Anda di halaman 1dari 22

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap

ibu tentang sariawan (oral trush ) pada anak usia 0-3 tahun. Hal ini dapat dilihat

dari kerangka konsep dibawah ini :

Pengetahuan Ibu
Sariawan pada anak usia

0-3 tahun

Sikap Ibu

Skema. 1. Skema Kerangka Konsep

Universitas Sumatera Utara


B. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala


Penelitian Operasional
ukur

1. Pengetahuan Segala sesuatu Kuesioner Dengan 1. Kurang, jika Ordinal


Ibu yang diketahui menghitung responden
oleh ibu tentang jawaban memperoleh
sariawan (oral responden nilai 0-3 dari
10
trush ) pada pada pertanyaan.
anak usia 0-3 kuesioner
tahun (angket). 2. Cukup, jika
responden
memperoleh
nilai 4-7 dari
10 pertanyaan

3. Baik, jika
responden
memperoleh
8-10 dari 10
pertanyaan.

2. Sikap Ibu Reaksi atau Kuesioner Dengan 1. Sikap negatif, Nominal


respon ibu yang menghitung jika skor
masih tertutup jumlah responden 10-
dalam jawaban 20 dari total
skor
mengatasi responden maksimum.
terjadinya oral pada
trush(sariawan) kuesioner 2. Sikap positif,
pada anak usia (angket) jika skor
0-3 tahun responden 21-
30 dari total
skor
maksimum.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

deskriptif dengan pendekatan cross sectional yakni bertujuan untuk mengetahui

pengetahuan dan sikap ibu tentang sariawan (oral trush) pada anak usia 0-3

tahun di Klinik Sally Medan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak

0-3 tahun yang anaknya pernah mengalami sariawan (oral trush) di

Klinik Sally Medan. Jumlah populasi hingga April 2011 sebanyak 37

orang.

2. Sampel

Teknik sampel yang digunakan adalah total sampling yaitu seluruh ibu

yang mempunyai anak berusia 0-3 tahun yaitu sebanyak 37 orang.

Dengan kriteria yang dapat dijadikan sampel ialah :

Seluruh ibu yang memiliki anak berusia 0-3 tahun yang anaknya

pernah mengalami sariawan (oral trush)

Bersedia untuk dijadikan responden

Universitas Sumatera Utara


C. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah di Klinik Sally Medan, alasan peneliti memilih klinik ini

karena sudah ditemukan adanya anak yang mengalami oral trush (sariawan)

pada saat peneliti mendatangi lokasi penelitian. Dan lokasi penelitian masih dapat

dijangkau oleh peneliti.

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai Februari April 2011

E. Etika Penelitian

Sebelum dilakukannya penelitian ini peneliti mendapat surat persetujuan dari

institusi pendidikan yakni ketua program D-IV Bidan Pendidik Fakultas

Keperawatan USU. Peneliti mengajukan permohonan kepada pimpinan klinik

Sally Medan untuk melakukan penelitian di klinik tersebut. Dalam melaksanakan

penelitian ini harus dipertimbangkan masalah etika penelitian yakni memberikan

informed consent. Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden. Jika calon responden bersedia, maka calon responden

menandatangani lembar persetujuan/informed consent. Jika calon responden tidak

bersedia maka peneliti harus menghormati hak pasien. Kerahasiaan data responden

pada instrument penelitian dijaga dengan tidak mencantumkan nama responden.

Data data yang diperoleh dari responden hanya digunakan untuk kepentingan

penelitian saja. Peneliti mendampingi responden pada saat mengisi kuesioner dan

menjelaskan pertanyaan yang kurang jelas

Universitas Sumatera Utara


F. Instrumen Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan instrument berupa

lembar kuesioner/angket yang disusun sendiri oleh peneliti dengan arahan dari

pembimbing. Kuesioner untuk data demografi responden meliputi umur, pekerjaan,

pendidikan dan jumlah paritas.

