Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“ Makanan dan Minuman yang Halal dan Haram dalam


Pandangan Islam “

Dosen Pengampu : Ahmad Zainul Hakim, S.EI, M.PdI

Disusun Oleh :

1. Olivia Agustin (G42140754)


2. Uly Rifatul Mila (G42140780)
3. Iqroatul Jannah (G42140795)
4. Reny Dwi Refiana (G42140860)
5. Bilqis Makhmumul Qolbi (G42140871)
6. Ida Mawarda (G42140899)
7. Denis Tiya Pratiwi (G42140921)

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

JURUSAN KESEHATAN

PRODI D-IV GIZI KLINIK

2014-2015
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai seorang muslim yang ingin mendekatkan diri, atau setidaknya berusaha untuk
taat kepada Allah Sang Maha Pencipta, tentulah kita harus menjalankan ibadah kepada Allah,
baik itu yang wajib maupun yang sunnah agar Allah ridho kepada kita. Namun ada hal lain
yang tak boleh kita abaikan dalam usaha memperoleh ridho Allah, yaitu makanan.
Apabila makanan kita terjaga dari makanan yang diharamkan Allah, atau dengan kata
lain kita hanya makan makanan yang dihalalkan Allah, niscaya ridho Allah itu tidak mustahil
kita peroleh jika kita taat kepada-Nya. Tetapi sebaliknya, meskipun kita taat, namun kita
makan dari makanan yang haram yang bukan karena terpaksa, maka akan sia-sialah usaha
kita.
Untuk itu dalam makalah ini kami mencoba mengupas masalah makanan yang halal
dan yang haram serta hikmahnya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian makanan dan minuman halal ?
1.2.2 Apa ciri-ciri makanan dan minuman halal menurut agama islam ?
1.2.3 Apa jenis-jenis makanan dan minuman halal menurut agama islam ?
1.2.4 Apa hikmah makan makanan dan minuman halal ?
1.2.5 Apa pengertian makanan dan minuman haram ?
1.2.6 Apa ciri-ciri makanan dan minuman haram menurut agama islam ?
1.2.7 Apa jenis-jenis makanan dan minuman haram menurut agama islam ?
1.2.8 Apa akibat makan makanan dan minuman haram ?

1.3 Tujuan Penulisan


Untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan makanan yang halal maupun yang haram.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Makanan dan Minuman Halal


Kata halal berasal dari bahasa Arab ( ‫ )حللا‬yang berarti disahkan, diizinkan, dan
diperbolehkan. Pada prinsipnya semua makanan dan minuman yang asd di dunia ini halal
semua untuk dimakan dan diminum kecuali ada larangan dari Allah yaitu yang terdapat
dalam Al Qur'an dan yang terdapat dalam hadist Nabi Muhammad SAW.Tiap benda di
permukaan bumi menurut hukum asalnya adalah halal kecuali kalau ada larangan secara
syar'i. Dalam sebuah hadist Rosulullah SAW pernah ditanya para sahabat tentang hukum
minyak sapi (samin), keju, kulit binatang beserta bulunya untuk perhiasan maupun untuk
tempat duduk.
Makanan :
Makanan yang halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh syari’at untuk
dikonsumsi kecuali ada larangan dari Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Agama Islam
menganjurkan kepada pemeluknya untuk memakan makanan yang halal dan baik. Makanan
halal maksudnya makanan yang diperoleh dari usaha yang diridhai Allah. Sedangkan
makanan yang baik adalah yang bermanfaat bagi tubuh, atau makanan bergizi.
Allah swt berfirman,
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terbaik dibumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu musuh
yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 168)
Makanan yang enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh, dan boleh jadi makanan
tersebut berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya makanan yang tidak halal bisa mengganggu
kesehatan rohani. Daging yang tumbuh dari makanan haram, akan dibakar di hari kiamat
dengan api neraka.

2.2 Jenis Makanan dan Minuman Halal


Makanan dikatakan halal paling tidak harus memenuhi tiga kriteria, yaitu halal
zatnya, halal cara memperolenya, dan halal cara pengolahannya.

1. Halal zatnya
Makanan yang halal menurut zatnya adalah makanan yang dari dasarnya halal untuk
di konsumsi. Dan telah di tetapkan kehalalannya dalam kitab suci al-qur’an dan al-hadist.
Centoh makanan yang halal atas zatnya adalah daging sapi, ayam, kambing, buah-buahan
seperti apel, kurma, anggur, dan lain sebagainya.

