PENYEDIAAN DAN
PENGGUNAAN OBAT
No Dokumen: /SOP/
SOP No Revisi:
TglTerbit :
Halaman: 1 / 3
UPT. PUSKESMAS S U S I, Amd.Kep
BESIQ NIP : 19810221 201001 2 019
1.Pengertian Penilaian, Pengendalian, Penyediaan Dan Penggunaan Obat
merupakan suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran
yang diinginkan sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan sehingga
tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/ kekosongan obat di unit-unit
pelayanan.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar tidak terjadi
kelebihan dan kekurangan/ kekosongan obat di unit-unit pelayanan di
UPT Puskesmas Besiq.
3.Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Besiq No. 445.1/
Tentang Pelayanan Obat di UPT Puskesmas Besiq
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun
2016
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.
5. Prosedur/ 1. Perencanaan dan Pengadaan
Langkah-langkah a. Petugas farmasi merekap pemakaian obat selama 1 bulan
b. Petugas farmasi membuat LPLPO berdasarkan pemakaian obat
selama 1 bulan
c. Petugas farmasi mengirim LPLPO ke Gudang Farmasi
Kabupaten
d. Petugas farmasi memeriksa dan menerima obat dai GFK sesuai
LPLPO
e. Petugas farmasi mencatat obat kedalam buku penerimaan obat
GFK dan katu stok kemudian menyimpan obat di gudang obat
puskesmas
2. Pengendalian
a. Petugas farmasi mencatat setiap pemasukan dan pengeluaan
obat didalam katu stok
b. Petugas farmasi melaporkan pemakaian setiap 1 bulan sekali
c. Petugas farmasi melakukan pengarsipan secara tertib obat yang
diterima, petugas mendistribusikan obat secara teratur untuk
memenuhi kebutuhan di unit-unit pelayanan puskesmas, Pustu,
Lansia dan Posyandu sesuai dengan permintaan
3. Penggunaan Obat
a. Petugas farmasi mendistribusikan obat secara teratur untuk
memenuhi kebutuhan unit pelayanan di puskesmas, pustu,
lansia dan posyandu
Petugas farmasi mendistribusikan obat kepada pasien dengan
cara pemberian obat sesuai resep yang diterima.
6. Diagram Alir 1. Perencanaan dan Pengadaan
Membuat LPLPO
Melakukan pengarsipan secara tertib, mendistribusikan obat secara teratur ke unit-unit pelayan
3.Penggunaan Obat
SOP No Revisi:
TglTerbit :
Halaman: 1 / 2
UPT. PUSKESMAS S U S I, Amd.Kep
BESIQ NIP : 19810221 201001 2 019
1.Pengertian Penyediaan obat adalah proses pemenuhan kebutuhan obat untuk
mendukung kegiatan pemberian pelayanan obat (persediaan sediaan
farmasi)
Penggunaan obat adalah pasien meneima pengobatan yang sesuai
dengan kebutuhan klinis
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar tidak terjadi
kelebihan dan kekurangan/ kekosongan obat di unit-unit pelayanan di
Puskesmas Besiq.
3.Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Besiq No. 445.1/
Tentang Pelayanan Obat di UPT Puskesmas Besiq
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun
2016
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.
5. Prosedur/ 1. Penyediaan
Langkah-langkah a. Penyediaan obat dilakukan oleh petugas farmasi
b. Obat disediakan di kamar obat serta unit-unit pelayanan sesuai
kebutuhan
c. Tertib administasi dalam penyediaan obat
2. Penggunaan
a. Penggunaan obat dilakukan sesuai pengeluaan obat atas resep
serta kebutuhan dari unit-unit pelayanan
b. Tetib administrasi dalam penggunaan obat
6. Diagram Alir
Penyediaan Obat Penggunaan Obat
Tertib administasi
SOP No Revisi:
TglTerbit :
Halaman: 1 / 3
UPT. PUSKESMAS S U S I, Amd.Kep
BESIQ NIP : 19810221 201001 2 019
1.Pengertian Penyediaan Obat Yang Menjamin Ketersediaan Obat adalah proses
kegiatan yang dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan obat
yang meliputi perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian dan pengendalian obat.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Penyediaan Obat
Yang Menjamin Ketersediaan Obatdi UPT Puskesmas Besiq.
3.Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Besiq No. 445.1/
Tentang Pelayanan Obat di UPT Puskesmas Besiq
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.
5. Prosedur/ 1. Penyediaan Oabt dari Gudang Farmasi Kabupaten (GFK)
Langkah-langkah a. Petugas farmasi membuat perencanaan obat dengan mengisi
fomulir LPLPO dan mengajukan kepada Kelapa Puskesmas
b. Petugas farmasi mengirim LPLPO ke Gudang Farmasi
Kabupaten
c. Petugas farmasi mendapatkan konfirmasi dari GFK untuk waktu
pengambilan obat
d. Petugas farmasi memeriksa dan menerima obat sesuai dengan
jenis, jumlah dan masa kadaluasa obat
e. Petugas farmasi mencatat jumlah obat yang diterima ke dalam
buku penerimaan obat GFK dan Kartu stok gudang obat
f. Petugas farmasi menyimpan obat di gudang obat puskesmas
2. Penyediaan obat dari unit gudang obat UPT Puskesmas Besiq
a. Petugas unit pelayanan membuat permintaan obat menggunaan
buku catatan permintaan
b. Petugas Pustu membuat permintaan obat menggunakan LPLPO
c. Petugas farmasi menyiapkan obat sesuai permintaan
3. Petugas pustu memeriksa dan menerima obat sesuai junis, jumlah
dan masa kadaluarsa obat.
