Anda di halaman 1dari 14

Nama : Nof Putria Tenti

NIM : 16033074

Prodi : Pendidika Fisika B

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN


A. Makanan
Makanan adalah keebutuhan pokok makhluk hidup. Makanan berfungsi sebagai sumber
karbohidrat yang memasok energi utama tubuh.

1. Kebutuhan energi
Fungsi energi bagi tubuh adalah untuk melakukan aktifitas. Energi berasal dar makanan
yang kita makan. Jumlah energi yang tersedia dalam makanan diukur dalam satuan kalori.
Satu kalori (Cal) menunjukkan jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan 1°C suhu
dari 1 g air.
2. Enam jenis nutrisi
Nutrisi atau gizi adalah zat yang dibutuhkan makhluk hidup sebagai sumber energi,
mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan kelangsungan fungsi setiap jaringan dan
organ tubuh secara normal. Makanan mengandung enam nutrisi yaitu karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral, dan air. Karbohidrat dan lemak, protein dibutuhkan dalam jumlah
banyak , sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan dalam jumlah sedikit oleh tubuh
manusia.
3. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh. Satu gram karbohidrat menghasilkan
4,0-4,1 kalori(kkl). Tiga jenis karbohidrat yaitu gula, pati dan serat. Contoh makanan yang
mengandung gula adalah buah-buahan , madu dan susu, Karbohidrat kompleks terdiri dari
pati, dan serat. Pati ditemukan didalam kentang dan makanan yang terbuat dari biji-bijian,
sedangkan serat ditemukan pada dinding tumbuhan, seperti gamdum atau sereal, kacang-
kacangan,kacang polong sayuran, dan buah-buahan lainnya. Serat tidak bisa dicerna oleh
tubuh manusia, dan akan dikeluarkan dalam bentuk feses. Sehingga serat termasuk sumber
energi bagi tubuh manusia. Jika serat dikonsumsi berlebihan itu akan menyebabkan penyakit
gula atau diabetes.
4. Lemak
Lemak merupakan unit penyimpanan yang baik untuk energi. Lemak atau lipid diperlukan
bagi tubuh, karena menyediakan energi sebesar 9 kilokalori/gram, melarutkan vitamin A ,
D ,E , K dapat menyediakan asamlemak essensial bagi tubuh manusia. Lemak dipecah
menjadi molekkul yang lebih kecil yaitu asam lemak dan gliserol.
Berdasarkan struktur kimianya lemak dibedakan menjadi lemak jenuh dan lemak tak jenuh.
Lemak tak jenuh cair pada suhu kamar, contoh lemak jenuh adalah lemak nabati dan lemak
ditemukan dalam biji-bijian. Dan lemak jenuh bisanya pada suhu kamar ditemukan dalam daging,
susu,keju, minyak kelapa, dan minyak kelapa sawit. Lemak jenuh bisa meningkatkan kolesterol
daraah yang menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
5. Protein
Protein dibutuhkan sebagai penghasil energi. Protein berfungsi unuk pertumbuhan dan
penggantian sel-sel tubuh yang rusak, pembuatan enzim, dan hormon, serta pembentukan
antibodi. Protein merupakan molekul besar yang terdiri atas asam amino. Asam amino terdiri dari
karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan kadang-kadang ada belerang. Protein terbagi menjadi dua
yaitu (1) protein hewan ( hewani) seperti kacang kedelai, kacang hijau, dan kacang-kacangan
lainnya, dan (2) tumbuhan (protein hewani) seperti daging , ikan , telur, susu, dan keju.

6. Vitamin
Vitamin dibutuhkan tubuh manusia untuk mengatur fungsi tubuh dan mencegah
beberapa penyakit. Vitamin dibagi menjadi dua yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin
B dan C ), vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin ( A ,D, E, K).
Tabel 5.4 jenis vitamin, sumber dan pemamfaatannya.
7. Mineral
Dalam tubuh manusia terdapat 14 jenis mineral diantaranya kalsium , fosor, ptasium
sodium, besi, iodium, dan seng. Minerl merupakan nutrisi yang sedikit mengandung atom
karbon. mineral berfungsi utuk proses pembangunan sel , membantu reaksi kimia tubuh,
serta pembentukan dan pemeliharaan tulang.