2. Halal cara memperolehnya


Yaitu makanan yang di peroleh dengan cara yang baik dan sah, Makanan akan
menjadi haram apabila cara memperolehnya dengan jalan yang batil karena itu bisa
merugikan orang lain dan dilarang oleh syariat. Contoh dari cara memperoleh yang baik
adalah dengan cara membeli, bertani, hadiah, dan lain sebagainya.
Adapun dari makanan yang diperoleh dari makanan yang batil adalah dengan cara mencuri,
merampok, menyamun, dan lain sebagainya.

3. Halal cara pengolahannya


Yaitu makanan yang semula halal dan akan menjadi haram apabila cara
pengolahannya tidak sesuai dengan syeriat agama. Banyak sekali makanan yang asalnya halal
tetapi karena pengolahanya yang tidak benar menyebabkan makanan itu mmenjadi haram.
Contohnya anggur, makanan ini halal tetapi karena telah diolah menjadi minuman keras maka
minuman ini menjadi haram.
Dalam firman Allah surat Al-A’raf, ayat 157 yaitu:
“Dan (Allah) menghalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi
mereka segala yang buruk.

Makanan halal dari segi jenis ada tiga :


1) Berupa hewan yang ada di darat maupun di laut, seperti kelinci, ayam, kambing, sapi,
burung, ikan.
2) Berupa nabati (tumbuhan) seperti padi, buah-buahan, sayur-sayuran dan lain-lain.
3) Berupa hasil bumi yang lain seperti garam semua.

Makanan yang halal dari usaha yang diperolehnya, yaitu :


1) Halal makanan dari hasil bekerja yang diperoleh dari usaha yang lain seperti bekerja sebagai
buruh, petani, pegawai, tukang, sopir, dll.
2) Halal makanan dari mengemis yang diberikan secara ikhlas, namun pekerjaan itu halal ,
tetapi dibenci Allah seperti pengamen.
3) Halal makanan dari hasil sedekah, zakat, infak, hadiah, tasyakuran, walimah, warisan, wasiat,
dll.
4) Halal makanan dari rampasan perang yaitu makanan yang didapat dalam peperangan
(ghoniyah).

Minuman :
Segala jenis minuman apa saja yang ada di dunia ini halal untuk diminum kecuali ada
larangan yang mengharamkan dari Allah dan Nabi Muhammad SAW.

Minuman halal menurut jenisnya ada tiga, yaitu :


1) Halal minuman yang dihasilkan oleh hewani seperti susu sapi, madu, minyak samin, dll.
2) Halal minuman yang dihasilkan oleh tumbuhan seperti juice wortel, juice jeruk, juice anggur,
juice tomat, juice avokad, dll.
Adapun minuman yang halal pada haris besarnya dapat dibagi menjadi 4 bagian,
yaitu:
1. Semua jenis air atau cairan yang tidak membahayakan bagi kehidupan manusia baik
membahayakan dari segi jasmani, akal, jiwa maupun aqidah.
2. Air atau cairan yang tidak memabukkan walaupun sebelumnya telah memabukkan seperti
arak yang telah berubah menjadi cuka.
3. Air atau ciran itu bukan berupa benda najis atau benda suci yang terkena najis (mutanajis).
4. Air atau cairan yang suci itu didaatkan dengan cara-cara yang halal yang tidak bertentangan
dengan ajaran Agama Islam.

2.3 Ciri - Ciri Makanan dan Minuman Halal Menurut Agama Islam

Ciri-ciri makanan halal :


 Semua makanan yang baik, tidak kotor dan tidak menjijikan.

 Semua makanan yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

 Semua makanan yang tidak memberi mudharat, tidak membahayakan kesehatan jasmani dan
tidak merusak akal, moral, dan aqidah.

 Binatang yang tidak diharamkan dalam al-Quran dan hadis.


 Binatang yang disembelih dengan nama ALLAH SWT.
 Makanan yang bersih.
 Tumbuh-tumbuhan(buahan dan sayuran).

Ciri-ciri minuman halal :


 Semua minuman yang baik, tidak kotor dan tidak menjijikan.

 Semua minuman yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

 Semua minuman yang tidak memberi mudharat, tidak membahayakan kesehatan jasmani dan
tidak merusak akal, moral, dan aqidah.

