Direktur STANDAR Rumah Sakit Ibu dan Anak PROSEDUR 15 Juni 2016 Amanah Probolinggo, OPERASIONAL (SPO)
dr. Hj. Evariani M. Kes
PENGERTIAN Merupakan salah satu tindakan untuk menangani bayi
mengalami infeksi sistemik (masuknya kuman ke dalam tubuh disertai manifestasi klinis) TUJUAN Mencegah kematian dan kecacatan pada bayi KEBIJAKAN PROSEDUR 1. Pasang jalur IV dan berikan cairan IV dengan dosis rumatan. 2. Jangan memberi minum bayi selama 12 jam pertama. 3. Ambil sampel darah dan kirim ke laboratorium untuk pemeriksaan darah rutin (termasuk rasio batang; segmen), gula darah, elektrolit serta kultur dan sensitivitas.
PENANGANAN BAYI SEPSIS NEONATORUM
RUMAH SAKIT IBU Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman DAN ANAK AMANAH PROBOLINGGO 334/RSIAMN/SPO/ 0 2/5
VI/2016
PROSEDUR 4. Bila bayi kejang, opistotonus, atau ubun-ubun
besar menonjol : a. Lakukan pungsi lumbal segera sesudah pengambilan darah. b. Kirimkan sampel cairan serebrospinal ke laboratorium untuk menghitung jumlah sel, pengecatan gram, kultur dan sensitivitas. c. Mulai manajemen untuk meningitis. 5. Bila kadar hemoglobin kurang dari 12 g/dl (hematokrit kurang dari 36%), beri transfusi darah. 6. Bila bayi tidak menderita meningitis, beri ampisilin dan gentamisin (atau amoksisilin dan amikasin), sesuai dengan pedoman yang ada, tunggu hasil kultur darah dan sensitivitas dan nilai kondisi bayi secara ketat tiap hari untuk melihat perkembangannya. a. Bila keadaan bayi membaik sesudah pengobatan selama 3 hari, lanjutkan pengobatan sampai 5-7 hari. Bila kultur darah negatif, hentikan pemberian ampisilin dan gentamisin.
PENANGANAN BAYI SEPSIS NEONATORUM
RUMAH SAKIT IBU Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman DAN ANAK AMANAH PROBOLINGGO 334/RSIAMN/SPO/ 0 3/5
VI/2016
PROSEDUR b. Bila keadaan bayi
tidak membaik setelah pengobatan selam 3-5 hari: Bila kultur darah positif, ganti antibiotika sesuai dengan hasil kultur dan sensitivitas, diobati sampai dengan tujuh hari terhitung sejak pertama kali dijumpai perbaikan. Bila kultur darah tidak dapat dilakukan atau bila organisme tidak dapat diidentifikasi, hentikan ampisilin dan berikan sefotaksim dan gentamisin sampai dengan tujuh hari terhitung sejak pertama kali dijumpai perbaikan. Bila memungkinkan ambil sampel darah untuk pemeriksaan kultur darah dan sensitivitas ulang kedua. c. Bila setelah pemberian antibiotika kedua selama 5-7 hari keadaan tetap tidak membaik: Bila kultur darah positif, ganti antibiotika sesuai dengan hasil kultur dan sensitivitas, diobati sampai dengan tujuh hari terhitung sejak pertama kali dijumpai perbaikan.
PENANGANAN BAYI SEPSIS NEONATORUM
RUMAH SAKIT IBU Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman DAN ANAK AMANAH PROBOLINGGO 334/RSIAMN/SPO/ 0 4/5
VI/2016
PROSEDUR Bila kultur darah tidak dapat dilakukan atau
bila organisme tidak dapat diidentifikasi, hentikan sefotaksim dan gentamisin, ganti dengan sefalosporin generasi ketiga sampai dengan tujuh hari terhitung sejak pertama kali dijumpai perbaikan. d. Anjurkan bayi untuk menyusu ASI setelah 12 jam pengobatan dengan antibiotika, atau bila bayi mulai menunjukkan perbaikan. Bila bayi tidak dapat menyusu ASI, beri ASI peras dengan menggunakan salah satu cara alternatif pemberian minum. e. Setelah selesai pengobatan antibiotika, amati bayi selama 24 jam berikutnya. Bila bayi tetap baik selama pengamatan 24 jam dan minum dengan baik serta tidak dijumpai masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit, maka bayi dapat dipulangkan. Bila dijumpai lagi tanda infeksi, maka ulangi lagi manajemen infeksi/ sepsis. RUMAH SAKIT IBU PENANGANAN BAYI SEPSIS NEONATORUM DAN ANAK Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman AMANAH PROBOLINGGO 334/RSIAMN/SPO/ 0 5/5
VI/2016
PROSEDUR Ambil sampel darah, dan periksa kadar
hemoglobin dua kali setiap minggu, selama masa perawatan di rumah sakit dan sekai lagi sebelum pulang. Bila kapan saja dijumpai kadar hemoglobin kurang dari 10 g/dl (hematokrit kurang dari 30%), beri transfusi darah UNIT TERKAIT Ruang NICU