Anda di halaman 1dari 2

TYPE OF SCOLIOSIS  Neuromuscular Scoliosis (Type III)

 Congenital Scoliosis (Type II) Perkembangan sekunder dari spinal, brain, muscular
Malformasi pembentukan tulang belakan selama system. Kemiringan spine terjadi jika saraf dan otot
masa kehamilan tidak bisa menjaga keseimbangan deretan spine.
 Early Onset Scoliosis (Type II) E.g. cerebral palsy
Skoliosis yg terdiagnosis pada anak dibawah 10  Syndromic Scoliosis (Type III)
tahun. Mirip dengan adolescence tapi kalo Hampir sama kayak neuromuscular tapi ini
adolescence itu diatas 10 tahun. Kenapa harus 10 penyakitnya yg sindrome2
tahun? Di umur ini pertumbuhan tulang berhenti. E.g. Duchenne muscular dystrophy
Kalo dibawah 10, pertumbuhan tulang masih ______________________________________
berjalan. Kalau ada keabnormalan pd tulang
belakang akan berefek pada ribs shg mengganggu DEGENERATIVE SCOLIOSIS
pertumbuhan paru
 Idiophatic Adolescence Scoliosis (Type II) Definisi
Terjadi di 10-18 tahun. Penyebab belum diketahui. Deformitas tulang belakang matur diatas 10 derajat bila
 Degenerative Scoliosis (Type I) diukur dengan Cobb Angle.
Terjadi akibat degenerasi sendi dan diskus
intervertebralis. Di individu muda, diskus bersama Etiologi dan Radical Classification belum well
sendi membantu memperhalus gerakan . Degenerasi established dikarenakan setiap sistem yg telah dibuat
tidak merata dari diskus dan sendi menyebabkan memiliki keterbatasan untuk mendiagnosis secara
kelengkungan tulang satu sama lain menjadi lebih akurat, menentukan treatment dalam
jelas (merupakan tanda skoliosis). pengaplikasiannya.
Biasa terjadi di lumbar, membentuk slight C shape, Salah satu sistem yg telah mengklasifikasikan macam2
jika derajat kemiringan >10 derajat (diukur dg Cobb degenerative scoliosis  (Scoliosis Research Society
Angle) sudah termasuk scoliosis. (SRS)

Patofisiologi
 Degenerasi asimetris perlahan dari diskus
intervertebralis dan sendi facet di berbagai spinal
segment shg menyebabkan gambaran asimetris pada
segmen2 spinal
 Asymmetric loading dan continuous degeneration
meningkatkan derajat kemiringan
 Ditambah dengan gangguan metabolic umum tulang
spt osteoporosis akibat tidak adanya hormone
estrogen shg menyebabkan degenerasi asimetris
lebih lanjut dan kolaps di segmen vertebra
osteoporosis yg melemah
 Pmx. MRI u/ mengetahui elemen saraf, pembuluh
darah, jar. Lunak, dan tingkat hidrasi diskus
invertebralis

Non-Surgical Treatment
 NSAIDS dan muscle relaxant  hanya
menghilangkan nyeri, meningkatkan risiko efek
samping
 Lumbro-saccral orthosis  hanya pain relief
 Kerusakan diskus, sendi faset, struktur tulang per  Transcutaneous electrical nerve stimulation  ya jg
segmen, dan kapsul persendian menyebabkan utk pain relief Cuma khususon buat radial pain
ketidakstabilan multi-segmental dan multi-  Epidural and facet injections, selective nerve root
directional. blocks, and trigger point injections  therapeutic
 Menyebabkan reaksi biologis  pembentukan dan diagnostic jika ada dilemma ini scoliosis apa
osteophyte di sendi facet dan vertebral end plates bukan
shg mempersempit canalis vertebralis, hipertrofi dan
kalsifikasi dari ligamentum flavum  central and Surgical Treatment
lateral spine stenosis dan peningkatan tekanan ke The aim of surgical treatment is the decompression of
spinal cords and nerve roots  nyeri, mati rasa, neural elements with restoration and the stabilization
kelelahan of sagittal and coronal balance. Positive sagittal balance
of more than 4 cm or flat back syndrome is an
important factor in the final outcome.

 Ketidakonsistenan ketinggian disk  foraminal


stenosis  radicular pain (nyeri yg menjalar ke
ekstremitas bawah sesuai penjalaran spinal nerve
root)

Pmx. Fisik
 Cara sederhana : disuruh membungkuk seperti
rukuk, lalu dilihat apakah ada penonjolan di salah
satu sisi
 Cobb Angle dg Goniometer

Pmx. Penunjang
 Pmx. Radiologis u/ mengetahui progress kemiringan
 Pmx. CT Scan u/ mengetahui stenosis2 yg terjadi

Anda mungkin juga menyukai