Pertanyaan untuk pengetahuan sebanyak 10 (sepuluh) pertanyaan dengan bentuk

pertanyaan tertutup yang terdiri dari pilihan jawaban : a, b, c. Jika jawaban benar

maka diberi nilai satu (skor =1), dan jika jawaban salah maka diberi nilai nol (skor

= 0). Penilaian yang digunakan tersebut ialah menurut skala guttman

(Riduan,.2010, hal.43).Berdasarkan rumus statistika P = Rentang (R)


Banyak kelas

a. Menentukan nilai rentang (R)

b. Rentang = skor tertinggi skor terkecil

= 10 0

= 10

c. Menentukan panjang kelas ( i )

Rentang (R)
Panjang kelas ( i ) =
Banyak kelas

= 10/3 = 3,3

d. Untuk menentukan kategori pengetahuan adalah sebagai berikut :

- Kategori kurang = 0+3.3 = 3,3 (jika responden menjawab 0-3

pertanyaan dengan benar )

- Kategori sedang = 3,4+3,3 =6,7 (jika responden menjawab 4-7

pertanyaan dengan benar)

Universitas Sumatera Utara


- Kategori baik = 6,8+3,3 = 10 (jika responden menjawab 8-10

pertanyaan dengan benar)

Pertanyaan untuk sikap terdiri dari 10 pertanyaan pemberian skornya menurut Skala

Likert dengan menggunakan tiga kategori yakni untuk pernyataan positif maka jawaban

Setuju (S) = diberi skor 3, Kurang Setuju (KS) = diberi skor 2, Tidak Setuju (TS) =

diberi skor 1. Bila bentuk pertanyaan negatif maka jawaban Setuju (S) = diberi skor 1,

Kurang Setuju (KS) = diberi skor 2, Tidak Setuju (TS) = diberi skor 1,(Azis A.H, hal

102).Maka total skor untuk tertinggi adalah 40 dan terendah adalah 10. Berdasarkan

rumus statistik = Rentang (R)


Banyak kelas

Dimana P adalah panjang kelas interval, R adalah selisih antara skor tertinggi dengan

skor terendah, dan Banyak kelas merupakan banyaknya kelompok / lebar interval yakni

positif dan negatif . Untuk mendapatkan perhitungan tersebut : menetukan skor tertinggi

dan skor terendah.

a. Skor tertinggi adalah 30 dan terendah adalah 10

b. Rentang = skor tertinggi skor terendah

= 30 -10 = 20

c. Menentukan panjang kelas (P )

Rentang (R)
Panjang kelas ( P) =
Banyak kelas

= 20/2 = 10

Untuk menentukan kategori sikap sebagai berikut :

Jika skor responden 10-20 maka sikap responden negatif

Jika skor responden 21-30 maka sikap responden positif

Universitas Sumatera Utara


G. Uji validitas dan Reabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas yang dilakukan adalah dengan cara conten validty yaitu diuji oleh

dokter spesialis anak (dr. Sugiani SpA). Pada tahap pertama ada perbaikan

pada kuesioner tentang pengetahuan ibu terhadap sariawan (oral trush) dan

pada tahap kedua masih terdapat perbaikan tentang kuesioner. Lalu pada

perbaikan yang ketiga kuesioner untuk pengetahuan dan sikap dinyatakan valid

dimana nilai CVI 0,720

2. Uji Reliabliitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat alat dapat dipercaya atau dapat

diandalkan untuk digunakan sebagai alat ukur (Arikunto, 2006). Uji reliabilitas

dilakukan di BPS N. Siringo-ringo pada tanggal 25 Februari 2011 pada 10 ibu

yang memiliki anak berusia 0-3 tahun dan anaknya pernah mengalami sariwan.

Kuesioner penelitian ini menggunakan uji reliabilitas Cronbachs Alpha

sebesar 0,785 untuk pengetahuan dan sikap Cronbachs Alpha 0,780. Nilai

koefisien reliabilitas lebih dari 0,60 maka kuesioner sudah memadai syarat

reliabel

H. Prosedur Pengumpulan Data

Data yang digunakan peneliti yaitu data primer. Data diperoleh langsung dari

responden melalui kuesioner yang disebarkan. Prosedur pengumpulan data yang

dilakukan adalah : peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian pada

institusi pendidikan program studi D-IV Bidan Pendidik dan mengajukan

permohonan izin penelitian kepada pimpinan klinik Sally Medan. Setelah

Universitas Sumatera Utara


mendapat izin maka peneliti melaksanakan penelitian. Peneliti datang ke klinik

sebanyak 2 kali dalam seminggu yaitu setiap hari Jumat dan Sabtu. Lalu peneliti

memberi kuesioner kepada ibu untuk diisi yang terlebih dahulu diwawancarai

untuk menyesuaikan dengan kriteria inklusi sampel, jika ibu bersedia untuk

dijadikan responden maka ibu mendandatangani informed consent/ surat

persetujuan responden. Peneliti mendampingi responden pada saat mengisi

kuesioner, pengisian kuesioner berlangsung selama 10 menit untuk tiap responden.

