Leukemia PDF
Leukemia PDF
KONSEP DASAR
A. Pengertian
yang abnormal dan ganas serta sering disertai adanya leukosit jumlah
normal, neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah dalam
7
Leukimia adalah proliferasi tak teratur atau akumulasi sel darah
(Smeltzer, 2002).
adanya kegagalan sumsum tulang dalam membentuk sel darah normal dan
B. Klasifikasi
berikut:
sering terjadi.
8
2. Leukimia Mielogenus Kronis
Manifestasi mirip dengan AML, tetapi tanda dan gejala lebih ringan,
9
C. Anatomi dan Fisiologi
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi
juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis
yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato-
oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada
dari tubuh manusia, 70% tubuh manusia terdiri dari darah, darah memiliki
10
Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak
kira-kira 1/13 dari berat badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah
Darah terdiri dari 4 bagian utama yaitu plasma darah, sel darah
1. Plasma Darah
plasma darah terdiri dari air, plasma darah ini memiliki fungsi
membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan sel pembeku darah
11
darah (albumin, globulin) yang dapat meningkatkan viskositas darah
lemak, mineral, dan vitamin), hormon yaitu suatu zat yang dihasilkan
tidak berinti yang kira-kira berdiameter 8 µm, tebal bagian tepi 2µm
golongan darah.
12
Sel darah merah atau eritrosit adalah jenis sel darah yang paling
lewat darah dalam hewan bertulang belakang. Sel darah merah adalah
salah satu contoh sel yang tidak berinti. Sel darah merah berbentuk
pipih dan cekung pada bagian tengahnya, tidak memiliki inti, tidak
kuningan. Pada orang dewasa sel darah merah berjumlah sekitar 5 juta
sumsum tulang pipih, sedangkan pada janin sel darah merah dibentuk
dalam hati dan limfa. Setelah berumur 120 hari, sel darah merah akan
dihasilkan dari limpa, hati, kura dan sumsum merah pada tulang pipih,
sel darah merah yang sudah rusak akan dibuang ke dalam hati.
pembuatan eritrosit baru dan hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat
(Syaifuddin, 2006).
13
Gambar 1.2 Sel Darah Merah
komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh
kekebalan tubuh. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat
11x109 sel darah putih dalam satu liter darah manusia dewasa yang
sehat atau sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam kasus leukimia,
tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak
14
retikulo endotel) tempat pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar
kuman/infeksi maka jumlah leukosit yang ada dalam darah akan lebih
15
Ada beberapa jenis sel darah putih, yaitu: basofil, eosinofil, sel
dalam
Tipe Gambar Diagram Keterangan
tubuh
manusia
16
Basofil terutama bertanggung
menyebabkan peradangan.
limfosit:
patogen lalu
menghancurkannya. (Sel B
mempertahankan
kemampuannya dalam
menghasilkan antibodi
17
'memori'.)
Sel T mengkoordinir
menahan bakteri
intraseluler. CD8+
(sitotoksik) dapat
terinfeksi virus.
menjadi kanker.
18
Monosit membagi fungsi
jaringan.
4. Keping Darah
19
eritrosit dan leukosit, dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar.
dalam pembekuan darah, jika ada orang yang terkena demam berdarah,
20
d. Dari bilik kiri O2 dibawa ke seluruh tubuh oleh sel darah merah
mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh
tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih, menutup luka yang
21
virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan struktur gen (Tcell
hormon, bahan kimia dan infeksi, faktor endogen, seperti ras (orang
(Mastriyani, 2007).
22
E. Patofisiologi
total dan terkait dengan sumsum tulang dan pembuluh limfe ditandai
(Long, 1996).
mudah masuk ke dalam tubuh manusia, jika struktur antigen virus sesuai
dengan struktur antigen manusia. Begitu juga sebaliknya, bila tidak sesuai
maka akan ditolak oleh tubuh. Stuktur antigen manusia terbentuk oleh
struktur antigen dari berbagai alat tubuh terutama kulit dan selaput lendir
faktor ras dan keluarga dalam etiologi leukemia tidak dapat diabaikan
(Ngastiyah, 1997).
23
Menurut Suriadi, 2001, prosesnya meliputi: normalnya tulang
marrow diganti dengan tumor yang malignan, imaturnya sel blast. Adanya
proliferasi sel blast, produksi eritrosit dan platelet terganggu sehingga akan
gagalnya bone marrow dan infiltrasi organ, sistem saraf pusat. Gangguan
akan berakibat terjadinya pembesaran hati, limfe, nodus limfe, dan nyeri
persendian.
24
Timbul disfungsi sumsum tulang, menyebabkan turunnya jumlah
hasil dari infiltrasi sumsum tulang, dengan 3 manifestasi yaitu anemia dan
kepala, letargi, papil edema, penurunan kesadaran dan kaku duduk (Wong,
2000).
F. Manifestasi Klinis
25
sel, limpadenopati, splenomegali,dan hepatomegali akibat infiltrasi sel
(Price, 1999).
G. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Keperawatan
26
penyakit leukimia mudah terjadi infeksi. Di samping itu penting untuk
2. Penatalaksanaan Medis
obat yang diberikan pada anak. Proses induksi remisi pada anak terdiri
dari tiga fase : induksi, konsolidasi, dan rumatan. Selama fase induksi
27
Pengobatan yang dilakukan antara lain :
a. Fase Induksi
c. Konsolidasi
28
c. Metotreksat (amethopterin) :menghalangi metabolisme asam
diawasi
g. Siklofosfamit (cytoxan)
(Betz, 2002)
H. Pengkajian Fokus
1. Demografi
putih
kimia
2. Riwayat Kesehatan
- Riwayat infeksi
29
b. Riwayat Penyakit Keluarga
3. Data fokus
a. Aktivitas
b. Sirkulasi
c. Eliminasi
Diare, nyeri tekan perianal, darah pada urin, penurunan haluan urin
d. Integritas Ego
e. Makanan / cairan
perubahan rasa
f. Neurosensori
g. Nyeri
h. Pernafasan
30
i. Keamanan
j. Seksualitas
4. Pemeriksaan fisik
b. Penurunan BB
d. Splenomegali, hepatomegali
e. Penurunan kesadaran
g. Pendarahan spontan
h. Purpura, kemerahan
5. Pemeriksaan penunjang
- Trombosit : <50.000/mm
31
- SDP : >50.000/cm dengan peningkatan SDP
immatur
b. PTT : memanjang
(Doengoes, 1999)
32
I. Pathways Keperawatan
Faktor etiologi:
virus, abnormalitas kromosom, sinar
radioaktif & sinar-X, bahan kimia, infeksi
leukimia
33
34
J. Fokus Intervensi dan Rasional
tubuh
suhu tubuh
Intervensi:
infeksi
invasif
resiko infeksi
masalah gigi
35
Rasional : untuk intervensi dini penanganan infeksi
pertumbuhan organisme
seluler
dengan bertahap
Intervensi:
36
c. Kaji kemampuan untuk berpartisipasi pada aktifitas yang
pemilihan intervensi
diri
Intervensi :
adanya anemia
37
e. Laporkan setiap tanda-tanda perdarahan (tekanan darah menurun,
perdarahan
g. Ajarkan orang tua dan anak yang lebih besar ntuk mengontrol
perdarahan hidung
dan muntah
Tujuan :
Intervensi :
kemoterapi
38
Rasional : karena tidak ada obat antiemetik yang secara umum
berhasil
muntah
Intervensi :
39
d. Berikan pencucian mulut yang sering dengan cairan salin normal
pecah-pecah (fisura)
menyebabkan kejang
magnesia
40
l. Berikan analgetik
Kriteria Hasil : Tidak ada penurunan BB, nafsu makan baik, tidak
Intervensi :
a. Dorong orang tua untuk tetap rileks pada saat anak makan
makanan
41
e. Dorong masukan nutrisi dengan jumlah sedikit tapi sering
baik
dari normal
Intervensi :
42
b. Jika mungkin, gunakan prosedur-prosedur (misal pemantauan
dan sedasi
Intervensi :
43
Rasional : karena hilangnya perlindungan rambut
c. Anjurkan untuk menjaga agar rambut yang tipis itu tetap bersih,
e. Dorong hygiene, berdan, dan alat alat yang sesuai dengan jenis
kelamin , misalnya wig, skarf, topi, tata rias, dan pakaian yang
menarik
Intervensi :
uang sesuai
44
Rasional : pada lipatan ketiak dan paha terdapat banyak
tubuh
menyerap keringat
Intervensi :
baik
45
Rasional : mengurangi risiko terjadi cedera dan trauma
sel kanker
46