2.4 Contoh Makanan dan Minuman Halal Menurut Agama Islam


Makanan :
 Nabati atau Tumbuhan : padi, buah-buahan, sayur-sayuran
 Hewani
1. Unta - Termasuk binatang ternak yang disebut dalam surat al-Maidah ayat 1
2. Kelinci - Nabi pernah menerima daging sembelihan kelinci (Bukhori Muslim)
3. Angsa
4. Rusa
5. Itik
6. Pinguin
7. Sapi - Termasuk binatang ternak yang disebut dalam surat al-Maidah ayat 1
8. Burung Beo
9. Belalang - Dimakan oleh Nabi dan para Sahabat, bangkainya pun halal
10. Burung merpati
11. Kuda - Dimakan oleh para sahabat pada zaman Nabi (Bukhori Muslim)
12. Ayam - Pernah dikonsumsi oleh Nabi
13. Jerapah - Imam Ahmad pernah ditanya dan beliau membolehkannya
14. Tupai
15. Burung merak
16. Kijang
17. Kanguru
18. Kambing - Termasuk binatang ternak
19. Burung Unta
20. Kambing hitam
21. Merpati liar
22. Semua bangkai ikan dan belalang adalah halal dimakan, dll

Minuman :
Jus, air putih, susu, madu, minyak samin , teh , kopi dan lain-lain

2.5 Hikmah Makan Makanan dan Minuman Halal


Makanan dan minuman yang halalan thoyyibah atau halal dan baik serta bergizi tentu
sangat berguna bagi kita, baik untuk kebutuhan jasmani dan rohani. apabila makanan dan
minuman yang didapatkan dari hasil yang halal tentu sangat berguna untuk diri kita dan
keluarga kita. hasil dari makanan minuman yang halal sangat membawa berkah, barakah
bukan bererti jumlahnya banyak, meskipun sedikit, namun uang itu cukup untuk mencukupi
kebutuhan sahari-hari dan juga bergizi tinggi. bermanfaat bagi pertumbuhan tubuh dan
perkembangan otak. lain halnya dengan hasil dan jenis barang yang memang haram,
meskipun banyak sekali, tapi tidak barokah, maka allah menyulitkan baginya rahmat
sehingga uangnnya terbuang banyak hingga habis dalam waktu singkat.
Diantara beberapa manfaat menggunakan makanan dan minuman halal, yaitu :
1) Membawa ketenangan hidup dalam kegiatan sehari-hari,
2) Dapat menjaga kesehatan jasmani dan rohani,
3) Mendapat perlindungan dari Allah SWT,
4) Mendapatkan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT,
5) Tercermin kepribadian yang jujur dalam hidupnya dan sikap apa adanya,
6) Rezeki yang diperolehnya membawa barokah dunia akhirat.
7) Supaya doa dimakbulkan Allah SWT
Sabda Rasulullah SAW: “Seorang lelaki bermusafir sehingga rambutnya menjadi kusut dan
mukanya dipenuhi debu. Dia menadah tangannya dan berdoa kepada kepada Allah sedangkan
makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan mulutnya disuap dengan
sesuatu yang haram bagaimana akan diperkenankan permohonannya.” (Hadis riwayat
muslim, ahmad dan Tarmizi)
8) Selamat dari seksaan api neraka
Saad bin abi waqas bertanya Rasulullah SAW: “Wahai rasulullah, pintalah kepada
Allah SWT supaya Dia menjadikan doaku mustajab.”
Jawab Baginda: “Wahai saad, jagalah soal makanmu nescaya kau menjadi orang yang
makbul doanya. Demi Allah yang nyawa Muhammad dalam tangan-Nya, jika seseorang
lelaki memasukkan sesuap makanan haram dalam perutnya, doanya tidak akan diterima
selama empat puluh hari.”
“Sesiapa hamba yang dagingnya tumbuh daripada makanan haram dan riba maka
neraka lebih layak baginya.” (Hadis riwayat ibnu abbas)
9) Amal ibadat diterima Allah SWT
Sabda Rasulullah SAW: “ Barang siapa bersembahyang dengan mengenakan pakaian
yang dibeli dengan sepuluh drham dan satu dirham daripadanya daripada sumber yang
haram, Allah SWT tidak akan menerima solatnya.” (Hadis riwayat Muslim)
10) Membentuk darah daging yang baik dalam badan
Sabda rasulullah SAW: “ Ingatlah Bahawa di dalam tubuh badan manusia itu ada
sepotong daging , yang apabila daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuhnya, dan apabila
ia rosak, maka rosaklah seluruh tubuh itu, ingatlah bahawa yang dimaksudkan itu ialah hati.”
(Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu, menjadi kewajipan dan tanggung jawab umat islam hari ini untuk
lebih berhati-hati dan mengambil berat berkaitan permakanan halal.
Hendaklah kita sentiasa memastikan setiap makanan yang diperoleh dan dimakan
itu adalah halal menurut syariat Allah SWT.
Sesungguhnya suruhan Allah SWT adalah untuk tujuan dan kebaikan manusia
bersama.
2.6 Pengertian Makanan dan Minuman Haram

Makanan :
Makanan haram adalah makanan yang memudaratkan kesehatan jasmani dan rohani.
Banyak terjadi salah sangka dari masyarakat bahwa menjari rezeki yang haram saja sulit,
apalagi yang halal. Hal itu malah memicu banyak kesalahapahaman tentang halal dan haram
suatu rezeki. Akhirnya, banyak masyarakat menghalalkan segala cara untuk mencari rezeki,
padahal belum tentu halal. Kita sebagai orang bertaqwa hendaknya menghindari hal itu
dengan banyak mempelajari Al Qur’an dan Hadist tentang pengertian halal dan haram.

Haramnya makanan secara garis besar dapat dibagi dua macam :


a) Haram aini, ditinjau dari sifat benda seperti daging babi, darang, dan bangkai. Haram karena
sifat tersebut, ada tiga :
1) Berupa hewani yaitu haramnya suatu makanan yang berasal dari hewan seperti daging babi,
anjing, ulat, buaya, darah hewan itu, nanah dll.
2) Berupa nabati (tumbuhan), yaitu haramnya suatu makanan yang berasal dari tumbuhan
seperti kecubung, ganja, buah, serta daun beracun. Minuman buah aren, candu, morfin, air
tape yang telah bertuak berasalkan ubi, anggur yang menjadi tuak dan jenis lainnya yang
dimakan banyak kerugiannya.
3) Benda yang berasal dari perut bumi, apabila dimakan orang tersebut, akan mati atau
membahayakan dirinya, seperti timah, gas bumi. Solar, bensin, minyak tanah, dan lainnya.

b) Haram sababi, ditinjau dari hasil usaha yang tidak dihalalkan olah agama. Haram sababi
banyak macamnya, yaitu :
1) Makanan haram yang diperoleh dari usaha dengan cara dhalim, seperti mencuri, korupsi,
menipu, merampok, dll.
2) Makanan haram yang diperoleh dari hasil judi, undian harapan, taruhan, menang togel, dll.
3) Hasil haram karena menjual makanan dan minuman haram seperti daging babi, , miras,
kemudian dibelikan makanan dan minuman.
4) Hasil haram karena telah membungakan dengan riba, yaitu menggandakan uang.
5) Hasil memakan harta anak yatim dengan boros / tidak benar.

Minuman :
Pada prinsipnya segala minuman apa saja halal untuk diminum selama tidak ada ayat
Al Qur”an dan Hadist yang mengharamkannya. Bila haram, namun masih dikonsumsi dan
dilakukan, maka niscaya tidak barokah, malah membuat penyakit di badan.

Minuman yang haram secara garis besar, yakni :


a) Berupa hewani yang haramnya suatu minuman dari hewan, seperti darah sapi, darah kerbau,
bahkan darah untuk obat seperti darah ular, darah anjing, dan lain-lain.
b) Berupa nabati atau tumbuhan seperti tuak dari buah aren, candu, morfin, air tape bertuak
daprri bahan ubi, anggur telah bertuak, dan lain sebagainya.
c) Berupa berasal dari perut bumi yaitu : haram diminum seperti solar, bensin, spiritus, dan
lainnya yang membahayakan.

2.7 Ciri-Ciri Makanan dan Minuman Haram Menurut Agama Islam

Makanan :
 Merusakkan kewarasan akal.
 Memudaratkan kesehatan.
 Binatang disembelih tanpa menyebut nama Allah.
 Berbahaya
- Makan melebihi batas / berlebihan
- Racun
- Barang-barang yang diketahui berbahaya baik melalui penelitian, pengalaman, dan dokter
 Najis
- Seperti bangkai, darah haid, kotoran manusia, air kencing
- Semua benda najis pasti haram, tapi sesuatu yang haram belum tentu najis
 Memabukkan
- Setiap yang memabukkan adalah khomr dan setiap khomr hukumnya haram (HR. Muslim :
5336)
 Milik Orang Lain
- Memakan harta orang lain tanpa izin, baik dengan mencuri, memeras, menipu, dsb.

Minuman :
Pada prinsipnya segala minuman apa saja halal untuk diminum selama tidak ada ayat
Al Qur”an dan Hadist yang mengharamkannya. Bila haram, namun masih dikonsumsi dan
dilakukan, maka niscaya tidak barokah, malah membuat penyakit di badan.
Minuman yang haram secara garis besar, yakni :
a) Berupa hewani yang haramnya suatu minuman dari hewan, seperti darah sapi, darah kerbau,
bahkan darah untuk obat seperti darah ular, darah anjing, dan lain-lain.
b) Berupa nabati atau tumbuhan seperti tuak dari buah aren, candu, morfin, air tape bertuak dari
bahan ubi, anggur telah bertuak, dan lain sebagainya.
c) Berupa berasal dari perut bumi yaitu : haram diminum sepeti solar, bensin, spiritus, dan
lainnya yang membahayakan.

2.8 Jenis-Jenis Makanan dan Minuman Haram Menurut Agama Islam


Makanan yang diharamkan ada 2 macam yaitu :
1) Haram Dengan Sendirinya
Berdasarkan firman Allah SWT di dalam kitab suci Al Qur’an dan Hadits Nabi
Muhammad SAW, maka dapat diketahui beberapa jenis makanan yang haram dikonsumsi
manusia, antara lain:
a) Bangkai
Bangkai yaitu hewan yang mati bukan dengan cara syar'i baik karena mati sendiri,
atau karena tercekik, dipukul, disetrum, jatuh dari tempat tinggi, terkena tanduk hewan lain.
Bangkai yang haram dimakan adalah semua binatang darat yang mati bukan karena
disembelih dengan tata cara penyembelihan yang dibenarkan syari’at Islam. Misalnya
binatang yang mati karena tertabrak mobil, ditusuk dengan besi, dipukul dan tercekik.
Sebagaimana firman Allah,
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk,
dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya “.(QS. Al-
Maidah: 3)

Jenis-jenis bangkai berdasarkan ayat-ayat di atas,

1. Al-Munhaniqoh, yaitu hewan yang mati karena tercekik.

2. Al-Mauqudzah, yaitu hewan yang mati karena terkena pukulan keras.

3. Al-Mutaroddiyah, yaitu hewan yang mati karena jatuh dari tempat yang tinggi.

4. An-Nathihah, yaitu hewan yang mati karena ditanduk oleh hewan lainnya.

5. Hewan yang mati karena dimangsa oleh binatang buas.

6. Semua hewan yang mati tanpa penyembelihan, misalnya disetrum.

7. Semua hewan yang disembelih dengan sengaja tidak membaca basmalah.

8. Semua hewan yang disembelih untuk selain Allah.


9. Semua bagian tubuh hewan yang terpotong/ terpisah dari tubuhnya.

Kecuali 3 jenis bangkai ini yang dihalalkan dimakan :

 Ikan. karena termasuk hewan air yang halal bangkainya.

 Belalang. Karena berdasarkan hadits Ibnu ‘Umar secara marfu’

 Janin yang berada dalam perut hewan yang disembelih. Maksudnya jika hewan yang
disembelih sedang hamil, maka janin yang ada dalam perutnya halal untuk dimakan
tanpa harus disembelih ulang.

b) Darah
Darah yang mengalir dari binatang atau manusia haram dikonsumsi, baik secara
langsung maupun dicampurkan pada bahan makanan karena dinilai najis, kotor, menjijikkan,
dan dapat mengganggu kesehatan. Demikian juga darah yang sudah membeku yang lazim
disebut maros atau didih.
Sekalipun darah haram, namun ada pengecualian yaitu :
 Hati dan limpa berdasarkan hadits Ibnu Umar
 Sisa-sisa darah yang menempel pada daging, tulang / leher setelah disembelih

c) Daging Babi
Ulama sepakat, daging babi haram dikonsumsi. Demikian pula lemak babi yang
dipergunakan dalam industri makanan yang dikenal dengan istilah shortening, serta semua
zat yang berasal dari babi yang biasanya dijadikan bahan campuran makanan. Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah memungkinkan manusia memproduksi bahan
campuran makanan, minuman, obat-obatan, dan kosmetika dalam bentuk gelatin, lemak,
pepsin, dan lain-lain. Kebanyakan sumber gelatin adalah hewan yang banyak digunakan di
dunia Barat adalah babi. Gelatin tidak hanya digunakan untuk memproduksi makanan, tetapi
juga manisan, obat-obatan dan produk-produk lainnya.
Seluruh makanan, minuman, obat-obatan, dan kosmetika yang mengandung unsur babi
dalam bentuk apapun haram dikonsumsi.
d) Binatang Buas
Binatang buas yang memiliki gigi taring atau burung yang mempunyai kuku
mencengkeram adalah haram dimakan dagingnya, misalnya: harimau, anjing, kera, gajah, dan
kucing.

e) Binatang Yang Menjijikkan (Al-Khabaits)


Binatang yang menijijikkan (al Khobaits) seperti binatang yang memakan kotoran dan
binatang melata di atas tanah, misalnya ulat, ular, dan kalajengking, dll adalah haram
dikonsumsi, kecuali ulat yang menyatu dengan buah-buahan sehingga sulit dipisahkan.

f) Binatang Yang Hidup Di Daratan Dan Sekaligus Di Lautan (Al-Barmawi)


Ulama berbeda pendapat tentang hukum mengkonsumsi hewan yang hidup di dua
alam, daratan dan sekaligus lautan (air) misalnya: kodok, kepiting, dan ular.
Menurut madzhab Hanafi dan Syafi’I hukumnya haram (tidak halal). Menurut madzhab
Maliki hukumnya mubah karena tidak ada nash al Qur’an atau hadits yang secara khusus
mengharamkannya. Sedangkan menurut madzhab Hambali, setiap binatang laut yang bisa
hidup di daratan, misalnya burung laut dan anjing laut, tidak halal dimakan dagingnya kecuali
jika disembelih.
Akan tetapi jika binatang tersebut tidak ada darahnya, misalnya kepiting, maka halal
tanpa disembelih terlebih dahulu.

g) Makanan Yang Najis Atau Terkena Najis


Semua makanan yang najis atau terkena najis (mutanajjis) adalah haram dikonsumsi.
Misalnya telur yang keluar dari binatang yang haram dimakan dagingnya, atau keluar dari
hewan yang halal dimakan dagingnya tetapi belum keras. Adapun telur yang keluar dari
hewan yang halal dimakan dagingnya dalam keadaan keras, hukumnya halal.
Demikian juga susu yang keluar dari hewan yang haram dimakan dagingnya. Akan
tetapi jika keluar dari hewan yang halal dimakan dagingnya adalah halal.

h) Makanan Yang Membahayakan Kesehatan Manusia


Semua jenis makanan yang membahayakan kesehatan manusia, baik berupa nabati
maupun hewani, haram dikonsumsi karena salah satu tujuan mengkonsumsi adalah untuk
menjaga kesehatan.
Seseorang yang mengidap penyakit tertentu diharamkan mengkonsumsi makanan yang
dapat menghambat penyembuhannya, apalagi jika menyebabkan semakin parahnya penyakit
yang diderita, meskipun makanan tersebut halal bagi orang sehat.
Misalnya, daging kambing. Meskipun halal dimakan bagi kebanyakan orang, tetapi
dapat berubah menjadi haram kalau dikonsumsi orang yang berpenyakit darah tinggi.
Makanan dan minuman yang mengandung kadar gula tinggi, halal dikonsumsi kebanyakan
orang, tetapi dapat berubah menjadi haram jika dikonsumsi orang berpenyakit diabetes
karena dapat memperparah penyakitnya.
Termasuk jenis makanan dan minuman yang membahayakan kesehatan manusia adalah
racun. Islam melarang umatnya mengkonsumsi semua makanan dan minuman yang
mengandung racun, baik yang berasal dari hewan, tumbuh-tumbuhan, dsb. Seseorang yang
sengaja menenggak racun untuk bunuh diri, maka selamanya akan menjadi penghuni Neraka.

i) Makanan Yang Berpotensi Memabukkan


Allah SWT mengharamkan segala sesuiatu yang dapat mengganggu kesehatan manusia,
terutama kesehatan akal fikiran yang sangat vital bagi kehidupan mereka. Misalnya minuman
keras (khamar), yang berpotensi memabukkan dan semua yang membius, misalnya ganja
(hashisy), putauw, narkotika, dan obat-obatan terlarang lainnya.