Lalu peneliti memeriksa kelengkapan data yang ada pada kuesioner. Peneliti juga

datang pada jadwal imunisasi yang diadakan di klinik ini yakni setiap tanggal 6

dan 20 setiap bulan. Peneliti membagikan kuesioner kepada ibu-ibu sebelum

dilakukan imunisasi. Terlebih dahulu peneliti mengajukan pertanyaan kepada ibu

yang bertujuan untuk menyesuaikan ibu-ibu tersebut sesuai dengan kriteria inklusi

sampel, kemudian menjelaskan maksud dan tujuan penelitian jika ibu bersedia

maka ibu menandatangani informed consent/surat persetujuan dijadikan sebagai

responden. Kemudian peneliti memeriksa kembali kelengkapan data.

I. Analisis Data

Setelah data terkumpul maka dilakukan pemeriksaan / pengecekan terhadap isian

kuasioner. Jika tidak lengkap maka akan dilakukan pengisian kembali.

1. Coding

Merupakan tahapan pemberian kode pada jawaban responden. Data data yang

telah diedit akan diberi kode dalam bentuk angka.

Universitas Sumatera Utara


2. Skoring

Tahap ini dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban sehingga setiap jawaban

responden dapat diberikan skor.

3. Entering

Memasukkan data yang telah diskor kedalam komputer /program SPSS. Data juga

dapat dimasukkan ke dalam format kolom menggunakan cara manual

(Suyanto,hal57).

4. Analisis data

Analisis data yang dilakukan adalah analisa univariant , semua variabel dianalisis

secara deskriptif dengan menghitung frekuensinya.

Dari pengolahan data deskriptif, data demografi disajikan dalam tabel distribusi

frekuensi dan persentase. Hasil analisa data disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi untuk melihat pengetahuan dan sikap ibu tentang sariawan (oral trush)

pada anak 0-3 tahun di klinik Sally Medan

Universitas Sumatera Utara


BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian

mengenai pengetahuan dan sikap ibu tentang sariawan (oral trush) pada anak usia 0-

3 tahun di klinik Sally Medan tahun 2011. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai

bulan Februari hingga April 2011 di Klinik Sally Medan dengan jumlah responden

sebanyak 37 orang responden. Untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu

tentang sariawan (oral trush) pada anak usia 0-3 tahun, peneliti menggunakan

kuesioner yang berisikan 10 pertanyaan untuk pengetahuan dan 10 pernyataan untuk

sikap. Berikut ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu

karakteristik responden, pengetahuan serta sikap ibu tentang sariawan (oral trush)

pada anak usia 0-3 tahun di klinik Sally Medan 2011.

1. Karakterisktik Responden

Pada penelitian ini karakteristik responden mencakup umur ibu, pendidikan,

pekerjaan serta jumlah paritas. Secara rinci dapat dilihat sebagai berikut:

Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa responden yang paling banyak

ditemukan pada usia 21-25 tahun yaitu sebanyak 17 orang (45,9%), pendidkan

responden terbanyak adalah SMA yaitu sebanyak 17 orang (45,9%), pekerjaan

responden terbanyak adalah sebagai IRT yaitu sebanyak 20 orang (54,1) dan

jumlah paritas responden paling banyak memiliki 2 orang anak yaitu sebanyak

16 orang (43,2%)

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Ibu Tentang Sariawan
(Oral Trush) pada Anak Usia 0-3 Tahun di Klinik Sally Medan Tahun
2011

Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)


Umur
21-25 tahun 17 45,9
26-30 tahun 12 32,4
31-35 tahun 6 16,2
36-40 tahun 2 5,4
Total 37 100
Pendidikan
SD 1 2,7
SMP 13 35,1
SMA 17 45,9
PT 6 16,2
Total 37 100
Pekerjaan
IRT 20 54,1
Wiraswasta 8 21,6
Pegawai swasta 9 24,3
Total 37 100
Jumlah Paritas
1 orang 14 37,8
2 orang 16 43,2
3 orang 5 13,5
>3 orang 2 5,4
Total 37 100

2. Pengetahuan Responden

Pengetahuan (Knowledge) merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Berdasarkan tabel 5.2 pilihan jawaban pengetahuan ibu didapati bahwa ibu yang

banyak menjawab pertanyaan benar yaitu pada pertanyaan nomor 7 sebanyak 36

orang (97,3%), pertanyaan nomor 10 sebanyak 35 orang (94,6%) dan pertanyaan

Universitas Sumatera Utara


nomor 1 yaitu sebanyak 31 orang (83,8%). Sedangkan responden yang banyak

menjawab salah yaitu pada pertanyaan nomor 9 yaitu sebanyak 25 orang (67,6%),

pertanyaan nomor 6 yaitu sebanyak 23 orang (62,2%) dan pertanyaan nomor 8 yaitu

sebanyak 20 orang (54,1%).

Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Pengetahuan Ibu
tentang Sariawan (Oral Trush) pada Anak Usia 0-3 Tahun di Klinik
Sally Medan Tahun 2011

No Pertanyaan Pilihan Jawaban


Benar Salah
F % F %
1. Definisi sariawan 31 83,8 6 16,2
2. Penyebab timbulnya sariawan 21 56,8 16 43,2
3. Penyebab timbulnya jamur dalam mulut 19 51,4 18 48,6
4. Sariawan dapat mengakibatkan 30 81,1 7 18,9
5. Tanda dan gejala terjadinya sariawan 22 59,5 15 40,5
6. Pengobatan sariawan 14 37,8 23 62,2
7. Mempercepat proses penyembuhan luka sariawan 36 97,3 1 2,7
8. Cara pemberian obat anti jamur 17 45,9 20 54,1
9. Cara untuk mencegah terjadinya sariawan 12 32,4 25 67,6
10. Cara pemberian makanan pada anak yang terkena 35 94,6 2 3,4
sariawan

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel 5.3 kategori pengetahuan menunjukkan bahwa mayoritas

responden memiliki pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 22 orang (59,5%).

Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu tentang Sariawan
(oral trush) pada Anak Usia 0- 3 Tahun di Klinik Sally Medan tahun
2011

Variabel Frekuensi Persentase (%)


Baik 11 29,7
Cukup 22 59,5
Kurang 4 10,8
Total 37 100

Universitas Sumatera Utara


3. Sikap Responden

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap

suatu stimulus atau objek.

Berdasarkan tabel 5.4 hasil pilihan jawaban ibu mengenai pernyataan sikap

tentang sariawan didapatkan hasil bahwa untuk pernyataan yang positif (1-5),

paling banyak ibu memilih jawaban setuju pada nomor 1 yaitu sebanyak 37 orang

(100%), nomor 5 sebanyak 18 orang (48,6 %). Dan responden yang paling banyak

menjawab kurang setuju yaitu pada nomor 2 yaitu sebanyak 21 orang (56,8%),

responden yang menjawab tidak setuju paling banyak ditemukan pada nomor 4

yaitu sebanyak 21 orang ( 56,8%). Untuk pernyataan yang negatif (6-10) , paling

banyak responden menjawab setuju pada nomor 10 yaitu sebanyak 15 orang

(40,5%), responden yang menjawab kurang setuju dijumpai pada soal nomor 6 yaitu

sebanyak 28 orang (75,7%), nomor 7 sebanyak 25 orang (67,6%) dan responden

yang menjawab tidak setuju paling banyak dijumpai pada soal nomor 8 yaitu

sebanyak 14 orang (37,8%).

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.4
Distribusi Permyataan Sikap Ibu tentang Sariawan (oral trush) pada
Anak Usia 0-3 Tahun di Klinik Sally Medan Tahun 2011

No Pernyataan Pilihan Jawaban


Setuju Kurang Tidak
setuju Setuju
F % F % F %
1. Jika selesai minum susu mulut anak harus 37 100 - - - -
dibersihkan
2. Sariawan paling sering terjadi pada anak yang 11 29,7 21 56,8 5 13,5
daya tahan tubuhnya lemah juga pada mulut yang
tidak dijaga kebersihannya
3. Sariawan bisa mengakibatkan berat badan anak 8 21,6 12 32,4 17 45,9
turun dan menjadi mencret
4. Sariawan selalu timbul jika terdapat jamur/ kuman 1 2,7 15 40,5 21 56,8
dalam mulut anak
5. Sariawan dapat sembuh jika diobati dengan anti 18 48,6 11 29,7 8 21,6
jamur
6. Sariawan akan sembuh jika diolesi dengan madu 3 8,1 28 75,7 6 16,2
7. Perlengkapan minum anak (dot, kompeng) cukup 3 8,1 25 67,6 9 24,3
dibilas pakai air saja dan tidak perlu direndam
dengan air panas
8. Bayi yang terkena sariawan sebaiknya jangan 3 8,1 20 54,1 14 37,8
diberi susu ataupun ASI sampai luka sariawannya
sembuh
9. Sariawan tidak perlu segera diatasi karena ini 6 16,2 19 51,4 12 32,4
bukan penyakit yang berbahaya
10. Sariawan hanya timbul pada mulut anak yang 15 40,5 13 35,1 9 24,3
giginya sudah tumbuh

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel kategori sikap menunjukkan bahwa mayoritas responden

memiliki sikap yang positif yaitu sebanyak 21 orang (56,8%)

Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Ibu tentang Sariawan (oral
trush) pada Anak Usia 0-3 Tahun di Klinik Sally Medan Tahun 2011

Variabel Frekuensi Persentase (%)


Positif 21 56,8
Negatif 16 43,2
Total 37 100

Universitas Sumatera Utara


B. PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada responden tentang pengetahuan dan

sikap ibu terhadap sariawan (oral trush) pada anak usia 0-3 tahun di klinik Sally

Medan telah diperoleh hasil. Hasil tersebut dibahas dalam pembahasan sebagai

berikut :

1. Karakteristik Ibu tentang sariawan (oral trush) pada anak usia 0-3 tahun

Pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 37 ibu yang diteliti ditemukan

mayoritas ibu yang berumur 21-25 tahun sebanyak 17 orang (45,9%) dan

minoritas ibu yang berumur 36-40 tahun yaitu sebanyak 2 orang (5,4 %).

Menurut Hurlock (2008) bahwa usia dewasa (18-40 tahun) merupakan masa

dimana seseorang secara maksimal mencapai prestasi yang memuaskan, pada

usia tengah (41 60 tahun) adalah usia tidak produktif lagi. Hal ini

dikaitkan dengan pendapat Mubarak (2007) yang menyatakan bahwa dengan

bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan aspek psikis dan

psikologi (mental) dimana taraf berfikir seseorang semakin matang dan

dewasa.

Pada tingkat pendidikan ditemukan bahwa mayoritas ibu berpendidikan

SMA yaitu 17 orang (45,9%) dan minoritas berpendidikan SD yaitu 1 orang (

2,7%). Sesuai dengan pendapat Notoadmojo (2007) yang menyatakan konsep

dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan

itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan ke arah yang

lebih dewasa, lebih baik, lebih matang pada diri individu, kelompok atau

masyarakat. Bertitik tolak dari konsep pendidikan tersebut, maka proses

belajar pada individu, kelompok atau masyarakat dari tidak tahu tentang

Universitas Sumatera Utara


masalah nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi

masalah-masalah kesehatannya sendiri menjadi mampu. Hal ini bertujuan

untuk melihat bahwa semakin tinggi pendidikan yang dimiliki oleh

responden maka semakin mudah dalam menyerap informasi serta ide-ide

yang ada. Tingginya pendidikan seseorang diharapkan pada pengetahuan dan

kemampuan yang dimilikinya untuk berprilaku hidup sehat.

Pada pekerjaan ditemukan mayoritas ibu bekerja sebagai ibu rumah

tangga (IRT) yaitu 20 orang (54,1%) dan minoritas bekerja sebagai

wiraswata sebanyak 8 orang (21,6). Menurut Mubarak (2007) bahwa

lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman

dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Dilihat dari jumlah paritas mayoritas ibu memiliki 2 orang anak yaitu 16

orang (43,2%) dan minoritas ibu berparitas > 3 orang sebanyak 2 orang

(5,4%). Hal ini bertolak belakang dengan pendapat Notoadmojo (2007) yang

menyatakan bahwa terdapat kecendrungan kesehatan ibu maupun anak yang

berparitas rendah lebih baik dari yang berparitas tinggi, terdapat asosiasi

antara tingkat patitas dengan penyakit tertentu.

2. Pengetahuan Ibu tentang Sariawan (Oral Trush) pada Anak usia 0-3 tahun

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat bahwa mayoritas ibu memliki

pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 22 orang (59,5%) dan minoritas

responden berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 4 orang ( 10,8%). Dapat

dilihat bahwa masih banyak responden yang belum mengerti dengan baik

tentang penyebab sariawan, komplikasi sariawan, pencegahan serta

penanganan sariawan yang terjadi pada anak usia 0-3 tahun. Menurut

Universitas Sumatera Utara


Notoadmojo (2003) bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi

setelah melakukan pengamatan terhadap objek tertentu. Pengetahuan akan

mempengaruhi perilaku hidup sesorang dalam meningkatkan kesehatan

secara kondusif. Pengetahuan seseorang di pengaruhi oleh tujuh faktor yaitu

pendidikan, pekerjaan, umur, minat, pengalaman, kebudayaan lingkungan

sekitar serta informasi ( Muibarak, 2007). Menurut asumsi penulis bahwa

pengetahuan yang baik mempengaruhi perilaku individu dalam

meningkatkan hidup sehat.

