Anda di halaman 1dari 4

Audit Internal-Resume Pertemuan 3

TINDAK KECURANGAN
Pengertian
Aktivitas kecurangan merupakan salah satu permasalahan atau dapat juga disebut
ancaman yang mungkin terjadi dalam lingkungan organisasi. Pada dasarnya kecurangan
dapat terjadi dimana pun, termasuk pada perusahaan yang memiliki pengendalian internal
yang baik sekalipun. Pelaku dari kecurangan itu sendiri dapat datang dari berbagai tingkatan
manajemen atau masyarakat.

Kecurangan diartikan sebagai berikut, yakni 1) kesengajaan atas salah pernyataan


terhadap suatu kebenaran/keadaan yang disembunyikan dari sebuah fakta material yang
mempengaruhi orang lain untuk melakukan perbuatan atau tindakan merugikan. 2) penyajian
yang salah/keliru (salah pernyataan) secara ceroboh/tanpa perhitungan dan tanpa dapat
dipercaya kebenarannya berakibat dapat mempengaruhi atau menyebabkan orang lain
bertindak atau berbuat. 3) suatu kerugian yang timbul sebagai akibat diketahui keterangan
atau penyajian yang salah (salah pernyataan), penyembunyian fakta material, atau penyajian
yang ceroboh/tanpa perhitungan yang mempengaruhi orang lain yang berbuat atau bertindak
merugikan. Menurut Black Law Dictionary dalam Tunggal (2010).

Menurut Arens (2008) kondisi penyebab kecurangan ada tiga yaitu insentif/tekanan,
kesempatan dan sikap/rasionalitas. Simanjuntak (2008) menyatakan bahwa ada empat faktor
seseorang melakukan kecurangan yaitu Greed (keserakahan), Opportunity (kesempatan),
Need (kebutuhan) dan Exposure (Pengungkapan).

Kecurangan di Pengadaan Barang


Tindakan fraud yang sering ditemukan dalam proses pengadaan barang dan jasa adalah
ketidak sesuaian antara barang dan jasa yang diperjanjikan dalam kontrak dengan kebutuhan
instansi atau masyarakat, baik melalui kualitas, jenis dan kuantitas barang. Ketidak sesuaian
antara spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam perjanjian/kontrak, ketidaksesuaian
antara volume (jumlah/kuntitas) barang dan jasa yang telah diselesaikan oleh penyedia
barang dengan jumlah seharusnya sesuai dengan perjanjian/kontrak, ketidakwajaran harga
barang/jasa yang disepakati dan keterlambatan penyelesaian pekerjaan dari waktu kontrak
yang telah ditetapkan.
Audit Internal-Resume Pertemuan 3

Kecurangan di Bidang Kesehatan


Dalam konteks JKN yang diselenggarakan olewh BPJS Kesehatan, fraud secara khusus
dapat dipahami sebagai suatu tindakan yang dilakukan secara sengaja untuk mencurangi atau
mendapat manfaat dari program layanan kesehatan dengan cara yang tidak sepantasnya
sehingga merugikan Negara sebagai penyelenggara dan penyandang dana (peserta) system
JKN.

Selama periode mulai diluncurkannya JKN 1 Januari 2014, ada 10 tindakan yang
diduga fraud, sedangan pihak KPK sejak 2014 sudah mendeteksi ada 6 pintu masuk
terjadinya fraud dalam JKN di fasilitas kesehatan.

