PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protista (“yang paling pertama”) berasal dari teori asal-usul makhluk hidup yang di
kemukakan oleh Aristoteles “Makhluk hidup berasal dari benda mati”. Filum pada Protista
terdiri atas empat yaitu: (1) Rhizopoda/Sarcodina, (2) Cylliata/Cyilliophora, (3)
Flagellata/Mastidhopora dan, (4) Sporozoa
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang Protista Mirip Tumbuhan
(Ganggang/ Alga), Protista Mirip Hewan (Protozoa) , dan Protista Mirip Jamur (Sporozoa).
Bagaimana ciri-ciri Protista, cara berkembang biak, peran postif dan negatif dalam kehidupan
manusia.
Dengan mempelajari Protista Mirip Tumbuhan, Protista Mirip Hewan, dan Protista
Mirip Jamur kita dapat lebih memahami ciri-ciri, proses reproduksi. Dan dapat mengetahui
apa saja contoh-contoh Protista Mirip Tumbuhan, Protista Mirip Hewan, dan Protista Mirip
Jamur yang menguntungkan dan merugikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari protista?
2. Apa saja klasifikasi dari protista?
3. Apa saja ciri-ciri dari protista mirip tumbuhan, dan hewan?
4. Bagaimana peran protista mirip tumbuhan, dan hewan dalam kehidupan manusia?
C. Tujuan Pembelajaran
Agar siswa dapat memahami tentang protista
Agar siswa dapat memahami klasifikasi dari protista
Agar siswa dapat mengetahui ciri-ciri dari protista mirip tumbuhan dan hewan
Agar siswa mengetahui dan memahami peran protista mirip tumbuhan dan hewan
dalam kehidupan manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PROTISTA
Protista adalah kelompok makhluk hidup eukariotik (memiliki dinding sel) yang tidak
termasuk kedalam kingdom animalia (hewan), plantae (tumbuhan), dan Fungi (Jamur).
Kebanyakan anggota protista adalah organisme uniseluser (hanya memiliki satu sel) dan ada
beberapa organisme multiseluler (memiliki banyak sel). Secara bahasa “protista” berasal dari
bahasa Yunani, yaitu “protos” yang artinya pertama dan “zoa” yang berarti hewan, artinya
protista merupakan kelompok makhluk hidup eukariot yang pertama (yang paling sederhana).
Sistem klasifikasi yang menempatkan protista sebagai kingdom tersendiri adalah Sistem
klasifikasi 3, 4, 5, dan 6 kingdom. Sedangkan pada sistem klasifikasi makhluk hidup 7
kingdom, protista tidak dimasukkan lagi. Untuk lebih memahami tentang Klasifikasi makhluk
hidup silahkan anda kunjungi postingan kami berikut ini
Jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh manusia disebut Entamoeba, misalnya:
Foraminifera, hidup di laut, memiliki kerangka luar yang terbuat dari kalsium
karbonat. Kerangka yang telah kosong mengendap di dasar laut membentuk tanah
“globigerina”. Fosilnya berguna sebagai petunjuk dalam pencarian minyak bumi.
Radiolaria, hidup di laut. Kerangka tubuhnya tersusun dari silikat membentuk
tanah radiolaria yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penggosok.
Arcella sp, memiliki rangka luar yang tersusun dari zat kitin. Hewan ini banyak
terdapat di air tawar. Berbentuk seperti piring, dengan satu permukaan cembung
dan permukaan lainnya cekung atau datar , yang ditengahnya terdapat lubang
tempat keluarnya kaki palsu.
b) Flagellata (Mastighopora)
Flagellata dari istilah Flagellum (Cambuk) sedangkan Mastigophora dari katamastix:
(cambuk) dan poros (membawa). Merupakan protista yang memiliki alat gerak berupa bulu
cambuk.
Flagellata dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan ada tidaknya klorofil, yaitu:
Flagellata yang mempunyai kromatofora dan struktur yang mengandung pigmen
hijau klorofil, disebut kelompok fitoflagellata.
Euglena viridis, hidup di air tawar
Vollvox globator, hidup di air tawar, berkoloni, merupakan kumpulan ribuan hewan
bersel satu yang berflagel dua. Sel-sel pembentuk koloni dihubungkan dengan
benang-benang plasma.
Noctiluca miliaris, hidup di laut, mempunyai dua flagel, yang satu panjang dan yang
satu pendek, hewan ini menyebabkan laut tampak bercahaya pada waktu malam hari.
Flagellata yang tidak mempunyai pigmen klorofil disebut kelompokzooflagellata.
Contoh:
Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab penyakit tidur
pada manusia. Hospes perantaranya adalah lalat dari genus tse-tse, yaitu Jenis Glosina
palpalis dan Glosina mursitans. Trypanosoma hidup di dalam kelenjar getah bening
atau cairan serebro spinal manusia.
Trichomonas vaginalis, parasit pada vagina saluran urine wanita.
Leishmania tropica, penyebab penyakit kalaazar dengan tanda demam dan anemia.
Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit, disebut penyakit oriental.
Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas) pada ternak, hospes perantara
lalat tabanus.
c) Ciliata/Ciliophora/Infosoria
Ciliata (latin, cilia = rambut kecil) atau Ciliophora/Infosoria bergerak dengan cilia
(rambut getar). Alat gerak berupa cilia atau bulu getar. Bentuk tubuh tetap dan spesifik, hidup
di air tawar yang banyak mengandung zat organik dan bakteri. Ada yang hidup bersimbiosis
di dalam usus vertebrata. Cilia membantu pergerakan makanan ke sitostoma. Makanan yang
terkumpul di sitostoma akan dilanjutkan ke sitofaring. Apabila telah penuh, makanan akan
masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan. Sel Ciliata memiliki dua inti,
yaitu makronucleus dan mikronucleus. Makronukleus memiliki fungsi vegetatif dan
Mikronukleus memiliki fungsi reproduktif, yaitu pada konjugasi.
Contoh:
Paramaecium caudatum, bentuk tubuh seperti sandal, mempunyai sitostom (celah
mulut) pada membran plasma, dan selnya diselubungi oleh pelikel. Mempunyai dua
macam nukleus yaitu mikronukleus untuk reproduksi dan makronukleus untuk
membantu proses fisiologis yang lain. Mempunyai dua macam vakuola yaitu vakuola
makanan berfungsi utk membantu mencerna makanan dan vakuola kontraktil
berfungsi utk mengeluarkan sisa makanan cair (ekskresi). Rereproduksi secara
aseksual dengan membelah diri dengan arah transversal, dan seksual dengan
konjugasi.
Stentor, bentuk seperti terompet dan hidupnya menetap di suatu tempat.
Vorticella, bentuk seperti lonceng bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral
yang dilengkapi cilia di sekitar mulutnya.
Didinium, predator pada ekosistem perairan, yaitu pemangsa Paramaecium.
Stylonichia, bentuk seperti siput, cilianya berkelompok. Banyak ditemukan pada
permukaan daun yang terendam air.
Balantidium coli, habitat pada kolon manusia dan dapat menimbulkan balantidiosis
(gangguan pada perut).
d) Sporozoa
Sporozoa dari kata spora (benih) dan zoon (binatang), merupakan hewan berspora,
tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah kedudukan tubuhnya. Hampir
semua spesies ini bersifat parasit (endoparasit). Tubuh Sporozoa berbentuk bulat atau oval,
mempunyai nukleus, tetapi tidak mempunyai vakuola kontraktil.
Contoh :
Genus Plasmodium, bersifat parasit pada sel darah (eritrosit) manusia, yaitu menyebabkan
penyakit malaria. Vektornya adalah nyamuk Anopheles sp. Reproduksi Plasmodium secara
vegetatif berlangsung pada tubuh manusia penderita malaria, dan secara generatif
berlangsung pada tubuh nyamuk Anopheles sp betina.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut :
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
Penyusun
MAKALAH
= PROTISTA =
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 4
ALDIKA AFDEA LUKMAN
AQSHA APRILIA
DWI OKTA VIANI
NUR KHOLIDIA
REZA FAHLEBY
SILFIA PERMATA PUTRI
SYIFA FATIMATUL ZAHRA IDRUS
WINDA AULIA NISA
KELAS : X MIPA3
MAPEL : BIOLOGI
GURU PEMBIMBING