Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Ananda Risky Fadillah

NO.BP : 1610241002
TUGAS : RESUME AGROFORESTRY TOPIK 15

ANALISIS DAMPAK EKONOMI AGROFORESTRY

ANALISIS RONA LINGKUNGAN AKHIR EKONOMI MASYARAKAT


Analisis ekonomi terhadap Agroforestry antara lain diarahkan untuk
menilai apakah sumber daya yang digunakan dalam kegiatan wanatani sudah
cukup effisien; dalam hal ini dilakukan dengan membandingkan antara manfaat
yang dihasilkan dengan biaya yang harus dikeluarkan. Dalam analisis yang
konvensional, penilaian atas hasil yang diperoleh (output) dan penilaian
pengeluaran dalam kegiatan wanatani hanya terbatas pada barang privat, yaitu
barang dan jasa yang mempunyai nilai finansial (memiliki harga pasar). Padahal,
di samping barang privat tersebut, wanatani juga menghasilkan jasa lingkungan
yang di dalam dirinya belum melekat harga pasar atau tidak memiliki nilai
finansial nyata. Kajian tentang bagaimana menilai jasa lingkungan ke dalam unit
moneter – yang menjadi perhatian ekonomi lingkungan – bisa menjadi panduan
untuk mengukur nilai finansial jasa lingkungan tersebut18. Akan tetapi nilai
finansial yang diberikan belum tentu merupakan harga pasar.
Rona akhir dari wilayah disesuaikan dengan peruntukannya yang dapat
dikembalikan ke peruntukan semula misal kawasan hutan lindung, atau menjadi
kawasan budi daya. Dengan perencanaan yang disusun sejak awal penambangan
maka rona akhir seperti topografi, jenis vegetasi dan tata air, dapat direkayasa
menyesuaikan dengan peruntukan pasca tambang agar menghasilkan rona yang
lebih baik, lebih berdaya guna, dan lebih indah dibandingkan rona awalnya.
analisis ekonomi mengacu pada keunggulan komparatif atau effisiensi
dari penggunaan barang dan jasa dalam satu kegiatan produktif. Effisien di sini
diartikan bahwa alokasi sumber-sumber ekonomi digunakan untuk kegiatan yang
menghasilkan output dengan nilai ekonomi tertinggi.
B. EVALUASI AKHIR
pengertian evaluasi adalah suatu proses untuk menyediakan informasi tentang
sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan
pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih
di antara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila
dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh. Dalam
pengertianyang lain, evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk
menentukan atau membuat keputusan, sampai sejauh mana tujuan program telah
tercapai. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Wrightstone, dkk (1956)
Evaluasi mempunyai fungsi : Kurikuler (alat pengukur ketercapaian tujuan
mata pelajaran), instruksional (alat ukur ketercapaian tujuan proses belajar
mengajar), diagnostik (mengetahui kelemahan siswa, penyembuhan atau
penyelesaian berbagai kesulitan belajar siswa)., placement (penempatan siswa
sesuai dengan bakat dan minatnya, serta kemampuannya) dan administratif BP
(pendataan berbagai permasalahan yang dihadapi siswa dan alternatif bimbingan
dan penyuluhanya).
valuasi merupakan suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan
penafsiran informasi untuk menilai keputusan-keputisan yang dibuat dalam
merancang suatu sistem pembelajaran.

Evaluasi berkenaan dengan proses yang berhubungan dengan pengumpulan


informasi yang memungkinkan kita menentukan :

a) Tingkat kemajuan pengajaran


b) Ketercapaian tujuan pembelajaran.
c) Bagaimana berbuat baik pada waktu-waktu mendatang.

Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk
mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan
Sesuai pendapat Grondlund dan Linn (1990) mengatakan bahwa evaluasi
pembelajran adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan
menginterpretasi informasi secaras sistematik untuk menetapkan sejauh mana
ketercapaian tujuan pembelajaran.
Hasil evaluasi kesesuaian lahan untuk jenis tanaman yang penggunaan
lahannya berbentuk agrosilvopastura diperoleh hasil untuk komponen tanaman
berkayu jati (Tectona grandis), mahoni(Swietennia sp), kemiri (Aleuritas
moluccana), memiliki tingkat kesesuaian lahan tergolong cukup sesuai (S2);
sedangkan mangga (Mangifera indica), nangka (Artocarpus integra), rambutan
(Nephelium lappaceum), pinang (Areca catechu) memiliki tingkat kesesuaian
lahan tergolong sesuai marjinal (S3). Selanjutnya tanaman tahunan pisang
(Musa pudeca) dan kakao (Theobroma cacao L) dan pakan ternak rumput gajah
(Pennisetum purpureum), memiliki tingkat kesesuaian lahan tergolong sesuai
marjinal (S3).

Anda mungkin juga menyukai