Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya izin, rahmat, dan kuasaNya kami

masih diberikan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Interaksi Sosial.

Pada kesempatan ini tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

terutama kepada Dosen pengajar Mata Kuliah Sosiologi Pertanian yang telah memberikan tugas ini

kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta

pengetahuan kita, khususnya mengenai interaksi sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Kami juga

menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari

apa yang diharapkan.

Untuk itu, kami berharap kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah ini di masa yang akan

datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa kritik dan saran yang membangun. Semoga

makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.

Jatinangor, Maret 2018


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada
aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu, antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok. Guru mengajar merupakan contoh
interaksi sosial antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat
yaitu kontak sosial dan komunikasi sosial. Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan
kontak sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak
langsung. Interaksi sosial secara langsung apabila tanpa melalui perantara.
Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti,
identifikasi, simpati dan empati. Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor
meniru orang lain. Sugesti adalah interaksi sosial yang didasari oleh adanya pengaruh. .
Indentifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor adanya individu yang
mengindentikkan (menjadi sama) dengan pihak yang lain. Empati adalah interaksi sosial
yang disasari oleh faktor dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, lebih dari
simpati. Proses sosial dapat bersifat asosiatif dan disasosiatif. Asosiatif meliputi
akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi atau kerjasama (Intinya interaksi sosial
yang baik-baik, kerjasama, rukun, harmonis, serasa, dan lain-lain). Disasosiatif meliputi
konflik, kontravensi, dan kompetensi (Intinya interaksi sosial yang tidak baik, penuh
persaingan, perang dingin, bertengkar, dan lain-lain).

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial?
2. Apa faktor-faktor yang mendasari terjadinya proses interaksi?
3. Apa syarat-syarat interaksi sosial?
4. Apa saja bentuk-bentuk interaksi sosial?
5. Bagaimana interaksi sosial sebagai wujud status dan peranan sosial?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan interaksi sosial.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendasari terjadinya proses interaksi.
3. Untuk mengetahai syarat-syarat interaksi sosial.
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk interaksi sosial.
5. Untuk mengetahui interaksi sosial sebagai wujud status dan peranan sosial
BAB II
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Interaksi Sosial


Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih dan masing-masing
orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi juga lebih dari
sekedar terjadi hubungan antara pihak- pihak yang terlibat, melainkan terjadi saling
mempengaruhi. Stimulasi dan tanggapan antara manusia.

3.2 Ciri-ciri Interaksi Sosial


Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain :
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial
tertentu

3.3 Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Interaksi Sosial


3.4 Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
1. Kontak Sosial
Kontak sosial adalah hubungan masing-masing pihak dalam berinteraksi orang dengan
perorangan, perorangan dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Dalam pengertian
sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa
melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon,
radio, atau surat elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik tidak menjadi syarat utama terjadinya
kontak. Kontak sosial memiliki sifat-sifat berikut.
A. Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif.
 Kontak sosial positif mengarah pada suatu kerja sama.
 Kontak sosial negatif mengarah pada suatu pertentangan atau konflik.
B. Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder
 Kontak sosial primer terjadi apabila para peserta interaksi bertemu muka secara langsung.
 Kontak sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui suatu perantara. Misalnya,
percakapan melalui telepon.
3.5. Interaksi Sosial Sebagai Wujud Status dan Peranan Sosial
1) Kedudukan (Status) adalah posisi sosial yang merupakan tempat di mana seseorang menjalankan
kewajiban-kewajiban dan berbagai aktivitas lain sekaligus merupakan tempat bagi seseorang
untuk menanamkan harapan-harapan.
2) Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan atau status. Peranan adalah perilaku yang
diharapkan oleh pihak lain dalam melaksanakan hal dan kewajiban sesuai dengan status yang
dimilikinya.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan dapat dapat disimpulkan sebagai
berikut.
1. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih dan masing-
masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Terdapat
stimulus dan tanggapan manusia.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial antara lain, sugesti,
imitasi, identifikasi, simpati, empati, motivasi.
3. Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial adalah kontak sosial dan komunikasi.
4. Bentuk-bentuk interaksi sosial, antara lain proses asosiasi dan proses disosiasi.
5. Interaksi sosial sebagai wujud status dan peranan sosial

3.2. Saran
Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat, maka kita
sebagai manusia yang hidup bermasyarakan harus menyadari bahwa kita hidup tidak mungkin
sendirian. Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang baik dengan berinteraksi antar
individu dengan individu lain, antarindividu dengan kelompok, bahkan kelompok dengan kelompok
agar terjalin persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Syarifudi., Mariam N. 2010. Sosial Budaya Dasar Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta:Trans
Info Media.
Gerungan, W. A. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.
Sosiologi, Tim. 2003. Sosiologi Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat Kelas 1 SMA. Jakarta:
Yudhistira.

Anda mungkin juga menyukai