8. Air
Tubuh makhluk hidup 60 – 80 % terdiri dari air. Air dibutuhkan tubuh sebagai
pembentuk sel dan cairan tubuh, pelarut zat-zat gizi lain dan membantu proses pencernaan
makanan, pelumnas dan bantalan , media transportasi, serta media pengeluaran sisa
metabolisme.
B. Saluran Pencernaan

Makanan dalam tubuh manusia diproses melalui empat tahap, yaitu ingesti, digesti, (
pencernaan), absorbsi(penyerapan), dan defekasi( pengeluaran). Pencernaan makanan
terbagi menjadi dua yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan
makanan mekanik terjadi ketika makanan dikunyah,dicampur,dan diremas. Contoh
pencernaan mekanik terjadi di mulut, pada saat makanan dihancurkan oleh gigi. Penceraan
kimiawi terjadi ketika reaksi kimia yang menguraikan molekul besar menjadi molekul kecil.
Pencernaan kimiawi dibantu oleh enzim-enzim pencernaan.
1. Organ pencernaan utama

a. Mulut
Didalam mulut terjadi pencernaan ingesti. Didalam mulut terdapat gigi,lidah,
dan kelenjar air liur (saliva). Air liur mengandung mukosa( lendir), senyawa
antibakteri, dan enzim amilase. Pencernaan dimulut terjadi secara mekanik dan
kimiawi.
b. Kerongkongan (esofagus)
Setelah melalui mulut makanan yang berbentuk bolus akan masuk ke teak
(faring). Faring adalah saluran yang memanjang dibagian belakang rongga
mulut sampai kepermukaan kerongkonagn (esofagus). Pada pangkal faring
terdapat katup pernapasan yang disebut epiglotis. Epiglotis berfungsi
sebagai menutup ujung saluran pernapasan (laring) agar makanan tidak
masuk kedalam saluran pernapasan. Setelah menuju faring , bolus menuju
esofagus (kerongkongan). Otot kerongkongan berkontraksi sehingga
melakukan gerak meremas yang mendorong bolus kedalam lambung.
Gerakan otot kerongkongan ini disebut gerakan peristaltik.
c. Lambung
Setelah dari esofagus makanan masuk kelambung. Didalam lambung terjadi
pencernaan mekanik dan kimia. Secara mekanik otot lambung berkontraksi
mengaduk-aduk bolus. Secara kimiawi bolus tercampur dengan getah
lambung ysng mengandung HCL, enzim pepsin, dan renin. Setelah melalui
proses pencernaan selama 2-4 jam bolus menjadi bahan bewarna
kekuningan yang disebut kimus (bubur usus). Kimus akan masuk sedikit
demi sedikit kedalam usus halus.
d. Usus halus
Kimus sampai diusus halus. Usus halus memiliki panjang 4-7 meter. Usus
halus terdiri dari tiga bagian, yaitu usus duabelas jari (duodenum), usus
tengah (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada duodenum terdapat
saluran yang terhubung denagn kantung empedu dan pankreas. Cairan
pankreas mengandung enzim lipase, amilase, dan tripsin. Lipase akan
bekerja mencerna lemak, amilase akan mencerna amilum, dan tripsin akan
merubah protein menjadi polipeptida. Cairan empedu juga bekerja
mengemulsikan lemak pada kimus dengan cara ,engubah lemak menjadi
larut dengan air. Pankreas menghasilkan hormon insulin yang berfungsi
menurnkan kadar gula darah. Selanjutnya pencernaan makanan dilanjutkan
dijejunum. Selanjutnya penyerapan zat-zat makanan terjadi di illeum.
Glukosa , vitamin yang larut dalam air, asam amino, danmineral diserap
oleh vill usus halus akan dibawa oleh pembuluh darah kemudian diedarkan
keseluruh tubuh, sedangkan asam lemak, gliserol, dan vitamin yang larut
dalam lemak diserap oleh vill usus halus akan dibawah kepembuluh getah
bening dan akhirnya asuk kedalam pembuluh darah.
e. Usus besar
Usus besar memiliki panjang lebih kurang 1 meter dan terdiri dari kolon
mendatar (ascendens) dan menurun( transversum), kolon descendes, dan
berakhir pada anus. Bahan makanan yang sampai keusus besar merupakan
zat sisa. Zat sisa berada dalam usus besar selama 1-4 hari. Usus besar
berfungsi sebagai mengatur kadar air pada sisa makanan. Dalam usus besar
terdaat bakteri escherichia coli yang membantu membusukan sisa-sisa
makanan. Dan bakteri ini mampu membentuk vitamin K dan B12. Zat-zat
makanan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh/tinja akan dikeluarkan melalui
anus.
2. Organ pencernaan tambahan
Organ pencernaan tambahan berupa kelenjar-kelenjar pencernaan yang
berperan dalam membantu dalam mencerna makanan. Kelenjar ini berfungsi
menghasilkan enzim-enzim yang digunakan dalam membantu pencernaan
makanan secara kimiawi.
3. Enzim-enzim pencernaan

B. ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF


1. ZAT ADITIF
Bahan yang ditambahkan ke dalam makanan bertujuan untuk meningkatkan
kualitas, keawetan, kelezatan, dan kemenarikan makanan. Bahan tambahan pada
makanan tersebut dinamakan, zat aditif. Zat aditif yang umum digunakan masyarakat,
antara lain garam dapur, rempah-rempah, asam cuka, dan lain- lain.
a. Bahan pewarna
i. Pewarna alami
Pewarna alami adalah pewarna yang dapat diperoleh dari alam, misalnya
dari tumbuhan dan hewan. Daun suji dan daun pandan dipakai sebagai
pewarna hijau pada makanan. Selain memberi warna hijau, daun pandan juga
memberi aroma harum pada makanan. Kakao sering digunakan untuk
memberikan warna cokelat pada makanan. Pewarna alami mempunyai
keunggulan, yaitu umumnya lebih sehat untuk dikonsumsi daripada pewarna
buatan. Namun, pewarna makanan alami memiliki beberapa kelemahan, yaitu
cenderung memberikan rasa dan aroma khas yang tidak diinginkan, warnanya
mudah rusak karena pemanasan, warnanya kurang kuat (pucat), dan macam
warnanya terbatas.

Gambar 10. Pewarna Alami


Tabel 5. Contoh Bahan Pewarna Alami
Warna yang
No Contoh Sumber
Diinginkan
1. Biru Buah murbei, buah anggur
2. Kuning Kunyit
3. Orange Wortel
4. Hijau Daun suji
5. Cokelat Kakao, karamel
6. Merah Buah naga
7. Hitam Arang (tidak dianjurkan)

ii. Pewarna buatan

Bahan pewarna buatan dipilih karena memiliki beberapa keunggulan


dibanding pewarna alami, yaitu harganya murah, praktis dalam penggunaan,
warnanya lebih kuat, macam warnanya lebih banyak, dan warnanya tidak
rusak karena pemanasan. Penggunaan bahan pewarna buatan untuk makanan
harus melalui pengujian yang ketat untuk kesehatan konsumen. Pewarna yang
telah melalui pengujian keamanan dan yang diijinkan pemakaiannya untuk
makanan dinamakan permitted colour atau certified colour.
Gambar 11. Pewarna Buatan

1) Pemanis
Pemanis dipakai untuk menambah rasa manis yang lebih kuat pada bahan
makanan. Pemanis alami yang umum dipakai adalah gula pasir, gula kelapa, gula
aren, gula lontar, dan bit. Senyawa yang membuat rasa manis pada gula tersebut
adalah sukrosa.
Selain pemanis alami, ada juga beberapa pemanis buatan yang dapat menjadi
alternatif untuk menambah rasa pada makanan. Pemanis buatan ini antara lain
aspartam, sakarin, asesulfam kalium, dan siklamat.
Pemanis buatan merupakan produk pangan yang manis seperti gula pada
umumnya, namun rendah kalori. Pemanis buatan diproduksi untuk dikonsumsi
orang yang ingin mengurangi asupan gula tinggi kalori, namun tetap terasa manis,
khususnya bagi penderita kencing manis. Berikut contoh pemanis buatan yang
dapat ditemukan di pasaran.

i. Aspartam

Gula jagung mengandung aspartam. Aspartam adalah jenis gula rendah


kalori yaitu sekitar 4 kkal (= 4.000 kalori; 17 Joule = 17 kJ) per gram.
Walaupun Aspartam adalah jenis gula rendah kalori, tingkat kemanisannya
160-200 kali dari gula pasir. Keunggulan lain Aspartam antara lain rasa
manisnya mirip gula, tanpa rasa pahit, dan tidak merusak gigi. Penggunaan
Aspartam pada makanan atau minuman telah disetujui oleh Badan
Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia (BPOM).

ii. Sakarin

Sakarin adalah pemanis buatan yang tidak berkalori. Sakarin dibuat


dari garam natrium. Asam sakarin berbentuk bubuk kristal putih, tidak berbau
dan sangat manis. Sakarin mempunyai tingkat kemanisan 200-500 kali dari
rasa manis sukrosa (gula pasir).

Sakarin dan aspartam sering digunakan di industri minuman kaleng


atau kemasan. Keunggulan sakarin, yaitu tidak bereaksi dengan bahan
makanan, sehingga makanan yang ditambah dengan sakarin tidak
mengalami kerusakan dan harganya murah. Kelemahan sakarin adalah mudah
rusak bila dipanaskan sehingga mengurangi tingkat kemanisannya. Selain itu,
sakarin kerap kali menimbulkan rasa pahit. Penggunaan sakarin yang
berlebihan dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia, misalnya
menimbulkan kanker.

iii. Kalium Asesulfam

Kalium Asesulfam memiliki tingkat kemanisan sekitar 200 kali dari


skemanisan gula pasir. Kelebihan kalium Asesulfam adalah mempunyai sifat
stabil pada pemanasan dan tidak mengandung kalori.

iv. Siklamat

Siklamat merupakan pemanis buatan yang diijinkan untuk digunakan


pada produk makanan dan minuman dengan dosis yang telah ditetapkan oleh
BPOM. Siklamat merupakan garam natrium dari asam siklamat. Siklamat
memiliki tingkat kemanisan sekitar 30 kali dari rasa manis gula pasir. Siklamat
memberikan rasa manis tanpa menimbulkan rasa pahit, sehingga pemanis ini
banyak dipakai oleh masyarakat. Pemanis ini tidak dimetabolisme oleh tubuh
manusia sehingga siklmat yang ditambahkan pada makanan tidak memberikan
suplai energi bagi tubuh manusia.

2) Pengawet
Pengawetan bahan makanan diperlukan untuk menjaga kualitas bahan
makanan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan pengawetan makanan adalah untuk
mempertahankan kondisi lingkungan pada bahan makanan, untuk mencegah
perkembangan mikroorganisme atau mencegah terjadinya reaksi kimia tertentu
yang tidak diinginkan dalam makanan. Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan
kerusakan pada bahan pangan.
a. Kerusakan bahan pangan karena pertumbuhan mikroba seperti jamur atau
bakteri. Makanan yang telah terkena mikroba akan menimbulkan bahaya jika
dikonsumsi karena mikroba tersebut ada yang menghasilkan racun.
Kerusakan makanan akibat mikroba disebut kerusakan mikrobiologi.
b. Kerusakan bahan pangan yang disebabkan oleh benturan (tertekan dan jatuh).
Kerusakan bahan pangan ini disebut kerusakan mekanis.
c. Kerusakan bahan pangan karena proses fisik, antara lain karena penyimpanan
dalam gudang yang lembab, pendinginan, atau pemanasan. Kerusakan bahan
pangan ini disebut kerusakan fisik.
d. Kerusakan bahan pangan oleh serangga dan tikus. Kerusakan ini disebut
kerusakan biologis. Kerusakan biologis juga dapat disebabkan pematangan
yang dilakukan oleh enzim yang terdapat pada bahan itu sendiri. Contoh
kerusakan biologis adalah kerusakan (pembusukan) pada buah dan sayur.
e. Kerusakan karena reaksi kimia antarsenyawa dalam makanan atau reaksi kimia
dengan lingkungan penyimpanan. Contohnya minyak yang berbau tengik
disebut kerusakan kimiawi.

Daya tahan bahan makanan dapat diperpanjang melalui pengawetan bahan


pangan. Pengawetan bahan makanan dapat dilakukan secara fisik, kimia, dan
biologi. Pengawetan bahan makanan secara fisik dapat dilakukan dengan beberapa
cara, yaitu pemanasan, pendinginan, pembekuan, pengasapan, pengalengan,
pengeringan, dan penyinaran. Pengawetan secara biologis dapat dilakukan dengan
fermentasi atau peragian, dan penambahan enzim, misalnya enzim papain dan
enzim bromelin. Pengawetan secara kimia dapat dilakukan dengan penambahan
bahan pengawet yang diijinkan.
3) Penyedap makanan
Penyedap makanan adalah bahan tambahan makanan yang tidak menambah
nilai gizi. Penyedap makanan sebagai penguat rasa protein, penurun rasa amis pada
ikan, dan penguat aroma buah-buahan. Berikut diuraikan beberapa contoh
penyedap makanan.
i. Penyedap rasa
Penyedap rasa adalah bahan tambahan makanan yang digunakan untuk
meningkatkan cita rasa makanan. Penyedap rasa ada yang diperoleh dari bahan
alami maupun sintetis.
Penyedap rasa alami dapat berupa bawang putih, gula, garam dapur,
udang, teri atau ebi, dan kaldu ayam atau sapi. Penyedap rasa sintetis yang
sering digunakan adalah Monosodium glutamat (MSG). MSG dibuat dari
fermentasi tetes tebu oleh bakteri. Bakteri membentuk bahan yang dinamakan
asam glutamat. Asam glutamat ini kemudian akan diolah sehingga menjadi
Monosodium glutamat (MSG) yang sering digunakan untuk penguat rasa
protein.
ii. Pemberi aroma
Pemberi aroma adalah zat yang memberikan aroma tertentu pada
makanan. Penambahan zat pemberi aroma dapat menyebabkan makanan
memiliki daya tarik tersendiri untuk dinikmati.
Zat pemberi aroma ada yang bersifat alami dan sintesis. Zat pemberi
aroma yang berasal dari bahan segar atau ekstrak dari bahan alami, misalnya
dari ekstrak buah strawberry, ekstrak buah anggur, minyak atsiri atau vanili
disebut pemberi aroma alami. Pemberi aroma yang merupakan senyawa
sintetis, misalnya amil kaproat (aroma apel) amil asetat (aroma pisang ambon),
etil butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili), dan metil antranilat (aroma
buah anggur) disebut pemberi aroma sintetis. Selai merupakan salah satu
contoh bahan makanan yang menggunakan zat pemberi aroma.