1. Up coding; berusaha membuat kode diagnose dan tindakan dan pelayanan


yang ada lebih tinggi atau lebih kompleks dari yang sebenarnya dikerjakan di
instittusi faskes . contoh sesorang penderita Diabetes Mellitus tipe 2 tanpa
komplikasi, di coding dengan komplikasi neuropatik.
2. Phantom Billing; bagian penagihan di institusi faskes membuat suatu tagihan
ke pihak penyelenggara JKN dari suatu tagihan yang tidak ada pelayanannya.
3. Inflated Bills: suatu tindakan membuat tagihan dari suatu pelayanan di RS
menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya.
4. Service unbundling or fragmentation: yaitu suatu tindakan yang sengaja
melakukan pelayanan tidak langsung secara keseluruhan tetapi dibuat
beberapa kali pelayanan, contohnya : pasang pen tiga buah pada tindakan
operasi patah tulang, dipasang 2 pen dulu selama masa rawat inap pertama,
dan pen yang lain dipasang kemudian pada periode perawatan berikutnya.
5. Standard of Care: suatu tindakan yang berusaha untuk memberikan
pelayanan dengan menyesuaikan dari tariff INA-CBGs yang ada, sehingga
dikawatirkan cenderung menurunkan kualitas dan standar pelayanan yang
diberikan.
6. Cancelled service: melakukan penagihan atas tindakan pelayanan yang
dibatalkan.
Audit Internal-Resume Pertemuan 3

7. No Medical Value : melakukan pelayanan kesehatan yang tidak memberikan


manfaat untuk pemeriksaan dan penataaksanaan pasien. Contoh:
pemeriksaan penunjang yang tidak dipelukan.
8. Unnecessary treatment: melakukan suatu pengobatan atau memberikan suatu
layanan kesehatan yang tidak dibutuhkan dan tidak diperlukan oleh pasien.
9. Lengh of Stay: melakukan perpanjangan masa rawat di faskes, biasanya
diruangan ICU dengan ventilator kurang dari 36 jam tapi masa rawat inapnya
dibuat lebih lama lebih 72 jam agar mendapatkan tariff yang lebih tinggi.
10. Keystroke Mistake: kesalahan yang dilakukan dengan sengaja dalam
penginputan penagihan pasien dalam system tariff untuk mencapai
penggantian tariff yang lebih tinggi.

Kesepuluh peluang fraud tersebut, memang ada yang sudah terkendali dengan adanya
verikasi yang dilakukan oleh verifikator BPJS Kesehatan, tetapi masih banyak juga modus
yang tidak terjangkau oleh verifikator karena akses data yang terbatas. (dikutip dari
Tempo.Co, 2017)

Penyebab fraud (Shahriari, 2001) adalah pada dunia kesahatan yakni tenaga medis
bergaji rendah, ketidakseimbangan antara sistem layanan kesehatan dan beban layanan
kesehatan, penyedia layanan tidak memberi insentif yang memadai, kekurangan pasokan
peralatan medis, inefisiensi dalam sistem, kurangnya transparansi dalam fasilitas kesehatan
dan faktor budaya.

Kecurangan di Bidang Pemerintahan


Shleifer (1993) menyatakan bahwa tingkat kecurangan suatu negara ditunjukkan oleh
tingkat korupsi dari negara tersebut. Oleh karena itu, untuk mengukur tingkat kecurangan
disuatu negara dilakukan dengan perhitungan indeks korupsinya. dari laporan tahun 2017
KPK setidaknya ada 121 kasus dengan modus antara lain: Pengadaan barang/jasa; Perizinan;
Penyuapan; Pungutan/Pemerasan; Penyalahgunaan Anggaran; TPPU; dan merintangi proses
KPK. Dan tercatat jenis pelaku mulai dari anggota DPR dan DPRD, kementrian, duta besar,
komisioner, gubernur, walikota, eselon, hakim, jaksa, polisi, pengacara, swasta, lain-lain dan
korporasi.
Audit Internal-Resume Pertemuan 3

Kecurangan di Bidang Asuransi Kendaraan


Kecurangan di industri asuransi umum kerap terjadi di segmen bisnis asuransi marine
cargo, marine hull, kebakaran, kendaraan bermotor, termasuk kesehatan. Umumnya, modus
yang digunakan untuk melancarkan aksi kecurangan adalah terkait rekayasa klaim,
pemalsuan polis, hingga kongkalikong antara nasabah dengan salah satu pihak internal
perusahaan demi pencairan klaim. “Selama ini, kecurangan atau kejahatan asuransi tidak
pernah dicatat. Banyak yang jumlah klaimnya kecil-kecil, seperti asuransi kendaraan
bermotor. Kerja sama antara bengkel dengan internal atau nasabah,” terang Dadang.

Anda mungkin juga menyukai