Anda di halaman 1dari 2

Titrasi redoks adalah metode penentuan kuantitatif yang reaksi utamanya adalah reaksi

redoks, reaksi ini hanya dapat berlangsung jika terjadi interaksi dari senyawa yang bersifat
oksidadator jadi kalau larutan baku bersifat oksidator, maka analit harus bersifat reduktor atau
sebaliknya (hamdani, 2011).

Pada praktikum kali ini yaitu titrasi redoks, dimana dalam praktik dilakukan beberapa
analisis titrasi redoks analasis kualitatif dan kuantitatif iod bebas pertama hal yang dilakuakan
disiapkan tabung raksi di masukkan 1-2 tetes kedalam tabung reaksi setelah itu ditambahakan 1
ml larutan kanji kedalam larutan, selanjutnya ditambahkan 9 ml aquadest pada analisis ini terjadi
perubahan warna menjadi biru tua. Pada analisis kuanttitatif iod bebas dimasukkan 5 ml larutan
iodium kedalam erlemeyer, ditamnbahkan 15 ml air kemudian digojok, stelah itu
dimasukkanNaOH 0,1 N kedalam buret, kemudian dititrasi dengan titrat yang berada dalam
erlemeyer warna berubah bening sesuai dengan hasi pada literatur, setelah itu ditambahkan 3 ml
indicator kanji kedalam erlemeyer dititrasi kembali terjadi perubahan warana tapi pada
praktikum ini tidak terjadi perubahan warna dikarenakan volume pada NaOH tidak sesuai
dengan harus diberikan pada titran .

Pada analisis kualitatif CuSO4 untuk tabung 1 yaitu disiapakan alat dan bahan dimasukkan
1 ml CuSO4 kedalam tabung reaksi, ditambahkan 1 ml NaOH perubahan yang terjadi endapan
biru sesuai dengan penuntun praktikum kimia analisis. Kemudian analisis kualitatif CuSO4
dimasikkan 1 ml CuSO4 kedalam tabung rekasi ditambahkan 1 ml KI dan warna yang terjadi
adalah larutan coklat ada endapan putih.

Pada analiis kuantatif CuSO4 dimasukkan CuSO4 yang telah ditimbang sebanyak 1 gram
kedalam Erlenmeyer ditambahkan 50 ml air kedalam Erlenmeyer, ditambahkan 3 gram Ki.
Ditambahkan 5 ml asam sulfat kedalam Erlenmeyer dititrasi dengan menggunakan NaOH 0,1 N
yang telah dimasukkan kedalam buret, setelah itu dipanaskan larutan tersebut yang telah dititrasi
hingga warna birunya hilang dan titreasi kembali terjadi perubahan yang dilakukan analisis
kuantitatif CuSO4 tidak terjadi perubahan warna karena keslahan dalam penambahan NaOH.

Pada percobaan ini digunakan indicator kanji dengan tujuan untuk pemberi tanda akhir dari
sebuah titrasi. Cara pembuatan indicator kanji yaitu dengan menimbang 500 mg kanji dilarutkan
dalam 100 ml aquadest lalu dipanaskan beberapa menit, setelah itu didinginkan lalu disaring
dengan kertas saring.

Pada hasil analisis Cuso4 dibandingkan dengan literature terdapat hasikl pada larutan
tembaga sulfat endapan coklat yang terdiri dari campuran trmbaga iodids, dan iod . ion ini bias
dihilangkan denganmenambahkan Na2S203 atau asam sulfit yang diperoleh dari
endapantembaga iodida yang hamper putih. Pda hasil dari analisis kuantitatif tidak sesuai dengan
literature karena pada percobaan yang dilakukan tidak dibuat secara teliti sehingga tidak terjadi
perubahan warna pada saat dititrasi indicator amilum kanji.

Anda mungkin juga menyukai