2. ZAT ADIKTIF
Zat adiktif adalah zat yang jika dikonsumsi dapat memengaruhi susunan saraf
dan menimbulkan ketergantungan.

a. Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika


1) Kafein dalam teh
Teh termasuk ke dalam kelompok bahan yang mengandung zat adiktif
karena mengandung theine dan kafein. Itulah sebabnya sebagian dari orang
menjadi terbiasa mengonsumsi teh setiap hari. Teh aman dan baik untuk
dikonsumsi dalam jumlah tidak berlebihan. Teh juga mengandung kafein,
teofilin, dan teobromin dalam jumlah sedikit.
2) Kafein dalam kopi
Kopi adalah minuman yang terbuat dari biji kopi yang telah
disangrai dan dihancurkan menjadi bubuk kopi. Kopi memiliki kandungan
kafein yang lebih tinggi dari teh. Umumnya kopi dikonsumsi orang dengan
tujuan agar mereka tidak mengantuk. Kopi dapat membuat orang tidak
mengantuk karena kafein dalam kopi dapat meningkatkan respons
kewaspadaan pada otak.
Meskipun bahan adiktif dalam kopi tidak dianjurkan untuk dikonsumsi
secara berlebihan, tetapi kopi memiliki manfaat pada beberapa terapi
kesehatan. Kopi dapat mencegah penyakit Parkinson, kanker usus, kanker
lambung, dan kanker paru-paru. Dalam beberapa kejadian, kopi dapat
menjadi obat untuk sakit kepala, tekanan darah rendah, dan obesitas.
3) Nikotin

Rokok dibuat dari daun tembakau melalui proses tertentu dan telah
dicampur dengan bunga cengkeh serta berbagai macam bahan aroma. Rokok
mengandung nikotin dan tar. Nikotin dapat menyebabkan orang menjadi
berkeinginan untuk mengulang dan terus menerus merokok.
Merokok dapat menyebabkan dampak yang merugikan bagi organ-
organ tubuh, baik organ luar maupun organ dalam. Pengaruh pada organ luar
dapat berupa perubahan warna gigi dan kulit, sedangkan pengaruh pada organ
dalam dapat memicu kanker paru-paru.

a) Zat adiktif narkotika

Narkotika merupakan zat adiktif yang sangat berbahaya dan penggunaannya


dilarang di seluruh dunia. Menurut Undang-Undang yang berlaku, pengertian
narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan
dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika dapat dibedakan ke dalam golongan-
golongan tertentu.

Gambar 12. Tanaman Kokain


b) Zat adiktif psikotropika

Kelompok zat adiktif ketiga adalah psikotropika. Psikotropika


merupakan zat atau obat baik alamiah maupun sintetis yang bukan
merupakan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif, berpengaruh selektif pada saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku
seseorang. Zat psikotropika dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan
saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai halusinasi, ilusi, gangguan
cara berpikir, dan perubahan alam perasaan.
Penggunaan psikotropika juga dapat menyebabkan ketergantungan serta
berefek merangsang pemakainya. Pemakaian zat psikotropika yang berlebihan
dapat menyebabkan kematian. Contoh psikotropika, antara lain ekstasi, sabu-sabu,
diazepam, dan LSD.

Tabel 6. Manfaat zat adiktif dan psikotropika


Zat adiktif dan
No. Manfaat
psikotropika

1. Kafein Meringankan sakit pada otot, mengurangi


kelelahan, dan mengurangi risiko kejang pada
anak

2. Amfetamin dan Mengobati depresi dan keracunan obat


Metamfetamin tertentu

3. Morfin dan heroin Menghilangkan rasa sakit setelah operasi

4. Kokain Pembiusan local

5. Obat tidur Mengobati depresi dan mengurangi risiko


(barbiturate) kejang yang disebabkan kelainan system saraf
pusat

6. Alkohol Pada daerah beriklim dingin, alcohol


digunakan untuk menghangatkan tubuh.
Alcohol juga digunakan untuk mensterilkan
alat-alat kedokteran

7. Teofilin Mengatasi trauma, asma, penyakit jantung,


dan sakit kepala

b. Enzim adalah sejenis protein yang mempercepat laju reaksi kimia dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai