Mukosa kering
Memonitor adanya penurunan berat - Konjungtiva tampak anemis
badan
Memonitor tipe dan jumlah aktivitas A: Masalah belum teratasi
yang biasa dilakukan
Memonitor kulit kering dan perubahan P: Tindakan keperawatan dilanjutkan
pigmentasi
Memonitor turgor kulit
Memonitor kekeringan, rambut kusam,
total protein, Hb dan kadar Ht
Memonitor mual dan muntah
Memonitor kadar albumin, total protein,
Hb, dan kadar Ht
Memonitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
Memonitor kalori dan intake nuntrisi
Mencatat adanya edema
A:
Masalah belum teratasi
P:
- Intervensi dilanjutkan
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
Diagnosa Hari /
No Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan Tanggal
1 Ketidakseimbang Jumat, Manajemen Nutrisi Jam 13.00 WIB
an nutrisi kurang 2 – 11 – Aktivitas : S:
dari kebutuhan 2018 Mengkaji adanya alergi makanan - Pasien mengeluh lemah
tubuh
Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk - Pasien mengatakan makan habis 1
menentukan TPN yang sesuai dengan sendok
kebutuhan - Pasien mengatakan masih mual
Menganjurkan pasien untuk O:
meningkatkan intake makan - Pasien tampak lemah
Menganjurkan pasien untuk minum - Turgor kulit jelek
madu dan dioleskan pada bibir - Makan habis 1 sendok porsi makan
Memberikan informasi tentang siang
kebutuhan nutrisi sesuai untuk - TD: 105/70 mmHg
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan - Nadi: 89x/menit
- Suhu: 38,7 0C
Monitor nutrisi
- Hb: 9,9 g/dl
Aktivitas :
Memonitor tipe dan jumlah aktivitas - Mukosa kering
yang biasa dilakukan - Konjungtiva anemis
Memonitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi A: Masalah belum teratasi
Memonitor turgor kulit
Memonitor kekeringan, rambut kusam, P: Tindakan keperawatan dilanjutkan
total protein, Hb dan kadar Ht
Memonitor mual dan muntah
Memonitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
Memonitor kalori dan intake nutrisi
Mencatat adanya edema
A:
Masalah belum teratasi
P:
- Intervensi dilanjutkan
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan