Anda di halaman 1dari 11

JENIS-JENIS EOR

Oleh:

Reka Maharani 071001600092

Rossy Olga Willya 071001600095

Sakti Andi Lolo 071001600096

Yosef Simon J. Assan 071001600106

Zahra Naabilatul H 071001600122

ENHANCED OIL RECOVERY

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai .Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun juga pemikirannya sehingga
makalah yang berjudul Jenis-Jenis Eor dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu dan diharapkan memuaskan.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk kedepannya bias juga dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi sehingga
pengetahuannya menjadi lebih luas lagi dan semakin berkembang kearah yang
lebih baik lagi sehingga tercipta hasil yang memuaskan.

Jakarta, September 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................... . ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1

BAB II TEORI DASAR...................................................................... 2

BAB III PEMBAHASAN................................................................... 4

BAB IV KESIMPULAN..................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

EOR adalah suatu metode yang digunakan untuk meningkatkan cadangan


minyak pada suatu sumur dengan cara mengangkat volume minyak yang
sebelumnya tidak dapat diproduksi atau bisa dikatakan EOR ini adalah optimisasi
pada suatu sumur minyak agar minyak-minyak yang kental, berat, poor
permeability dan irregular faultlines bisa diangkat ke permukaan. EOR ini
dilakukan karena jumlah cadangan hidrokarbon diperkirakan masih cukup besar,
tetapi tekanan sudah sangat menurun.

Secara umum, kegiatan eksploitasi terbagi menjadi tiga fase, yakni:


primer, sekunder dan tersier. Fase primer adalah fase dimana lapangan baru
dikembangkan. Saat produksi mulai turun seiring dengan penurunan tekanan pada
reservoir, kegiatan eksploitasi masuk pada fase sekunder dimana sumur minyak
akan di-injeksikan air atau gas untuk memberikan tekanan tambahan ke dalam
reservoir dan mendorong minyak mengalir ke sumur-sumur produksi. Setelah fase
sekunder, kegiatan eksploitasi masuk fase tersier dan pada fase tersier inilah EOR
akan diterapkan.

Tujuan dilakukannya EOR antara lain:

 Meningkatkan faktor perolehan minyak


 Mengurangi saturasi minyak residual (Sor)
 Menurunkan viskositas minyak yang terdapat dalam reservoir
 Mengurangi tekanan kapiler pada sistem fluida-batuan reservoir
 Memberikan driving force pada laju produksi minyak yang sudah rendah
 Meningkatkan areal sweep efficiency (bergantung pada karakteristik
reservoir)

1
BAB II

TEORI DASAR

Ada beberapa metode EOR, yaitu: thermal recovery, gas miscible dan
chemical flooding. Metode thermal dan gas miscible flooding dipilih untuk
mengubah karakteristik fluida. Sedangkan chemical flooding dapat mengubah
karakteristik fluida dan batuan.

Pada thermal recovery, metode yang digunakan dengan cara memanaskan


minyak mentah dalam formasi untuk mengurangi viskositas dan menguapkan
sebagian dari minyak sehingga menurunkan rasio mobilitas. Selain itu,
peningkatan panas mengurangi tegangan permukaan dan meningkatkan
permeabilitas minyak. EOR tipe thermal recovery ini pertama kali diterapkan di
Venezuela pada tahun 1960.

Pada gas miscible biasanya digunakan sebagai metode tersier karena


pemulihan nya melibatkan peng-injeksi-an gas alam, nitrogen atau karbon
dioksida ke dalam reservoir. Gas-gas ini dapat mendorong minyak melalui
reservoir atau akan ikut larut di dalam minyak sehingga menurunkan viskositas
dan meningkatkan aliran minyak tersebut. Gas injection EOR yang paling popular
adalah karbon dioksida EOR(CO2-EOR). Pertama kali digunakan di Amerika
Serikat pada awal 1970-an di Texas. Hampir setengah dari EOR yang digunakan
di AS adalah bentuk injeksi gas.

Prinsip kerja chemical flooding-EOR ini adalah membebaskan minyak


yang terperangkap di dalam reservoir. Metode ini menggunakan long chained
moleculs yang berupa polimer dan di-injeksikan ke dalam reservoir untuk
meningkatkan efisiensi waterflooding atau untuk meningkatkan efektivitas
surfaktan.

Dasar Pemilihan Metode EOR

1. Kedalaman
Kedalaman reservoir merupakan faktor penting dalam menentukan
keberhasilan suatu EOR dari segi teknik maupun ekonomi. Dari sudut
pandang teknik, jika reservoir cukup dangkal, tekanan injeksi yang
dapat dikenakan pada reservoir juga kecil karena dibatasi oleh tekanan
rekah.
2. Kemiringan
Kemiringan memiliki arti yang penting jika perbedaan rapat massa
yang didesak cukup besar. Jika kecepatan pendesakan besar sekali,

2
pengaruh kemiringan tidak terlalu besar. Jika fluida pendesaknya air,
maka cenderung untuk maju lebih cepat di bagian bawah.
3. Tingkat Heterogenitas Reservoir
Heterogenitas reservoir ditentukan oleh :
 Tingkat ketidakseragaman ukuran pori
 Stratigrafi / jenis batuan
 Kontinuitas yang dipengaruhi oleh struktur
4. Sifat Petrofisik
Besaran – besaran petrofisik yang mempengaruhi keberhasilan metode
EOR atau peningkatan perolehan ialah :
 Porositas
 Permeabilitas
 Permeabilitas efektif sebagai fungsi saturasi (kro dan krw)
 Tekanan kapiler
 Kebasahan batuan
5. Mekanisme Pendorong
Peranan mekanisme pendorong sangat penting artinya dalam EOR.
Misalnya, jika suatu reservoir memiliki tenaga pendorong air
(waterdrive mechanism) yang kuat, maka injeksi air atau kimiawi tidak
akan memberi dampak yang berarti.
6. Cadangan Minyak Tersisa
Cadangan minyak tersisa reservoir mempunyai hubungan langsung
dengan nilai ekonomi penerapan suatu metode EOR. Makin besar
cadangan tersisa, maka makin besar suatu proyek EOR mendapatkan
keuntungan.
7. Saturasi Minyak Tersisa (Sor)
Besarnya saturasi minyak tersisa menentukan sulit mudahnya
pendesakan atau pengurasan yang dilakukan oleh fluida injeksi. Hal ini
disebabkan oleh dua hal, yaitu pengurasan minyak akan memerlukan
metode yang mahal dan jumlah minyak yang harus menanggung biaya
pengurasan makin sedikit.
8. Viskositas Minyak
Viskositas minyak penting dalam pemilihan metode EOR dan juga
dalam penentuan keberhasilan metode tersebut. Dalam pendesakan tak
tercampur, besaran yang menentukan efektifitas penyapuannya ialah
perbandingan mobilitas fluida pendesak dengan minyak didesak.

3
BAB III

PEMBAHASAN

Lapangan hidrokarbon setelah sekian lama diproduksikan akan mengalami


penurunan produksi karena force/tenaga untuk mengeluarkan fluida ke dalam
sumur sudah semakin berkurang. Berkurangnya tenaga pendorong bisa terlihat
dengan dipasangnya pompa atau gas lift pada sumur sembur alam (natural flow)
yang tidak dapat mengalir dengan sendirinya. Begitupun sumur pompa atau gas
lift yang lambat laun akan menjadi kering. Untuk menambah pengurasan lapangan
dan drive force, dikembangkan teknik-teknik yang kemudian disebut dengan
Enhanced Oil Recovery (EOR) atau Improved Oil Recovery (IOR). Selanjutnya
akan dibahas jenis-jenis teknik EOR.

I. INJEKSI AIR (WATER FLOOD)


Injeksi air merupakan salah satu metoda EOR yang paling banyak
dilakukan sampai saat ini. Biasanya injeksi air digolongkan ke dalam
injeksi tak tercampur. Alasan-alasan sering digunakannya injeksi air
ialah:
 Mobilitas yang cukup rendah
 Air cukup mudah diperoleh
 Pengadaan air cukup murah
 Berat kolom air dalam sumur injeksi turut menekan, sehingga
cukup banyak mengurangi besarnya tekanan injeksi yang perlu
diberikan di permukaan; jika dibandingkan dengan injeksi gas,
dari segi ini berat air sangat menolong.
 Air biasanya mudah tersebar ke seantero reservoir, sehingga
menghasilkan efisiensi penyapuan yang cukup tinggi.
 Effisiensi pendesakan air juga cukup baik. sehingga harga Sor
sesudah injeksi air = 30% cukup mudah didapat.

II. INJEKSI AIR DITAMBAH ZAT-ZAT KIMIA TERTENTU


Setelah injeksi air telah maksimum diaplikasikan, terdapat beberapa
cara untuk menambah efisiensi injeksi dengan cara menambahkan zat-
zat kimia tertentu kedalam air injeksi yang akan diinjeksikan.
1. Surfactant, Surfactant berfungsi untuk menurunkan tegangan
pcrmukaan, tekanan kapiler campuran polimer, alkohol,
sulfonate), menaikkan efesiensi pendesakan dalam skala pori,
mikropis.
2. Polymer, Polymer berfungsi untuk memperbaiki perbandingan
mobilitas minyak-air. Untuk menaikkan efesiensi pengurasan

4
secara luas, makrokopis. Sering dipakai berselang-seling
dengan surfactant. Injeksi Polymer efektif untuk reservoir
dengan viskositas minyak tinggi (sampai 200 cp). Jenis-jenis
polimer yang paling sering dipakai adalah polycrylamide dan
polysaccharide
III. INJEKSI TERMAL
Injeksi termal dilakukan dengan menginjeksikan fluida panas yang
temperatur jauh lebih besar jika dibandingkan temperatur fluida
reservoir. Injeksi Termal berfungsi menurunkan viskositas minyak atau
membuat minyak berubah ke fasa uap, juga mendorong minyak ke
sumur-sumur produksi. Jenis-jenis Injeksi termal antara lain:
1. Stimulasi uap (steam soak, huff and puff) Yang diinjeksikan
biasanya campuran uap dan air panas dengan komposisi yang
berbcda-beda.
2. Pembakaran di tempat (In-situ Combustion) Menginjeksikan
udara dan membakar sebagaian minyak ini akan menurunkan
viskositas, mengubah sebagian minyak menjadi uap dan
mendorong dengan pendesakan gabungan uap, air panas dan
gas.
3. Injeksi air panas.

IV. INJEKSI GAS CO2


CO2 mudah larut dalam minyak bumi namun sulit larut pada air.
Karena itu beberapa hal yang penting dan berguna dalam proses EOR
ketika minyak bumi terjenuhi oleh CO2 adalah :
1. Menurunkan viskositas minyak dan menaikkan viskositas air.
2. Menaikkan volume minyak (swelling) dan menurunkan
densitas minyak
3. Memberikan efek pengasaman pada reservoir karbonat.
4. Membentuk fluida bercampur dengan minyak karena ekstraksi,
penguapan, dan pemindahan kromatografi, sehingga dapat
bertindak sebagai solution gas drive.
Mekanisme dasar injeksi CO2 adalah bercampurnya CO2 dengan
minyak dan membentuk fluida baru yang lebih mudah didesak
daripada minyak pada kondisi awal di reservoir. Ada 4 jenis
mekanisme pendesakan injeksi CO2 :
1. Injeksi CO2 secara kontinyu selama proses EOR.
2. Injeksi slug CO2, diikuti air.
3. Injeksi slug CO2 dan air secara bergantian.
4. Injeksi CO2 dan air secara simultan.

5
Injeksi CO2 dan air secara simultan terbukti merupakan mekanisme
pendesakan yang terbaik di antara keempat metode tersebut (oil
recovery-nya sekitar 50%). Disusul kemudian injeksi slug CO2 dan air
secara bergantian. Injeksi langsung CO2 dan injeksi slug CO2 diikuti
sama buruknya dalam kemampuan mengambil minyak sekitar 25%).
Agar tercapai pencampuran antara CO2 dengan minyak, maka tekanan
di reservoir harus melebihi MMP (Minimum Miscibility Pressure),
harga MMP dapat diperoleh dari hasil percobaan di laboratorium atau
korelasi. Sumber CO2 alami adalah yang terbaik, baik dari sumur
yang memproduksi gas CO2 yang relatif murni atau dari pabrik yang
mengolah gas hidrokarbon yang mengandung banyak CO2 sebagai
kontaminan. Sumber yang lain adalah kumpulan gas (stack gas) dari
pembakaran batubara (coal-fired). Alternatif lain adalah gas yang
dilepaskan dari pabrik amoniak. Desain yang dilakukan dalam injeksi
CO2 ke reservoir minyak adalah menentukan banyaknya air yang
digunakan untuk menaikkan tekanan reservoir sehingga proses
pencampuran CO2 dengan minyak dapat berlangsung, menentukan
kebutuhan CO2 yang akan diinjeksikan ke reservoir yang didorong
oleh gas N2, menentukan tekanan injeksi (dipermukaan) CO2 ke
reservoir yang tidak melebihi tekanan formasi.

V. PEMILIHAN METODA EOR


Dari beberapa metoda EOR yang ada, harus ditentukan metoda mana
yang paling tepat yang sesuai dengan karakteristik reservoir. Besaran-
bcsaran berikut yang harus diperhatikan dalam pemilihan metoda
EOR:
 Kebasahan (Wettability) batuan
 Sifat-sifat batuan reservoir (petrofisik), seperti permeabilitas,
porositas - Jenis batuan (satu pasir, carbonatc dan lain-lain).
 Jenis minyak (viskositas).
 Tekanan temperatur reservoir, surfactant & polimer: T < 250°F
 Kegaraman air formasi.
 Saturasi minyak yang tersisa yang dapat bergerak
 Cadangan
 Kemiringan reservoir
 Ekonomi

6
BAB IV

KESIMPULAN

Dari penjelasan yang sudah dijabarkan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Jenis-jenis EOR adalah injeksi air, injeksi air ditambah zat-zat kimia
tertentu, injeksi termal, dan injeksi gas CO2.

2. Jenis EOR yang paling banyak dilakukan adalah injeksi air.

3. Zat-zat kimia yang diinjeksikan adalah surfaktan dan polimer.

4. Polimer yang paling sering dipakai adalah polycrylamide dan


polysaccharide

5. Mekanisme dasar injeksi CO2 adalah bercampurnya CO2 dengan minyak


dan membentuk fluida baru yang lebih mudah didesak daripada minyak
pada kondisi awal di reservoir

7
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.scribd.com/document/366368282/Pengertian-Eor

2. http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/542/jbptitbpp-gdl-ririnmariy-27070-2-
2007ts-2.pdf

3. http://zulfikariseorengineer.blogspot.com/2011/04/dasar-dasar-enhanced-
oil-recovery-eor.html

Anda mungkin juga menyukai