Anda di halaman 1dari 5

Nama : Padlia lamada

Nim : PO7124318095.

Kelas : DIV Kebidanan Alih jenjang

JUDUL Faktor-faktor yang berhubungan dengan kegagalan ibu dalam


memberikan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Puskesmas
Bulii

Latar belakang Berdasarkan peraturan pemerintah no.33 tahun 2012 , air susu
ibu (ASI) eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi
sejak dilahirkan selama enam bulan tanpa menambahkan
dan/atau mengganti dengan makanan/minuman lain (kecuali
obat, vitamin dan mineral.
ASI mengandung kolostrumyang kaya akan anti boody
karena mengandung protein untuk daya tahan tubuh dan
pembunuh kuman dalam jumlah tinggi sehingga pemberian
ASI eksklusif dapat mengurangi resiko kematian pada bayi.
Berdasarkan data yang diperoleh dari dinas kota palu,
cakupan ASI ekslusif dikota palu cenderung fluktuatif. Hal ini
disebabkan oleh cakupan ASI eksklusif yang memperoleh
angka 59,70% pada tahun 2014, 68,03% pada tahun 2015,
64,40% pada tahun 2016 dan 58,3% pada tahun 2017.
Sedangkan cakupan ASI eksklusif untuk puskesmas bulili
pada tahun 2017 masih termasuk rendah dibandingkan 12
puskesmas lainnya yaitu hanya sebesar 38,3%.

Rumusan masalah 1. Apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan


kegagalan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6
bulan?
2. Apakah ada hubungan antara ibu karier dengan
kegagalan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6
bulan?
3. Apakah ada hubungan antara budaya ibu dengan
kegagalan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6
bulan?

Tujuan peneltian 1. Tujuan umum


Diketahui factor-faktor yang berhubungan dengan
kegagalan ibu dalam memberikan ASI eksklusif pada
bayi 0-6 bulan di puskesmas Bulili
2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya hubungan antara pengetahuan ibu
dengan kegagalan pemberian ASI eksklusif pada
bayi 0-6 bulan
b. Diketahuinya hubungan antara ibu karier dengan
kegagalan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6
bulan
c. Diketahuinya hubungan antara budaya ibu dengan
kegagalan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6
bulan.

Manfaat penelitian 1. Bagi institusi politeknik kesehatan kemenkes palu


Sebagai bahan tambahan untuk pengetahuan dan
informasi agar dapat mengembangkan penelitian
selanjutnya.
2. Bagi puskesmas Bulili
Dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk
merencanakan program peningkatan cakupan ASI
eksklusif
3. Bagi peneliti menambah pengetahuan dan
pemahaman serta menjadi bekal ilmu untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan.

Judul Faktor Risiko Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di RSU


Anutapura Palu.
Latar belakang Hingga saat ini BBLR marupakan masalah di seluruh dunia
karena merupakan penyabab kesakitan dan kematian pada
masa bayi baru lahir. Kelahiran BBLR sampai saat ini masih
tinggi sekitar dua pertiga kematian bayi di seluruh dunia
secara statistik 15,5% dari seluruh kelahiran merupakan
kejadian BBLR, 90% kejadian BBLR terjadi di Negara
berkembang dengan angka kematiannya 20-35 kali lebih
tinggi dibandingkan pada bayi yang lahir dengan berat >2500
gram. Angka kesakitan dan kematian pada BBLR lebih tinggi
3-4 kali daripada bayi dengan berat lahir normal (Mochtar,
2015).
Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah
“faktor apa sajakah merupakan faktor risiko kejadian
BBLR di RSU Anutapura Palu periode 2018?”

Tujuan peneltian 1. Tujuan umum


Diketahuinya hubungan umur ibu hamil, paritas,
anemia ibu hamil dan preeklampsia dengan kejadian
BBLR di RSU Anutapura Palu periode 2018.
2. Tujuan khusus
a. Diketahui hubungan umur ibu hamil dengan
kejadian BBLR di RSU Anutapura Palu periode
2018.
b. Diketahui hubungan paritas dengan kejadian
BBLR di RSU Anutapura Palu periode 2018.
c. Diketahui hubungan Anemia ibu hamil dengan
kejadian BBLR di RSU Anutapura Palu periode
2018.
d. Diketahui hubungan preeklampsia dengan
kejadian BBLR di RSU Anutapura Palu periode
2018.
e. Diketahui faktor yang paling berhubungan dengan
kejadian BBLR di RSU Anutapura Palu periode
2018.
Manfaat penelitian 1. Bagi institusi politeknik kesehatan kemenkes palu
Sebagai bahan tambahan untuk pengetahuan dan
informasi agar dapat mengembangkan penelitian
selanjutnya.
2. Bagi RSU Anutpura
manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi
bahan masukan untuk mempertimbangkan dan
evaluasi dalam rangka meningkatkan pelayanan
asuhan kebidanan khususnya pada BBLR
3. Bagi peneliti menambah pengetahuan dan
pemahaman serta menjadi bekal ilmu untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan.
Judul Hubungan tingkat pengetahuan ibu post
partum dengan minta pemakaian alat
kontrasepsi dalam Rahim di Puskesmas duyu
Rumusan masalah

Anda mungkin juga menyukai