2) Haram Karena Faktor Eksternal


a) Binatang Disembelih Untuk Sesaji
Hewan ternak yang disembelih untuk sesaji atau dipersembahkan kepada makhluk
halus, misalnya kerbau, yang disembelih untuk ditanam kepalanya sebagai sesaji kepada
dewa tanah agar melindungi jembatan atau gedung yang akan dibangun, hewan ternak yang
disembelih untuk persembahan Nyai Roro Kidul dan sebagainya adalah haram dimakan
dagingnya, karena dapat menimbulkan syirik dan merusak aqidah umat Islam, sekalipun
ketika disembelih dibacakan Basmalah.

b) Binatang Yang Disembelih Tanpa Membaca Basmalah


Hewan ternak yang disembelih tanpa membaca basmalah adalah haram dimakan
dagingnya kecuali jika lupa.
c) Makanan Yang Dikonsumsi Secara Berlebihan
Meskipun semua makanan dan minuman yang ada di dunia diperuntukkan manusia,
tetapi hendaklah mereka mengkonsumsi sesuai kebutuhan, tidak berlebih-lebihan (berfoya-
foya). Sebab jika berlebih-lebihan, maka dapat merugikan orang lain, di samping
menimbulkan pelbagai macam penyakit. Banyak sekali penyakit yang ditimbulkan makanan
dan minuman yang dikonsumsi secara berlebihan. Sehubungan dengan hal itu, Allah SWT
mengharamkan manusia mengkonsumsinya secara berlebihan atau
berbuat mubadzir sebagaimana yang terjadi dalam pesta mabuk-mabukan.

d) Makanan Yang Diperoleh Dengan Cara Haram


Pada dasarnya semua makanan yang ada di muka bumi ini halal dikonsumsi
sepanjang tidak berbahaya bagi fisik dan psikis manusia. Akan tetapi akan dapat berubah
menjadi haram, jika diperoleh dengan cara yang diharamkan Allah SWT. Misalnya, makanan
hasil curian, dibeli dari uang hasil korupsi, manipulasi, riba, perjudian, pelacuran, dan
sebagainya.

Contoh binatang haram :


1. Rayap - Karena kelompok serangga
2. Singa - Termasuk binatang buas yang bertaring
3. Kutu - Termasuk hewan khobaits (buruk atau menjijikan)
4. Nyamuk - Termasuk hewan khobaits
5. Burung hantu - Termasuk hewan khobaits
6. Musang - Termasuk hewan khobaits dan serupa dengan tikus
7. Buaya - Termasuk binatang yang bertaring dan memakan serangga dan katak
8. Rubah - Termasuk binatang buas yang bertaring
9. Tikus got - Termasuk hewan khobaits
10. Kumbang kotoran - Termasuk hewan khobaits
11. Elang pengembara - Termasuk burung berkuku tajam
12. Bunglon - Termasuk hewan khobaits
13. Keledai jinak - Nabi melarangnya
14. Ular - Nabi menyuruh membunuhnya dan para ulama bersepakat haramnya
15. Kelelawar - Imam Ahmad berkata, "Memang siapa yang mau memakannya?"
16. Babi - Berdasarkan al-Qur'an, hadits, dan ijma'
17. Kumbang pohon - Termasuk hewan khobaits
18. Beruang - Termasuk binatang buas yang bertaring
19. Cacing - Termasuk hewan khobaits
20. Serigala - Termasuk binatang buas yang bertaring
21. Lalat - Termasuk hewan khobaits
22. Kadal - Termasuk hewan khobaits
23. Kura - Kura - Termasuk hewan khobaits dan pemakan ular (Pendapat lain mengkatakan
bahwa kura-kura halal lihat tulisan dibawah)
24. Burung rajawali - Termasuk burung berkuku tajam
25. Katak - Nabi melarang membunuhnya
26. Kuskus - Termasuk hewan khobaits, binatang paling bau kentutnya
27. Burung elang - Termasuk burung berkuku tajam
28. Kalajengking - Para ulama bersepakat haramnya
29. Laba-Laba - Termasuk hewan khobaits
30. Burung gagak - Nabi menyuruh membunuhnya
31. Tikus - Nabi menyuruh membunuhnya
32. Gajah - Binatang buas yang bertaring
33. Kera - Binatang bertaring. Ibnu Abdil Barr menukil ijma tentang haramnya
34. Kucing - Binatang buas bertaring
35. Landak - Dihukumi seperti tikus
36. Anjing - Binatang buas bertaring
37. Burung bangau - Pemangsa kotoran
38. Lebah - Nabi melarang membunuhnya
39. Macan tutul - Bintang buas yang bertaring
40. Semut - Nabi melarang membunuhnya
41. Warol / Biawak Naga - Pemangsa ular dan termasuk hewan khobaits
42. Cicak - Para ulama sepakat haramnya , dll
Minuman :
Segala minuman yang berakohol, arak, dan lain-lain.

2.9 Akibat Makan Makanan dan Minuman Haram


Makanan dan minuman haram, selain dilarang oleh Allah, juga mengandung lebih
banyak mudlarat (kejelekan) daripada kebaikannya. Hasil haram meskipun banyak, namun
tidak barokah atau cepat habis dibandingkan yang halal dan barokah. Dan juga makan haram
merugikan orang lain yang tidak mengetahui hasil dari perbuatan haram itu. Sehingga teman,
kerabat iktu terkena getahnya. Dan juga yang mencari rezeki haram tidak tenang dalam
hidupnya apalagi dalam jumlah bayak dan besar karena takut diketahui dan mencemarkan
nama baiknya dan keluarga sanak familinya.
Ada beberapa mudlarat atau akibat lainnya, yaitu :
1) Doa yang dilakukan oleh pengkonsumsi makanan dan minuman haram, tidak mustajabah
(maqbul).
2) Uangnya banyak, namun tidak barokah, diakibatkan karena syetan mengarahkannya kepada
kemaksiatan dengan uang itu.
3) Rezeki yang haram tidak barokah dan hidupnnya tidak tenang.
4) Nama baik, kepercaan, dan martabatnya jatuh bila ketahuan.
5) Berdosa, karena telaha malanggar aturan Allah
6) Merusak secara jasmani dan rohani kita.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Segala jenis makanan apa saja yang ada di dunia halal untuk dimakan sampai ada dalil
yang melarangnya. Makanan yang enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh, dan boleh
jadi makanan tersebut berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya makanan yang tidak halal bisa
mengganggu kesehatan rohani. Daging yang tumbuh dari makanan haram, akan dibakar di
hari kiamat dengan api neraka.
Ada banyak ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang makanan halal dan makanan haram,
namun tentu saja tidak dapat kami tampilkan semua, di antaranya sebagaimana yang telah
kami uraian dalam pembahasan di atas.
Makanan yang halalan thoyyibah atau halal dan baik serta bergizi tentu sangat berguna
bagi kita, baik untuk kebutuhan jasmani dan rohani.. Hasil dari makanan minuman yang halal
sangat membawa berkah, barakah meskipun jumlahnya sedikit. Makanan dan minuman
haram, selain dilarang oleh Allah, juga mengandung lebih banyak mudharat (kejelekan)
daripada kebaikannya. Hasil haram meskipun banyak, namun tidak barokah atau cepat habis
dibandingkan yang halal dan barokah.

3.2 Saran
Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, namun kami berharap makalah
ini tetap dapat memberikan manfaat meskipun sedikit. Selain itu kami juga berharap pembaca
berkenan memberikan masukan bbaik berupa kritik maupun saran.

DAFTAR PUSTAKA

Thobib Al-Asyhar. 2003. Bahaya Makanan Haram Bagi Kesehatan Jasmani dan Rohani.
Jakarat: Al-Mawadi Prima
http://ukhuwahislah.blogspot.com/2013/06/makalah-makanan-halal-dan-makanan-
haram.html
http://moslemsunnah.wordpress.com/2013/03/24/hukum-makan-bekicot-halal-atau-haram/
http://firmanazka.blogspot.com/2009/11/hukum-islam-tentang-makanan-dan-minuman.html

Anda mungkin juga menyukai