Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Trikoma merupakan salah satu derivate dari epidermis yang berasal dari bahasa
yunani yang artinya rambut-rambut yang tumbuh dan berasal dari sel-sel epidermis dengan
bentuk, susunan serta fungsinya yang memang bervariasi (Yayan, 1994). Indikator suatu
tanaman yang memiliki trikoma yaitu jika disentuh akan terasa kasar, gatal, dan lengket.
Fungsi dari tikoma sendiri yaitu sebagai daya pertahanan diri dari lingkungan luar, seperti
serangga dan berfungsi untuk mengurangi penguapan, serta melindungi tumbuhan dari
cahaya yang berlebihan. Trikoma yang ditemukan pada batang, akar, dan daun beluntas
antara beluntas rawa dan beluntas pekarangan berbeda. Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan diketahui bahwa pada beluntas pekarangan ditemukan banyak trikoma yang mana
memiliki bentuk dan struktur yang berbeda. Sedangkan pada beluntas rawa tidak ditemukan
adanya trikoma. Hal ini dikarenakan pada daerah pekarangan persediaan air terbatas tidak
sebanyak pada lingkungan perairan (rawa), sehingga adanya trikoma pada beluntas
pekarangan bertujuan untuk mengurangi penguapan, sehingga persediaan air sebagai
penunjang mineral akan tercukupi.

Selain trikoma, pada pengamatan kali ini juga mengamati ada tidaknya aerenkim pada
batang, akar, dan daun beluntas rawa maupun beluntas pekarangan. Aerenkim atau parenkim
udara biasa ditemukan pada tanaman hidrofit yang mana memiliki fungsi sebagai penyimpan
udara. Aerenkim mempunyai sel gabus yang berfungsi menjaga kelebihan air dan menyimpan
udara lebih banyak. Aerenkim ini banyak ditemukan pada beluntas rawa dibandingkan pada
beluntas pekarangan. Hal ini dikarenakan beluntas yang hidup di daerah rawa cenderung
memiliki pasokan air yang berlebih. Jika suatu tanaman terendam air terlalu lama maka
tanaman tersebut akan mati. Hal ini karena pada saat tanaman terendam air, suplai oksigen
dan karbon dioksida menjadi berkurang sehingga mengganggu proses fotosintesis dan
respirasi (Setyorini dan Abdulrachman, 2008). Oleh sebab itu, beluntas rawa memiliki
aerenkim dengan ukuran yang besar sebagai penyimpan udara.

Pengamatan pada daun beluntas rawa juga ditemukan trikoma dengan jenis
nonglandular dan glandular yang mana berbentuk rambut sederhana dengan ujung berkait dan
hidatoda. Ditemukan adanya trikoma pada daun ini berfungsi sebagain pelindung organ daun.
Seperti yang ditulis oleh (Fahn, 1979) bahwa setiap trikoma mempunyai fungsi yang
berbeda-beda, trikoma non-kelenjar berfungsi sebagai penghalang masuknya pathogen
melalui stomata, sedangkan trikoma kelenjar berfungsi mengeluarkan metabolit sekunder.
Bentuk, ukuran serta kerapatan bentuk serta jenis trikoma juga mempengaruhi fungsi dari
trikoma dalam perlindungan organ daun suatu tanaman. Dikatakan bahwa trikoma pada
jaringan epidermis mempunyai sifat khusus sebagai daya pertahanan dari serangga ditentukan
oleh adanya kelenjar (glandula) atau tidak (non sekretori), kerapatan, panjang, bentuk, dan
ketegakan trikoma (Suharsono, 2009).

Sehingga, perlindungan ataupun penyesuaian diri terhadap lingkungan dapat berupa


derivate dari tanaman itu sendiri. Pada beluntas rawa cenderung lebih banyak aerenkim
dengan ukuran cenderung lebih besar, sedangkan pada beluntas pekarangan cenderung lebih
banyak memiliki trikoma dengan jenis yang bervariasi. Hal ini sebagai bentuk adaptasi
tanaman tersebut terhadap lingkungan sebagai habitatnya.

Anda mungkin juga menyukai