Membuat Permintaan
Obat
Gudang Obat
PuskesmasObat
Menyiapkan
Mengirim Obat
Unit Pelayanan PUSTU
SOP No Revisi:
TglTerbit :
Halaman: 1 / 2
UPT. PUSKESMAS S U S I, Amd.Kep
BESIQ NIP : 19810221 201001 2 019
1.Pengertian Evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium adalah suatu proses
yang sistematis untuk menentukan sampai sejauh mana ketersediaan
obat terhadap formularium telah tercapai.
Hasil evaluasi adalah menjadi umpan balik program yang memerlukan
perbaikan, kebtuhan yang belum terlayani, kemampuan dalam
melakukan program, dampak program terhadap perubahan prilaku,
prestasi kerja dan peningkatan mutu.
Tindak lanjut adalah perbaikan hal-hal yang dipandang lemah, kurang
tepat, kurang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai dan
mengembangkan program dengan cara menambahkan atau merubah
beberapa hal yang dipandang dapat meningkatkan kualitas atau
efektifitas program.
Formularium adalah daftar obat yang digunakan oleh puskesmas, yang
berisi panduan terapi pasien, biasanya berisi nama generik yang
dikelompokkan kedalam kelas terapi penyakit disertai dengan
beberapa alternatif nama generik bermereknya sekitar 2-3 item.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Evaluasi
Ketersediaan Obat Terhadap Formularium, Hasil Evaluasi Dan Tindak
Lanjutdi UPT Puskesmas Besiq.
3.Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Besiq No. 445.1/
Tentang Pelayanan Obat di UPT Puskesmas Besiq
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.
5. Prosedur/ 1. Petugas farmasi mengisi formulir pemantauan ketersediaan obat
Langkah-langkah
dan vaksin indikator di pskesmas setiap bulan
2. Petugas farmasi menghitung tingkat ketersediaan obat dan vaksin
3. Petugas farmasi menyampaikan hasil evaluasi ketersediaan obat
terhadap formularium kepada kepala puskesmas
4. Kepala puskesmas menindak lanjut hasil evaluasi ketersediaan obat
terhadp formularium dengan melaporkan kepada dinas kesehatan
kabupaten melalui Kepala Gudang farmasi Kabupaten
6. Diagram Alir 1. Penyediaan Obat dari Gudang Farmasi Kabupaten (GFK)
Menindak lanjut hasil evaluasi dengan melaporkan kepada Dinas Kesehatan melalui Kepala Gudang farmasi
SOP No Revisi:
TglTerbit :
Halaman: 1 / 2
UPT. PUSKESMAS S U S I, Amd.Kep
BESIQ NIP : 19810221 201001 2 019
1.Pengertian Evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium adalah suatu proses
yang sistematis untuk menentukan sampai sejauh mana ketersediaan
obat terhadap formularium telah tercapai.
Hasil evaluasi adalah menjadi umpan balik program yang memerlukan
perbaikan, kebtuhan yang belum terlayani, kemampuan dalam
melakukan program, dampak program terhadap perubahan prilaku,
prestasi kerja dan peningkatan mutu.
Tindak lanjut adalah perbaikan hal-hal yang dipandang lemah, kurang
tepat, kurang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai dan
mengembangkan program dengan cara menambahkan atau merubah
beberapa hal yang dipandang dapat meningkatkan kualitas atau
efektifitas program.
Petugas Farmasi adalah asisten apoteker yang diberi tanggung jawab
dan wewenang untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian.
Pasien adalah seseorang yang mendapatkan pelayanan kesehatan.
Formularium adalah daftar obat yang digunakan oleh puskesmas, yang
berisi panduan terapi pasien, biasanya berisi nama generik yang
dikelompokkan kedalam kelas terapi penyakit disertai dengan
beberapa alternatif nama generik bermereknya sekitar 2-3 item.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Evaluasi
Kesesuaian Peresepan Dengan Formularium, Hasil Evaluasi Dan
Tindak Lanjut di UPT Puskesmas Besiq.
3.Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Besiq No. 445.1/
Tentang Pelayanan Obat di UPT Puskesmas Besiq
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.
5. Prosedur/ 1. Petugas farmasi melakukan identifikasi jenis dan jumlah obat yang
Langkah-langkah
tersedia di puskesmas
2. Petugas farmasi memberikan informasi tentang ketersediaan
formularium obat di puskesmas kepada praktisi yang meresepkan
obat
3. Petugas farmasi melakukan perekapan resep obat di puskesmas
setiap hari
4. Petugas farmasi melakukan analisis resep obat di puskesmas
5. Petugas farmasi mengingatkan kepada praktisi apabila ada obat
yang tidak tersedia di puskesmas
6. Diagram Alir 1. Penyediaan Obat dari Gudang Farmasi Kabupaten (GFK)
BAB 8
APOTEK
8.2.1 : PELAYANAN OBAT