3. Sikap Ibu tentang Sariawan (Oral Trush) pada Anak usia 0-3 tahun

Beradasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa mayoritas

ibu memiliki sikap yang positif yaitu sebanyak 21 orang (56,8%). Hal ini

dapat dilihat dari jawaban responden pada soal nomor 1 bahwa seluruh

responden (100%) menjawab setuju pada pernyataan setiap anak selesai

minum susu mulut anak harus dibersihkan. Menurut Ngastiyah (2005) bahwa

adanya sisa susu dalam mulut dapat menjadi penyebab terjadinya oral trush.

Sesuai pendapat Musbikin (2006) yang menyatakan bahwa sariawan dapat

dicegah bila mulut bayi dibersihkan setelah minum susu/ASI. Kemudian

soal nomor 6 sebanyak 28 orang (75,7 %) yang menyatakan bahwa tidak

setuju jika sariawan dapat sembuh cukup diolesi dengan madu saja. Sesuai

dengan pendapat Ngastiyah (2005) bahwa sariawan dapat sembuh dengan

pemberian anti jamur pada lesi.

Selanjutnya pada soal nomor 7 sebanyak 25 orang (67,65%) menyatakan

kurang setuju pada pernyataan perlengkapan minum anak cukup dibilas

dengan air saja dan tidak perlu direbus/rendam dengan air panas. Terjadinya

Universitas Sumatera Utara


kesenjangan antara teori yang menyatakan perlengkapan minuman anak

harus direbus dalam air mendidih atau direndam dengan air panas untuk

menghilakan bakteri atau jamur yang ada dalam dot/kompeng yang dipakai

oleh anak-anak.

Menurut Notoamojo (2007) bahwa sikap adalah rekasi atau respon yang

masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap itu

masih merupakan reaksi tertutup, belum merupakan suatu tindakan atau

aktivitas akan tetapi predisposisi tindakan. Menurut asumsi penulis bahwa

mayoritas responden memiliki sikap yang positif belum tentu hal itu

diaplikasiakan langsung kepada tindakan ibu dalam merawat anak-anaknya.

Universitas Sumatera Utara


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengetahuan dan sikap ibu

tentang sariawan (oral trush) pada anak usia 0-3 tahun di klinik Sally Medan

tahun 2011 diperoleh :

1. Dari segi karakteristik tentang sariawan (oral trush) pada anak usia 0-3 tahun

berdasarkan umur mayoritas responden berumur 21-25 tahun yaitu sebanyak

17 orang (45,9%), berdasarkan pendidikan mayoritas responden

berpendidikan SMA yaitu sebanyak 17 orang (45,9%), berdasarkan

pekerjaan mayoritas responden bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) yaitu

sebanyak 20 orang (54,1%), dan berdasarkan jumlah paritas mayoritas

responden yaitu sebanyak 16 orang (43,2%) memiliki jumlah paritas 2 orang.

2. Dari segi pengetahuan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang

cukup yaitu sebanyak 22 orang (59,5%).

3. Dari segi sikap sebagian responden memiliki sikap yang positf yaitu

sebanyak 21 orang (56,8%).

B. Saran

Adapun saran dari penelitian ini adalah :

1. Untuk Masyarakat (Khususnya bagi Responden/ Ibu)

Bagi para ibu- ibu yang memiliki anak berusia 0-3 tahun agar lebih mengerti

tentang merawat anak terutama dalam memelihara kebersihan mulut anak

untuk mencegah terjadinya sariawan sehingga tidak terjadi komplikasi yang

tidak diinginkan.

Universitas Sumatera Utara


2. Untuk Petugas Kesehatan

Petugas kesehatan khususnya di klinik Sally hendaknya meningkatkan

pemberian informasi/promosi kesehatan kepada ibu-ibu yang memiliki anak

usia 0-3 tahun tentang merawat anak terutama kebersihan mulutnya.

3. Peneliti Lanjutan

Peneliti lanjutan agar melakukan penelitan tentang hubungan pengetahuan

dengan tindakan ibu dalam perawatan bayi terhadap pencegahan oral trush

pada bayi.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai